PERSALINAN SUNGSANG Dr. Marthin Kolelupun,Sp.OG. ETIOLOGI Fiksasi Kepala  panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor pelvis. Janin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Das Prӓpositionen mit Dativ
Advertisements

MASTERING 7 QC TOOLS FOR IMPROVEMENT
History of Medicine and Pharmacy
Menggambarkan Data: Tabel Frekuensi, Distribusi Frekuensi, dan Presentasi Grafis Chapter 2.
1.Jatuh cinta akan bidang yang digeluti. Jika jatuh cinta, maka akan selalu ingin memberikan yang terbaik dan penuh semangat Seperti lagu Kristina : Jatuh.
1 1.
Welcome.
Transcript presentasi:

PERSALINAN SUNGSANG Dr. Marthin Kolelupun,Sp.OG

ETIOLOGI Fiksasi Kepala  panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor pelvis. Janin mudah bergerak  hidrosefalus, multiparitas, janin kecil, gemeli

Kelainan uterus Janin sudah lama mati Sebab yang tidak diketahui

Posisi Bokong ditentukan Sakrum ( 4 posisi ) Sakrum kiri depanSakrum kiri depan Sakrum kanan depanSakrum kanan depan Sakrum kiri belakangSakrum kiri belakang Sakrum kanan belakangSakrum kanan belakang

DIAGNOSA Pemeriksaan luar Palpasi  Kepala di fundus, bagian bawah bokong, punggung kiri atau kananPalpasi  Kepala di fundus, bagian bawah bokong, punggung kiri atau kanan Auskultasi  BJA terdegar pada tempat yang lebih tinggi dari pusatAuskultasi  BJA terdegar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat Pemeriksaan dalam Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, anus dan kadang kadang kakiDapat diraba os sakrum, tuber ischii, anus dan kadang kadang kaki

Cara Membedakan Anus  lobang kecil, tulang (-), isap (-), Meconeum (+)Anus  lobang kecil, tulang (-), isap (-), Meconeum (+) Mulut  menghisap, rahang, lidahMulut  menghisap, rahang, lidah Kaki  tumit, sudut 90, rata – rata jari samaKaki  tumit, sudut 90, rata – rata jari sama Tangan ( siku )  jari panjang, tidak rata, petela (-)Tangan ( siku )  jari panjang, tidak rata, petela (-) Lutut  Patela, popliteaLutut  Patela, poplitea

Persalinan Sungsang : I.Pervaginam : Persalinan spontan (Spontaneous breech)  Cara BrachtPersalinan spontan (Spontaneous breech)  Cara Bracht Manual Aid (Parsial Breech extraction : assisted breech delivery)Manual Aid (Parsial Breech extraction : assisted breech delivery) Ekstraksi Sungsang (Total breech ekstraction)Ekstraksi Sungsang (Total breech ekstraction) II.Perabdominal : (Seksio Sesarea)

Prosedur Persalinan Spontan : Tahapan :  Fase Lambat : Mulai bokong lahir sampai dengan pusar (Skapula depan).  Fase Cepat : Mulai lahir pusar sampai mulut  Kepala masuk PAP, kemungkinan tali pusat terjepit.  Fase lambat : Mulai lahir mulut sampai dengan kepala  menghindari perdarahan intrakranial.

Tehnik : 1. Siapkan Cunam Piper 2. Bokong membuka vulva (Crowning)  2 – 5 IU oksitoksin IM. 3.Episiotomi  Bokong di cengkeram secara bracht (ibu jari sejajar sumbu panjang paha, jari lain memegang panggul

4. Tali pusar dikendurkan 5. Hiperlordosis (punggung janin didekatkan ke perut ibu  mengikuti gerakan tanpa tarikan  ekspresi kristeller pada fundus : Maksud : - Mengejan lebih kuat. - Kepala tetap fleksi - Tidak terjadi lengan menjungkit

6. Lahir pusar, perut, bahu, lengan, dagu, mulut, seluruh kepala. 7. Janin diletakkan di perut ibu, lendir dihisap, potong tali pusat.

8. Keuntungan : - Tangan tdk masuk kedalam jalan lahir. - Mengurangi trauma pada janin. 9. Kerugian : - 5 – 10% gagal. - Gagal krn : panggul sempit, makrosomia, jalan lahir kaku, lengan menjungkit

PROSEDUR MANUAL AID (Partial Breech Extraction) Indikasi : 1. Gagal Bracht. 2. Dari semula melakukan manual aid

Tahapan : 1. Lahir bokong sampai dengan pusar. 2. Lahir bahu & lengan memakai tenaga penolong : - Klasik (deventer). - Mueller. - Lovset. - Bickenbach 3.Lahir kepala : - Mauriceau (Vet Smellie) - Najouks. - Wigand Martin Winckel. - Praque terbalik. - Cunam Piper.

Tehnik : Tahap I  Bracht  s/d pusar Lahir. Tahap II  Bahu dan lengan a.Cara Klasik : 1. Lahirkan lengan belakang dahulu  lengan depan. 2. Kedua kaki janin dipegang pd pergelangan kaki  elavasi keatas  perut janin mendekati perut ibu. perut ibu. 3. Lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah- olah lengan bawah mengusap muka janin.

4. Lahirkan lengan depan  Pergelangan kaki janin di tarik curam kebawah  punggung janin mendekati punggung ibu. 5. Bila lengan depan sukar dilahirkan, diputar menjadi lengan belakang. 6. Keuntungan cara klasik  dapat dilahirkan pada semua letak sungsang. Kerugian  Jari penolong masuk ke Jalan lahir  Infeksi.

