UNIVERSITAS TERBUKA Model-Model Belajar Dan Rumpun Model Mengajar Drs. Erwin Armeidi, M.Si STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR MODUL III.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
POKOK BAHASAN SBM 2 BAHAN AJAR SBM 2 JURUSAN PKn Oleh: BUDIARTO, M,Si 1.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
STKIP-PGRI Banjarmasin
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
COMPUTER BASED INSTRUCTION
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
Bimbingan Tugas Akhir Program (TAP) Pertemuan ke 5
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Strategi Pembelajaran Biologi PEBI4301
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Penerapan model pembelajaran
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEKNIK PELATIHAN.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
Making Higher Education Open to All
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
Keterampilan Dasar Mengajar
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEORI KOGNITIVISME.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Assalammuallaikum Wr. Wb.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI TAYANGAN VIDEO
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
QUANTUM TEACHING Oleh : I Wayan Sumendra 11/16/2018
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Tema 3 PeduliTerhadap MakhlukHidup Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
NAMA ANGGOTA : 1.ARSI PURNAMA DEWI ( ) 2.FRISCA TAMARA IKA PRATIWI ( ) 3B PENDIDIKA N BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS TERBUKA Model-Model Belajar Dan Rumpun Model Mengajar Drs. Erwin Armeidi, M.Si STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR MODUL III

Model-Model Belajar Dan Rumpun Model Mengajar Model-Model Belajar Dan Rumpun Model Mengajar Model Model Belajar MODUL III KEGIATAN 1 Rumpun Model Mengajar KEGIATAN 2 I.A. Belajar Kolaboratif I.D. Belajar Tematik I.C Belajar Koorperatif I.B. Belajar Kuantum II.D. Rumpun Model Prilaku II.C. Rumpun Model Personal II.B. Rumpun Model Pemrosesan Informasi II.A. Rumpun Model Sosial I.A.1. Hakikat Belajar Kolaboratif I.A.2. Manfaat Belajar Kolaboratif I.C.1. Hakikat Belajar Koorperatif I.C.2. Prinsip Utama Belajar Koorpeeratif I.C.3. Manfaat Belajar Koorperatif I.C.4. Keterbatasan Belajar Koorperatif I.D.1. Hakikat Belajar Tematik I.D.2. Prinsip Belajar Tematik I.D.3. Karakteriktik Pembelajaran Tematik I.D.4. Perlunya Pembelajaran Tematik, Khusus di SD I.D.5. Manfaat Belajar Tematik I.B.1. Hakikat Belajar Kuantum I.B.2. Prinsip-prinsip Belajar Kuantum I.B.3. Manfaat Belajar Kuantum II.A.1. Partener Dalam Belajar II.A.2. Iinvestigasi Kelompok II.A.3. Bermain Peran II.A.4. Inkuiri Yusprudensi II.A.5. Kepribadian dan Gaya Belajar II.A.6. Inkuiri Sosial II.B.1. Berpikir Induktif II.B.2. Pencapaian Konsep II.B.3. Inkuiri Ilmiah II.B.4. Latihan Inkuiri II.C.1. Pengajaraan Nondirektif II.C.2. Peningkatan Harga Diri II.D.1. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram II.D.2. Pembelajaran Langsung II.D.3. Belajar Melalui Simulasi II.B.5. Mnemonic II.B.6. Sinektik II.B.7. Pengorganisasian Awal II.B.8. Penyesuaian dengan Pembelajaran Materi Pembelajaran

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I. Model Model Belajar Sebagai guru Anda dapat merencanakan berbagai program pembelajaran, seperti program individual di dalam kelas, agar setiap anak belajar sendiri-sendiri dalam jangka waktu tertentu. Namun, Anda juga dapat merencanakan pengalaman belajar dengan kelas yang bersaing sehingga anak-anak membentuk diri seolah-olah berlomba mengendarai mobil, yang akhirnya menjadi pemenang. Atau Anda juga dapat merencanakan program kerja sama (kooperatif) yang mengharapkan siswa bekerja bersama, dan keberhasilannya tergantung pada anggota tim. Berikut akan dibahas 4 model belajar yang dapat membantu Anda dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, yaitu : 1.Belajar Kolaboratif 2.Belajar Kuantum 3.Belajar Kooperatif 4.Belajar Kematik.

