Oleh : dr. Nandya Putu Krisnaputri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
Advertisements

DERMATOTERAPI by : dr Rina Gustia, Sp.KK.
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS dr. M. Djamil Padang
Water Detox (V): Talasoterapi
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT (salep)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR DAN TERSIRAM AIR PANAS
PERAWATAN LUKA OPERASI
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
Air Kelapa yang Penuh Manfaat
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
FARMASETIK DASAR SALEP.
LUKA BAKAR.
TRAUMA PADA INTEGUMEN Oleh Ns. M.Shodikin,S.Kep.
ABSCESSUS (BISUL). PENGERTIAN Bisul adalah benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah. Benjolan ini muncul akibat infeksi bakteri yang.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
Menghitung Tetesan Infus
Lanjutan Presentasi dr. Nuhonni
Masker Buah untuk Berbagai Jenis Kulit
Manfaat Masker dengan Bahan Alami 1
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Krim pemutih wajah, penghilang jerawat dan pembersih muka alami
Konsep Kebutuhan Personal Hygiene
KOSMETIKA.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
KOSMETIKA KECANTIKAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA KECANTIKAN KOMPETENSI KEAHLIAN : KECANTIKAN.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
Rajin membersihkan wajah.
Acne Vulgaris.
Penatalaksanaan Luka Akut
Pengkajian Luka.
SISTEM INDERA PERABA.
Larutan Farmasetik Dasar.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Luka dan Perawatan luka
Asuhan Bayi baru lahir normal
Formulasi Mascara Waterproof
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
Miliaria.
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
Hand Hygiene.
Praktikum farmakologi skin
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
PENYAKIT KULIT BAKTERI (PIODERMA)
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
KOSMETIKA KECANTIKAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN: TATA KECANTIKAN KOMPETENSI KEAHLIAN: KECANTIKAN KULIT.
TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
Perawatan Luka Bakar OLEH : Ns. EFENDI. DEFINISI Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber.
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Transcript presentasi:

DERMATOTERAPI SISTEMIK DAN TOPIKAL DAN PENGARUH PERAWATAN KULIT DI RAWAT INAP Oleh : dr. Nandya Putu Krisnaputri Pembimbing : Dr.dr. IGAA Praharsini, SpKK (K), FINSDV, FAADV

Macam-macam pengobatan kulit Topikal Sistemik Intralesi

SEKILAS TENTANG PRINSIP TERAPI TOPIKAL Penetrasi obat ke dalam kulit  multifactor Efektivitas obat topikal  tergantung potensi dan kemampuan penetrasi kulit  homeostasis Obat-obat topikal  toksisitas lokal dan sistemik

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI Stratum korneum Oklusi Frekuensi dan kuantitas aplikasi Kepatuhan Takifilaksis Rebound effect

STRATUM KORNEUM Asam lemak bebas, ceramide, kolestrol RUTE UTAMA : 1. Jalur Transepidermal/ Transeluler  melewati korneosit  PENTING 2. Jalur Transapendageal  pergerakan molekul melalui kelenjar ekrin , folikel rambut, dan kelenjar sebasea

OKLUSI ↑ onset dan efisiensi obat ↑ penghantaraan obat ↑ meningkatkan efek samping obat

Frekuensi & Kuantitas Aplikasi Kebanyakan obat kortikosterid topical cukup diaplikasikan satu kali sehari Beberapa emolien, krim protektif penyerapannya meningkat bila pemakaian berulang Jumlah pemakaian harus cukup Jumlah yang dipakai sesuai dengan luas permukaan kulit yang terkena ( setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim/ salep)

KEPATUHAN Kepatuhan ↑ Kepatuhan↓ Perempuan Menikah Pekerja Harga murah Penyakit kulit berat dan kronis Lokasi wajah Kepatuhan↓

TAKIFILAKSIS Penurunan respon terhadap obat yang dipergunakan dalam jangka waktu panjang

Perburukan penyakit kulit yang telah diderita pasien REBOUND EFFECT Perburukan penyakit kulit yang telah diderita pasien KORTIKOSTEROID KUAT JANGKA PANJANG

