I GDE DHARMA ATMAJA, ST., MSc

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POLUSI POLUSI UDARA POLUSI AIR POLUSI TANAH.
Advertisements

PENCEMARAN UDARA DAN GAS
Oleh Putri Umang Rudilah
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Gasifikasi Batubara Burn it ‘dirty’ then clean it up
SISTEM PERNAPASAN.
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
MEKANISME PERTUKARAN OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Soal Stoikiometri.
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
ENERGITIKA Problem Solving.
ASDIAN AS ARSAD HARYONO ANDI GUNAWAN. A. Sebelum jauh kita masuk pada materi tentang bahan bakar solar, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu bahan bakar.
KELOMPOK VI PANAS INTERNAL BUMI.
Toksikologi Lingkungan
Teknologi Biogas.
Ventilasi di Tempat Kerja
Prinsip kerja aliran udara dan sistem ventilasi pengenceran udara
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
M5 Perbaikan&Pemeliharaan Alat Praktek
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA MESIN DIESEL
ATMOSFERA.
TEAM TEACHING Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Latihan Soal.
Pengantar Biopsikologi – KUL VI
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
PERTEMUAN 2 – JENIS DAN TIPE VENTILASI INDUSTRI
Sistem Pengurang Kelembaban Udara
Proses Pernafasan pada Manusia
UDARA Udara memiliki campuran gas yang mengandung 78%nitrogen (N), 21% oksigen (O2) , dan 1% uap air (H2O) , karbon dioksida(CO2) , dan gas-gas lain.
SANITASI DAN KEAMANAN.
Contoh Soal.
Batasan Masalah Pencemaran Udara yang Berasal dari Sektor Transportasi.
Teknologi Dan Rekayasa
HUKUM DASAR KIMIA.
KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
EKOLOGI DAN PENCEMARAN ilustrasi DEFINISI & PERANAN
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2014
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
Kelompok 3 PARU - PARU.
AJI BAGUS PRASETIO JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
PERNAFASAN / RESPIRASI
PENGENALAN ALAT VENTILASI TAMBANG (perkuliahan 4)
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pengudaraan / Penghawaan
BOT BAHAN ORGANIK TANAH MK. Dasar Ilmu Tanah
PERTUKARAN ENERGI part 2 Irma Khrisnapandit.
HIDROSFER KIMIA REDUKSI-OKSIDASI DI AIR ALAMI
Toksikologi Lingkungan
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Manfaat Belerang dalam Industri dan Kesehatan Belerang dalam tabel.
Toksikologi Lingkungan
Rumah Hemat & Mandiri Energi dengan Kombinasi Biogas dan Energi Mekanik Motor.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING). Pemanasan global: Pemanasan global: proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selama seratus.
Polutan dan Pencemaran Udara. Review Outline Beberapa polutan udara Cara mendeteksi dan mengukur polutan udara Cara menjaga agar udara tetap bersih.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

I GDE DHARMA ATMAJA, ST., MSc VENTILASI TAMBANG I GDE DHARMA ATMAJA, ST., MSc

PENDAHULUAN PEMASALAHAN DALAM TAMBANG BAWAH TANAH Segi Mekanika Batuan 1. Keamanan sistem penyanggaan terhadap bukaan-bukaan di dalam tambang. 2. Masih menguntungkan menggunakan sisitem penyanggaan yang diperlukan. Segi Ventilasi Tambang 1. masih dimungkinkan untuk melakukan pengaturan udara 2. suasana kerja dan lingkungan kerja yang nyaman

A. Fungsi Ventilasi Tambang Ventilasi tambang berfungsi untuk : Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para pekerja dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi dalam tambang yang memerlukan oksigen. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas_x0002_gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan. Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah sehingga dapat diperoleh suasana / lingkungan kerja yang nyaman.

B. Prinsip Ventilasi Tambang Udara akan mengalir dari kondisi bertemperatur rendah ke temperatur panas. Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan dalam ventilasi tambang.

C. Lingkup Bahasan Ventilasi Tambang Pengaturan./Pengendalian kualitas udara tambang. permasalahan persyaratan udara segar yang diperlukan oleh para pekerja bagi pernafasan yang sehat dilihat dari segi kualitas udara (Quality control). Pengaturan/pengendalian kuantitas udara tambang segar yang diperlukan oleh pekerja tambang bawah tanah. perhitungan untuk jumlah aliran udara yang diperlukan dalam ventilasi dan pengaturan jaringan ventilasi tambang perhitungan kapasitas dari kipas angin Pengaturan suhu dan kelembaban udara tambang agar dapat diperoleh lingkungan kerja yang nyaman. penggunaan ilmu yang mempelajari sifat-sifat udara atau psikrometri (psychrometry). a)

