APLIKASI KONSEP TEORI MODEL KEPERAWATAN MARTHA E APLIKASI KONSEP TEORI MODEL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS “UNITARY HUMANS BEING” Oleh : Kelompok I PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2019
MARTHA ELIZABETH ROGERS Pendahuluan MARTHA ELIZABETH ROGERS
Biografi Anak tertua dari 4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland Keener Rogers. Lahir 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Memulai studi tahun 1931-1939 mempelajari ilmu keperawatan di University of Tennessee. Diploma keperawatan dari Sekolah Keperawatan Rumah Sakit Umum Knoxville tahun 1936, sarjana dari George Peabody College di Nasville tahun 1937. Tahun 1945 Master of Art di bidang Keperawatan Kesehatan Masyarakat dari Fakultas keguruan Universitas Columbia, New York. Tahun 1952 gelar Master of Public Health. 21 tahun dari tahun 1954-1975 melakukan tugas sebagai Proffessor sampai menjadi Proffessor Emiritus tahun 1979.
Penghargaan Sejumlah penghargaan diterima Rogers atas kontribusi dan kepemimpinannya di bidang keperawatan. New York University membangun pusat ilmu pengetahuan keperawatan Martha E. Rogers tahun 1996. Rogers memperoleh gelar anumerta dari the American Nurses Association Hall of Fame. Tahun 1998, para sejawat dan mahasiswa bergabung dengan Roger membentuk masyarakat akademisi Rogers. Tahun 1993, mulai menerbitkan suatu jurnal, Visions:The Journal of Rogerian Nursing Science. Tahun 1979 pensiun dengan gelar professor. Aktif mengembangkan Dunia Keperawatan sampai beliau meninggal pada tanggal 13 maret 1994, usia 79 tahun.
Bagan Konsep Model Martha E. Rogers Konsep yang berasal dari studi dan pengamatan tentang manusia memberikan dasar untuk model konseptual Profesi memberikan layanan kepada individu, memaksimalkan kesehatan dan interaksi individu dengan lingkungan Individu Lingkungan Kesehatan Bersinambungan dengan orang Kesejahteraan Pertukaran energi dengan orang Model Konseptual Praktik Keperawatan Konsep manusia yang utuh : Lahan Energi Sistem Terbuka Pola Pandimensionalitas Prinsip-prinsip Hemodinamika : Helisi Resonansi Integralitas Tujuan keperawatan : Membantu semua orang agar mencapai kesejatahteraan maksimum setiap potensi setiap individu, keluarga dan kelompok Ilmu Keperawatan Penelitian : Baik dasar/ terapan Teori : Dikembangkan untuk menjelaskan, menggambarkan dan memprediksi Model Konseptual Menjadi Fokus Ilmu Keperawatan Ilmu pengetahuan memberikan dasar untuk praktik
Paradigma Keperawatan Keperawatan Rogers memfokuskan manusia dan alam semesta sebagai tempat tinggalnya, sesuai dengan sifat asuhan keperawatan, mencakup manusia dan lingkungannya. Manusia Manusia sebagai sistem terbuka dan merupakan proses interaksi yang terus-menerus dalam sistem tersebut. Kesehatan Sebagai simbol kesejahteraan yaitu tidak mengalami sakit dan kesakitan yang serius. Lingkungan Suatu yang tidak dapat diperkecil dan merupakan lahan energi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Aplikasi Kasus Gambaran Kasus Tn. A berusia 37 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. A adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Tn. A biasa bekerja di Ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Tn. A mengalami kecelakaan di sebuah jalan dekat sebuah pasar, ketika itu Tn. A sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli makan siang. Tn. A yang hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah mobil yang mengakibatkan Tn. A mengalami fraktur femur sinistra yang membuatnya harus di rawat di Rumah Sakit. Tn. A dibawa ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk dilakukan penanganan.
Lanjutan Sesuai pemeriksaan dan hasil rontgen bahwa kaki sebelah kiri Tn. A mengalami patah tulang dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Dengna pertimbangan keluarga dan klien 2 hari kemudian dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah tulang. Setelah dioperasi Tn. A di rawat di Ruang perawatan bedah dan mengeluh nyeri post operasi pada kaki sebelah kiri. Setelah dilakukan tindakan operasi, klien merasa tidak nyaman dengan kondisi di Rumah Sakit berbeda dengan suasana di Rumah dan di Kantor tempat bekerja, klien mengeluh sulit melakukan aktivitas, kebutuhan dibantu oleh perawat dan keluarganya, klien khawatir dengan sakit yang dideritanya. Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami Tn. A adalah menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamika yaitu Helici, Resonansi dan Integrasi.
