Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -I” 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Vektor dalam R3 Pertemuan
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
DEFENISI TURUNAN FUNGSI Turunan fungsi f adalah fungsi f’ (dibaca f aksen), yang nilainya pada sembarang bilangan c adalah: Asalkan limitnya ada PROSES.
ALJABAR.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -I” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Mengenal Sifat Material I” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Integral (2).
Oleh: Sudaryatno Sudirham
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
Integral (1).
Analisis Interval Aritmatika Interval.
Polinom dan Bangun Geometris.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
Fungsi Polinom.
Materi Kuliah Kalkulus II
BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA 2.1 Fungsi
Turunan Fungsi-Fungsi Oleh: Sudaryatno Sudirham
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
MODUL KULIAH MATEMATIKA TERAPAN
Sudaryatno Sudirham Matematika II.
PROGRAM LINIER (Pertemuan pertama) Oleh: Devi Asmirawati, S.Si.
Integral Lipat-Tiga.
Koordinat Polar.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Gabungan Fungsi Linier
Luas Daerah ( Integral ).
Integral dan Persamaan Diferensial Klik untuk melanjutkan
Integral (1).
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Fungsi Logaritmik, Eksponensial, Hiperbolik
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-3 1.
6. INTEGRAL.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
BAB I SISTEM BILANGAN.
6. INTEGRAL.
6. INTEGRAL.
Oleh: Sudaryatno Sudirham
PENGENALAN SINYAL-SINYAL DASAR
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
Fungsi Polinom.
Fungsi WAHYU WIDODO..
Pengertian-Pengertian
Klik untuk melanjutkan
BAB I LIMIT & FUNGSI.
PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Diferensial dan Integral Oleh: Sudaryatno Sudirham
Fungsi Polinom.
Mononom dan Polinom.
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
Transcript presentasi:

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1

Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -I” 2

Disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui 3

Isi Kuliah  Fungsi dan Grafik  Fungsi Linier  Gabungan Fungsi Linier  Mononom dan Polinom  Bangun Geometris  Fungsi Trigonometri  Gabungan Fungsi Sinus  Fungsi Log Natural, Eksponensial, Hiperbolik  Koordinat Polar 4

5 Sesi pertama ini akan membahas Fungsi dan Grafik

Fungsi 6 Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x maka dikatakan bahwa y merupakan fungsi x (Pembahasan Tentang Fungsi dan Grafik dibatasi pada fungsi dengan peubah bebas tunggal yang berupa bilangan nyata)

panjang sebatang batang logam (= y) merupakan fungsi temperatur (= x) Secara umum pernyataan bahwa y merupakan fungsi x dituliskan y disebut peubah tak bebas nilainya tergantung x x disebut peubah bebas bisa bernilai sembarang Dalam pelajaran ini kita hanya akan melihat x yang berupa bilangan nyata. Selain bilangan nyata kita mengenal bilangan kompleks yang dibahas dalam pelajaran mengenai bilangan kompleks. Walaupun nilai x bisa berubah secara bebas, namun nilai x tetap harus ditentukan sebatas mana ia boleh bervariasi Contoh: 7

Domain Domain ialah rentang nilai (interval nilai) di mana peubah-bebas x bervariasi. a b rentang terbuka a < x < b a dan b tidak termasuk dalam rentang rentang setengah terbuka a b a  x < b a masuk dalam rentang, tetapi b tidak rentang tertutup a b a  x  b a dan b masuk dalam rentang Ada tiga macam rentang nilai yaitu: 8

Sistem koordinat x-y atau koordinat sudut-siku P[2,1] Q[-2,2] R[-3,-3] S[3,-2] y x IV III III sumbu-x sumbu-y Bidang dibatasi oleh dua sumbu, yaitu sumbu mendatar yang kita sebut sumbu-x dan sumbu tegak yang kita sebut sumbu-y. Bidang terbagi dalam 4 kuadran yaitu Kuadran I, II, III, dan IV (koordinat Cartesian, dikemukakan oleh des Cartes) Posisi titik pada bidang dinyatakan dalam koordinat [x, y] 9

