“Berbagai Metode Pengukuran panjang selang Nasogastric : Studi Observasional” “Adequacy of different measurement methods in determining nasogastric tube.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MEMASANG KANUL NASAL
Advertisements

SISTEM PENCERNAAN Loading
DASAR DIETETIK untuk pasieN
KEGIATAN INTI.
KEGIATAN AKHIR.
Standar KompetensiKompetensi Dasar Materi Evaluasi Keluar.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SUKSES US TAHUN 2015 SD NEGERI 1 BUMISARI ILMU PENGETAHUAN ALAM
SISTEM PENCERNAAN Dr. MIFTAH AZRIN, Sp.KO.
Organ pencernaan manusia terdiri dari
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
KESEHATAN TENTANG DIARE.
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Sri Dewi Sulastri (RKM )
1. Adalah Gangguan pada pertumbuhan tulang-tulang dan jaringan ikat sekitar hidung sehingga menyebabkan penutupan satu atau kedua saluran hidung LABIOSKIZIS.
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
SISTEM PENCERNAAN.
MAKANAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Nama : LILI LESTARI Nim :
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Sistem pencernaan manusia
dr. Djoko Santoso , M.Kes, DAHK
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
PRISKILA APRILIA HAMBER
HIV AIDS.
OLEH:SEFTI WINDA SARI B
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Nafisa Luthfita Zahradhiya( )
Sistem Pencernaan Makanan & Gangguan Pada Sistem Pencernaan
ATRESIA ESOFAGUS Kelompok 2 Heti hartati Indah rohyani Riska maelani
TUGAS BIOLOGI NAMA : KUKUH N P NPM :
SISTEM PENCERNAAN MULUT MULUT FARINX USOFAGUS FARINX LAMBUNG USOFAGUS
Sistem Pencernaan Kelompok 2 : 1.Rina Purwanita ( )
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
Proses pencernaan.
BIOLOGI Sistem Pencernaan Manusia XI KEP 6 SMK KESEHATAN SAMARINDA
ILEOSTOMI.
REFERAT RADIOLOGI ESOPHAGEAL ATRESIA
ASKEP COLITIS ULSERATIF
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
ANATOMI FISIOLOGI.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
MESIN TUBUH YANG TANGGUH
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
Review Konsep Dasar Sistem Pencernaan. PENGERTIAN SISTEM PENCERNAAN/DIGESTIF merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan.
Gangguan pada sistem pernapasan Ika Rian Sari, S.Pd.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
M. Siauta. CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa mampu melakukan tindakan Irigasi Lambung CMPK Setelah mempelajari pokok bahasan ini,
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
SISTEM PERNAPASAN BY : LELY ENDAH RINI, S.Si. PENDAHULUAN Pernapasan: proses pertukaran gas dari MH dengan gas di lingkungan Respirasi: perombakan bahan.
Sistem Pencernaan Manusia Kelompok : (D3-1B) Anggota : Febyra restu m. Meta Laila S. Nafisa frikasari Refina zalza p.
Transcript presentasi:

“Berbagai Metode Pengukuran panjang selang Nasogastric : Studi Observasional” “Adequacy of different measurement methods in determining nasogastric tube insertion lengths: An observational study” KELOMPOK P’19 Haristio Maulana, S.Kep Dara Aviolin, S. Kep Hikmawani Anas, S. Kep Winda Astuti, S. Kep Rahma Dhani Fitri, S, Kep Cici Novelia Manurung, S.Kep Mia Aulia Rahim, S. Kep Dzikra Fitria Amita, S.Kep Dinda Jeanita, S.Kep Latifa Hidayani Abas, S.kep

Latar Belakang Memasukkan selang NGT merupakan prosedur sederhana, namun berdasarkan data internasional banyak risiko yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi dalam penempatan selang NGT, seperti masuk sampai kerongkongan, tenggorokan atau paru-paru yang dapat menyebabkan pneumonia, pneumotoraks, atau bahkan kematian (Boeykens, 2018). Pemasangan nasogatric tube atau selang NGT merupakan prosedur umum yang diberikan kepada pasien di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien yang tidak mampu untuk memenuhi nutrisi, pada pasien koma serta pada pasien dengan obstruksi usus (Monica, 2019).

Angka Kesalahan Penempatan Selang NGT Di Inggris selama 5 tahun terakhir sebanyak 21 orang meninggal 15% Di RSUP M.Djamil Padang khususnya di ruangan interne pria banyak yang menggunakan selang nasogatrik karena beberapa indikasi

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Mulut Faring Esofagus Lambung Usus Halus Usus Besar Pankreas, Hati, Kandung Empedu Rektum dan Anus

Pemasangan NGT Definisi Indikasi Nasogastric Tube (NGT) adalah selang plastic yang lentur, dan tipis yang dapat dimasukkan ke dalam lubang hidung pasien menuju ke dalam lambung. (Potter, 2011) Indikasi Preoperatif untuk mengosongkan lambung dan tidak mampu buang air. Postoperatif abdomen, trauma abdomen Perdarahan pada saluran pencernaan atas Obstruksi abdomen, trakeoesofagus fistula, keadaan koma Pasien yang tidak dapat makan dengan cara biasa seperti pasein yang tidak sadar. Pasien dengan penyakit / operasi mulut. Fraktur tulang rahang tidak dapat menelan karena paralisis tenggorokan.

Komplikasi Pemasangan NGT Erosi kulit di dalam hidung, sinusitis, esofagitis, fistula esofagotrakeal, ulserasi gaster/lambung, dan infeksi oral dan pulmonal. Pasien mengalami distensi abdomen, muntah, atau adanya drainase dari selang. Pasien mengeluh tenggorokan kering akibat membran mukosa kering dan iritasi. Pasien mengalami tanda defisit volume cairan akibat sekresi yang berlebihan dengan ditandai penurunan output urin dan turgor kulit yang buruk. Pasien dapat mengalami tanda dan gejala aspirasi pulmonal: demam, nafas pendek, kongesti pulmonal. Komplikasi Pemasangan NGT

Telaah Jurnal Telaah Penulisan Telaah Konten

Telaah Jurnal Judul Adequacy of different measurement methods in determining nasogastric tube insertion lengths: An observational study Metodologi penelitian observasional analitik Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang Instrumen 4 formula metode penghitungan panjang tabung nasogasric

4 Formula Metode Penghitungan Panjang Tabung Nasogasric Nama Formula Gambar Temuan Perbedaan Panjang Formula (Chen al. (2014)) Jarak dari ujung hidung ke cuping telinga ke xiphisternum - Pemasangan ke xiphisternum pendek -11.3 Formula 1 (Hanson (1979)) (Jarak dari ujung hidung ke cuping telinga ke xiphisternum- 50cm) / 2) + 50cm 25,96% lebih dari 10 cm di dalam perut (terlalu dalam) -11.5 Formula 2 (Ellett (2005)) 29,38 + 4,53 (jenis kelamin) + 0,34 (jarak dari hidung ke umbilikus dengan kepala rata di tempat tidur (cm)) – 0,06 (berat (kg)) (jenis kelamin = 1 untuk pria, dan 0 untuk wanita) Metode GWNUF adalah metode yang benar digunakan dibandingkan dengan metode jarak dari ujung hidung ke cuping telingan ke xiphisternum saja -15.2 Formula 3 (Taylor et al (2014)) Jarak dari xiphisternum ke cuping telinga ke hidung + 10cm Jarak dari xiphisternum ke cuping telinga + 10 cm merupakan jarak pertengahan (sesuai) -1.8 Formula 4 Malta et al (2013) Jarak dari daun telinga ke xiphisternum ke umbilicus - jarak dari ujung hidung ke daun telinga Rumus keduanya merupakan ukuran dari gastroesophageal -23.6

Kesimpulan Pemasangan selang nasogastrik yang tidak sesuai dengan panjang seharusnya, akan menyebabkan pasien mendapatkan masalah kesehatan lainnya. Perlu adanya formula yang dapat digunakan untuk mengukur panjang selang nasogatrik yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Studi mendapatkan hasil bahwa pengukuran jarak dari xiphisternum ke ujung telinga ke hidung ditambahkan 10 cm merupakan ukuran yang optimal dalam memberikan posisi pemberian makanan atau cairan melalui selang nasogastrik