TEORI KEPEMIMPINAN By Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen, MPd., MM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
Advertisements

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan Wirausaha
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
BAB I MANAJER DAN PENGELOLAAN
Kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia dalam Proyek
Matrikulsi Pengantar Bisnis
Soepri Tjahjono, S.Pd, M.Pd
PERTEMUAN 12 Kepemimpinan
12 P E R T E M KEPEMIMPINAN U A N Manajemen Umum RETNO BUDI LESTARI.
KEPEMIMPINAN / LEADING
PERTEMUAN 12 KEPEMIMPINAN Kepemimpinan.
PERTEMUAN 9 KEPEMIMPINAN.
Lecture Note: Mulyati, SE, M.T.I
KEPEMIMPINAN NURIKA ALAWYAH RIZTAWATI NENY ARISQYA
Dasar-dasar KEPEMIMPINAN PT-Galih Sekar Sakti
KEPEMIPINAN.
Pengertian Kekuasaan (Power)
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
LEADING ACTUATING – MOTIVATING – DIRECTING – COMMANDING - INFLUENCING
KONSEP KEPEMIMPINAN.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN PERTEMUAN 9.
KEPEMIMPINAN DALAM PERAWATAN
Mengapa Manajemen Dibutuhkan
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
PENGGERAKAN PERTEMUAN 4.
KEPEMIMPINAN.
KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
SISTEM, PENDEKATAN , DAN FUNGSI MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI DAN PERUSAHAAN
PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI DAN PERUSAHAAN
KERJASAMA TIM DAN KEPEMIMPINAN
12 P E R T E M KEPEMIMPINAN U A N Manajemen Umum RETNO BUDI LESTARI.
PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
Konsep kepemimpinan Pengertian :
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
KEPEMIMPINAN.
KEPEMIMPINAN.
(PERTEMUAN KE 4) PENDEKATAN TEORI SIFAT, PERILAKU DAN HUBUNGAN
SESI 06: PROSES PENGARAHAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
DASAR - DASAR MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN By : Wiwik Istyarini.
KEPEMIMPINAN Nabhani, S.Pd., S.Kep., M.Kes.
KEORGANISASIAN & leadership
KEPEMIMPINAN TINGKAT III SEMESTER V
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Agus Gunawan.
SYAFRAWATI, SKM, M. COMM HEALTH SC.
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Kepemimpinan adalah proses mengarahkan orang dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari anggota-anggota.
DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) By : Muhammad, SE.
Manager dan Pengelolaannya
KEPEMIMPINAN Pemimpin adalah pimpinan yang ditunjuk dalam suatu kelompok, tim, atau, organisasi. Pemimpin adalah sosok karismatik yang mampu membuat.
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Manager dan Pengelolaannya
KONSEP KEPEMIMPINAN.
Kepemimpinan.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Kepemimpinan Wirausaha. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya.
PENGANTAR MANAJEMEN – UNIVERSITAS GUNADARMA
KONSEP KEPEMIMPINAN.
Transcript presentasi:

TEORI KEPEMIMPINAN By Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen, MPd., MM

PENGERTIAN : Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk mempengaruhi anggota kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan (Baily, Lancoster dan Lancoster, 1989) Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996). Kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang (pemimpin) mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengerjakan tugas- tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pimpinan tersebut (George R. Terry).

BERDASARKAN PENGERTIAN TERSEBUT DIATAS DAPAT DISIMPULKAN BAHWA : Kepemimpinan merupakan kemampuan mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dapat berjalan bila ada perbedaan kekuasaan atau wewenang antara pemimpin dan anggota organisasi yang dipimpinnya.

KEPEMIMPINAN BERKAITAN ERAT DENGAN FUNGSI MANAJEMEN YAITU : ( Stoner dan Henry) Penggerakan pelaksanaan (actuating) Pengarahan (directing) Memerintah (comanding) Kemampuan koordinasi (coordinating) Pengawasan/ Pengendalian (controlling) Berkomunikasi (comunicating) Menuntun, membimbing (leading = memimpin) Mengambil keputusan (decision making) Menjadi nara sumber (resourcing)

SEORANG PEMIMPIN DAPAT MEMPENGARUHI BAWAHANNYA KARENA ADANYA DAYA KEKUATAN (POWER), ANTARA LAIN : Daya kekuatan memaksa (Coersive Power) Daya kekuatan memberi hadiah (Reward Power) Daya kekuatan yang sah (Legitimate Power) Daya kekuatan karena keahlian (Expert Power) Daya kekuatan referensi (Kekuatan menjadi nara sumber) Daya kekuatan kharisma (Carismatic Power) Daya kekuatan jabatan ( Position Power) Daya kekuatan pribadi (Personal Power) Daya kekuatan informasi (Information Power) Daya kekuatan koneksi (Conection Power)