Belajar kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antarsiswa dalam suatu kelompok biasa, tetapi suatu kegiatan belajar dikatakan kolaboratif apabila dua orang atau lebih bekerja bersama, memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dua unsur yang penting dalam belajar kolaboratif adaiah : 1. adanya tujuan yang sama, dalam mencapai tujuan tertentu, siswa bekerja sama dengan teman untuk menentukan strategi pemecahan masalah yang ditugaskan oleh guru. Dua orang siswa atau sekelompok kecil siswa berdiskusi untuk mencari jalan keluar, menetapkan keputusan bersama. 2. ketergantungan yang positif. Kedua, ketergantungan yang positif, maksudnya adalah setiap anggota kelompok hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja sama. Dengan demikian, dalam belaj ar kolaboratif, ketergantungan individu sangat tinggi. STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.A. Belajar Kolaboratif I.A.1. Hakikat Belajar Kolaboratif I.A.2. Manfaat Belajar Kolaboratif 1.Meningkatan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep. 2.Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok. 3.Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa, setiap individu tidak dapat lepas dari kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat, pendapat yang berbeda dan mampu meneglolanya. Selain itu hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial mereka tidak dapat menyendiri melainkan memerlukan orang lain dalam hidupnya. 4.Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk pemecahan masalah bagi setiap individu yang diarahkan untuk mengajarkan atau memberi tahu kepada teman kelompoknya jika mengetahui dan menguasai permasalahan. 5.Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan bersama dalam bekerja agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan pendapat yang prinsip 6.Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa memiliki tanggung jawab karena kebersamaan dalam belajar menyebabkan mereka juga memperhatikan kelompok.

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.B. Belajar Kuantum I.B.1. Hakikat Belajar Kuantum I.B.2. Prinsip-prinsip Belajar Kuantum I.B.3. Manfaat Belajar Kuantum Model belajar ini muncul untuk menanggulangi masalah yang paling sukar di sekolah, yaitu “kebosanan”. Istilah Kuantum secara harfiah berarti, “kualitas sesuatu”, mekanis (yang berkenaan dengan gerak). Kuantum mekanis merupakan suatu studi tentang gerakan-gerakan partikel-partikel subatomic (Shelton, 1999). Quantum Learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar. Agus Nggermanto (2002) mengatakan bahwa quantum learning menjelaskan bagaimana cara belajar efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan kecepatan cahaya. Seorang guru yang menerapkan pembelajaran kuantum diibaratkan “mengorkestrasi belajar” dengan meriah dan segala nuansa. Maksudnya menggubah bermacam- macam interaksi yang ada di dalam kelas dan di sekitar moment belajar (De Porter, Reardon, Nouric, 2000). 1.Segalanya berbicara, segala sesuatu, linkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar 2.Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubah mempunyai tujuan, yaitu para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran 3.Berangkat dari pengalaman, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum memperoleh label untuk sesuatu yang dipelajari. 1.Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar 2.Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai pendorong belajar 3.Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing – masing 4.Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai

1.Meningkatkan hasil belajar pembelajar 2.Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teman satu sama lain untuk mencerna materi pelajaran. 3.Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar,belajar kooperatif dapat membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta mempunai rasa adil terhadap keberhasilan tim. 4.Menumbuhkan realisasi kebutuhan pembelajar untuk belajar berpikir,belajar kooperatif dapat diterapkan unuk berbagai materi ajar, sepertipemahaman yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latihan memecahkan masalah. 5.Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan 6.Meningkatkan perilaku dan kehadiran dikelas 7.Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus. STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.C Belajar Koorperatif I.C.1. Hakikat Belajar Koorperatif I.C.2. Prinsip Utama Belajar Koorperatif Pemberlajaran Koorperatif mempunyai kerterbatasan sebagai berikut : 1.Memerlukan waktu yang cukup untuk anak bekerja dalam tim 2.Memerlukan latihan agar anak terbiasa bekerja dalam tim 3.Model pembelajaran koorperatif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasan materi ajar, materi ajar harus dipilih dengan sebaik-baiknya 4.Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda 5.Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji berbagai teknik pelaksanaan belajar

