ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI SALURAN PENCERNAAN IKAN NILA SEBAGAI BIOKONTROL Streptococcus iniae YANG MENGINFEKSI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) FADHILA JAHJA P Komisi Pembimbing : Ketua: Dr. Ir. Hilal Anshary, M.Sc Anggota: Dr. Ir. Siti Aslamyah, MP
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Hipotesis Penelitian Kerangka Pikir Metode Penelitian
Gambar 2. Gejala Klinis Luar Ikan yangTerinfeksi Streptococcus iniae searah jarum jam: mata menonjol, warna tubuh kehitaman, perut cekung dan perut cembung (Supriyadi, 2010). back
Safiah (2011), pada uji In-vivo (uji tantang) ikan kerapu tikus (Chromileptes altivelis) yang diberikan probiotik bakteri asam laktat Lactobacillus sp, Lactococcus sp dan Streptococcus sp dan diberikan pada media pemeliharaan memperlihatkan aktivitas lisosim yang meningkat pada Lactobacillus sp (1050 unit/ml) dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi pada genus Lactobacillus (76,66%). Bakteri asam laktat adalah jenis mikroba yang menguntungkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan meningkatkan sistem imun (Irianto, 2003). Kolonisasi BAL dalam usus berfungsi sebagai probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan host, mencegah bakteri yang berbahaya (Buntin dkk., 2007) back Panigraha dkk., (2004), pemberian BAL jenis Lactococcus lactis, Leuconostoc mesentroides CLFP 196 dan Lactobacillus sakei dapat meningkatkan aktivitas fagositosis dan aktifitas lisosim pada ikan trout (Oncorhyncus mikyss).
RUMUSAN MASALAH Apakah dalam saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus) terdapat BAL yang memiliki sifat antagonis terhadap bakteri S. iniae. Apakah BAL dapat menekan pertumbuhan dari S. iniae dan meningkatkan sintasan pada ikan nila (O. niloticus).
Mengisolasi dan menyeleksi BAL yang terdapat pada saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus) sebagai kandidat probiotik. TUJUAN PENELITIAN Menganalisis pengaruh BAL terpilih sebagai biokontrol terhadap pengendalian bakteri S. iniae pada budidaya ikan nila (O. niloticus).
KEGUNAAN PENELITIAN Bahan informasi dalam pengembangan BAL sebagai biokontrol S. iniae yang menginfeksi ikan nila (O. niloticus). Menghasilkan kandidat probiotik dari BAL sebagai salah satu alternative pengganti antibiotik dalam pencegahan bakteri S. iniae yang menyebabkan penyakit pada ikan nila (O. niloticus).
HIPOTESIS PENELITIAN Pada saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus) terdapat BAL yang potensial sebagai kandidat probiotik. Bakteri asam laktat dapat mengendalikan bakteri S. iniae pada budidaya ikan nila (O. niloticus) sehingga dapat meningkatkan sintasan.
Bakteri S. iniae LingkunganPadat Tebar Manajemen Pakan Pencegahan Pengobatan ProbiotikAntibiotik Tidak ramah lingkungan Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Screening (in-vitro) BAL Daya Hambat Terluas in-vivo Survival Rate Lisozim Kerangka Pikir Penelitian Budidaya Ikan Nila (O. niloticus) Kandidat Probiotik
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni Isolasi dan seleksi in vitro dilaksanakan di Laboratorium Penyakit dan kesehatan Ikan, sedangkan pengujian secara in vivo dilaksanakan di Laboratorium Hatchery, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Unhas. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahapan percobaan. Percobaan pertama adalah isolasi dan seleksi BAL sebagai kandidat probiotik dari saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus). Percobaan kedua, pengujian in vivo kandidat probiotik terpilih dalam mengendalikan bakteri S. iniae yang menyebabkan penyakit pada budidaya ikan nila (O. niloticus). Percobaan pertamaPercobaan kedua Penelitian dilaksanakan dalam dua tahapan percobaan. Percobaan pertama adalah isolasi dan seleksi BAL sebagai kandidat probiotik dari saluran pencernaan ikan nila (O. niloticus). Percobaan kedua, pengujian in vivo kandidat probiotik terpilih dalam mengendalikan bakteri S. iniae yang menyebabkan penyakit pada budidaya ikan nila (O. niloticus). Percobaan pertamaPercobaan kedua
Preparasi Sampel Isolasi BAL PERCOBAAN PERTAMA Uji Ketahanan Asam Lambung Uji Antagonistik BAL Identifikasi BAL
back
Penapisan BAL menggunakan metode sebar ulas dengan media agar MRS (de Mann Rogosa, Sharpe) Media + 4,0 g NaCl. Sampel (1 mL) dituang ke dalam petri disk yang berisi 15 mL media dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Koloni yang seragam dipisahkan, kemudian ditumbuhkan kembali ke media MRS agar yang baru
