01 DISASTER.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
19 August 2014Diana Setiyawati -- Crisis Center Fakultas Psikologi UGM DEBRIEFING Thompson, R.A Crisis Intervention and Crisis Management: Strategies.
Advertisements

Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat
Kontinjensi dalam Pengurangan Risiko
MANAJEMEN BENCANA KESEHATAN
Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
Keuangan Mikro dan Manajemen Bencana
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
SPGDT SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
Keperawatan Bencana.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
PENGANTAR TANGGAP DARURAT
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
INDONESIA ARES DETAIL PEMAHAMAN TIAP TAHAPAN ADIKA – YB3FY.
DISASTER MANAGEMENT Di Negeri Rawan Bencana
Pengantar Manajemen Bencana
PENGERTIAN HAZARD, DISASTER, RISK AND VULNERABILITY
Metode Stated Damage Function untuk Penilaian Kerugian Akibat Banjir
KEJADIAN LUAR BIASA Putri Ayu Utami S. Kep, Ns..
Kebijakan Pemerintah dan Peran Strategis Perempuan Dalam Penanggulangan Bencana Danang Samsu.
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
STRESS.
MANAJEMEN RISIKO PERTEMUAN KE-2.
DISASTER RECOVERY.
Menangani krisis By : diana ma’rifah.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
DAMPAK BENCANA TERHADAP PERILAKU Pertemuan 6
Menyampaikan Berita Duka
Proses Manajemen Bencana
Business Continuity Plan
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Roberthy Maelissa, dr., Sp.B., FINACS
PENGURANGAN RISIKO BENCANA pengantar dalam membangun ketahanan komunitas Disampaikan pada materi kelas TRADAS XXVI KMPLHK RANITA, Ciputat 13 Januari 2015.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Petolongan Pertama Psikologis Psychological First Aid (PFA)
Kondisi Sosial –Ekonomi dan masalah kesehatan
Selamat pagi.
Stres....
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
Changing The Phsycal & Social Environment
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DISASTER MANAGEMENT Oleh : Kak Totok
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
TANGGAP DARURAT DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
PRINSIP DASAR MANAJEMEN BENCANA
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Memahami Bahaya, Risiko
Ns Chandra W SKp MKep Sp Mat
HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN, RISIKO DAN BAHAYA
PENDAHULUAN DAN PENGANTAR FISIOTERAPI DISASTER
SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA
NURHASANAH SYM S.Kep,M.K.M. Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan.
DETAIL PEMAHAMAN TIAP TAHAPAN ADIKA – YB3FY
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
Prinsip Bencana dan Manajemen Bencana
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
PROSES MANAJEMEN BENCANA
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
MITIGASI SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
MANAJEMEN RISIKO PERTEMUAN KE-2.
Keperawatan Bencana. 1. Apa yang dimaksud dengan Bencana, krisis dan situasi darurat ? 2. Sebutkan jenis-jenis bencana yang Anda ketahui (berdasarkan.
Oleh : HENDRIK ARY DERMAWAN P E N I L A I A N R I S I K O B E N C A N A.
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &
Pengantar Manajemen Bencana Sesi 1. Pengertian Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Oleh : Dahlan Yusuf, ST. M.Sc Kepala Bidang Rehab dan Rekon BPBD Kota Tidore Kepulauan BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN.
Transcript presentasi:

01 DISASTER

02 Slide Content Macam-macam bencana Fase Bencana Kelompok Rentan Lesson Learnt Crisis Center Aktor/stakeholder Peraturan Pemerintah ttg Bencana Guideline International Isyu-isyu penting:dimana posisi psikolog?; local wisdom

Contoh Kejadian Bahaya yang Bukan Bencana Badai di pulau tak berpenduduk, Letupan kecil gunung api kecil di pulau terpencil tak berpenduduk, Penduduk pulau Montserrat tetap tinggal di ujung pulau kecil yang di ujung selatannya terdapat gunung berapi. Di separuh pulau bagian selatan terdapat dua bagian yang dihindari, sepanjang hari meliputi gunung dan malam hari meliputi bagian kecil di barat daya. Bencana pernah terjadi di mana sepertiga dari belasan ribu penduduk meninggalkan pulau. Kini, apabila gunung meletus dan tidak mengganggu kehidupan penduduk di ujung utara, bencana dianggap tidak ada. Wisata gunung berapi kini diharapkan menjadi sumber penghasilan pulau.

