WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Advertisements

MATERI PENGANTAR BISNIS
TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK UMKM AGROINDUSTRI
Apa Keuntungan EKSPOR.
MENYUSUN RANCANGAN AWAL USAHA DAN EVALUASI PELUANG USAHA BARU
1.2 (Part 2) Kelangkaan /Scarcity
MEMBERSIHKAN LOKASI AREA KERJA DAN PERALATAN
PRAKARYA Dan kewirausahaan
Mengelola Sampah Anorganik
1.2Tujuan Tujuan dari pengembangan produk ukiran dari suku Kamoro, Timika adalah untuk dapat menjadi produk ukiran yang memiliki suatu ciri khas dan berbeda.
Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Lingkungan
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
Proses Industri dan Keselamatan kerja
MANAJEMEN WIRAUSAHA : BUSINESS PLAN
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN
TEKNIK MENENTUKAN LOKASI & LAYOUT
(UPAYA PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA)
SAMPAH (PENGERTIAN) MG CATUR YUANTARI.
Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI PRODUKSI
Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan
Ide, Peluang usaha, dan memulai Usaha
TEKNOLOGI PENGELOLAAN
MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MATERI PENGANTAR BISNIS
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
MANAJEMEN WIRAUSAHA : BUSINESS PLAN
PERENCANAAN USAHA KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BAHAN KERTAS
Pemeriksaan internal pada kegiatan produksi
Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan
PROGRAM TEAM KERJA DAN AKTIVITAS USAHA
PRODUK DAN PENETAPAN HARGA
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
Sulistya Ardiani Kusumastuti
Desain Produk Mukhsin Patriansyah, M.Sn.
Sistem Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal Nonbenda
PENGEMASAN PANGAN.
Pendidikan Ketrampilan
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Corporate Identity : Logo
Bingkai Kreatif Kelompok 3
OM SWASTIASTU Gusti Ayu Made Indah Setiawati G/II.
PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN Mata Kuliah : PERANCANGAN PABRIK
Prakarya dan Kewirausahaan X
(UPAYA PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA)
KETEGASAN DALAM ASPEK PRODUKSI
Mengenal produk kerajinan limbah tekstil dan desain pengemasannya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
KARYA DAUR ULANG PERTEMUAN 14
PENGENALAN INDUSTRI PANGAN
Nama Kelompok Anita Khoirunisa Marisa Tina Putri Novia Laras Saphira Riki Setiawan Rizky Ananda.
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil Oleh: Wawan Hartanto.
KEWIRAUSAHAAN KELOMPOK 8 NAMA : Taufik Fajar Hidayat ( 29 )
Kewirausahaan industri rumah tangga
BAHAN LIMBAH FUNGSIONAL DAN NON FUNGSIONAL
UJUNG TOMBAK PERUSAHAAN
ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR
Pemanfaatan Limbah Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Placemat
Prakarya dan Kewirausahaan
LATAR BELAKANG Makanan yang berwarna warni merupakan daya tarik yang paling utama di kalangan masyarakat, terutama anak-anak. Aroma yang wangi, rasa yang.
Kewirausahaan BAB I : wirausaha pasar lokal K13.
Kerajinan Kerajinan : Hasil karya tangan manusia yang berupa produk, dapat dipakai dan atau dinikmati keindahannya Berdasarkan Fungsinya : 1. Kerajinan.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA “ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL Sumber Buku PKWU Kemendikbud Edisi Revisi 2018.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL Erni Nur Azizah

A. Diversi!kasi Produk dalam Kewirausahaan Produk Kerajinan

Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Apabila banyak produsen memproduksi barang yang sama dan ketersediaan barang menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan pasar, maka harga akan menjadi sangat mudah atau barang tidak laku. Pada saat itulah diperlukan inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target pasar yang baru. Pengembangan produk baru dari wirausaha kerajinan hiasan dari limbah dapat berupa pengembangan produk-produk hiasan dengan desain baru atau pengembangan produk ke arah pasar sasaran baru

Produk kerajinan berbahan limbah adalah benda kerajinan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia, bukan karya mesin, melainkan keterampilan tangan serta keahlian atau kemahiran tangan dalam mengolah bahan dalam penyusunan teknik dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan utamanya berasal dari limbah. 

