Ni Made Novi Trisnayanti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri
ASAM KARBOKSILAT Deskripsi:
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
PROTEIN.
DINAMIKA RACUN LINGKUNGAN DI DALAM EKOSISTEM Universitas Mulawarman
Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas.
PROTEIN Pembentukan molekul protein Asam amino Protein.
ENZIM, PROTEIN DAN ASAM AMINO
Misal : D – glukosa – manosa. BUKTI RUMUS HEKSOSA  1. Analisis → Rumus molekul : C6H12O6. 2. Reduksi dengan – Na – amalgama → heksitol. C6H14O6.
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
PROTEIN BY Lina Elfita.
METABOLISME BILIRUBIN PORFIRIN BILIRUBIN
BAB 2 METABOLISME.
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan.
ELIMINASI OBAT Rezqi Handayni, M.P.H., Apt.
PENGANTAR FARMAKOLOGI
HUBUNGAN KUALITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Asam Amino dan Protein.
Dr. M. Yulis Hamidy, MKes, MPdKed
Alkohol dan Eter PERTEMUAN 7 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES.
ENZIM.
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Asam Karboksilat & Turunannya
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
P R O T E I N.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
TOKSIKOKINETIK.
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
ENZIM Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim.
REGULASI DAN AKTIVITAS ENZIM
Peran penting protein pada organisme hidup
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
PENGERTIAN METABOLISME
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Shofiatul Hanani Kimia – B
ENZIM 15 November 2017.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
ENZIM DAN ENERGI.
ENERGI SEL KEGUNAAN ENERGI DALAM SEL: BIOSINTESIS
ASAM KARBOKSILAT Deskripsi:
AMINA DAN AROMATIK PERTEMUAN 10 dan 11 Adri Nora S.Si M.Si
Tinjauan farmakokinetika
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
Metabolisme Menurut Pandangan Islam
ABSORBSI DAN ELIMINASI
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
METABOLISME XENOBIOTIK
Adme dan detoksifikasi
METABOLISME XENOBIOTIC (Obat, Racun, BTM)
METABOLISME XENOBIOTIC (Obat, Racun, BTM)
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Pengantar Farmakokinetika
Adme dan detoksifikasi
TOKSIKOKINETIK.
BIOFARMASETIKA By : Agus Winarso Nama: NIM :.
METABOLISME XENOBIOTIK
SIFAT-SIFAT FAAL PROTOPLASMA KELOMPOK. PENGERTIAN PROTOPLASMA Protoplasma adalah bahan dasar kehidupan. Mengandung protein, asam nukleat, karbohidrat,
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Prostaglandin. Pendahuluan Prostaglandin adalah setiap anggota kelompok lipid yang berasal dari enzimatis asam lemak dan memiliki fungsi penting dalam.
Transcript presentasi:

Ni Made Novi Trisnayanti 18101105006 “KELOMPOK I” Ni Made Novi Trisnayanti 18101105006 Meinny Natalia Rompis 18101105008 Ira H. Puspita Prins 18101105012 Melisa O. Makalunsenge 18101105013 Trifosa P. D Sarijowan 18101105021 Apriliani M.M.L Rarung 18101105025 Darryl I.C. Makatipu 18101105026 I Putu Andika Arianta 18101105048

BIOTRANSFORMASI

1. Pengertian Biotransformasi Biotransformasi adalah metabolisme untuk mengubah senyawa kimia xenobiotik maupun endogen menjadi senyawa yang lebih larut dalam air. Secara umum, sifat fisik dari senyawa-senyawa kimia ini akan diubah dari yang lebih mudah diabsorpsi (lipofil) menjadi yang lebih mudah dieksresi baik dalam urin maupun feses (hidrofil). Modifikasi kimia xenobiotik akan mengubah efek biologis senyawa toksik menjadi lebih tidak toksik. Biotransformasi dapat digolongkan menjadi : Reaksi fase I (Reaksi penguraian) Reaksi fase II (Reaksi konjugasi)

REAKSI FASE I Terbagi atas 3 yaitu : pemutusan hidrolitik, oksidasi, dan reduksi 1. Pemutusan Hidrolitik Enzim yang bekerja antara lain: karboksilesterase, pseudokolinesterase, dan paraoksonase, peptidase, serta hidrolase epoksida. Bila suatu molekul dihidrolisis ia dipecah menjadi dua molekul karena pengambilan satu molekul air. Contohnya adalah pemutusan ester oleh esterase dengan pembentukan alkohol dan asam.