Jenis-Jenis Bencana Bencana merupakan akibat dari pertemuan antara suatu jenis bahaya dan suatu masyarakat. Jenis bencana bisa amat beragam, dia antaranya digolongkan: (Sebenarnya semua bencana adalah komplex dan dalam bencana alam pun manusia tetap bertanggungjawab mengatasi akibatnya) Bencana Alam Gempa bumi Tsunami Badai …………………….. Bencana Teknologi Kebocoran kimia (Bhopal) Ledakan nuklir (Chernobyl) …………………….. Kegawatdaruratan Komplex Konflik Perang saudara …………………….. Berikut adalah berbagai kejadian bencana di Indonesia (VJ-UN):

Apa Akibat Bencana Fungsi normal dan kehidupan masyarakat terganggu Bencana melampaui kemampuan mekanisme masyarakat untuk mengatasinya Gangguan yang diakibatkan bencana menyebabkan pulihnya kemampuan untuk berfungsi normal memerlukan perbantuan dari luar. Kematian dan kecacatan (akibat langsung maupun tak langsung) Kerugian infrastruktur dan bekalan (akibat langsung) Kerugian atau terganggunya penyampaian pelayanan kesehatan baik rehabilitatif, kuratif, penemuan kasus, protektif maupun promotif (akibat tak langsung)

Siapa Korban Bencana dan Apa yang Dialaminya Bahaya yang menimbulkan bencana Manusia mengalami akibat bencana Manusia menyandang bencana dengan kerugian harta, kecederaan dan kematian

Fase-fase Bencana/Krisis

4 tahap respon(tidak absolut) •Faktor-faktor yang mempengaruhi respon dan pemulihan masyarakat •Dampak ekonomi masyarakat •Dampak sosial masyarakat jangka panjang

Tahap Heroik : Masyarakat bekerjasama Selama dan segera setelah terjadi bencana, respon para individu dan masyarakat biasanya sangat mendukung, medahulukan kepentingan oranglain, dan bersikap pahlawan.

Tahap Bulan Madu: Perhatian tertuju pada korban Empat pola yang biasa terjadi pada respon masyarakat: 1)Perpindahan masyarakat makin meningkat 2)Kesepakatan bersama masyarakat meningkat 3)Orang-orang di luar masyarakat datang menolong 4)Berbagai organisasi menyesuaikan diri untuk membantu masyarakat

Tahap Kekecewaan: Para Penolong Pergi dan Penduduk Ditinggalkan untuk Menghadapi Kenyataan Tahap yang panjang untuk pemulihan kembali Tim tanggap segera pergi Bantuan dan pertolongan berkurang Kehilangan menjadi nyata Meluasnya ketidakberdayaan Menyalahkan, dendam, cekcok Kesatuan memudar

Pemulihan dan Rekonstruksi Mencari Kenormalan yang Baru Mungkin tidak terjadi dalam setahun atau lebih pascabencana Aktivitas sosial dan ekonomi kembali pulih Secara bertahap kembali pada rutinitas normal Melengkapi usaha rekonstruksi dan pemulihan Masyarakat mencoba menemukan kenormalan yang baru Peristiwa peringatan Kesulitan dalam memutuskan pemulihan dikarenakan kurangnya perencanaan dan persiapan

Kerangka Konsep Manajeman Bencana

Makna Beberapa Kata Gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, badai, konflik, adalah contoh kejadian yang menjadi sumber bahaya (hazard), yang memungkinkan timbulnya kerugian. Kelemahan (Vulnerability) adalah kondisi-kondisi akibat faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan yang meningkatkan kepekaan suatu masyarakat untuk mengalami efek buruk dari bahaya. Risiko (risk) adalah besar kemungkinan konsekuensi buruk (kesehatan dan ekonomi) akibat interaksi antara bahaya dan kelemahan Risk = ƒ(Hazards x Vulnerability)/Capacity Bencana (disaster) adalah tiap kejadian bahaya yang mengakibatkan kerusakan, gangguan ekonomi, kematian atau penurunan kondisi kesehatan dan pelayanan kesehatan sedemikian rupa hingga memerlukan tanggapan luarbiasa dari fihak di luar wilayah atau penduduk yang sedang manyandangnya (WHO). Kegawatdaruratan (emergency) adalah kejadian tak terduga atau memerlukan tindakan segera. Bencana acap menimbulkan situasi kegawatdaruratan ini. Bencana adalah interaksi antara bahaya dan penduduk.

Diagram Definisi TFQCDM/WADEM: Health Disaster Management: Guidelines for Evaluation and Research in the “Utstein Style”. Chapter 3: Overview and concepts. Prehosp Disast Med 2002; 17 9sUPPL 3): 31-55.

Hazard Risk Event Impact Damage Disaster Anything that may cause a danger; a natural or type-specific manmade phenomenon that has the potential to adversely affect human health, property, activity, and/or environment The probability that an event related to a specific hazard will occur An occurrence negatively influencing living beings and/or their environment (has amplitude, intensity, scale, and magnitude) The action of one force coming in contact with another body; a force striking an environment/society Hazard Risk Event Impact Damage Disaster The destruction and injuries resulting from the event Prevention, to keep from happening Modification changing the risk that an event will occur or the magnitude of frequency of the event when it occurs Vulnerability, provided by nature, augmented by man Absorbing capacity, includes contingencies, luxuries, and natural resilience Buffering capacity Response Resilience Diagrammatic representation of definitions

Dialaminya Bahaya yang menimbulkan bencana Manusia mengalami akibat bencana Manusia menyandang bencana dengan kerugian harta, kecederaan dan kematian

