LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN KARANGANYAR PEMERIKSAAN TCM DENGAN XPERT MTB/RIF Disusun oleh : Agnes Nimas Ayu D P 3161001 DIV Teknologi Laboratorium Medis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
A. TEKNIS PEMERIKSAAN 1. Tahapan Pre Run GeneXpert MTB/RIF Buka segel Sampel Reagen (SR) dan penutup tabung yang berisi sampel dahak. Tuang SR kedalam sampel dahak SR 2x volume dahak tutup kembali tabung dahak. Kocok kencang tabung dahak sebanyak 10 - 20 kali, lalu inkubasi selama 10 menit, setelah itu kocok kuat kembali, lalu inkubasi kembali selama 5 menit, setelah inkubasi perhatikan kualitas dahak, apabila masih kental dan dahak menggumpal tambahkan waktu inkubasi 5-10 menit.
Siapkan cartridge Xpert MTB/RIF, beri identitas pada sisi kanan atau kiri cartridge dengan menggunakan spidol atau stiker barcode. Buka penutup bagian atas cartridge. Pindahkan dahak yang sudah diproses menggunakan pipet yang disediakan isi pipet sampai melebihi tanda 2 ml yang ada pada pipet. Secara perlahan masukkan pipet kedalam ruang sampel yang terdapat pada cartridge, lalu keluarkan dahak perlahan, hindari pembentukan gelembung udara. Tutup rapat penutup cartridge, segera proses sampel menggunakan mesin GeneXpert.
2. Memulai Tes 02 01 Klik Create Tes 03 04 05 06 Masukkan identitas sampel, modul akan dipilih secara otomatis jangan diubah. . Ikuti perintah untuk melakukan scaning barcode pada catridge dengan menekan tombol kuning pada scanner . 02 01 Klik Create Tes . 03 Klik start test lampu indicator hijau pada modul akan berkedip. . Masukkan cartridge ke dalam modul. . 04 05 06 Tutup rapat modul untuk memulai test
3. Prosedur mematikan alat Tutup software genXpert Pilih NO pada semua kotak dialog yang muncul Shut down computer seperti biasa, tunggu sampai computer mati.
Analis memberikan informasi kepada pasien untuk pengambilan 3 waktu 1. Tahap pra analitik Analis memberikan informasi kepada pasien untuk pengambilan 3 waktu ( Sewaktu – Pagi – Sewaktu ) menjelaskan cara batuk untuk mengeluarkan sputum analis menanyakan kepada pasien benar sampel sputum atau tidak
2 (dua) S-S atau S-P dengan kualitas yang bagus 2 (dua) S-S atau S-P dengan kualitas yang bagus. Satu spesimen untuk diperiksa TCM . Satu spesimen untuk disimpan sementara Wadah penampung sampel sputum harus tertutup rapat, bertutup berulir, wadah harus steril, bemulut lebar, bersih dan kering .
2. Tahan Analitik Sebelum pemeriksaan dilakukan pastikan alat terkalibrasi secara berkala Memastikan catridge dalam keadaan baik, steril Memasukkan sampel dahak pada catridge dengan kondisi steril didalam biosafety cabinet Pastikan sampel yang dimasukkan pada catridge tidak terdapat gelembung udara Pastikan pemipetan sampel dahak sesusai dengan batas volume pemipetan
3. PascaAnalitik Hasil pemeriksaan Tes Cepat Molekuler terbaca secara otomatic dilayar komputer Komputer dapat memantau pasien terhadap nilau acuan Hasil dikeluarkan dan dibaca
4. VALIDASI Pastikan identitas pasien sudah benar Pastikan sampel benar sputum Pastikan homogenisasi sampel cukup Pastikan pemipetan sampel tepat pada volume Tanyakan pada pasien apakah memiliki riwayat penyakit lainnya
Pastikan pengerjaan secara steril didalam biosefty cabinet Dokter memvalidasi hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan diambil oleh keluarga pasien dengan didampingi dokter Hasil diterima pasien dalam bentuk print out
Kalibrasi Tahap 1 Kalibrasi Tahap 2 09 Maret 2018
Tuberkolosis Tuberkulosis merupakan penyakit kronik yang menular dan telah lama menjadi masalah kesehatan di Indonesia bahkan dunia. Tuberkulosis dianggap sebagai masalah kesehatan dunia karena kurang lebih 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. (Amin dkk, 2009).
