LOBBY DAN MEMBANGUN JARINGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Objek Ilmu Menjual; ada 3 objek yang harus diketahui agar seorang penjual berhasil dalam menjalankan usahanya yaitu: Diri penjual; seorang penjual harus.
Advertisements

Pendidik Sebaya.
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL (ANSOS) Peran dan Fungsinya dalam KKN
Advokasi Pelayanan Kesehatan Bagi Difabel
Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat
Keterampilan Dasar Mengajar
Komunikasi Kepemimpinan
Komunikasi Lisan Kelompok Manajemen Rapat
SEJARAH, KEBUDAYAAN, IPTEK DAN MASALAH SOSIAL
BERHADAPAN DENGAN ORANG (DEALING WITH PEOPLE)
PERTEMUAN 15.
S. BEKTI ISTIYANTO, S.SOS, M.SI. MEMBANGUN CITRA Proses membangun citra yang efektif selalu diawali dengan :  penelitian, karena penelitian menyediakan.
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
PERTEMUAN 1 GOVERNMENT RELATIONS.
Taktik/teknik dalam pengembangan masyarakat
Lobi dan Negosiasi.
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-5
Lobi dan Negosiasi Komunikasi Persuasif Ilmu Komunikasi
HUMAS.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
STRATEGI DALAM PROMOSI KESEHATAN NURUL AINI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PELAKSANAAN INTERVENSI MAKRO
TEKNIK KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Komunikasi dan Manajemen Konflik
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM HUMAS
Pertemuan 5.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
ADVOKASI KESEHATAN INTRODUCTION.
Tugas Kelompok kecil komunikasi bisnis
Kecakapan Antarpribadi
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Materi Tutorial Tatap Muka
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Apa dan Mengapa Demokrasi?
Komunikasi Perkantoran
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIAL
PELATIHAN KADER DASA (PKD) 2012
Etika & Komunikasi Bisnis Pertemuan ke 9
PERSEPSI.
Lobby.
NEGOSIASI.
Lobi dan Negosiasi dalam Media Film
DALAM KOMUNIKASI BISNIS
Pemahaman Awal Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi antar manusia. Sebagian besar interaksi manusia berlangsung dalam situasi komunikasi antar.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM SISTEM POLITIK (K9 & K10)
Materi Tutorial Tatap Muka Pertemuan ke-5
Pertemuan ke-13 KOMUNIKASI VERBAL.
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
Akuntansi Keperilakuan
Suatu Tinjauan Pemasaran
Komunikasi Efektif.
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
M EMAHAMI L OBBY DAN N EGOSIASI DALAM B ERORGANISASI Arip Amin.
S. BEKTI ISTIYANTO, S.SOS, M.SI
Analisis pemangku kepentingan untuk kebijakan kesehatan
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
LOBBY DAN NEGOSIASI.
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Pendidik Sebaya. Adalah orang yang menjadi narasumber bagi kelompok sebayanya.
Advokasi VS Privasi Budi Wahyuni.
ARTI LOBI Kata “lobi” = Teras yang diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan rasa nyaman bagi siapa saja yang menempatinya.
Transcript presentasi:

Definisi  Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.  Definisi Lobi dapat disusun sebagai; Suatu upaya ataupun pendekatan (approach) yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain yang dianggapnya memiliki pengaruh atau wewenang dalam upaya untuk pencapaian tujuan yang ingin dicapainya.

Pelaksanaan lobi menggunakan pendekatan komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Aktivitas komunikasi dapat dilakukan oleh individu, kelompok, maupun organisasi (profit atau non profit), maupun lembaga pemerintahan. Media komunikasi yang digunakan adalah cetak, elektonik, media luar ruang, budaya, dan sebagainya, yang melalui media tersebut, dapat menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

Tujuan Lobi Tujuan melobi Aktivitas (komunikasi) yang dilakukan untuk mempengaruhi (meyakinkan) orang atau pihak lain, sehingga orang atau pihak lain itu sependapat dan seagenda dengan kita.

Fungsi Lobi  Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para pelobi dari organisasi/lembaga bisnis  Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahaan  Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan memberirekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dan memanfaatkan ketentuan baru tersebut  Menyampaikan informasi tentang bagaimana sesuatu kesatuan dirasakan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu  Meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksanaan peraturan membutuhkan waktu untuk perizinan.

Karakteristik Lobbying  Bersifat tidak resmi atau informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara resmi disepakati.  Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegursapa, atau dengan surat.  Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rileks dan.  Pelaku atau aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang berkepentinga, dan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada objek lobby.  Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara.  Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi harus aktif mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.

Teknik Lobi  Menganalisis iklim. Ini dilakukan untuk mengetahui ke arah mana bergeraknya opini yang sudah terbentuk.  Menentukan siapa lawan yang akan kita hadapi dan siapa yang mungkin mendukung kita  Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini mengenai suatu kelompok masalah, kemudian fokuskan perhatian pada kelompok kecil yang mewapadai dan peduli terhadap pokok masalah tertentu  Membentuk koalisi dengan berbagai kelompok yang setuju dan akan menyetujui adanya perubahan guna mendukung kita

Strategi Pendekatan Lobi:  Kenali objek yang dituju.  Persiapan informasi.  Persiapan diri.  Berupaya menarik perhatian pendengar.  Sajikan pengiringan pesan itu dengan jelas agar dapat diterima dengan jelas dan dipahami.  Tutup pembicaraan dalam lobi dengan memberi kesan menyenangkan dan bila ada kelanjutan mereka tetap antusias.