2. Oksidasi Enzim yang berperan pada oksidasi zat asing berada di dalam sel, terutama di dalam retikulum endoplasma sel hati. Substrat yang paling cocok untuk reaksi oksidasi ini adalah senyawa alkohol, aldehida, asam karboksilat, senyawa dengan rantai samping alifatik yang tidak bercabang dan amina alifatik. 3. Reduksi Sebagai reaksi biotransformasi, reaksi reduksi relatif jarang terjadi. Reaksi reduksi yang umum terjadi pada biotransformasi antara lain reduksi azo dan nitro, reduksi karbonil, reduksi disulfida, reduksi sulfoksida dan N-oksida, reduksi quinon dan dehalogenasi. Contohnya senyawa nitro dapat direduksi menjadi amina dan senyawa azo diuraikan melalui reduksi menjadi amina yang sesuai.

REAKSI FASE II Reaksi konjugasi Reaksi fase II ini merupakan proses biosintesis yang mengubah bahan asing atau metabolit dari fase I membuat ikatan kovalen dengan molekul endogen menjadi konjugat. Konjugasi dengan asam glukuronat Konjugasi dengan glisina Konjugasi dengan asam sulfat Pembentukan turunan asam merkapturat Metilasi Asetilasii

a) Konjugasi dengan asam glukuronat Senyawa alkohol sekunder dan tersier (yang dapat cepat dioksidasi) dikonjugasi dengan asam glukuronat. Gugus OH-fenolik, gugus karboksil dan gugus NH2 juga dapat dikonjugasi dengan asam glukuronat. b) Konjugasi dengan glisina Asam karboksilat, khususnya asam karboksilat yang tidak dapat diuraikan lanjut secara oksidasi, dapat membentuk konjugat dengan glisina. Contohnya adalah asam hipurat yang dibentuk dari asam benzoat dan asam salisilurat yang terjadi dari asam salisilat. c) Konjugasi dengan asam sulfat Senyawa fenol terutama membentuk konjugat dengan asam sulfat sehingga terbentuk ester parsial dari asam sulfat. Residu asam sulfat adalah asam kuat sehingga konjugat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan mudah. Karena itu senyawa fenol sering diekskresikan ke dalam urin sebagai ester asam sulfat

d) Pembentukan turunan asam merkapturat Turunan asam merkapturat sangat hidrofil dan dapat diekskresikan dengan mudah. Turunan asam merkapturat adalah substrat yang baik untuk sistem transpor aktif dalam ginjal dan hati. e) Metilasi Metilasi jarang terdapat dalam lingkup reaksi biotransformasi. Contohnya adalah pembentukan N-metilnikotinamida dari nikotinamida. f) Asetilasi Xenobiotika dengan gugus amino yang tidak dapat diuraikan secara oksidasi, sering di asetilasi. Contohnya adalah senyawa amina aromatik, yaitu gugus amino langsung terikat pada cincin aromatik dan senyawa alkilamina yang gugus aminonya terdapat pada atom karbon tersier.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOTRANSFORMASI

1. Faktor Intrinsik Faktor penting yang mengontrol jalannya reaksi enzimatik dari bahan asing. Konsentrasi ini tergantung pada Lipophilicity, Protein binding, Doses, dan Route administration. 2. Variabel Host Beberapa kondisi fisiologik, farmakologik, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses biotranformasi xenobiotik, yaitu: - Spesies dan genetik - Umur Jenis kelamin -Induksi enzim - Enzim penghambat - Status gizi - Status penyakit.

BIOTRANSFORMASI DAN TOKSIFIKASI Meskipun reaksi biotransformasi, khususnya reaksi konjugasi, pada umumnya menghasilkan inaktivasi dari zat yang digunakan, metabolit aktif dapat terjadi juga karena perubahan biokimia, terutama karena oksidasi. Dalam hal ini senyawa yang diberikan tidak aktif atau relatif tidak aktif, dan efek farmakologi disebabkan oleh metabolit aktif. Proses demikian disebut bioaktivasi, sedangkan apabila metabolit aktif toksik, maka disebut terjadi toksifikasi.

KADAR TOKSIKAN DALAM TUBUH Sifat dan intensitas efek suatu bahan kimia bergantung pada kadarnya di tempat kerja, yaitu dari dosis efektifnya. pengikatan toksikan dalam jaringan akan menambah kadarnya, sementara sawar jaringan cenderung mengurangi kadarnya. Selama penyerapan, kadar toksikan dalam darah meningkat. Sementara itu, laju ekskresi, biotransformasi, dan distribusinya ke alat-alat tubuh dan jaringan lain juga bertambah.

THANK YOU!