Dalam kegiatan kooperatif, seseorang mencari hasil yang menguntungkan bagi dirinya dan menguntungkan pula bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah peinbelaj aran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekelja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajamya sendiri dan juga anggota yang lain. Usaha-usaha kooperatif menghasilkan participant yang berusaha saling menguntungkan. Jadi, semua anggota kelompok tambahan dari usaha-usaha satu sama lain (Anda berhasil menguntungkan saya dan keberhasilan saya menguntungkan Anda), pengakuan bahwa semua anggota kelompok berbagi nasib bersama, pengenalan bahwa kinelja seseorang selain disebabkan oleh dirinya sendiri, juga saling membantu dengan teman-temannya. Kegiatan kooperatif dapat dikatakan eksis apabila dua orang atau lebih bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.C Belajar Koorperatif I.C.3. Manfaat Belajar Koorperatif I.C.4. Keterbatasan Belajar Koorperatif Prinsip Utama Belajar Prinsip utama dari belaar Koorperatif, Yaitu : a.Kesamaan Tujuan Tujuan yang sama pada anak dalam kelompok membuat kegiatan belajar lebih koorperatif. Pada suatu saat anak-anak mungkin tampak bekerja kooperatlf apablla bertanya tentang ejaan suatu kata atau berbagi pensil saat menggambar. Mungkin anak-anak tersebut memiliki tujuan sendiri yang terpisah dalam kasus ini. Jika suatu kelas bekerja sama dalam suatu permainan, tujuan kelompok adalah menghasilkan suatu permainan yang menyebabkan anak-anak lain senang atau mengapresiasi kelompok itu. Namun, tujuan tiap anak mungkin tidak sama. Seorang anak mungkin ingin menyenangkan gurunya, yang lain ingin menarik perhatian kelas lain, yang lain betul-betul menganggap sebagai suatu kesempatan untuk mengerjakan tugas sebaik- baiknya. Namun, makin sama tujuan makin kooperatif. b. Ketergantungan Positif Ketergantungan kedua dari belajar kooperatif adalah ketergantungan positif. Beberapa orang direkrut sebagai anggota kelompok karena kegiatan hanya dapat berhasil jika anggota dapat bekerja sama.

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.D. Belajar Tematik I.D.1. Hakikat Belajar Tematik I.D.2. Prinsip Belajar Tematik I.D.3. Karakteriktik Pembelajaran Tematik Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran) yang berkaitan dengan tema. Pappas (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong partisipasi aktf pembelajar dalam kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada suatu topik yang disukai pembelajar dan dipilih untuk belajar. Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang berlangsung. Semua kegiatan belajar dipusatkan sekitar tema tersebut. Meinbach (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan struktur,urutan dan strategi yang dikoordinasikan dengan baik.Para ahli mengosumsikan bahwa belajar tematik merupakan suatu cara untuk mencapai keterpaduan kurikulum. Kegiatan belajamya lebih banyak dilakukan melalui pengalaman langsung atau hands on experiences. Secara terperinci Barbara Rohde dan Kostelnik,et.al. (1991) mengemukakan karakteristik pembelajaran tersebut sebagai berikut. a.Memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata bagi pebelajar untuk menilai dan memanipulasinya. b.Menciptakan kegiatan di mana anak menggunakan semua pemikirannya. c.Membangun kegiatan sekitar minat-minat umum pebelajar. d. Membantu pebelajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang didasarkan pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan. e.Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan fisik. Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik

1.Pada dasarna siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh, global/tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu. 2.Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif, semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga muncul konsep pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan. 3.Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis. 4.Ada konteksnya. 5.Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep secara utuh, akan sulit mengajar sub-subkonsep secara terpisah-pisah. STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR I.D. Belajar Tematik I.D.4. Perlunya Pembelajaran Tematik, Khusus di SD I.D.5. Manfaat Belajar Tematik Dalam belajar tematik ada perubahan pernan guru dari seorang pemimpin dan penyedia kebijakan serta pengetahuan fasilisator, pembimbing, penantang, pemberi saran dan organisator. Pembelajaran tematik menghadapkan pebelajar pada arena yang realistik,mendorong pebelajar memanfaatkan suatu konteks dan literatur yang luas.Pembelajaran ini juga membantu pebelajar melihat hubungan antra ide-ide dan konsep- konsep.Disamping itu, belajar tematik juga memberi kesempatan yang nyata kepada pebelajar untuk membentuk latar belakang informasi sendiri dalam rangka membangun pengetahuan baru.