1. Produk fungsional nonfashion Produk fungsional nonfashion adalah produk fungsional yang lebih mengutamakan nilai fungsi daripada nilai estetik. Sebagai contoh produk nonfeshion adalah alat kebersihan seperti sapu. Sapu dibuat mengutamakan fungsinya yaitu sebagai alat pembersih sehingga sapu tersebut nilai keindahannya kurang diperhatikan.

2. Produk fungsional fashion Produk fungsional fashion adalah produk fungsional yang memiliki estetika lebih tinggi daripada produk fungsional yang tidak terkait dengan gaya hidup. Produk ini dengan nilai estetik lebih tinggi memiliki bentuk, warna, atau tekstur yang menarik. Beberapa contoh Produk Fashion dari Limbah, antara lain Tas dari Kemasan Pembersih, Ikat Pinggang dari Rangkaian Tutup Kaleng, Busana

Unsur unsur pembuatan kerajinan fungsional 1. Unsur Estetika Estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. 2. Unsur Ergonomis Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut: 1. Keamanan (security) 2. Kenyamanan (comfortable. 3. Keluwesan (flexibility),

C. Bahan Baku Limbah Padat untuk Kerajinan Fungsional

1. Karakter dan Potensi Limbah Padat Limbah padat sangat beragam, baik material, bentuk, warna, maupun teksturnya. Produk fungsional yang merupakan bagian dari gaya hidup dan fesyen, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki potensi untuk menghasilkan nilai estetika. Produk fungsional yang bukan bagian dari fesyen, memanfaatkan material limbah yang memiliki karakter material sesuai untuk fungsi produk tersebut.

Jenis Limbah Padat Limbah Padat digunakan menjadi dua : Bahan baku produk fesyen fungsional untuk estetis contohnya : Tas, Sepatu, Aksesoris busana, rumah, dll. Bahan baku produk fungsional non fesyen untuk ketahanan terhadap air sesuai tuntutan fungsi. contohnya : Alat kebersihan, tempat sampah, pot tanaman, dll.

2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional Sebuah produk kerajinan fungsional pada umumnya terdiri atas bahan utama dan pendukung. Bahan utama adalah yang mempunyai nilai estetik dan fungsi, sedangkan bahan pendukung yang berfungsi untuk kontruksi. 

3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi. Setiap daerah  memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Wirausaha produk dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan dapat menekan biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya transportasi yang rendah akan membuat biaya produksi menjadi rendah pula.

D. Teknik produksi kerajinan fungsional berbahan limbah

1. Tahapan Produksi Tahapan produksi baik untuk produk hiasan \maupun produk fungsional terbagi atas 4 tahap; pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan nishing. Teknik yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbedabeda bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Proses pembahanan \juga penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Contohnya pada pembuatan sendok dari batok kelapa.

2. Teknik dan Alat Produksi Teknik dan alat yang digunakan untuk pembahanan, pembentukan, perakitan, dan nishing, bergantung dari material dan rancangan produk fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang digunakan untuk membuat produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut.

3. Metode Produksi dan Keselamatan Kerja Kelancaran produksi ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan nishing, apabila menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.

E. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi, dan Biaya Produksi Hiasan

1. Pengembangan Desain Pengembangan desain dari limbah untuk membuat produk hiasan diawali dengan riset dengan tujuan mencari data tentang potensi limbah yang akan digunakan untuk bahan baku. Setiap tempat dapat memiliki jenis limbah yang berbeda-beda dan belum dimanfaatkan. Limbah yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk hiasan harus memiliki jumlah yang cukup dengan jenis limbah, material dan bentuk yang sama, agar produk yang dihasilkan memiliki standar. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar untuk ide produk yang akandibuat.

a. Studi Pasar Sasaran untuk Ide Pengembangan Produk Pasar sasaran dari produk hiasan berbahan limbah sangat beragam Pasar sasaran dapat dibedakan dari usia, gender, bangsa dan etnis, pekerjaan, psikografi, tingkat ekonomi. pasar sasaran yang beragam memiliki selera yang sangat beragampula. Selera pasar yang beragam, membuka banyak peluang untuk beragam jenis produk hiasan yang memiliki keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya, selera akan gaya desain. Gaya desain diantaranya gaya etnik, gaya modern, gaya yang ceria dan lucu, gaya klasik, gaya Jepang, dan gaya desain dengan tema alami. Gaya desaindapat selalu berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru.

b. Eksporasi Material untuk Ide Pengembangan Produk Proses pengembangan desain untuk produk hiasan menghasilkan nilai estetik sebagai tujuan utamanya. Pengembangan desain untuk nilai estetik adalah dengan mengeksplorasi berbagai kemungkinan keindahan dan keunikan yang dihasilkan oleh bahan limbah yang ada. Eksplorasi material dilakukan dengan membuat beberapa percobaan teknik pengolahan pada suatu material.

c. Proses Merespon Lingkungan untuk Ide Pengembangan Produk hiasan dapat berupa hiasan taman atau halaman. Produk hiasan di luar rumah dapat memanfaatkan angin dan air untuk menghasilkan gerak dan bunyi. Hiasan yang ditempatkan di luar rumah tentunya harus tahan cuaca. Material limbah yang tepat untuk hiasan di luar rumah adalah plastik, kaca, logam, dan kayu. Material serat dan kain lebih tepat digunakan untuk produk hiasan di dalam rumah atau perhiasan yang dikenakan, karena tidak tahan terhadap cuaca. Produk hiasan di dalam rumah dan perhiasan dapat pula dibuat dari material plastik, kaca, logam, dan kayu.

2. Perancangan Proses Produksi dan K3 Proses produksi suatu produk berbeda-beda bergantung dari bahan baku dan desain produknya. Tahapan pada proses produksi secara umumterdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan dan finishing. Bahan baku yang pilih dan desain akhir, menentukan proses apa saja yang dilakukan pada tahap pembahanan.

3. Penghitungan Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebut overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Bahan baku dari produk hiasan yang akan dibuat adalah limbah. Limbah dapat diperoleh dengan gratis dari rumah dan tetangga di sekitar kita atau dari pabrik yang membuang limbah tersebut. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha. Pada pembuatan produk ini, seluruh anggota tim dapat bersama-sama berperan sebagai pekerja sekaligus pemilik usaha. Pemilik usaha akan mendapat keuntungan dari hasil penjualan maka biaya tenaga kerja

F. Pengemasan dan Promosi

1. Kemasan untuk Produk Fungsional Kemasan produk fungsional lebih berfungsi sebagai pelindung dari kotoran dan memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan dapat diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Kemasan produk hiasan dan produk fungsional sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk fungsional membutuhkan kemasan primer namun setiap produk membutuhkan identitas.

2. Promosi Produk Fungsional dari Limbah Kegiatan promosi produk fungsional terutama bertujuan untuk memperkenalkan fungsi dan keunggulan dari produk tersebut. Pengenalan produk dapat dilakukan dengan melakukan demonstrasi cara penggunaan produk kepada pasar sasaran. Produk fungsional berupa alat pertanian dapat didemonstrasikan dalam kegiatan bertema pertanian atau pertemuan petani. Produk fungsional untuk para ibu didemonstrasikan pada kegiatan-kegiatan yang dihadiri para ibu. Selain demonstrasi, produk juga dapat dipromosikan melalui. -Bazar -Pameran -Poster -Brosur -Iklan