2. Tes Cepat Molekuler ( TCM ) Pemeriksaan TCM merupakan satu-satunya pemeriksaan molekuler yang mencakup seluruh elemen reaksi yang diperlukan termasuk seluruh reagen yang diperlukan untuk proses PCR (Polymerase Chain Reaction) dalam satu katrid Pemeriksaan Xpert MTB/RIF mampu mendeteksi DNA MTB kompleks secara kualitatif dari spesimen langsung, baik dari dahak maupun non dahak.
Prinsip pemeriksaan Pemeriksaan TCM dengan Xpert MTB/RIF merupakan metode deteksi molekuler berbasis nested real- time PCR untuk diagnosis TB. Primer PCR yang digunakan mampu mengamplifikasi sekitar 81 bp daerah inti gen rpoB MTB kompleks, sedangkan probe dirancang untuk membedakan sekuen wild type dan mutasi pada daerah inti yang berhubungan dengan resistansi terhadap rifampisin (Kemenkes, 2017)
Interpretasi hasil Sistem GeneXpert memberikan hasil pemeriksaan melalui pengukuran sinyal fluoresensi dan algoritme perhitungan otomatis. Hasil pemeriksaan TCM akan menunjukkan ada tidaknya DNA Mycobacterium tuberculosis kompleks dan ada tidaknya mutasi penyandi resistansi rifampisin, serta penghitungan semikuantitatif jumlah basil pada spesimen berdasarkan nilai Cycle threshold (Ct) (high, < 16; medium, 16-22; low, 22-28; very low,> 28) (Kemenkes, 2017)
B. Analisis SWOT Strenght ( Kekuatan ) Mampu mendeteksi DNA MTB kompleks secara kualitatif dari spesimen langsung, baik dari dahak maupun non dahak. Sensitivitas tinggi Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam Untuk mengetahui hasil resistansi terhadap rifampisin, dan memiliki tingkat biosafety rendah Tidak di dapatkan hasil negatif palsu atau positif palsu
2. Weakness ( Kelemahan ) Alat dapat digunakan untuk empat sampel saja setiap pemeriksaan Jika catridge belakang terpegang akan menyebabkan hasil tidak terbaca atau eror Jika catride yang sudah terdapat sampel sputum jatuh atau tumpah maka catridge terebut tidak bisa digunakan
Alat tes cepat molekuler tidak membutuhkan sampel yang banyak 3. Opportunity Alat tes cepat molekuler tidak membutuhkan sampel yang banyak Waktu pemeriksaan dengan menggunakan alat tes cepat molekuler sangat cepat yaitu kurang dari 2 Jam Alat tes cepat molekuler merupakan gold standart pemeriksaan tubercolosis
4. Treath ( Ancaman ) Jika ada gelembung udara pada catridge hasil tidak bisa dibaca atau eror Alat TCM menggunakan listrik, jika pemadaman listrik maka alat tidak dapat beroperasi
Daftar Pustaka Amin, Z. dan Bahar, A. (2009) “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia hal. 998–1003. Kemenkes .(2017). Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes cepat molekul. Jakarta. Pedoman_Teknis_Keselamatan_Kerja_Laboratorium_Tuberkulosis_Kement erian_Kesehatan_RI_2015 Wolper, Lawrence F. Administrasi Layanan Kesehatan; Prinsip, Praktik, Struktur dan Penyampaian, Edisi 2, Penerbit EGC, Jakarta, 2001 Naim, N., & Dewi, N. U. (2018). Performa Tes Cepat Molekuler Dalam Diagnosa Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan. https://doi.org/10.32382/mak.v9i2.678