10-1 Capital Budgeting (Penganggaran Modal) Apakah proyek layak?
10-2
10-3 Apa itu capital budgeting? Menganalisis penambahan aktiva tetap (fixed assets) Merupakan keputusan jangka panjang Melibatkan pengeluaran dana yang besar. Sangat penting untuk masa depan perusahaan.
10-4 Tahapan dalam capital budgeting 1. Mengestimasi cash flow (inflows & outflows). 2. Menilai risiko dari cash flow tersebut. 3. Menentukan biaya modal (cost of capital) yang tepat. 4. Menghitung NPV dan/atau IRR. 5. Keputusan diterima jika NPV > 0 dan/atau IRR > WACC.
10-5 Proyek: Independent atau mutually exclusive? Proyek independent – jika cash flows dari proyek yang satu tidak dipengaruhi oleh diterima/dipilihnya proyek lainnya. Mutually exclusive projects – jika cash flows dari satu proyek dipengaruhi oleh diterima/dipilihnya proyek lainnya.
10-6 Cash Flow Proyek L dan S Proyek LProyek S Initial Cost-100 Tahun Tahun Tahun Total Cash Flow5040 Total cash flow proyek L lebih tinggi daripada proyek S
10-7 Payback period? Berapa lama biaya proyek bisa kembali? Menjumlahkan arus kas masuk dalam periode waktu sampai jumlah cash outflow dan cash inflow menjadi positif.
10-8 Calculating payback Payback L = 2 + / = years CF t Cumulative = Project L Payback S = 1 + / = 1.6 years CF t Cumulative = Project S
10-9 Kelebihan dan kelemahan payback Kelebihan Menunjukkan indikasi risiko dan likuiditas proyek. Mudah dihitung dan mudah dimengerti. Kelemahan Mengabaikan time value of money. Mengabaikan cash flow yang terjadi setelah payback period.
10-10 Discounted payback period Menggunakan discounted cash flows dan bukan CF nominal. Disc Payback L = 2 + / = 2.7 years CF t Cumulative = PV of CF t %
10-11 Discounted payback period Disc Payback s = / = 1.88 years CF t Cumulative = 1.88 PV of CF t %
10-12 Net Present Value (NPV) Penjumlahan PV dari semua cash inflows dan outflows dari suatu proyek:
10-13 Metode NPV NPV= PV of inflows – Cost (outflow) = Net gain in wealth Jika proyek independen, terima proyek jika NPV > 0. Jika proyek mutually exclusive, terima proyek dengan positive NPV yang tertinggi, yang memberikan nilai tambah terbesar. Terima proyek S jika mutually exclusive (NPV s > NPV L ), dan pilih keduanya jika independen.
10-14 Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah discount rate tertentu sehingga PV dari cash inflows sama dengan cost-nya dan NPV = 0: Menghitung IRR dengan MS-Excell: Masukkan cash outflow (minus) dan inflows (positif) dalam cell. Press IRR; IRR L = 18.13% and IRR S = 23.56%.
10-15 Metode IRR Jika IRR > WACC, rate of return dari suatu proyek lebih besar dari cost- nya. Jika demikian, terdapat hasil lebih yang akan mengakibatkan stockholders’ returns meningkat.
10-16 Kriteria Diterimanya Proyek dengan IRR Jika IRR > k, proyek diterima. Jika IRR < k, proyek ditolak. Jika proyek independen, terima dua proyek, jika IRR > k = 10%. Jika proyek bersifat mutually exclusive, terima proyek S, karena IRR s > IRR L.
10-17 Reinvestment rate assumptions NPV method mengasumsikan cash flow diinvestikasikan kembali pada periode berikutnya, merupakan opportunity cost of capital. IRR method mengasumsikan bahwa cash flow diivestikasikan kembali pada tingkat IRR. Mengasumsikan cash flow diivestikasikan kembali sebagai opportunity cost of capital adalah lebih realistis, sehingga NPV method is the best. NPV method sebaiknya dipakai untuk memilih di antara proyek-proyek yang mutually exclusive.
10-18 Since managers prefer the IRR to the NPV method, is there a better IRR measure? Yes, MIRR is the discount rate that causes the PV of a project’s terminal value (TV) to equal the PV of costs. TV is found by compounding inflows at WACC. MIRR assumes cash flows are reinvested at the WACC.
10-19 Calculating MIRR % % PV outflows $100 MIRR = 16.5% TV inflows MIRR L = 16.5% $158.1 (1 + MIRR L ) 3 =
10-20 Why use MIRR versus IRR? MIRR correctly assumes reinvestment at opportunity cost = WACC. MIRR also avoids the problem of multiple IRRs. Managers like rate of return comparisons, and MIRR is better for this than IRR.
10-21 Usulan Proyek Initial investment Harga mesin: $200,000 Biaya pengiriman: $10,000 Biaya pemasangan: $30,000 Perubahan modal kerja Persediaan barang jadi naik $25,000 Utang dagang naik $5,000 Perubahan pada operasi perusahaan: Penjualan per tahun: 60,000; 80,000; 100,000; dan $2/unit Biaya variable: 60% dari penjualan
10-22 Usulan Proyek Umur mesin: Masa manfaat mesin: 4 tahun Penyusutan garis lurus 25% Nilai sisa: $25,000 Tarif pajak: 25% WACC: 10%
10-23 Determining project value Estimate relevant cash flows Calculating annual operating cash flows. Identifying changes in working capital. Calculating terminal cash flows Initial OCF 1 OCF 2 OCF 3 OCF 4 Costs + Terminal CFs NCF 0 NCF 1 NCF 2 NCF 3 NCF 4
10-24 Net cash flow pada tahun pertama Perubahan NOWC. Persediaan naik $25,000 Utang dagang naik $5,000 Δ NOWC = $25,000 - $5,000 = $20,000 Combine Δ NOWC with initial costs. Equipment -$200,000 Biaya pengiriman -10,000 Biaya pemasangan -30,000 Δ NOWC -20,000 Jumlah -$260,000
10-25 Perhitungan penyusutan YearRate x BasisDepr x$240$ x x x $240
10-26 Annual operating cash flows Revenues Op. Costs (60%) Depr Expense Oper. Income (BT) Tax(25%) Oper. Income (AT) Depr Expense Operating CF
10-27 Terminal net cash flow Recovery of NOWC$20,000 Salvage value 25,000 Tax on SV (25%) -6,250 Terminal CF$39,750
10-28 Proposed project’s cash flow time line Dengan discount rate = 10%. NCF = $52.75 NPV = $21.37 IRR = 6.68% diketahui WACC = 10% IRR < WACC tolak proyek MIRR = 7.67% < 10% tolak proyek Terminal CF →