Metode Ngartiah dkk., (2000) dalam Aslamyah (2006) 9 mL larutan media + 1mL isolat pada pH 2,5 (pH diatur dengan penambahan HCL) dan dan pH 7,5 (pH diatur dengan penambahan NaOH), kemudian diinkubasi pada suhu 29 o C. Pengamatan dilakukan setelah 2, 4, 6, dan 8 jam setelah inokulasi back
Metode difusi agar kertas cakram Bakteri asam laktat dan bakteri S. iniae masing-masing dibiakkan pada media cair (Nutrient Broth). Pengujian dilakukan dengan menginokulasikan 0.05 mL bakteri S. iniae ke dalam media agar Tryptone Soya Agar (TSA) padat dalam cawan petri secara merata dengan menggunakan cotton bud. Kertas cakram diameter 6 mm dicelupkan ke dalam masing-masing larutan BAL yang telah disentrifius dan berumur 48 jam. Diletakkan diatas permukaan media agar (TSA) dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. back
Uji Biokimia Uji Pewarnaan Gram Uji Katalase Uji Motiltas Uji Fermentasi Karbohidrat Uji Suhu Optimum Pengujian pH Optimum Uji Merah Metil Uji Produksi H 2 S Uji Voges-Proskaur Uji Ketahanan NaCl Uji Populasi Bakteri Berpedoman pada buku Bergey’s Determinative Bacteriology (Holt dkk., 1994) next
N = T/Q x 1/V x 1/S (cfu/mL) Dimana: N = Populasi bakteri (cfu/mL) T = Total koloni bakteri pada semua cawan dengan tingkat pengenceran yang sama S = Tingkat pengenceran V = Volume larutan bakteri yang diinokulasikan ke cawan (mL) Q = Jumlah plate/cawan Untuk mengetahui jumlah bakteri penantang dapat dihitung dengan menggunakan rumus pengenceran N1 x V1 = N2 x V2 Dimana : N1 = Populasi bakteri stok (cfu/mL) N2 = Populasi bakteri yang diinginkan (cf/mL) V1 = Volume N1 yang digunakan (mL) V2 = Volume yang akan dipergunakan (mL) back
Sequencing Isolat kandidat probiotik terpilih berdasarkan pengujian sebelumnya diuji PCR dengan menggunakan Universal Primer 16S rRNA. Hasil produk PCR tersebut dipurifikasi DNA nya. Sequencing DNA 1 st Base dan hasilnya dianalisis menggunakan software Bioedit. Selanjutnya dilakukan Basic Local Alignment Search (BLAST) pada Bank Gen untuk menentukan homolog dari bakteri back
Uji in vivo Rancangan Penelitian Ikan Uji Wadah Penelitian Pelaksanaan Percobaan Parameter Pengamatan
Rancangan penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang akan diuji adalah kandidat probiotik yang terpilih pada percobaan tahap pertama dengan jumlah inokulum 10 6, 10 8, cells/g dan kontrol. back
Ikan uji adalah ikan nila (O. niloticus) dengan bobot ikan uji diusahakan seragam, yakni sekitar gram. back
Wadah penelitian yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 50 x 40 x 35 cm berkapasitas 45 L dan masing-masing akuarium dilengkapi dengan aerator. Sebelum digunakan, wadah dan semua peralatan terlebih dahulu disterilkan back
Kandidat probiotik terpilih pada percobaan pertama, diuji kemampuan biokontrol pada ikan nila (O. niloticus). BAL terlebih dahulu diencerkan dengan Buffer Peptone Water dan minyak ikan dengan perbandingan 1 mL:3 mL:1 mL (Aslamyah, 2006) Disemprotkan pada pakan secara merata dengan menggunakan spuit, tiga puluh menit sebelum pakan diberikan (Murni, 2004). Pemberian pakan dua kali sehari pagi dan sore hari selama masa pemeliharaan satu minggu. Kemudian selama satu minggu ditambahkan bakteri Streprococcus iniae dengan konsentrasi 10 5 cfu/mL dalam media pemeliharaan. Pengamatan tingkat kelangsungan hidup dilakukan tiap hari setelah uji tantang dengan bakteri S. iniae mulai hari ke tujuh sampai hari ke empat belas. back
Lisozim Aktivitas lisosim diukur dengan menggunakan agrose plate assay dengan mengikuti petunjuk Ellis (1996). Sintasan Dimana: SR = Tingkat kelangsungan hidup (%) N t = Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian (ekor) N o = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor) SR = (N t /N o ) x 100 next
Analisis Data Data isolasi dan seleksi isolat bakteri dianalisis secara deskriptif, untuk menentukan kandidat probiotik. Sedangkan data lisozim dan tingkat kelangsungan hidup dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) untuk melihat pengaruh perlakuan. Data yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan Uji lanjut Tukey, sebagai alat bantu digunakan SPSS 16. Pengaruh BAL terhadap aktifitas lisozim akan dianalisis dengan regresi linear sederhana menggunakan Excel. Data isolasi dan seleksi isolat bakteri dianalisis secara deskriptif, untuk menentukan kandidat probiotik. Sedangkan data lisozim dan tingkat kelangsungan hidup dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) untuk melihat pengaruh perlakuan. Data yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan Uji lanjut Tukey, sebagai alat bantu digunakan SPSS 16. Pengaruh BAL terhadap aktifitas lisozim akan dianalisis dengan regresi linear sederhana menggunakan Excel.
Sekian dan Terima Kasih