Jenis lobi: 1. Lobi tradisional adalah yang menggunakan pelobi untuk mendekati pihak pengambil keputusan. 2. Lobi akar rumput adalah yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. 3. Lobi political action committee adalah, komite- komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah.

Citra Buruk tentang Lobi Terbentuknya citra buruk terhadap lobi disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut: 1. Lobbying yang lemah. 2. Lobbying yang tidak relevan dan mencatut nama orang untuk berbohong. 3. Lobi yang mendorong orang untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan emosional belaka. 4. Janji (iming-iming) kekuasaan dan pinjam/mencatut orang kuat. 5. Lobi digunakan untuk mendapatkan suap dan disertai dengan hal- hal yang tidak pantas. 6. Sebagai profesi, pelobi masih dianggap negatif bagi sebagian masyarakat kita karena ada anggapan bahwa fungsi lobi untuk mewujudkan kepentingan pelobi saja dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak

Kapan Lobi Diperlukan Lobi diperlukan disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut: 1. Ketika situasi hubungan dalam kondisi genting. 2. Ketika situasi hubungan dalam keadaan terancam. 3. Ketika mulai terjadi saling curiga dan kecurigaan itu diungkapkan oleh pihak ketiga. 4. Ketika disadari ada kesenjangan antara yang diungkapkan dengan persepsi yang berkembang dipihak luar. 5. Ketika terjadi ketidakselarasan, baik materi, nilai, aktualitas (budaya), preferensi (pilihan/pertimbangan), proximitas, mahupun influences (keterpengaruhan).

Pendekatan Memahami Lobi Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan lobi, seperti berikut: 1. Brainstorming. Pendekatan ini bersifat exploratif atau tahap sedang mencari peluang. 2. Pengkondisian. Pendekatan membiasakan sesuatu. 3. Networking. Memperbanyak jaringan dengan berbagai-bagai caranya. 4. Transaksional. Transaksi adalah sebuah mekanisme di mana jika memberi, maka harus menerima. Investasi jika ingin mendapatkan. 5. Institution building. Pendekatan dengan cara membangun lembaga guna mendukung gagasan/idea atau program yang dicanang dan diprogramkan.

6. Cognitive problem. Pendekatan memfokuskan pada terbentuknya keyakinan. Semakin mampu meyakinkan, maka semakin menemukan target yang dicita-cita atau inginkan. 7. Five breaking. Pendekatan dengan cara mengalihkan perhatian pada isu yang merugikan dengan cara menciptakan isu lain. 8. Manipulasi power. Pendekatan dengan menggunakan cara seperti orang yang mempunyai hubungan atau mempunyai teman orang-orang penting atau berkuasa, baik secara politik mahupun ekonomi. 9. Cost and benefit. Pendekatan dengan cara menonjolkan kelebihannya, seperti kualitas dan mudah diakses. 10. Futuristik/Antisipatif.

 Jaringan merupakan salah satu hal yang penting untuk membangun organisasi  Organisasi dapat berkembang dengan 5 hal, yaitu sebagai berikut : 1.Kaderisasi : menjaga keberlangsungan/regenerasi organisasi. 2.Pengkaryaan: menghasilkan suatu karya dari ide-ide yang dituangkan dalam rapat, misalnya aksi, event, dan kegiatan lain 3.Isu: hal yang penting dan harus diperhatikan dalam organisasi, terkhusus arah organisasi pergerakan 4.Advokasi: hal yang harus dilakukan karena berdampak langsung dan nyata bagi organisasi yang bertujuan untuk kebaikan bersama 5.Jaringan: bagian dari pengembangan suatu organisasi Membangun Jaringan :

Bagaimana membangun sebuah jaringan ? 1.Tentukan Apa yang dibutuhkan organisasi 2.Analisis kebutuhan organisasi 3.Menetapkan arah gerak organisasi 4.List link-link yang berkaitan dengan bentuk organisasi Misalnya, ketika kita ingin membuat organisasi membaca Al-Qur’an maka kita perlu membangun jaringan ke MUI atau instansi terkait. Teknik membangun jaringan 1.Model Vertikal Membangun jaringan dari bawah ke atas, maksudnya adalah membangun jaringan dari masyarakat hingga pihak pengambil kebijakan. Sehingga membangun jaringan pada bagian terkecil hingga yang terbesar (tertinggi). 2.Model Horizontal Membangun jaringan ke samping, yaitu membangun jaringan ke organisasi pergerakan lain, misalnya PMII, HMI, GMNI, dan lainnya. Menentukan Bentuk (form)

Ada 2 bentuk jaringan : 1.Internal, membangun jaringan ke alumni, misal I.P.P.NU 2.Eksternal, membangun jaringan ke luar aktivis I.P.P.NU, misal masyarakat, ormas, OKP, media, dll Segala teknik membangun jaringan harus seimbang antara model vertikal maupun model horizontal, sehingga masyarakat, pengambil kebijakan, dan organisasi lain dapat mensupport dan memberikan kepercayaan, yang kedepannya akan memudahkan kegiatan-kegiatan organisasi.