Acara 2 Uji Pemompaan ( Pumping Test )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persamaan Garis dan Grafik Kuadrat
Advertisements

SISTEM KOORDINAT.
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
BAB 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Terdiri dari dua sumbu koordinat
PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob
HIDROLIKA PENGARUH PEMOMPAAN SUMUR BOR
Persamaan Garis Singgung pada Kurva
Oleh: Bigman Hutapea Prodi Teknik Sipil,FTSL-ITB
TITIK BERAT.
BAB IV Kurva Kuadratik.
PEMBANGKITAN CITRA GRAFIK Dosen :Dewi Octaviani, S.T, M.C.s
BAB II KURVA LINEAR DAN APLIKASI DALAM EKONOMI
PERSAMAAN GARIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh Kelompok 4 :
Assalamualaikum Wr Wb PERSAMAAN GARIS LURUS BY Yanuar Kristina P
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
BAB VII HUBUNGAN NON-LINEAR.
ANALISIS TIME SERIES (ANALISIS DERET BERKALA)
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
Andari Suryaningsih, S.Pd., MM.
Pertemuan 23 Pergerakan Air Tanah
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
ANALISIS DATA BERKALA.
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Fungsi Riri Irawati, M.Kom 3 sks.
Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba (Cost-Volume-Profit)
Skoring Pauli.
Kurva Linear dan Aplikasi dalam Ekonomi
Static Loading Test Oleh: Bigman Hutapea.
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
07 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
Pertemuan 26 Hidrolika Aliran Air Tanah
MENENTUKAN TREND Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk menggambarkan garis trend. Beberapa di antaranya adalah metode tangan bebas, metode.
Pertemuan 11 Usaha dan Energi
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Sistem koordinat Kartesius
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
BAB 4 FUNGSI KUADRAT.
PRAKTEK TACHIMETRI.
ANALISIS DATA BERKALA.
Biaya Produksi.
MATERI-6 GRAFIK PENGAMATAN & ANALISA DATA (Sunarta; Drs., M.S.)
BAB III Kurva Non Linear.
M-03 SISTEM KOORDINAT kartesius dan kutub
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Kurva Non Linear.
Pertemuan ke-7 FUNGSI LINIER.
GARIS EKUIPOTENSIAL.
ANALISIS TIME SERIES (ANALISIS DERET BERKALA)
Regula Falsi.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
Bidang Kartesius Kelas 9 Semester 2.
3. OPERASI WADUK Dapat menjelaskan guna dan jenis waduk
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
Bab 2 Fungsi Linier.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
C. Persamaan Garis Singgung Kurva
PENDAHULUAN KALKULUS yogo Dwi prasetyo, m. SI. prodi teknik industri dan rpl [ref : calculus (Purcell, Varberg, and rigdon)]
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK OLEH : KUSTENDAR, S.T TEKNIK GAMBAR OTOMOTIF SMK AL-IHSAN PAMARICAN.
PENUNJUKKAN UKURAN.
PEMBANGKITAN DAN STATISTIK GELOMBANG. PENGERTIAN GELOMBANG Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air.
Transcript presentasi:

Acara 2 Uji Pemompaan ( Pumping Test )

Salah satu tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran adalah menguji kuantitas air yang akan dieksploitasi. Kuantitas air dapat ditentukan berdasarkan uji pemompaan. Adapun sasaran utama pelaksanaan ujii pemompaan ini adalah : Pengujian Akuifer (Aquifer Test) Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horisontal terhadap sumur uji, sehingga diperlukan beberapa Sumur pengamat disekitar sumur uji. dan pada uji akuifer ini biasanya Disertai pula dengan recovery test atau uji kambuh, merupakan uji Pemulihan kedudukan muka airtanah setelah dipompa. 2. Pengujian sumur (Well test) Tujuannya untuk menetapkan kemampuan sumur dan tidak dibutuhkannya piziometer didekatnya serta lebih sederhana daripada pengujian akuifer. Uji ini lebih ditekankan pada perekaman data / parameter sumur secara vertikal. Dari debit dan muka air tanah yang diukur, dapatdiperoleh kapasitas jenis (specific capacity) sumur, yang dinyatakan oleh besarnya debit setiap satuan penurunan dan dapat diperoleh penurunan jenis ( specific drawdown ) yang dinyatakan dengan besarnya penurunan setiap satuan debit.

Uji Pemompaan Uji pemompaan (Pumping Test) biasanya dilaksanakan dengan dua metode : Uji pemompaan bertahap (Step-drawdown test) Uji pemompaan debit konstan (Long-term constant rate test)

Uji Pemompaan Dari kedua metode uji pemompaan tersebut data-data yang direkam adalah : Muka airtanah/pisometrik awal (sebelum pemompaan) Debit pemompaan Penurunan muka airtanah selama pemompaan (drawdown), baik pada sumur yang dipompa maupun pada sumur pengamat Waktu sejak dimulainya pemompaan Sifat fisik dan kimia airtanah Kenaikan muka airtanah kambuh (recovery) setelah pompa dihentikan Waktu setelah pompa dimatikan. Diameter sumur yang diuji. Jarak antara sumur pengamat dan sumur yang diuji.