TEORI LAHIRNYA SEORANG PEMIMPIN

1. Teori Bakat / Teori Orang Besar (Trait Theory/ The Great men theory) –Teori ini berasumsi bahwa kepemimpinan hanya dimiliki oleh orang yang dilahirkan dengan bakat pemimpin dan tidak dapat ditumbuhkan. (Bakat untuk menjadi pemimpin diperoleh sejak lahir). –Teori ini menyatakan bahwa seseorang dilahirkan dengan bakat pimpinan yang tidak dapat dipelajari. –Kemampuan seorang pemimpin ditentukan oleh bakat, intelegensi, stabilitas emosi dan kebugaran fisik.

2. Teori perilaku –Salah satu teori perilaku adalah teori X dan Y dari Mc Gregor. –Teori ini didasarkan pada teori motivasi dari Maslow. –Dalam teori ini dijelaksan bahwa manusia sebagai individu yang utuh saling berinteraksi dalam lingkungan kehidupannya. –Pola interaksi individu tergantung pada perilaku orang lain yang ada disekelilingnya. –Sikap emosi dari atasan akan mempengaruhi perilaku bawahan.

ASUMSI TEORI “X” ADALAH : Rata-rata individu memiliki ketidaksukaan pada pekerjaan dan akan menghindarinya sewaktu ada kesempatan. Rata-rata individu memilih diarahkan dengan harapan menghidari tanggung jawab dan lebih tertarik kepada insentif materi daripada prestasi diri. Karena manusia tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan, diancam dan dipaksa untuk mengerahkan usaha yang cukup untuk mencapai tujuan organisai.

ASUMSI TEORI “Y” ADALAH : Pengeluaran usaha fisik dan mental dalam bekerja harus seimbang dengan istirahat atau hiburan. Manusia akan membiasakan kontrol diri dan mengarahkan diri untuk mencapai tujuan-tujuan yang dipatuhinya secara pribadi. Rata-rata individu belajar di bawah kondisi yang sesuai untuk mencari dan menerima tanggung jawab. Kapasitas untuk menerapkan imajinasi dan kreatifitas terhadap pemecahan masalah- masalah organisasi secara lebih luas terbagi di antara para pekerja

TEORI XTEORI Y 1.Pada umumnya anggota keberatan bekerja dan malas o/k perlu diberi motivasi rangsangan dari luar. 2.Tujuan kebanyakan anggota berlainan dengan tujuan organisasi, o/k itu perlu diarahkan, di motivasi, dipaksa, diawasi dan dikendalikan untuk menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan. 3.Agar tujuan organisasi dapat tercapai maka anggota tersebut harus dipimpin, diarahkan, diawasi dengan ketat. 1.Pada umumnya anggota bersedia secara sukarela melakukan pekerjaan. 2.Pada umumnya para anggota organisasi menyenangi serta memiliki kemampuan melaksana- kan tugas yang diberikan kepadanya dan apabila tujuan tercapai akan timbul rasa puas. 3.Pada umumnya para anggota organisasi menyenangi serta memiliki inisiatif dan mampu saling mengawasi dan mengendalikan diri.

TEORI XTEORI Y 4. Motivasi kerja sebagian besar anggota dirangsang oleh ekonomi 5. Pada umumnya anggota ingin keselamatan dan ingin menghindarkan diri dari tanggung jawab o/k itu mereka maup dan perlu menerima pengarahan. 4. Untuk mencapai tujuan organisasi tidak perlu dipimpin, diawasi dan diarahkan dengan ketat. 5. Pada umumnya anggota mampu mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pekerjaan mereka sendiri dalam mencapai tujuan organisasi

APABILA SEORANG PEMIMPIN MENJUMPAI STAF YANG BERPERILAKU SEPERTI : TEORI XTEORI Y Maka Tindakannya : Pengarahan yang dilakukan bersifat keras Hukuman banyak dilakukan terhadap pelanggaran Pengontrolan harus dilakukan secara ketat Memimpin yang otoriter, sentralistis, tindakan tegas. Maka Tindakannya : Pemimpin dalam memberikan pengarahan lebih bersifat mengikuti. Pengontrolan longgar, bersifat luwes Memimpin demokratis Banyak pelimpahan Banyak mengikut sertakan bawahan dalam membuat kebijakan dan keputusan.