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR II. Rumpun Model Mengajar Rumpun model mengajar merupakan Suatu rencana mengajar dengan menunjukkan pola pembelajaran. kegiatan guru dan siswa, sumber belajar yang digunakan di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang memungkinkan siswa mampu belajar Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009) : 1.Model pembelajaran sosial (the social family) 2.Model pembelajaran pemrosesan informasi (the information-processing family) 3.Model pembelajaran personal (the personal family) 4.Model pembelajaran sistem perilaku (the behavioral systems family)

II.A. Rumpun Model Sosial II.A.4. Inkuiri Yusprudensi II.A.5. Kepribadian dan Gaya Belajar Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan guru yakin bahwa semua itu dapat berkembang. Perkembangan dapat terjadi secara optimal, apabila lingkungan menyediakan cara kerja konseptual yang diperlukan untuk kebutuhan konseptual seseorang. Apabila kondisi lingkungan tidak optimal maka beberapa bentuk pemahaman pertumbuhan diasumsikan terjadi. Dengan kata lain, individu itu lebih kompleks maka lingkungan perlu disesuaikan dengan pebelajar, agar dapat turnbuh secara konseptual. Dengan model ini pebelajar belajar berpikir tentang kebijakan-kebijakan sosial. Studi tentang isu-isu sosial di masyarakat suatu negara, di tingkat nasional maupun internasional dapat dipersiapkan bagi para pebelajar. Model yurisprudensi dirancang untuk tujuan tersebut. Pebelajar mempelajari kasus yang melibatkan masalah-masalah sosial dalam suatu wilayah yang dikaitkan dengan kebijakan publik. Pebelajar diajak mengidentiflkasi masalah- masalah kebijakan publik, juga disediakan pilihan- pilihan untuk pemecahannya. II.A.6. Inkuiri Sosial II.A.1. Partener Dalam BelajarII.A.2. Iinvestigasi KelompokII.A.3. Bermain Peran Model ini dirancang untuk membimbing, mendefinisikan masalah dan menggali berbagai pandangan tentang masalah tersebut. Studi bersama untuk memperoleh informasi, ide dan keterampilan-keterampilan yang secara simultan mengembangkan kompetensi sosial pelajar. Dengan bermain peran, guru mengajak pebelajar untuk memahami pengertian perilaku sosial, peranannya dalam interaksi sosial, dan cara-cara memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara-cara yang lebih efektif. Secara khusus, bermain peran membantu pebelajar mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi tentang isu-isu sosial, mengembangkan empati terhadap orang lain dan berusaha untuk meningkatkan keterampilan sosial pebelajar. Model ini dirancang dengan maksud khusus, yaitu mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berpikir, dan studi tentang nilai-nilai sosial dengan memberi tugas-tugas yang menggabungkan aspek kognitif dan sosial. Belajar bersama merupakan kemajuan besar dalam pengembangan strategi belajar yang membantu pelajar bekerja sama secara efektif STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

II.B. Rumpun Model Pemrosesan Informasi STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR II.B.8. Penyesuaian dengan Pembelajaran II.B.5. MnemonicII.B.6. SinektikII.B.7. Pengorganisasian Awal Model ini dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan menulis kegiatan- kegiatan, serta menambahkan pandangan- pandangan baru pada topik-topik dari suatu bidang ilmu yang luas. Di dalam kelas, model ini diperkenalkan kepada pebelajar dengan serangkaian workshop sampai pebelajar dapat menerapkan prosedur-prosedur secara individual maupun kelompok. Meskipun dirancang sebagai stimulus langsung untuk berpikir kreatif, model Sinektik memiliki dampak pengiring untuk menampilkan kerja kolaboratif dan belajar keterampilan. Model ini dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pebelajar untuk memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang lain. Model ini dapat diterapkan hampir di semua materi dan untuk pebelajar berbagai umur. Model ini juga dapat dengan mudah dikombinasikan dengan model-model yang lain. Misalnya, ketika penyajian dikombinasikan dengan kegiatan induktif. Model ini dikembangkan dengan asumsi bahwa pelajar yang belajar dengan strategi intelektual yang kompleks akan meningkatkan kemampuan mencapai informasi dan konsep. Mnemomic merupakan suatu strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi. Di sini guru mengajar dengan suatu cara sehingga pebelajar dapat dengan mudah menyerap informasi. Guru dapat menyajikan alat-alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan belajar individual maupun kooperatif tentang informasi dan konsep-konsep II.B.4. Latihan InkuiriII.B.1. Berpikir InduktifII.B.2. Pencapaian KonsepII.B.3. Inkuiri Ilmiah Model ini memberikan cara yang efektif untuk menyajikan informasi terorganisir dan topik-topik yang bersekala luas kepada pelajar pada setiap tahap perkembangan. Pebelajar dibawa ke proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan menganalisis data, mengecek hipotesis dan teori, serta mencerminkan hakikat pembentukan pengetahuan. Model ini memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar menghubungkan alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya. Model ini memaparkan cara belajar pelajar untuk mendapatkan dan megorganisasikan informasi, serta menguji hipotesa yang mendeskripsikan hubungan diantara data.