Cara Muller : 1. Prinsip : Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan ekstraksi, baru melahirkan bahu dan lengan belakang.

2. Bokong dipegang secara femuro pelvic  badan janin ditaruh curam kebawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak dibawah simfisis, lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan dibawahnya. 3. Setelah bahu dan lengan depan lahir  badan janin ditarik keatas sampai bahu belakang lahir, lengan belakang dilahirkan dengan mengait lengan bawah. Keuntungan  tangan penolong tidak masuk jauh kedalam jalan lahir  Infeksi minimal.

Cara Lovset : 1. Prinsip persalinan scr lovset ialah memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak balik sambil dilakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yg sebelumnya berada dibelakang akhirnya lahir dibawah simfisis. 2. Badan janin  traksi curam kebawah  badan janin diputar setengah lingkaran  bahu belakang menjadi bahu depan. Badan janin diputar kembali kearah yang berlawanan setengah lingkaran  bolak-balik  bahu belakang tampak dibawah simfisis dan lengan dapat dilahirkan.

3. Bila lengan janin tidak dapat lahir dengan sendirinya, maka lengan janin ini dapat dilahirkan dengan mengait lengan bawah dengan jari penolong.

4. Keuntungan Cara Lovset : a. Tehnik sederhana dan jarang gagal. b. Dapat dilakukan pad segala macam letak sungsang tanpa memperhatikan posisi lengan. c.Tangan penolong tidak masuk kedalam jalan lahir, shg bahaya infeksi minimal

5. Cara Lovset ini dianjurkan dalam memimpin persalinan letak sungsang pada keadaan-keadaan dimana diharapkan akan terjadi kesukaran, Misalnya : a. Primigravida b. Janin yang besar. c. Panggul yang relatif sempit.

Cara Bickenbach’s  Kombinasi antara cara mueller dengan cara klasik. Melahirkan lengan menunjuk (Nuchal Arm) : 1.Yang dimaksud lengan menunjuk ialah bila salah satu lengan janin melingkar dibelakang leher dan menunjuk ke suatu arah. 2.Lengan belakang menunjuk  Badan anak di putar searah dengan arah lengan menunjuk ke arah belakang (sakrum)  lengan tersebut terletak didepan dada dan menjadi lengan belakang  lengan ini dilahirkan secara klasik.

3. Bila lengan depan yang menunjuk : Cara memegang badan atas dibalik, yaitu ibu jari diletakkan di dada dan jari lainnya mencengkeram punggung.

Melahirkan lengan menjungkit : Ialah bila lengan dalam posisi lurus keatas disamping kepala.  Cara terbaik untuk melahirkan lengan menjungkit adalah dengan cara Lovset

Tahap Ketiga : Melahirkan kepala yg menyusul (after coming head) Cara Mauriceau (Veit Smellie) 1. Jari tengah dimasukkan kedalammulut dan jari telunjuk, dan jari keempat mencengkeram fossa kanina, sedang jari lain mencengkeram leher. Badan anak diletakkan diatas lengan bawah penolong seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari arah punggung

2. Kepala janin curam kebawah  asisten melakukan ekspresi kristeller. Bila suboksiput tampak dibawah simfisis, kepala janin dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun ubun besar dan akhirnya lahirlah seluruh kepala

Cara Naujoks : Tehnik ini dilakukan bila : Kepala masih tinggi. Kepala masih tinggi. Kedua tangan penolong mencengkeram leher janin dari arah depan dan belakang. Kedua tangan penolong mencengkeram leher janin dari arah depan dan belakang. Kedua tangan penolong menarik bahu curam ke bawah  asisten mendorong kepala janin kearah bawah. Kedua tangan penolong menarik bahu curam ke bawah  asisten mendorong kepala janin kearah bawah.

Cara Praque Terbalik :  Bila occiput dg ubun ubun kecil berada dibelakang dekat sacrum dan muka janin menghadap simfisis

Cara Cunam Piper : 1.Cunam Piper  khusus utk melahirkan kepala janin letak sungsang. 2.Asisten memegang badan janin pada kedua kaki, dan kedua lengan janin diletakkan di punggung janin. Kemudian badan janin dielavasi keatas, sehingga punggung janin mendekati punggung ibu.

Ekstraksi Sungsang Tehnik Ekstraksi Kaki :

Tehnik Ekstraksi bokong : 1. Ekstraksi bokong dikerjakan bila bila jenis letak sungsang adalah letak bokong murni (Frankbreech). 2. Dengan jari telunjuk pelipatan paha dikait dan ditarik curam kebawah. 3. Trochanter depan tampak dibawah simfisis, jari telunjuk mengait pelipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir. 4. Kemudian janin dapat dilahirkan dengan cara manual aid

Penyulit : 1. Sufokasi. 2. Asfiksia Fetalis. 3. Kerusakan jaringan otak. 4. Fraktur tulang janin

Perabdominam a. Primigravida tua. b. Nilai sosial janin tinggi (high social value baby) c. Riwayat persalinan yang buruk (bad obstetric history) d. Janin besar, lebih dari 3,5 – 4 kg. e. Curiga adanya kesempitan panggul f. Prematuritas

Skor Zatuchini - Andros Arti nilai : <3: Persalinan perabdominal 4: Evaluasi kembali. 5: Pervaginam