Kurva dari Suatu Fungsi Setiap nilai x akan menentukan satu nilai y x01234dst. y-0,500,511,52dst ,5 0 0,5 1 1,5 2 2, x y ΔxΔx ΔyΔy P R Q Kurva Titik P, Q, R, terletak pada kurva Kemiringan kurva: Kita lihat fungsi: (kita baca: “delta x per delta y”)

Kekontinyuan Suatu fungsi yang kontinyu dalam suatu rentang nilai x tertentu, akan membentuk kurva yang tidak terputus dalam rentang tersebut. Suatu fungsi y = f(x) yang terdefinisi di sekitar x = c dikatakan kontinyu di x = c jika dipenuhi dua syarat: (1) fungsi tersebut memiliki nilai yang terdefinisi sebesar f(c) di x = c; (2) nilai f(x) akan menuju f(c) jika x menuju c; pernyataan ini kita tuliskan sebagai yang kita baca: limit f(x) untuk x menuju c sama dengan f(c). 11

Contoh: y = 1/x y x Tak terdefinisikan di x = 0 y = u(x) 1 y x 0 0 Terdefinisikan di x = 0 yaitu y| x=0 = 1 (kita baca: y untuk x = 0 adalah 1) (y untuk x = 0 tidak dapat ditentukan nilainya) 12

Kesimetrisan 1.Jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan  x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-y; 2. Jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan, kurva fungsi tersebut simetris terhadap garis-bagi kuadran I dan III. 3. Jika fungsi tidak berubah apabila y diganti dengan  y, kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-x. 4. Jika fungsi tidak berubah jika x dan y diganti dengan  x dan  y, kurva fungsi tersebut simetris terhadap titik-asal [0,0]. 13

Contoh: y = 0,3x 2 y = 0,05x 3 y 2 + x 2 = 9 x y tidak berubah jika x dan y diganti dengan  x dan  y tidak berubah bila x diganti  x tidak berubah jika: x diganti  x x dan y diganti dengan  x dan  y x dan y dipertukarkan y diganti dengan  y (simetris terhadap sumbu-y) (simetris terhadap titik [0,0]) 14

Pernyataan Fungsi Bentuk Implisit Pernyataan fungsi Pernyataan bentuk implisit Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit, setiap nilai peubah-bebas x akan memberikan satu atau lebih nilai peubah-tak-bebas y dapat diubah ke bentuk eksplisit disebut bentuk eksplisit x y 15

Fungsi Bernilai Tunggal Fungsi bernilai tunggal adalah fungsi yang hanya memiliki satu nilai peubah-tak-bebas untuk setiap nilai peubah-bebas x y 0 0,8 1,6 012 x y -1,6 -0, x y 0 0, x y x y Contoh: 16

Fungsi Bernilai Banyak x y Fungsi bernilai banyak adalah fungsi yang memiliki lebih dari satu nilai peubah-tak-bebas untuk setiap nilai peubah-bebas x y Contoh: 17

Fungsi Dengan Banyak Peubah Bebas Secara umum kita menuliskan fungsi dengan banyak peubah-bebas: Fungsi dengan banyak peubah bebas juga mungkin bernilai banyak, misalnya Fungsi ini akan bernilai tunggal jika dinyatakan sebagai 18

Sistem Koordinat Polar Selain sistem koordinat sudut-siku di mana posisi titik dinyatakan dalam skala sumbu-x dan sumbu-y, kita mengenal pula sistem koordinat polar. Dalam sistem koordinat polar, posisi titik dinyatakan oleh jarak titik ke titik-asal [0,0] yang diberi simbol r, dan sudut yang terbentuk antara r dengan sumbu-x yang diberi simbol  Hubungan antara koordinat sudut siku dan koordinat polar adalah sebagai berikut x P  r y rsin  rcos  19 Mengenai koordinat polar akan kita pelajari lebih lanjut di sesi terakhir. Berikut ini hanya sekedar contoh.

Contoh: y x r  P[r,  ] Bentuk ini disebut cardioid 20

-0,5 0 0,5 1 1, x y r  P[r,  ] y = 2 Contoh: 21

Kuliah Terbuka Pilihan Topik Matematika Sesi 1 Sudaryatno Sudirham 22