REBOUND EFFECT Dicegah dengan  ● Korticosteroid potensi-sedang, lemah ● Meningkatkan durasi antar aplikasi

TERAPI TOPIKAL BAHAN AKTIF EFEK MENGUNTUNGKAN SYARAT VEHIKULUM (tidak aktif) BAHAN AKTIF Menyejukkan Melindungi Melembabkan Mengoklusi Menyegarkan EFEK MENGUNTUNGKAN Non iritan Non alergik Baik secara kosmetik Mudah digunakan Diterima pasien SYARAT VEHIKULUM

VEHIKULUM Cairan bedak kocok Bedak Pasta Pendingin krim pasta berlemak Salap

BEDAK Mengurangi gesekan Menyerap kelembaban LIPATAN TUBUH DAN KAKI Zinc oksida  antiseptik dan covering Talk pelicin dan pengering Stearat  perlekatan di kulit Efek samping penggumpalan, krusta, granuloma, iritasi

POULTICES Nama lain Kataplasma Asalmakanan, rempah-rempah, tumbuh-tumbuhan, biji-bijian Agen pembersih luka  dekubitus, ulkus tungkai

OINTMENT Vehikulum berbasis petrolatum Oklusi, hidrasi, lubrikasi Kulit tidak berambut (telapak tangan-kaki), daerah terlikenifikasi 5 KATEGORI SALEP: Basis hidrokarbon Basis absortif Emulsi air dalam minyak Emulsi minyak dalam air Basis larut air

PASTA Campuran bedak (50%) dan salep Bedak  seng oksida, pati, kalsium karbonat, dan talk Protektan/ sunblock Tidak terlalu berminyak, lebih mengeringkan, kurang oklusif dari salep

GEL Warna bening  air, propilen glikol, PEG dengan derivat selulosa/ karbopol Wajah dan daerah berambut Efek protektif dan emolien <<  kekeringan dan rasa tersengat pada kulit

BAHAN AKTIF Aluminium asetat Asam asetat Asam Benzoat Asam Borat Asam Salisilat Asam Vitamin A (tretinoin, asam retinoat) Benzokain Benzil Benzoat

Kortikosteroid Topikal Kortikosteroid topikal dibagi menjadi 7 golongan besar, yaitu:

CAIRAN Dapat berupa : Air Hidroalkohol 1. Solusio Pencampuran dua atau lebih substansi menjadi suatu bahan homogen Dapat berupa : Air Hidroalkohol Nonair (alkohol, minyak, propilen glikol)

2.SUSPENSI / LOSIO sistem dua fase yang terdiri dari obat tidak larut dan dipisahkan dalam cairan dengan konsentrasi hingga 20%  baik Dilakukan PENGOCOKAN sebelum DIGUNAKAN lebih dingin, mudah diaplikasikan, cocok untuk aplikasi pada permukaan yang luas, favorit dalam perawatan u/anak-anak Lotion kalamin, lotion steroid, dan emolien

3. BEDAK KOCOK/ EMULSI Losio yang ditambahkan bedak Mengeringkan & menyejukkan kulit yang basah dan berair Mengandung zinc oksida, talk, kalamin, gliserol, alkohol & air + obat-obat spesifik & stabilizer Mengendap dikocok terlebih dahulu

4. FOAM Cairan trifasik Diformulasikan dengan propelan hidrokarbon, butane atau propane Terutama untuk kondisi pada kulit kepala

Perawatan KuLIT DI RAWAT INAP

Tujuan Perawatan Kulit Pada Pasien Rawat Inap Membersihkan debris pada lesi Menyerap eksudat berlebihan pada lesi Membersihkan krusta pada lesi Merawat lesi yang infeksi / mencegah infeksi sekunder pada lesi Mempromosikan terjadinya granulasi & epitelisasi pada lesi Menjaga kelembaban pada lesi Memberikan rasa nyaman pada pasien (psikologis)

Metode Perawat Kulit Pada Pasien Rawat Inap Prinsip Aseptik Penilaian Jenis Lesi Cara Membersihkan Lesi Pemilihan Dressing yang sesuai

Prinsip Aseptik Cuci Tangan Gunakan masker & gloves Gunakan set alat rawat luka yang steril

Prinsip Aseptik Prinsip aseptik : mencuci tangan

Cuci tangan dengan handrub dan handwash

Penilaian Jenis Lesi Kulit DESKRIPSIKAN EFFLORESENSI PADA LESI PEMERIKSAAN FISIK PADA LESI DAN KULIT SEKITAR LESI (Integritas kulit, nyeri tekan, hangat pada perabaan, edema, pulsasi arteri, eksudat, warna kulit sekitar lesi)

Penilaian Pada Lesi Ulkus BENTUK ULKUS (Bulat,Bulat lonjong,tdk teratur) TEPI ULKUS (Rata,Meninggi) DINDING ULKUS (Rata, Menggaung) DASAR ULKUS (Warna, jaringan granulasi, jaringan nekrotik, debris, eksudat) KULIT SEKITAR (Normal, Eritema, Hiperpigmentasi)

Penilaian Warna Pada Dasar Ulkus Merah Jaringan Granulasi Kuning Eksudat Hitam Eschar/Nekrosis

Penilaian Pada Lesi Vesikel/Bula Dinding Tegang Kendor Isi Serous Sero-purulent Purulent Hemoragik Kulit sekitar Meradang Normal

Penilaian Pada Lesi Detachment (Epidermal Necrolysis) Terjadi pengelupasan epidermis  hitung BSA

Penilaian Pada Lesi Infeksi Dermis dan Subkutan ERISIPELAS SELULITIS NECROTIZING FASCITIS

CARA MEMBERSIHKAN LESI Gunakan cairan fisiologis (NaCl 0,9%) Jika lesi kotor, penuh dgn debris, benda asing, bakteri, nekrosis  bersihkan berulang sampai bersih Jika lesi bersih, sudah ada jaringan granulasi, eksudat sedikit  membersihkan lesi cukup 1x Gunakan kasa steril saat membersihkan luka Luka dibersihkan dgn metode kompres basah (wet compress) Luka dibersihkan dgn metode irigasi (menggunakan syringe)

Kompres Basah (Wet Compress) Tujuan kompres basah  membersihkan debris, eksudat, krusta dari ulkus dan memiliki efek yang mendinginkan 2-3 lapis kasa steril dibasahi dengan NaCl 0,9% diaplikasikan pada ulkus/erosi selama 10-15 menit  kemudian angkat kasa steril Diaplikasikan 2x-3x/hari Hati-hati, agar kasa yang diaplikasikan tdk terlalu kering  menyebabkan luka pada lesi saat kasa diangkat

Metode Irigasi cairan NaCl 0,9 %  bisa menggunakan syringe atau irrigation splash quard

JENIS-JENIS CAIRAN YANG DIGUNAKAN Normal saline Burrow’s solution Potasium permanganate Silver nitrate in 0,5% aqueus solutio Povidine iodine

NORMAL SALINE Merupakan cairan yang paling sering dipilih untuk membersihkan luka  bersifat fisiologis & paling aman Tetapi tidak bisa membersihkan dgn baik, pada luka yang kotor & jaringan nekrosis SOLUSIO BUROWI Tablet Aluminum Acetate yang dilarutkan dgn air menjadi 1:10-1:40 Berfungsi sbg astrigen & antibakteri

KALIUM PERMANGANAT ZAT PENGOKSIDASI LARUTAN ENCER DALAM AIR ANTISEPTIK LEMAH KONSENTRASI TINGGI  ASTRIGEN DAN KAUSTIK 1:10000  KOMPRES TERBUKA UNTUK DERMATOSIS YANG AKUT DAN EKSUDATIF 1:5000  ULKUS YANG EKSUDATIF

SILVER NITRATE IN 0.5% AQUEOUS SOLUTION Berfungsi sbg astrigen & antimikroba  digunakan untuk kompres basah  pada lesi yg disebabkan oleh infeksi bakteri gram (+) atau gram (-) POVIDINE IODINE Antimikroba berspektrum luas  efektif untuk berbagai patogen, termasuk Stapilokokus aureus Bisa membuat kulit kering & mengotori pakaian Bisa menyebabkan iritasi lokal disekitar luka

THANK YOU