3.Teori Path – Goal Menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kepuasan dan pelaksanaan kerja bawahan Teori ini memuat 4 tipe / gaya pokok perilaku pemimpin : 1. Kepemimpinan directif 2. Kepemimpinan supportif 3. Kepemimpinan berorientasi prestasi

GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai penampilan atau karakteristik khusus dari suatu bentuk kepemimpinan, (Follet 1940; dikutip dari Gillies, 1996). Ada 4 (empat) gaya kepemimpinan yang telah dikenal yaitu : - Otokratis, - Demokratis - Partisipatif - Laissez faire (Gillies, 1996).

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis –Gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter. –Pemimpin melakukan kontrol yang maksimal terhadap bawahan –Melakukan sendiri semua perencanaan, tujuan dan pembuatan keputusan. –Memotivasi bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

– Gaya kepemimpinan otokratik tidak meningkatkan partisipasi dan kerjasama antara pemimpin dan bawahan. –Perilaku pemimpin menimbulkan ketakutan diantara bawahan dan sering mengakibatkan kekecewaan dan ketidak puasan. –Gaya kepemimpinan ini efektif bila digunakan dalam keadaan menolong klien gawat darurat dimana diperlukan tindakan yang cepat dan tepat. –Disamping itu juga bermanfaat bila pemimpin adalah satu-satunya yang mempunyai informasi dan ketrampilan penting dan juga apabila bawahan tidak percaya diri dalam suatu tugas (Kron, 1981).

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis –Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. –Pemimpin menghargai karakteristik dan kemampuan bawahannya. –Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.

–Pemimpin menggunakan posisinya untuk mendapatkan pandangan, pemikiran bawahannya serta memotivasi mereka untuk menentukan tujuan, dan membiarkan mereka mengambil keputusan tertentu bagi dirinya. –Bawahan merasa puas dan merasa dibutuhkan. –Dalam keperawatan/ kebidanan gaya kepemimpinan ini dapat digunakan dalam membimbing perawat/ bidan lain melaksanakan tugasnya misalnya dalam membuat rencana kebidanan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi. –Kepala ruangan memotivasi, mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada perawat/ bidan lain dan juga memberi penghargaan atas kemampuan mereka.

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif –Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan masalah dan mengusulkan tindakan pemecahannya. –Kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan. –Dengan mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan final tentang apa yang harus dilakukan bawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.

4. Gaya Kepemimpinan Laisses Faire –Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan bebas bertindak, –Menyerahkan perannya sebagai pemimpin kepada bawahannya dengan bimbingan yang minimal atau tidak ada sama sekali. –Gaya kepemimpinan laisses faire dapat diartikan sebagai gaya “membiarkan” bawahan melakukan sendiri apa yang ingin dilakukannya. –Dalam hal ini, pemimpin melepaskan tanggung jawabnya,

–Meninggalkan bawahan tanpa arah, supervisi atau koordinasi, –Sehingga terpaksa mereka merencanakan, melakukan dan menilai pekerjaan yang menurut mereka tepat. –Kepercayaan diberikan kepada bawahan untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang sesuai dengan pola kerja mereka. –Gaya kepemimpinan ini efektif bila bawahannya mempunyai kemampuan dan tanggung jawab yang tinggi. –Gaya kepemimpinan ini akan menimbulkan keresahan bila bawahan kurang mempunyai kemampuan dan kurang mempunyai tanggung jawab karena mereka tidak menyelesaikan tugasnnya dengan baik.

Selanjutnya dapat dikemukan bahwa keempat gaya kepemimpinan di atas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Setiap gaya kepemimpinan bisa efektif dalam situasi tertentu tetapi tidak efektif dalam situasi lainya (Tannenbaum dan Schmit, 1973; dikutif dari Gillies, 1996).

FAKTOR YANG MENETUKAN EFEKTIFITAS GAYA KEPEMIMPINAN SECARA SITUASIONAL MELIPUTI : –kesulitan atau kompleksitas tugas yang diberikan, –waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas, –ukuran unit organisasi, –pola komunikasi dalam organisasi, –latar belakang pendidikan dan pengalaman pegawai, –kebutuhan pegawai dan kepribadian pemimpin (Gillies, 1996).

Area penggunaan kekuasaan oleh pimpinan Area penggunaan kekuasan oleh bawahan GAYA KEPEMIMPINAN ATAS DASAR PENGGUNAAN KEKUASAAN ABCDEFG

Keterangan : A. Pimpinan melakukan dan membuat segala keputusan tanpa mengikut sertakan bawahan dan kemudian mengumumkannya untuk dilaksanakan oleh bawahan B. Pimpinan melakukan dan membuat segala keputusan tanpa mengikut sertakan bawahan dan keputusan tersebut dijual kepada bawahan. C. Pimpinan mengemukakan pendapat dan gagasan kepada bawahan dan selanjutnya mengundang masuknya pertanyaan untuk kemudian pimpinan kemudian pimpinan sendiri menetapkan keputusan.

