II. M ENYUSUN P ERTANYAAN Pada tahap ini diasumsikan bahwa kita sudah menentukan jenis data, merumuskan tujuan, dan menentukan kelompok respondennya. Pertanyaan dimulai dengan pertanyaan demografi responden. Data ini digunakan untuk mengkorelasikan antar kelompok untuk melihat kekonsistenan jawaban. Dalam pertanyaan demografi jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat rahasia pribadi yang tidak ada kaitannya dengan penelitian. Seperti misalnya besarnya gaji, padahal yang kita teliti kemampuan menggunakan sistem. Jika perlu bertanya pertanyaan pribadi, maka susunlah kata-kata sehingga tidak menyinggung perasaan responden, sehingga memberikan jawaban yang tidak benar.
2 J ENIS P ERTANYAAN B AGAIMANA YANG PERLU KITA TANYAKAN ? Ada 2 jenis pertanyaan : Terbuka dan Tertutup. PertanyaanTerbuka : Responden bebas memberikan jawaban tanpa dibatasi jenis jawabannya. Pertanyaan terbuka baik untuk memastikan subyektifitas data. Dengan pertanyaan terbuka kita dapat menangkap beragam pendapat tentang suatu hal yang kita tanyakan. Pertanyaan terbuka biasanya diletakkan pada akhir daftar pertanyaan untuk mengetahui pendapat responden tentang hal yang diteliti. Kerugian pertanyaan terbuka : Harus dibaca dan dianalisis satu pers atu Interpretasi beberapa pembaca dapat berbeda sehingga sulit disimpulkan. Butuh waktu dan pikiran yang lebih banyak bagi responden untuk menjawabnya, sehingga mudah bosan.
3 Pertanyaan Tertutup : Menggunakan pertanyaan yang jawabannya berupa pilihan. Tidak ada ketentuan dalam banyaknya pilihan. Biasanya berkisar antara pilihan jawaban. Untuk pertanyaan yang mengukur satu variabel atau pendapat, misalnya kemudahan penggunaan, dengan kisaran dari mudah ke sulit, suka ke tidak suka biasanya pilihannya berjumlah gasal. Untuk kuesioner yang mengukur opini dan variabel yang jumlahnya banyak, seperti misalnya uji musik, lebih baik menggunakan jumlah pilihan jawaban yang genap, untuk menghindari banyaknya jawaban yang kosong (tidak punya pendapat). Keuntungan Pertanyaan Tertutup : Mudah dihitung persentase jawabannya. Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya. Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu Mudah memfilter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim.
B EBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN DAN MENGANALISIS J AWABAN 1. Kejelasan. Sumber kesalahan terbesar adalah ketidak jelasan. Hal ini ditunjukkan dengan berbeda orang berbeda pula interpretasinya. Contoh : untuk pertanyaan tentang seringnya melakukan sesuatu biasanya pilihan jawabannya adalah 1. Sangat sering 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak pernah Pilihan tersebut membingungkan, lebih baik : 1. Tiap hari kali seminggu 3. Sekali seminggu 4. Sekali sebulan 5. Tidak pernah Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah bahasa dan budaya. Hindari menggunakan istilah atau bahasa daerah yang tidak dimengerti oleh semua responden.
5 2. Pertanyaan yang Menjurus. Pertanyaannya menjurus ke jawaban tertentu. Kesalahan biasanya bukan pada pertanyaannya tetapi pada pilihan jawabannya. Pilihan jawaban harus terdistribusi secara merata. Contoh : respon terhadap kualitas komik, dengan pilihan jawaban : 1. Sangat baik 2. Luar biasa 3. Hebat 4. Baik 5. Cukup 6. Tidak terlalu baik Contoh pertanyaan yang agak kasar adalah pertanyaan dengan jawaban ya/tidak 1. Apakah yang anda gunakan ini adalah antarmuka CAD terbaik setiap kali anda menggunakan CAD ? Pertanyaan tersebut mengarah ke jawaban tidak Pilihan yang lebih baik adalah berikut ini : 1. Sangat setuju 2. Setuju sebagian saja 3. Tidak tahu 4. Sebagian tidak setuju 5. Sangat tidak setuju
6 3. Penyusunan Kalimat (Phrasing): Jangan menggunakan katakerja yang menjurus ke positif atau negatif. Gunakan bahasa-bahasa yang netral seperti contoh pertanyaan berikut ini. Setujukah anda dengan rencana gubernur membangun perumahan murah. 4. Pertanyaan Memalukan. Berkaitan dengan pertanyaan pribadi yang harus dihindari. Questioner sangat tergantung dengan perasaan hati responden. Oleh karena itu jika responden merasa tidak nyaman, maka kita tidak akan memperoleh data yang benar. 5. Pertanyaan Hipotesis. Berdasarkan pada dugaan (terbaik), dan khayalan (terjelek). Contoh pertanyaan yang bersifat khayalan : Jika anda menjadi Gubernur, apa yang anda lakukan untuk menghentikan kriminalitas ? Pertanyaan ini sulit dijawab oleh responden, sehingga kita sulit mendapatkan pendapat yang sebenarnya. Jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat hipotesis.
7 6. Martabat yang bias. Kecenderungan responden menjawab pertanyaan dengan meningkatkan gengsinya. Misalnya pertanyaan berapa lama anda mempelajari antarmuka sistem. Maka jawabannya akan lebih cepat dari apa yang dia bisa lakukan. Untuk menghindari martabat yang bias, hindari wawancara yang bertatap muka langsung. Wawancara lewat telpon sangat baik. Surat-menyurat masih lebih baik
8 A PA YANG DILAKUKAN SETELAH KUESIONER DIBUAT ? Kuestioner harus diuji, agar jelas dan dapat dimengerti oleh semua calon responden. Perlu didiskusikan dengan enumerator, tentang persepsi dari tiap pertanyaan. Uji kuesioner perlu diulang lebih dari satu kali untuk memastikan ketepatannya.
9 K ESIMPULAN Merancang kuesioner adalah proses yang panjang yang membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh. Kuesioner adalah alat evaluasi yang ampuh, untuk itu harus dibuat dengan serius. Perancangan kuesioner dimulai dengan pendalaman persoalan dan bagaimana kuestioner membantu dalam penelitian. Jika dalam penelitian diperlukan kuestioner maka langkah utama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan. Seperti dalam penelitian pada umumnya, penelitian berbantuan kuestioner harus memiliki hipotesis. Penelitian bertujuan membuktikan hipotesis yang dibuat. Kuesioner bersifat serbaguna, dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang subyektif maupun yang obyektif dengan pertanyaan terbuka maupun tertutup. Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menyaring data yang berguna, sedangkan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan jawaban. Ada banyak cara dalam membuat kuesioner, tetapi yang terpenting adalah pertanyaannya harus jelas dan bebas dari bias. Review terhadap rancangan kuesioner sangat penting untuk menghindari kesalahan interpretasi. Jika panduan ini diikuti maka kuesioner akan menjadi alat evaluasi yang tangguh dan ekonomis.