Fase-fase Bencana/Krisis

Fase-fase Bencana/Krisis Warning /Threat: semakin kecil warning, semakin besar shock Impact: reaksi saat bencana - bingung, tidak percaya, fokus pada survival fisik diri & keluarga Rescue / Heroic: banyak yg berusaha menyelamatkan org lain Remedy / Honeymoon: banyak bantuan/simpati, ada optimisme Inventory: menyadari jumlah yg hilang, merasa sangat lelah/stress Disillusionment: menyadari keterbatasan bantuan – tuntutan utk hidup, mslh kesehatan mulai terasa, merasakan ketidak-adilan Reconstruction/Recovery: kesadaran & tgjawab utk mencari solusi fisik-ekonomi; dukungan emosional dlm keluarga mungkin sudah terkuras tetapi tuntutan utk solusi semakin tinggi.

RESPON TERHADAP BENCANA Reaksi Melawan. Dalam artian yang positif, reaksi ini ditunjukkan dengan upaya korban untuk menangani masalah yang muncul akibat bencana. Kadang perilaku korban sangat proaktif bahkan impulsif, yaitu tanpa berpikir panjang tentang keselamatan dirinya . Reaksi Menghindar Korban menjauhkan diri mereka dari penyebab tekanan. Mereka keluar dari situasi yang tidak mengenakkan, menghindari tekanan dengan lari dari masalah dan tidak pernah meyelesaikannya. Reaksi Membeku Korban cenderung tidak bereaksi. Mereka mengulur waktu menunggu dan melihat saja apa yang dapat dilakukan selanjutnya. Mereka pasif meskipun berada pada situasi yang membutuhkan keputusan secara cepat.

Manajemen

Waktu Dana Info Nilai2 SDM Sistem Bekalan Roda Manajemen KESIAPAN Penilaian Cepat TANGGAP Rencana Operasional Rencana cadangan KEDARURATAN Peringatan dini dan penilaian risiko Pengalaman yang dipelajari Review Rencana kesiapan Waktu Dana Rencana pemulihan Info Nilai2 SDM Sistem Bekalan Rencana Mitigasi Rencana Pembangunan (kembali) Roda Manajemen Evaluasi bahaya Rencana manajemen bencana PEMULIHAN VJ MITIGASI

The Basic Conceptual Framework Information Need Effective, Efficient, Action Coordination Resource Mobilization VJ

Disaster Management Timeline Hazard Surge Event Hazard Episode Continuous Possible Hazards Acute Medical Emergency Evacuation & R.A. O.P. L.L. R.P. Response Rehabilitation Mitigation Preparedness Management Redevelopment Plan Hazard Evaluation Disaster Risk Assessment Early Warning Continuous Possible Hazards Time RA Rapid Assessment, OP Operational Plan, LL Lessons Learned, RP Rehabilitation Plan

I. Fase Penyelamatan (segera setelah kejadian) Menyebarkan pelayanan intervensi dan krisis untuk pekerja penolong ( ini penting dan seringkali terlupakan) Memastikan keamanan korban yang selamat dan memeriksa kebutuhan-kebutuhan fisik yang ditemui (misalnya perumahan, logistik, air bersih, dll.) Mencari untuk menyatukan kembali keluarga- keluarga dan komunitas-komunitas. Menyediakan informasi, kenyamanan, pertolongan praktis, dan pertolongan pertama kesehatan mental.

II. Fase Inventarisasi Awal: Bulan pertama. Melanjutkan tugas fase penyelamatan. Mendidik profesional lokal, relawan, dan komunitasnya dengan menghormati reaksi normal dari trauma. Melatih konselor bencana susulan, kalau perlu. Menyediakan bantuan praktis jangka pendek, dan dukungan bagi korban yang selamat. Mengidentifikasi siapa yang memiliki resiko paling tinggi dan memulai intervensi krisis, “debriefing” dan upaya-upaya yang sama. Mulai membuka kembali infrastruktur komunitas: pekerjaan, perumahan, keamanan, dan keselamatan.

III. Fase Inventarisasi Akhir: bulan kedua dan setelahnya. Melanjutkan tugas fase penyelamatan dan inventarisasi awal. Menyediakan pendidikan masyarakat. Mengembangkan pelayanan luar jangkauan untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan. Menyediakan “debriefing” dan servis lainnya untuk korban selamat yang membutuhkan. Mengembangkan servis yang berbasis sekolah dan yang berbasis institusi.

IV. Fase Rekonstruksi Melanjutkan penyebaran dan debriefing pelayanan bagi pekerja penolong dan korban selamat. Membuat sebuah hotline atau lainnya yang bisa digunakan korban selamat untuk menghubungi konselor. Tindakan lanjutan pada korban selamat yang dirawat lebih awal.

V. Fase Dukacita Penghindaran Konfrontasi Pendirian kembali

Fase Shock dan Penyangkalan Terlihat tidak aktif, tanpa ekspresi, mati rasa. Menunjukkan penyangkalan, ketidakpercayaan. Emosi datar.