Asuhan Keperawatan Pengkajian Pengkajian Keperawatan : Tn. A merupakan karyawan swasta yang menempati posisi sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, klien mempunyai riwayat pendidikan seorang Sarjana. Tn. A merupakan tulang punggung keluarga yang saat ini mengalami fraktur femur sisnistra terbuka karena kecelakaan lalu lintas, sehingga klien harus dilakukan operasi. Klien merasa sangat khawatir akibat sakit yang dideritanya karena klien harus di operasi sehingga harus di rawat di Rumah Sakit dan tidak dapat melaksanakan tugas kantornya sebagai seorang sekretaris di perusahaan itu. Saat ini Tn. A merasa tidak berguna karena tidak dapat menafkahi keluarganya dengan maksimal, klien terlihat berdiam diri ketika didatangi oleh perawat.
Pengkajian Helisi : Tn. A adalah seorang pegawai sebuah perusahaan swasta dan menjabat sebagai sekretaris, klien bekerja di Ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk Rumah Sakit, sehingga klien merasa tidak nyaman dengan kondisi di Rumah Sakit karena sangat berbeda dengan lingkungan di Rumahnya dan tempat dia bekerja. Saat ini klien merasa dengan operasi yang dilakukan, dia tidak bisa beraktivitas lagi. Pengkajian Resonansi : Tn. A yaitu klien yang mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak sebuah mobil). Klien di bawa ke Rumah Sakit dengan kaki kiri klien tidak dapat digerakkan, klien mengalami fraktur femur sinistra terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan operasi. Sehingga klien tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Klien merasa tidak berguna saat ini.
Pengkajian Integrasi : Tn. A merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di Rumah Sakit karena klien mengalami adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas, kebutuhannya dipengaruhi orang lain. Selain itu, klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru pertama kali dia rasakan.
Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman : lingkungan berhubungan dengan kurang pengendalian lingkungan 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur tulang 3. Kecemasan berhubungan dengan adanya hospitalisasi Intervensi & Implementasi Dx. 1 : Memberikan lingkungan yang nyaman Membantu klien memahami bahwa perbedaan tidak dapat dihilangkan Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi perbedaan yang ditemukan melakukan tehnik menenangkan klien
Dx. 2 : Membantu perawatan diri klien Melakukan perawatan imobilisasi Melakukan pengecekan kulit/luka operasi Melakukan perawatan kaki Mlakukan latihan kekuatan Dx. 3 : Mengkaji tanda kecemasan secara verbal dan non verbal mengkaji Tanda-tanda vital Memberikan informasi mengenai diagnosis dan tindakan-tindakan yang dilakukan Membantu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Meningkatkan koping dan bimbingan antisipasi Menginstruksikan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi
Penjelasan Aplikasi pada Kasus Evaluasi Dx. 1: Klien mengungkapkan perasaan terhadap perubahan lingkungan yang telah dimodifikasi Klien memahami bahwa perbedaan yang dialami tidak dapat dihilangkan Dx. 2 : Klien menyatakan kemampuannya dalam melakukan perawatan diri Klien mampu melakukan latihan mobilisasi secara berkala Keadaan luka operasi baik, tidak terdapat infeksi Dx. 3 : Klien menyatakan menerima dengan kondisinya saat ini Kecemasan berkurang setelah mendapat informasi mengenai diagnosis dan tindakan yang dilakukan Penjelasan Aplikasi pada Kasus Kasus yang dihadapi dikaitkan dengan konsep hemodinamika yaitu Helisi, Resonansi dan Integras.
Kekuatan dan Kelemahan Asuhan keperawatan yang dilakukan dengan prinsip hemodinamika dalam kasus di atas adalah untuk meningkatkan dinamika integrasi antar manusia dengan lingkungannya, dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku klien terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan selama proses perawatan. Kelemahan Terdapat keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip, banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip- prinsipnya. Meskipun asumsi dasar yang diberikan dan prinsip- prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak.
Penutup Kesimpulan Keperawatan rogers memfokuskan kepada subyek manusia dan alam semesta sebagai tempat tinggalnya sesuai dengan sifat asuhan asuhan keperawatan, yang mencakup manusia dan lingkungannya. Rekomendasi Mahasiswa atau Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan sebaiknya memahami konsep model Rogers melalui prinsip-prinsip hemodinamika. Mahasiswa atau Perawat dapat mengacu pada teori asuhan keperawatan oleh Rogers untuk acuan tindakan asuhan keperawatan. Diharapkan dengan konsep model Rogers dapat menjadi bahan evaluasi dan mendapatkan perhatian lebih lanjut agar dapat memperhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan prinsip-prinsip hemodinamika untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah Sakit
TERIMA KASIH