STEP TEST Tujuan Step Test Mengetahui kesempurnaan konstruksi sumur Menentukan besaran kapasitas jenis sumur . Efisiensi sumur . Menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur Alat dan bahan Lembar data pengukuran uji pemompaan, yang memuat : waktu, debit pemompaan, dan pengukuran muka airtanah di sumur uji. Lembar kerja ( kertas semi log dan kertas bilog).

STEP TEST Dasar Teori Step test pada dasarnya dilaksanakan setelah pelaksanaan konstruksi sumur dan setelah pembersihan / penyempurnaan sumur atau dengan kata lain tahap akhir dari rangkaian Pekerjaan pemboran airtanah. Step test dilakukan dengan cara mengukur penurunan muka airtanah di dalam sumur uji dengan debit pemompaan yang ditambah secara bertahap

STEP TEST Bierschenk ( dalam Suharyadi) menyatakan bahwa efisiensi sumur itu tergantung besarnya pemompaan yang terdiri atas efisiensi pemompaan (Ep) dan Faktor development (Fd). Efisiensi pemompaan dinyatakan : Ep = BQ/Sw x 100 % Besarnya pemompaan yang efisien apabila harga Epnya minimal 50% Faktor development dinyatakan dengan : Fd = C/B  100

Metode I (Metode Jacob) STEP TEST Metode I (Metode Jacob) Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown) dan t(waktu pemompaan). Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga s (tambahan penurunan muka airtanah) pada setiap step. Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas milimeter harga-harga Q ( l/detik ) lawan Sw/Q ( m/l/detik ), tarik garis berat (lurus) yang melalui titik – titik hasil pengeplotan, selanjutnya menentukan harga a dan b. Menghitung harga BQ dan CQ2 Menentukan harga Sw dapat berdasarkan kurva pada atau dengan rumus Sw = BQ + CQ2 Menentukan Efisiensi pemompaan (Ep) Menentukan Faktor development (Fd) Menentukan klas dan kondisi sumur

STEP TEST Metode II Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis pada setiap step pemompaan Jadi : Q1/Sw1 : Q2/Sw2 : ….. Qn /Swn (m3/jam/l) Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan <1 maka kontruksi sumur sempurna.

Metode III (Metode Logans) STEP TEST Metode III (Metode Logans) Dari data pengamatan step test dan perhitungan, dibuat tabulasi data Membuat gambar kurva dalam kertas milimeter, antara Sw/Q pada koordinat dan Q pada absis untuk mencari Q optimum Menentukan Q optimum dengan cara menarik garis dari titik harga Sw/Q = 50 searah dengan absis hingga memotong kurva. Dari perpotongan antara garis Sw/Q = 50 dan kurva, tarik garis tegak lurus ke arah absis. Titik hasil perpotongan antara garis tegak lurus dan garis absis dibaca sebagai nilai Q optimum. Untuk seterusnya dihitung T (keterusan) dengan metode Logans. Q = Q optimum Sw : (harga Sw pada saat Q optimum) = Qoptimum x 50 Menghitung harga k = permeabilitas dengan rumus T = k.D dimana D = Tebal akuifer

LONG-TERM CONSTANT RATE TEST Tujuan Untuk menentukan sifat hidrolik akuifer atau sumur. Alat dan bahan Lembar data yang memuat diameter sumur, jarak antara sumur uji dan sumur pantau, hasil pengukuran selama uji pemompaan dan uji kambuh yang memuat debit, waktu dan muka airtanah . Kertas semi log dan kertas bilog. Kurva baku Theis 1935

LONG-TERM CONSTANT RATE TEST Dalam praktikum ini menerapkan metoda Theis (1935) dan metode Jacob (Cooper & Jacob, 1946) untuk aliran tak tunak dalam akuifer tertekan.

LONG-TERM CONSTANT RATE TEST Langkah kerja analisa long-term constant rate test dengan metode Theis Plot harga s (Ordinat) vs t/r2(absis) pada kertas bilog (pada kertas kalkir) Overlay hasil pengeplotan diatas kurva baku Theis. Gambar kurva melalui titik pengeplotan sesuai dengan kelengkungan kurva baku Theis. Tentukan titik pada atau sekitar kurva, misal A Tentukan harga s, t/r2, W(u) dan 1/u dari titik A Masukkan kedalam persamaan Theis

LONG-TERM CONSTANT RATE TEST Metode Jacob Plot untuk salah satu pizometrik nilai s (ordinat) Vs t (absis) pada kertas semi log dan gambar garis lurus melalui titik-titik tersebut. Teruskan garis lurus tersebut hingga memotong sumbu waktu (t) dimana s = 0 dan baca harga t0. Tentukan harga s per-logcycle waktu. Masukkan dalam rumus Metode Jacobs Prosedur ini harus diulang untuk tiap-tiap pizometrik. Setelah didapat harga T dan S, digunakan untuk menghitung harga u, untuk mengecek apakah metode