D. Pengertian mengenai Udara Tambang Udara segar normal yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari ; Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lain

Dalam perhitungan ventilasi tambang selalu dianggap bahwa udara segar normal terdiri dari : Nitrogen = 79% dan Oksigen = 21% (CO2) sebesar 0,03% udara dalam ventilasi tambang selalu mengandung uap air dan tidak pernah ada udara yang benar-benar kering

PENGENDALIAN KUALITAS UDARA TAMBANG Perhitungan Keperluan Udara Segar Jenis kegiatan manusia dapat dibeda-bedakan atas : Dalam keadaan istirahat Dalam melakukan kegiatan kerja yang moderat, misalnya kerja kantor Dalam melakukan kegiatan kerja keras, misalnya olah raga atau kerja di tambang. Atas dasar jenis kegiatan kerja yang dilakukan ini akan diperlukan juga udara segar yang berlainan jumlahnya. Laju pernafasan ini akan berlainan bagi setiap kegiatan manusia yang berbeda, makin keras kerja yang dilakukan makin besar angka laju pernafasannya. nisbah pernafasan (respiratori quotient) yang didefiniskan sebagai nisbah antara jumlah karbondioksida yang dihembuskan terhadap jumlah oksigen yang dihirup pada suatu proses pernafasan.

cara perhitungan untuk menentukan jumlah udara yang diperlukan perorang untuk pernafasan Atas dasar kebutuhan O2 minimum, yaitu 19,5 % Jumlah udara yang dibutuhkan = Q cfm Pada pernafasan, jumlah oksigen akan berkurang sebanyak 0,1 cfm ; sehingga akan dihasilkan persamaan untuk jumlah oksigen sebagai berikut; 0,21 Q - 0,1 = 0,195 Q (Kandungan Oksigen) – (Jumlah Oksigen pada pernafasan) = ( Kandungan Oksigen minimum untuk udara pernapasan )

2. Atas dasar kandungan CO2 maksimum, yaitu 0,5 % Dengan harga angka bagi pernafasan = 1,0 ; maka jumlah CO2 pada pernafasan akan bertambah sebanyak 1,0 x 0,1 = 0,1 cfm. Dengan demikian akan didapat persamaan : 0,0003 Q + 0,1 = 0,005 Q Kandungan CO2 dlm udara normal) – ( Jumlah CO2 - hasil pernafasan) = ( kandungan CO2 maksimum dalam udara)

Kandungan Oksigen Dalam Udara Dalam udara normal, kandungan oksigen adalah 21 % dan udara dianggap layak untuk suatu pernafasan apabila kandungan oksigen tidak boleh kurang dari 19,5 %

b) Gas-Gas Pengotor Sumber : Mesin-mesin yang digunakan dalam tambang proses peledakan yang diterapkan dalam tambang gas methan (CH4) merupakan gas yang selalu ada dalam lapisan batubara Karbondioksida (CO2) Methan (CH4) Karbon Monoksida (CO) Hidrogen Sulfida (H2S) Sulfur Dioksida (SO2) Nitrogen Oksida (NOX) Gas Pengotor Lain

Pengendalian Gas-Gas Tambang Beberapa cara pengendalian berikut ini dapat dilakukan terhadap pengotor gas pada tambang bawah tanah : 1) Pencegahan (Preventation) a) Menerapkan prosedur peledakan yang benar b) Perawatan dari motor-motor bakar yang baik c) Pencegahan terhadap adanya api 2) Pemindahan (Removal) a) Penyaliran (drainage) gas sebelum penambangan b) Penggunaan ventilasi isap lokal dengan kipas 3) Absorpsi (Absorption) a) Penggunaan reaksi kimia terhadap gas yang keluar dari mesin b) Pelarutan dengan percikan air terhadap gas hasil peledakan 4) Isolasi (Isolation) a) Memberi batas sekat terhadap daerah kerja yang terbakar b) Penggunaan waktu-waktu peledakan pada saat pergantian gilir atau waktu-waktu tertentu 5) Pelarutan a) Pelarutan lokal dengan menggunakan ventilasi lokal b) Pelarutan dengan aliran udara utama

Biasanya cara pelarutan akan memberikan hasil baik, tetapi sering beberapa cara tersebut dilakukan bersama-sama. Jumlah udara segar yang diperlukan untuk mengencerkan suatu masukan gas sampai pada nilai MAC adalah: Q = (Qg/ (MAC) – B) – Qg Dimana ; Qg = masukan gas pengotor B = konsentrasi gas dalam udara normal MAC (Minimum Alveolar Coefisien)

Contoh.: Suatu masukan gas pengotor dengan laju 10 cfm memasuki suatu ruang kerja. Apabila MAC = 10 % maka banyaknya udara segar yang diperlukan adalah: