TEORI ORDINAL ( Ordinal Theory ) ASUMSI-ASUMSI KURVA INDIFFERENCE Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi Konsumen mempunyai pendapatan tertentu Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. kurva indifference yang semakin jauh dari titik 0 menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang di konsumsi semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen.
KURVA DALAM PENDEKATAN ORDINAL 1.Kurva Indifference ( Indifference Curve ) Kurva indifference adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi 2 macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama. 1.Kurva Indifference ( Indifference Curve ) Kurva indifference adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi 2 macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama. U = X.Y Keterangan: U= Tingkat Kepuasan X= Pakaian Y= Makanan
Kurva Indifference Curve
Menurut Koutsoyiannis (1985:17), asumsi untuk teori indifference-curves adalah : Rasionalitas Utiliti adalah Ordinal Tingkat subtitusi yang menurun Total utiliti tergantung pada kuantitas komoditi yang dikonsumi Konsintensi dan transitivitas dalam pilihan.
Semakin kekanan atas ( menjauhi titik origin ), maka semakin tinggi tigkat kepuasannya. Sifat-sifat Indifference Curve Kurva Indifference tidak berpotongan satu sama lain Berslope Negative Cembung terhadap titik orign
Pada semua titik sepanjang kurva Indiferensi, tingkat kepuasan adalah sama
Tingkat Subtitusi Marginal (Marginal Rate of Substitution ) Tingkat substitusi marginal adalah besarnya pengorbanan/pengurangan jumlah konsumsi barang yang satu untuk menaikkan konsumsi satu satuan barang lainnya, dengan tetap mempertahankan tingkat kepuasannya. Secara matematis, MRS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tingkat substitusi marginal yang semakin kecil, mengandung arti sebagai berikut: ketika konsumen mempunyai barangY relatif banyak dan barang X relatif sedikit maka untuk menaikkan konsumsi satu unit barang X diperlukan pengorbanan atau pengurangan konsumsi barangY yang banyak, akan tetapi, semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengorbanan barangY untuk memperoleh tambahan satu unit barang X berikutnya.