Dikembangkan dari teori konseling, model ini menekankan kerja sama antara pebelajar dengan guru. Guru berusaha membantu pebelajar memahami bagaimana memainkan peran utama dalam pencapaian pendidikannya. Contohnya, “dalam rangka menjelaskan tujuan dan berpartisipasi dalam pengembangan”. Pada kesempatan untuk mencapai tujuan tersebut, guru menyediakan informasi tentang seberapa jauh kemajuan yang dicapai dan membantu pebelajar memecahkan masalah. Guru nondirektif secara aktif membangun kerja sama dengan menyediakan bantuan yang diperlukan oleh pebelajar untuk mencari jalan ke luar dari permasalahan yang dihadapi. STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR II.C. Rumpun Model Personal II.C.1. Pengajaraan Nondirektif II.C.2. Peningkatan Harga Diri Karya Abraham Maslow digunakan untuk membimbing sutau program dalam hal rasa harga diri dan kemampuan aktualisasi diri. Guru menggali prinsip-prinsip yang dapat membiimbing kegiatan-kegiatan kerja sama dengan pembelajar untuk meyakinkan dan memberikan gambaran pribadi si pembelajar sebaik mungkin. Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Seseorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang baru dengan lebih kuat, lebih sensitif, dan lebih kreatif dalam meraih kehidupan yang berkualitas tinggi.

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR II.D. Rumpun Model Prilaku II.D.1. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram II.D.2. Pembelajaran Langsung II.D.3. Belajar Melalui Simulsi Aplikasi teori sistem perilaku untuk tujuan akademik tampak dalam bentuk yang disebut belajar tuntas (mastery learning). Pertama, materi yang dipelajari dipecah menjadi unit-unit dari yang sederhana sampai ke kompleks. Materi-materi yang disajikan kepada pebelajar umumnya dikerjakan secara individual, melalui media yang sesuai (bacaan, tape, kegiatan- kegiatan). Pebelajar mengerjakan bagian demi bagian dengan cara maju berkelanjutan. Setelah suatu unit selesai dipelajari, pebelajar diberi tes untuk mengetahui keberhasilan belajar. Jika tidak dapat menyelesaikan unit tersebut, pebelajar dapat mengulanginya atau mempelajari unit yang setara sampai keberhasilan. Dari studi tentang perbedaan antara guru mengajar yang lebih efektif dan yang kurang efektif, serta dari teori belajar sosial, suatu paradigma untuk pembelajaran secara langsung disusun. Pernyataan tujuan pembelajaran disampaikan secara langsung kepada siswa, serangkaian kegiatan yang jelas berkaitan dengan tujuan, monitoring yang cermat dari kemajuan-kemajuan belajar, balikan tentang hasil belajar, serta taktik- taktik untuk penilaian yang lebih efektif dikaitkan dengan serangkaian panduan untuk memperoleh kegiatan belajar. Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic. Salah satu di antaranya adalah model teori-ke-praktik dan yang lain adalah simulasi. Pendekatan yang pertama, menggabungkan informasi tentang keterampilan dengan demonstrasi, praktik, balikan, dan latihan sampai suatu keterampilan dicapai. Contohnya, apabila tujuan keterampilan menghitung maka dijelaskan dan didemonstrasikan, praktik diberikan dengan balikan korektif, dan pebelajar diminta untuk menerapkannya dengan pelatihan dari teman sebaya atau instruktur. Kedua, Simulasi dibentuk dan deskripsi situasi riil kehidupan lingkungan yang lebih kecil diciptakan untuk situasi pembelajaran. Terkadang cara membawakall dielaborasi. Contohnya, simulasi hubungan interhasional. Dasar teoretik model ini sering disebut teori belajar sosial, modifikasi perilaku, terapi perilaku, dan cybernetic. Manusia memiliki, sistem komunikasi koreksi diri yang memodifikasi perilaku dalam merespons informasi tentang seberapa jauh keberhasilan tugas-tugas yang dikehendaki. Contohnya, bayangkan manusia yang memanjat suatu tangga rumah yang belum dikenal dan dalam suasana gelap. Langkah pertama sementara adalah melangkahkan tapak kaki. Jika langkah terlampau cepat, kemungkinan terpeleset di tempat kosong, dan jatuh. Jika terlampau lambat, kaki terantuk anak tangga. Secara bertahap, perilaku disesuaikan dengan balikan sampai ada kemajuan dalam meniti anak tangga dengan aman.

UNIVERSITAS TERBUKA TERIMA KASIH STRATEGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR