MOBILITAS DAN MIGRASI PENDUDUK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Advertisements

SOSIOLOGI KETENAGAKERJAAN.
Bab 3 INTERAKSI DESA DENGAN KOTA
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
MIGRASI Andri Wijanarko.
MIGRASI.
6. TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN
MASALAH KESEMPATAN KERJA DI KOTA
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
BAGI HASIL TANAH ABSENTEE (Studi Kasus di Dataran Tinggi Pasemah Kabupaten Lahat)   Permasalahan penguasaan tanah (pemilikan dan penggarapan) pada  hakikatnya.
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Mobilitas Penduduk Proyeksi Penduduk
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
Pembangunan Ekonomi Raya Sulistyowati
Oleh: ANUGRAH ROMADHON
Pardomuan B.M. Sianipar MOBILITAS.
URBANISASI.
XI SOSIAL KETENAGAKERJAAN.
KETENAGAKERJAANDALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
KETENAGAKERJAAN Penduduk dan Kesempatan Kerja
Pembangunan Ekonomi.
TEKNIK ANALISIS EKONOMI DAN SOSIAL
Urbanisasi dan Migrasi
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Pembangunan Ekonomi.
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
Isu-Isu Terkini Kependudukan
PERTEMUAN 4.
MIGRASI.
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
Urbanisasi dan Kontra Urbanisasi
Nama Kelompok : Moh Khairul Anwar ( ) Abdul Aziz ( )
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
Dinamika Penduduk (III)
POKOK BAHASAN 12 1.DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN 2.MIGRASI PENDUDUK
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 1.
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
INTERAKSI DESA KOTA Aida Kuniawati, S.Pd, M.Si
MIGRASI.
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Konsep dan Jenis Migrasi. Faktor Penyebab Migrasi Faktor pendorong Makin berkurangnya sumber daya alam Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal Adanya.
MIGRASI.
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
Indikator Pembangunan Ekonomi
PROSES URBANISASI DAN KETIMPANGAN WILAYAH DESA-KOTA
PROGRAM PENATAAN KEPENDUDUKAN
Transcript presentasi:

MOBILITAS DAN MIGRASI PENDUDUK KELOMPOK 5 Rif’an Insani 20150430130 Muhammad Fauzan Firdaus 20160430296 Karenita Nur Yuliansa 20170430063 Amanda Adisthira 20170430238 Riska Wulan Nawangsari 20170430266 Carolina Engga Yuni Sovia 20170430288 Ekonomi SDM - B

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MIGRASI PENDUDUK Menurut Todaro mulai dari Lewis tahun (1954) kemudian dilanjutkan oleh Fel dan Rannis yang kemudian dikenal sebagai LFR lewis fel dan rannis. yang menyatakan bahwa perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan antara sektor kota yang modern dan sektor desa yang tradisional. Demikian pula yang dikemukakan Todaro tahun (1970) dimana seseorang akan pindah dari desa ke kota karena mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi, perbedaan pendapatan antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan inilah yang menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk dari daerah pedesaan ke daerahperkotaan. Perpindahan penduduk, baik yang bersifat permanen maupun tidak permanen merupakan suatu respon terhadap tekanan dari lingkungan, baik dalam bentuk ekonomi, sosial maupun demografi, hal tersebut dikemukakan oleh Hugo tahun (1978). Menurutnya, tekanan-tekanan tersebut mempunyai pengaruh secara khusus terhadap seseorang tergantung kepada tanggapan orang terhadap tekanan-tekanan tersebut. Disimpulkan bahwa penilaian seseorang akan berbeda antara satu dengan yang lain tergantung kepada kecakapan atau kecerdasan orang tersebut.

Karakteristik dari migrasi desa-kota menurut Todaro Migrasi utamanya dirangsang oleh pertimbangan ekonomi yang rasional yang mencakup biaya dan kepentingan baik dari segi finansial maupun psikologis. Keputusan untuk melakukan migrasi tergantung pada perbedaan tingkat upah nyata antara pedesaan dan perkotaan

KONSEP MOBILITAS DAN MIGRASI PENDUDUK “Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif, namun tidak berniat menetap di daerah yang baru, sedangkan migrasi didefinisakan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif dan sekaligus menetap di daerah yang baru tersebut” (Tjiptoherijanto, 2007)

Mobilitas Penduduk Vertikal Horizontal Sering disebut dengan perubahan status. Contohnya adalah perubahan status pekerjaan, dimana seseorang yang bekerja di sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor non-pertanian. Yaitu mobilitas penduduk geografis yang merupakan gerak (movement) penduduk yang melewati batas wilayah menuju wilayah lain dalam periode waktu tertentu

Faktor Latar belakang Individu 1 Umur 2 Status perkawinan 3 Status pekerjaan di desa 4 Jenis pekerjaan di daerah tujuan 5 Pemilikan tanah di desa 6 Tingkat pendidikan di desa 7 Besarnya pendapatan di kota

Faktor Latar Belakang Struktural Karakteristik kota tempat kerja migran Letak kota terhadap kota asal

Faktor Place Utility Nilai yang diharapkan Nilai yang diharapkan Kepuasan dan kesukaan hidup di kota daripada di desa

Dampak Mobilitas Penduduk ke Daerah Perkotaan Positif Negatif Terbatasnya kesempatan kerja yang ada, segingga menimbulkan tingginya angka pengangguran. Meningkatnya status sosial ekonomi keluarga tersebut dalam jangka panjang.

MIGRASI PENDUDUK Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Secara umum migrasi merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau negara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara.

Pemecahan Masalah Urbanisasi Orang yang melakukan migrasi disebut migran. Migran ditinjau dari segi waktu pencatatan atau sensus ternyata tempat lahir dan tempat tinggal sekarang (di waktu diadakan pencatatan) serta tempat tinggal sebelumnya di propinsi yang sama, maka dia bukan seorang migran atau disebut stayer. Ada beberapa jenis migrasiyang perlu diketahui, yaitu: 1. Migrasi masuk (In Migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan (area of destination). 2. Migrasi keluar (Out Migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area origin). 3. Migrasi Netto (Net Migration), merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Jika migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi yang keluar disebut netto positif, sedangkan jika migrasi yang keluar lebih besar daripada migrasi yang masuk disebut netto negatif. 4. Migrasi bruto (Gross Migration), adalah jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

5. Migrasi total (Total Migration), adalah seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return migration). 6. Migrasi internasional (international migration), adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu Negara disebut Imigrasi (Imigration), sedangkan jika migrasi itu merupakan keluarnya penduduk dari suatu Negara disebut Emigrasi (Emigration). 7. Migrasi semasa hidup (Life Time Migration), adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran, adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya. 8. Migrasi parsial (Partial Migration), adalah jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan. 9. Arus migrasi (migration stream), adalah jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu. 10. Urbanisasi (urbanization), adalah bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota. 11. Transmigrasi (transmigration), istilah ini mempunyai arti yang sama dengan resettlement atau settlement. Transmigrasi adalah pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

MOBILITAS PENDUDUK DAN SOSIAL BUDAYA Mobilitas penduduk merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut : Melalui usaha manusia atau penduduk mencari sesuatu yang baru dikenal dengan istilah innovative migration. Melalui usaha mempertahankan yang di miliki atau conservative migration. Target dari usaha tersebut adalah mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan, atau memperoleh akses untuk menikmati hidup yang lebih baik. Teori migrasi mempersoalkan faktor-faktor yang mendorong untuk bermigrasi atau yang mendorong orang untuk mengambil keputusan untuk bermigrasi. Salah satu daya Tarik mobilitas adalah kondisi sosial budaya, yang muncul dan berkembang sebagai akibat dari intervensi manusia melalui proses pembangunan. Selama ini pembangunan telah mendatangkan perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun di daerah asal dan perubahan tersebut telah banyak mendorong mobilitas penduduk.

