ANUGRAHANI TIARA RIZKI 6211419049/F2-221 FAAL PARU DALAM MEKANISME PERNAFASAN ANUGRAHANI TIARA RIZKI 6211419049/F2-221
FISIOLOGI PARU FUNGSI UTAMA RESPIRASI usaha tubuh untuk memenuhi O2 untuk proses metabolisme dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme RESPIRASI FUNGSI UTAMA
MASUKNYA UDARA KE ALVEOLUS PARU DAN SEBALIKNYA RESPIRASI EKSTERNAL MASUKNYA UDARA KE ALVEOLUS PARU DAN SEBALIKNYA RESPIRASI INTERNAL Proses pemindahan 02 dari alveolus ke jaringan dan menghasilkan CO2 lalu kembali lagi dari aliran darah ke alveolus paru
MEKANISME DASAR Ventilasi Difusi Perfusi
1. VENTILASI Proses masuk dan keluarnya udara melalui saluran napas ke dalam paru meliputi inspirasi dan ekspirasi EXPIRASI INSPIRASI proses yang aktif dimana otot pernapasan berkontraksi yang akan meningkatkan volume intratorakal proses pasif dimana tidak didapatkan kontaksi otot untuk menurunkan volume intratorakal
MENGENAI VENTILASI PARU HUKUM BOYLE Tekanan berbanding terbalk dengan volume. Udara akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, begitu juga sebaliknya. MENGENAI VENTILASI PARU
Ventilasi Pulmoner Ventilasi Alveolar JENIS VENTILASI PARU Perpindahan uadra secara fisik keluar masuk paru-paru. Fungsi utamanya adalah menjaga keseimbangan ventilasi alveolus, karena tekanan atmosver memiliki peran penting dalan ventilasi pulmoner. Ventilasi Alveolar Adalah jumlah udara yang sampai alveolus setiap menit. Hanya sebagian dari udara inhalasi yang mencapai permukaan alveolus. Udara di alveolus ini mengandung oksigen yang lebih sedikit dan karbon dioksida lebih banyak daripada komposisi di udara.
Mekanisme Ventilasi Paru Inspirasi → bersifat aktif Selama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan intercosta eksterna, hal ini akan meningkatkan volume intrathorak → menurunkan tekanan intratorak → tekanan intrapleural makin negatif → paru berkembang → tekanan intrapulmonary menjadi makin negatif → udara masuk paru. Ekspirasi → bersifat pasif Selama ekspirasi terjadi relaksasi otot diafragma dan interkosta eksterna, hal ini akan menurunkan volume intratorak → meningkatkan tekanan intratorak → tekanan intrapleural makin positif → paru mengempis → tekanan intrapulmonal menjadi makin positif → udara keluar paru.
GANGGUAN PROSES VENTILASI Kelainan saraf pusat, neuromuskuler, trauma cervical, kelumpuhan saraf frenicus Keracunan obat ‐obatan yang menyebabkan depresi napas Toksin botulisme, tetanus, polio Deformitas dinding dada Ketidakseimbangan elektrolit Distensi abdomen massif Obstruksi jalan napas
2. DIFUSI Perpindahan molekul gas secara pasif dari area dengan tekanan parsial tinggi ke area dengan tekanan parsial rendah sampai kedua area memiliki tekanan parsial sama Perpindahan O2 dari alveoli ke dalam darah dan CO2 dari darah ke alveoli Proses pertukaran gas terjadi karena perbedaan tekanan parsial O2 dan CO2 antara alveoli dan kapiler paru
GANGGUAN DIFUSI Rendahnya tekanan parsial oksigen inspirasi (pada ketinggian diatas 10.000 kaki) Ketidakseimbangan antara ventilasi dengan perfusi baik shunt maupun dead space Kelainan pirau kanan ke kiri pada kelainan jantung Peningkatan kebutuhan oksigen jaringan yang meningkat (sepsis, luka bakar hebat, pancreatitis, keracunan sianida, overdosis salisilat atau obat-obatan lainnya)
3. PERFUSI Distribusi darah yang telah teroksigenasi di dalam paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh Aliran darah dalam paru tekanan lebih rendah kira‐kira 1/5 tekanan darah sistemik Aliran darah di paru sangat terpengaruh oleh gravitasi bumi perfusi basal paru lebih besar dibandingkan perfusi apeks