KONSEP HOME CARE OLEH : JAJANG GANJAR WALUYA
PENDIDIKAN : MAGISTER KEPERAWATAN KOMUNITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN PEKERJAAN : PERAWAT PERTAMA UNIT KERJA : PUSKESMAS RAWAT INAP CIPANAS JAJANG GANJAR WALUYA
REFERENSI 1.Anderson & Mc Farlane Community as Partner: Theory and Practice in Nursing, 6th edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins. 2.Ferry & Makhfudli Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika 3.Stanhope M. & Lancaster J Foundation of Nursing in the Community:Community-Oriented Practice, 4th edition. 4.Suswati, DKK Interprofessional Education: Panduan Tutorial dan Homevisit Kesehatan Keluarga, UMM Press. 5.Bukit, Evi Karota Perawatan kesehatan di rumah (home health care). karota bukit. pdf. 6.Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Panduan pelayanan kesehatan di rumah. Jakarta. Departemen Kesehatan RI
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. peningkatan usia harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu dan bayi Transisi epidemiologis penyakit. Perubahan konsep pelayanan kesehatan. Perubahan Paradigma. Edukasi, pencegahan penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif dan rehabilitatif. Tujuan primer dari pelayanan home care sebenarnya adalah promosi kesehatan dan edukasi, tetapi saat ini sebagian pasien juga melakukan pelayanan kesehatan dirumah. Di Indonesia, pertumbuhan penduduknya meningkat pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit degeneratifyang semangkin meningkat dan kondisi demografi yang terdiri dari pulau-pulau maka konep home care sangat cocok digunakan. Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak tertampung di rumah sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi pilihan utama dalam pembangunan kesehatan di indonesia.
HOME CARE Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin(1985) adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), homecare dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien. Home Care adalah suatu pelayanan kesehatan secara komprehensif yang diberikan kepada klien individu dan atau keluarga di tempat tinggal mereka (di rumah), bertujuan untuk memandirikan klien dalam pemeliharaan kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan, upaya pencegahan penyakit dan resiko kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan (Warhola dalam Bukit, 2008)
TUJUAN HOMECARE Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan berkesinambungan (Tribowo, 2012). Menurut Stanhope (1996), tujuan utama dari home care adalah mencegah terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan pasien.
TUJUAN KHUSUS HOMECARE Tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara lain: 1.Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio- spritual 2.Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan 3.Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan pasien
UNSUR UTAMA HOMECARE PENGELOLA PELAYANAN unit yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan perawatan kesehatan dirumah, baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Zang (2003) menjelaskan ada tiga cara utama pemberian pelayanan perawatan kesehatan di rumah yakni certified home health agency / CHHA (Lembaga kesehatan di rumah bersertifikat), the long term home health care program/ LTHHCPI (Program perawatan kesehatan di rumah jangka panjang) dan lembaga berlisensi. PELAKSANA PELAYANAN tenaga perawatan professional yang merupakan kolaborasi praktisi kesehatan baik itu perawat, dokter, fisioterapi, ahli gizi dibantu dengan tenaga-tenaga professional lain terkait dan tenaga non professional. KLIEN Klien adalah penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien.
MANFAAT HOMECARE (1)Kemadirian; (2)Mencegah atau menunda perawatan di Rumah Sakit atau panti jompo; (3)Kebebsaan maksimal dan kenyamanan bagi individu; (4)Menawarkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan keluarga; (5)Dukungan keluarga sambil menjaga kebersamaan mereka;
PRINSIP HOMECARE Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat /TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara terus menerus. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan.
PRINSIP HOMECARE Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber di komunitas. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung. Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain. Berpartipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan
FAKTOR PERKEMBANGAN HOME CARE Faktor – faktor yang mendorong perkembangan home care menurut Triwibowo (2012) adalah: a.Kasus – kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efesien apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan. b.Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus – kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang lebih lama. c.Perawatan pasien yang lebih lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban dari manajemen RS. d.Banyak orang merasakan bahwa dirawat di institusi pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia, e.Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan.
KELUARGA SASARAN Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas : a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat. b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular. c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
SKILL DASAR YANG HARUS DIKUASAI PERAWAT 1.Vital sign 2.Memasang nasogastric tube 3.Memasang cateter 4.Penggantian tube pernafasan 5.Merawat luka dekubitus 6.Suction 7.Memasang peralatan O2 8.Penyuntikan (IV,IM, IC,SC) 9.Pemasangan infus maupun obat 10.Pengambilan preparat 1.Kebersihan diri 2.Latihan dalam rangka rehabilitasi medis 3.Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic 4.Pendidikan kesehatan 5.Konseling kasus terminal 6.Konsultasi/telepon 7.Fasilitasi ke dokter rujukan 8.Menyiapkan menu makanan 9.Membersihkan Tempat tidur pasien 10.Fasilitasi kegiatan sosial pasien 11.Fasilitasi perbaikan sarana klien.
LINGKUP WEWENANGAN KEPERAWATAN DI RUMAH Melakukan keperawatan langsung (direct care). Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
MEKANISME PELAYANAN HOME CARE Klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah. pengkajian oleh koordinator kasus, kemudian bersama-sama klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah.
MEKANISME PELAYANAN HOME CARE Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan. Persyaratan pasien / klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah : 1.Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggungjawab atau menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola. 2.Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (Informed consent) 3.Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.
PERAN PERAWAT DALAM HOMECARE CASE MANAGER CARE GIVER EDUCATOR ADVOKAT / PEMBELA KONSELOR CASE FINDING PENELITI
INDIKATOR KEBERHASILAN HOMECARE Indikator hasil (Outcome) yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam memenuhi kesehatannya/mengatasi masalah kesehatannya yang terdiri dari 4 tingkatan keluarga mandiri (KM), Tingkat kemandirian ini didasarkan pada kemampuan keluarga dalam menerima petugas kesehatan, mengenali masalah kesehatan yang terjadi pada keluarganya, dan melaksanakan upaya-upaya secara mandiri dalam bidang kesehatan (Depkes, 2006).
INDIKATOR KEBERHASILAN HOMECARE
SEKIAN TERIMA KASIH