Dalam proses mobilitas terjadi kontak dengan lingkungan yang lain, yang memungkinkan adanya transfer of knowledge dan values pada migran. Migran yang telah terpengaruh oleh lingkungan yang lain sering kali menjadi pelaku perubahan. Mereka membawa berbagai pengetahuan dan nilai-nilai baru ke tempat tujuan sehingga mendorong perubahan sosial. Dampak sosial dari migrasi tidak dapat dipisahkan secara jelas dari perubahan ekonomi yang terjadi yaitu : Perubahan dalam jaringan Pola dan sikap terhadap hubungan sosial yang ada. Hal ini dapat berkaitan dengan perubahan peranan dalam keluarga, hubungan dengan orang lain serta tetangga.

Ada beberapa kemungkinan perubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari migrasi penduduk baik dari daerah padat penduduknya ke daerah yang masih jarang jarang penduduknya atau sebaliknya. mobilitas secara tidak langsung, cepat atau lambat dapat membawa dampak lanjutan yang cukup luas pada tingkat individu, daerah maupun nasional. Dalam hal perpindahan dari daerah yang padat kedaerah yang jarang penduduknya terjadi dua kemungkinan yaitu : bila yang yang pindah dari daerah yang padat ke daerah yang masih jarang adalah migran yang memiliki kualitas sumber daya manusia tinggi maka dalam hal ini akan terjadi apa yang di sebut dengan dispersi penduduk dan pembangunan. Migran yang pindah dapat mengurangi beban pembangunan pada daerah asal yang padat dan sekaligus dapat melakukan perubahan sosial ekonomi pada daerah tujuan. yang pindah dari daerah yang jarang penduduknya ke daerah yang padat adalah mereka yang berkualitas rendah. Dalam hal ini memang terjadi dispersi penduduk tetapi bukan dispersi pembangunan atau kegiatan sosial ekonomi. Perpindahan tersebut justru mendatangkan polarisasi pembangunan pada daerah asal.

Perpindahan penduduk dari daerah yang masih jarang ke daerah yang padat penduduknya berkenaan dengan kemungkinan ketiga dan keempat yaitu berkaitan dengan perpindahan migran yang berkualitas tinggi sehingga terjadi polarisasi penduduk sekaligus polarisasi pembangunan pada daerah tujuan yang sudah padat penduduknya. Salah satu daya tarik atau daya dorong mobilitas adalah kondisi sosial budaya, yang muncul dan berkembang sebagai akibat dari intervensi manusia melalui proses pembangunan. Peningkatan perekonomian penduduk berpengaruh juga dalam hal perilaku sosial dalam masyarakat. Masyarakat terlihat lebih konsumtif dan materialistis apalagi hal itu lebih sering dikaitkan dengan “simbol status” dan “prestise sosial” yang ingin diraihnya. Mereka beranggapan salah satu simbol keberhasilan dalam berusaha adalah rumah, sehingga dalam membangun rumah terkesan saling berlomba dan berusaha semewah mungkin padahal tidak jarang rumah banyak yang dtinggalkan kosong sementara mereka berusaha di kota.

MOBILITAS INTERNASIONAL Mobilitas tenaga kerja internasional merupakan respon individu dan negara terhadap kelebihan atau kekurangan tenaga kerja di negara tertentu yang disebabkan adanya ketimpangan dalam pembangunan ekonomi (economic performance) dan perubahan demografi Besarnya arus dan arah mobilitas ini dipengaruhi oleh kombinasi dan interaksi antara faktor pendorong di negara asal dan faktor penarik dari negera tujuan. Kondisi ini juga difasilitasi oleh kebijakan pemerintah serta perkembangan terkini dari proses globalisasi yang berdampak pada kemajuan transportasi modern serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Mobilitas Indonesia 0.62% Pada 2030-2035 Tingkat Kelahiran Indonesia tetapi struktur umur penduduk menunjukkan tingginya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun), yang berpotensi menimbulkan beberapa permasalahan, salah satunya adalah penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduk usia produktif tersebut.

ALTERNATIF PENYERAPAN ANGKATAN KERJA pemanfaatan kesempatan kerja yang terbuka di negara-negara lain yang membutuhkan, melalui migrasi tenaga kerja internasional.contohnya ialah Peluncuran Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community), pada Bulan Desember 2015 yang menjadikan wilayah negara-negara anggota ASEAN menjadi suatu daerah lalu lintas perdagangan yang lebih bebas, antara lain untuk tenaga kerja terampil, merupakan tantangan yang saat ini dihadapin Indonesia di bidang ketenagakerjaan

pendataan Badan Pusat Statistik Data penduduk Indonesia tahun 2020 yang bersumber dari pendataan Badan Pusat Statistik Indonesia dan dipublikasikan oleh zonautara.com

MOBILITAS PENDUDUK DIBERBAGAI NEGARA Mobilitas penduduk dinegara- negara maju pada umumnya lebih rendah daripada di negara-negara sedang berkembang dan Pola migrasi di negara-negara maju biasanya sangat kompleks. Mobilitas Penduduk Negara Maju Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi serta kemiskinan yang banyak terdapat di negara-negara berkembang merupakan salah satu pemicu mobilitas penduduk dan pola migrasi yang terjadi menunjukkan suatu pengutuban (polarisasi), yaitu pemusatan arus migrasi ke wilayah-wilayah tertentu saja, khususnya kota-kota besar Mobilitas Penduduk Negara Berkembang Keadaan geografis yang negara satu dengan lainnya berdekatan dan masih dalam satu benua. Suatu negara akan mengalami migrasi keluar yang yang lebih besar bila terdapat ekspektasi yang lebih baik secara ekonomis dan non-ekonomis diluar negerinya. Mobilitas Penduduk Negara Industri baru

URBANISASI PENDUDUK Suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota.

Faktor Penarik 01 02 03 04 05 Fasilitas kesehatan yang memadai Standar hidup yang tinggi 03 Standar pendidikan yang tinggi 04 Kesempatan kerja yang lebih besar 05 Jaminan kehidupan yang lebih baik

Faktor Pendorong 01 02 03 04 05 Kemiskinan Standar hidup yang rendah Minimnya fasilitas transportasi dan komunikasi yang ada di desa 04 Kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di desa 05 Minimnya fasilitas layanan dan pendidikan di desa

Dampak Negatif Minimnya lahan kosong di perkotaan Meningkatnya polusi di perkotaan Lahan kosong yang terdapat di daerah perkotaan telah banyak dimanfaatkan oleh para urban sebagai lahan pemukiman, perdagangan, dan perindustrian yang legal maupun ilegal. Bangunan-bangunan yang didirikan untuk perdagangan maupun perindustrian umumnya dimiliki oleh warga pendatang. Pertambahan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang membanjiri kota yang terus menerus, menimbulkan berbagai polusi atau pencemaran seperti polusi udara dan kebisingan.

Dampak bagi Perkembangan Kota Secara Fisik Munculnya berbagai kawasan perdagangan, kawasan rekreasi, serta didukung oleh fasilitas perekonomian. Sebaran Fasilitas Perkotaan Memicu adanya perbaikan, penyesuaian, dan penambahan jalan serta model angkutan baru. Jaringan Transportasi Pembangunan perumahan secara intensif dan ekstensif yang dilakukan pemerintah / swasta berdampak pada struktur tata ruang. Perkembangan Land Use Menurunnya daya dukung dan kualitas lingkungan. Permasalahan Lingkungan