D. Pimpinan mempersiapkan beberapa kemungkinan keputusan serta mengajukannya kepada bawahan untuk perubahan. E. Pimpinan mengemukakan masalah-masalah kepada bawahan, menampung saran dan atas dasar tersebut diambil keputusan. F. Pimpinan berusaha untuk membatasi diri dan meminta agar bawahan yang mengambil keputusan. G. Pimpinan menyerahkan pengambilan keputusan sepenuhnya kepada bawahan.

BERBAGAI PENDEKATAN TEORI KEPEMIMPINAN

TEORI SIFAT (The traitist theory of leadership) Menurut Ordway Tead, 10 Sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin : 1.Memiliki kekuatan fisik dan mental. 2.Paham arah dan tujuan 3.Antusiasme 4.Ramah tamag dan efektif 5.Memiliki integritas (terpercaya) 6.Memiliki keahlian teknis 7.Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan 8.Cerdas 9.Cakap mengajar 10.Setia

Menurut GEORGE R. TERRY : 1.Cerdas 2.Inisiatif 3.Kekuatan atau pendorong 4.Kematangan emosi 5.Meyakinkan 6.Kemahiran berkomunikasi 7.Percaya diri 8.Cerdik 9.Kreatif 10.Berperan serta dalam pergaulan sosial

Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara 1.INGN NGARSO SUNG TULODO Didepan memberi teladan, artinya seorang pemimpin harus dapat menjadikan dirinya anutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya 2.ING MADYO MANGUN KARSO Ditengah menumbuhkan karsa/kehendak (inisiatif), membangkitkan semangat dan kreatifitas orang yang dipimpinnya. 3.TUT WURI HANDAYANI Mengikuti dari belakang dengan membimbing, artinya seorang pemimpin harus memberi kesempatan dan mendorong orang yang dipimpinnya berjalan didepan dan bertanggung jawab.

Sifat-sifat kepemimpinan Edwin Ghiselli dalam penelitian ilmiahnya bahwa sifat-sifat kepemimpinan adalah : 1.Kemampuannya dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) 2.Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan 3.Kecerdasan 4.Kepercayaan diri 5.Inisiatif

Keith davis ada 4 sifat terhadap kesuksesan pemimpin Kecerdasan Kedewasaan Motivasi diri dan dorongan berprestasi Sikap-sikap hubungan manusia

Kebutuhan fleksibilitas Pemimpin menjaga gaya kepemimpinannya secara konsisiten Sedapat mungkin untuk fleksibel Gaya kepemimpinanya harus dilengkapi dengan pertimbangan situasi khusus dan keterlibatan individu

10 ketrampilan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses Tentukan Visi Anda Jelaskan Visi Anda Kenali Gaya Kepemimpinan Anda Bedakan Kepemimpinan dengan Manajemen Pelajari dan Taati Aturan Jaga Kepercayaan Kolega Anda Pahami Aturan Kekuasaan Bertindaklah seperti Seorang Pemimpinng Kaderisasi kepemimpinan Jaga Keseimbangan Hidup Anda

5 Dimensi kepercayaan dalam Kepemimpinan Integritas: merujuk pada kejujuran dan kebenaran. Kompetensi: mencakup pengetahuan dan ketrampilan tehnis dan interpersonal. Konsistensi terkait dengan kehandalan, prediktabilitas dan pertimbangan baik seseorang dalam menangani situasi-situasi. Ketidak sesuaian antara kata-kata dan tindakan mengikis kepercayaan. Loyalitas adalah keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan wajah untuk orang lain. Kepercayaan menuntut bahwa anda dapat bergantung pada seseorang untuk tidak bertindak oportunis. Keterbukaan: Anda mengandalkan orang untuk memberikan ke anda kebenaan senyatanya.

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level) Manajer lini garis-pertama (first line) –tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional Manajer menengah (Middle Manager) –manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi Manajer Puncak (Top Manager) –terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisas

Ketrampilan Managerial Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasarRobert L. Katz1970-an –Keterampilan konseptual (conceptional skill) –Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) –Keterampilan teknis (technical skill) –Keterampilan manajemen waktu –Keterampilan membuat keputusan

Tingkat kepemimpinan dan gaya yang diperlukan : Manajer puncakGaya G3,G4 Manajer menengahgaya G3,G4,G1,G2 Manajer tingkat pertamagaya G 1 – G 2

Where there is no leadership The nation falls, but in an abundance of counselors there is safety