Dampak bagi Perkembangan Kota Secara Sosial Meledaknya jumlah pencari kerja baik sektor formal maupun informal menyebabkan tingkat penawaran tenaga kerja lebih tinggi dari permintaan tenaga kerja. Pengangguran dan Kemiskinan Tekanan untuk bertahan hidup (survive) mendorong manusia untuk bertindak apapun termasuk melakukan tindakan kriminalitas. Kriminalitas

Urbanisasi di Indonesia Di Asia Tenggara, tingkat persebaran penduduk Indonesia di daerah urban merupakan yang kedua tertinggi, yakni sebesar 54,7%. Laju urbanisasi Indonesia belum diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya. Setiap kenaikan 1% urbanisasi di Indonesia hanya mampu meningkatkan 1,4% PDB per kapita. Hal tersebut jauh lebih kecil dibandingkan China yang setiap 1% kenaikan urbanisasinya mampu mengerek PDB per kapita hingga 3%. Sementara, kenaikan 1% urbanisasi di kawasan Asia Pasifik dan Timur secara rata-rata mampu menaikkan PDB per kapita sebesar 2,7%.

Pada tingkat nasional, tingkat urbanisasi diproyeksikan sudah mencapai 66,6 persen pada tahun 2035. Untuk provinsi, terutama provinsi di Jawa dan Bali, tingkat urbanisasinya sudah lebih tinggi dari Indonesia secara total.Tingkat urbanisasi di empat provinsi di Pulau Jawa pada tahun 2035 sudah di atas 80 persen, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Banten.

Pemecahan Masalah Urbanisasi Masalah urbanisasi dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa: Intensifikasi pertanian Mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program keluarga berencana Memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan Program pelaksanaan transmigrasi Memperluas dan mengembangkan lapangan pekerjaan di kota Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa Perlu dukungan politik dari pemerintah

TRANSMIGRASI PENDUDUK Sistem pembangunan terpadu yang merangkum seperangkat prinsip dan metode untuk penyelenggaraan pemukiman dan kehidupan baru bagi suatu kelompok masyarakat. Transmigrasi adalah salah satu segi dari kegiatan pembangunan sektoral, akan tetapi yang sekaligus menjangkau kegiatan pembangunan regional sebagai usaha konkret untuk mencapai perwujudan perluasan kesempatan kerjadan pemerataan pendapatan.

Dampak Transmigrasi Bagi Daerah Tujuan Bagi Daerah Asal Kepadatan penduduk yang berdampak pada masalah-masalah sosial lainnya seperti pengangguran, polusi, tindak kriminal, dll. Kekurangan sumberdaya manusia berakibat pada lambatnya pembangunan didaerah asal.

Paradigma baru Transmigrasi di Indonesia 01 Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan 02 Mendukung kebijakan energi altenatif (bio-fuel) 03 Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesi Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan 04 05 Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan

Transmigrasi di Indonesia Pemerintah akan membuka lahan pemukiman transmigrasi di 10 provinsi seluas 1.334,33 hektare untuk penempatan 1.465 KK pada tahun 2019. Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) M.Nurdin mengatakan banyak hal yang sudah diperoleh dari program transmigrasi. Contohnya, terakumulasinya sertifikat tanah yang mencapai hampir 72 ribu bidang sertifikat.

Program Utama Transmigrasi 2019 PERTAMA KEDUA Revitalisasi sarana prasarana yang ada didaerah untuk dimaksimalkan terutama revitalisasi lahan utama agar produktivitasnya meningkat. Rehabilitasi jalan, jembatan, jaringan irigasi, pintu air agar membangun embung, dan menunjang program prukades sehingga produktivitas meningkat Program kemitraan, dari 15,6 triliun, sekarang menjadi 16,9 triliun investasi dari program transmigrasi.

Insert the title of your subtitle Here Link Video Presentasi Insert the title of your subtitle Here

THANK YOU