Kehidupan sosial manusia
A. Interaksi sebagai proses sosial -Seseorang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain dikehidupannya, sehingga terjadi hubungan antar manusia (interaksi sosial). Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungn timbal balik antar individu, kelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial manusia terlihat pada seluruh aktifitas manusia yang membutuhkan waktu agar diterima berbagai pihak, serangkaian aktifitas tersebut disebut dengan proses sosial.
Contoh interaksi sosial Gambar di samping adalah contoh kontak sosial secara langsung (face to face)
- Proses adalah tahapan-tahapan dalam suatu pristiwa untuk membentuk jalannya rangkain kerja, sedangkan sosial adalah semua tentang masyarakat yang peduli terhadap kepentingan umum. -Proses sosial adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa untuk membentuk manusia bermasyarakat yang memperhatikan segi kehidupan bersama. Selo soemardjan(1987) menjelaskan bahwa proses sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara manusia dengan berbagai segi kehidupan bersama. - Soerjono Soekanto(2003) juga menjelaskan bahwa proses sosial adalah pengaruh timbal balik antar berbagai segi kehidupan bersama.
- Menurutnya juga, pengertian proses sosial adalah cara berhubungan yang dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem juga bentuk-bentuk hubungan itu/ apa yang akan terjadi jika ada perubahan-perubahan yang membuat goyah pola-pola kehidupan yang sudah ada.
Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian - Ada 2 macam proses sosialisasi: a. Proses sosialisasi primer. b. Proses sosialisasi sekunder . - Beberapa orang yang mengajukan bermacam-macam pendapat tentang pengertian proses sosial: ~ Krathwohl (1981) ~ Laurence (1988) ~ Guire (1974) ~ Lawang, Robert M. Z. (1985)
1. Agen sosialisasi: Agen sosialisasi memiliki peranan utama dalam Pihak-pihak yang berfungsi sebagai pelaksana proses sosialisasi. Contohnya: Keluarga,keluarga sebagai memberikan dasar-dasar bersosialisasi. Teman bermain berfungsi sebagai media sosialisasi di luar lingkungan keluarga. Sekolah adalah agen sosialisasi yang dikenal seorang anak setelah teman bermain. Guru merupakan agen sosialisasi di sekolah yang berperan memberikan berbagai hal baru yang belum didapat di lingkungan keluarga. Media masa merupakan agen sosialisasi yang berpengaruh luas. Informasi yang dicetak atau ditayangkan pada media masa memiliki pesan-pesan yang dapat mengarahkan masa kepada pembentukan opini publik dan perilaku publik yang bersifat positif maupun negatif
Contoh agen sosialisasi Gambar di samping ini adalah contoh agen sosialisasi keluarga
Contoh agen sosialisasi Pernahkan kalian belajar menari seperti gambar di samping ini. Seorang bisa menari selain karena bakat, juga merupakan hasil belajar
Contoh agen sosialisasi Sekolah bukan hanya gedung, sekolah juga terdiri dari seperangkat aturan. Gambar di samping menunjuk-kan siswa SMP sedang mengikuti upacara dibawah jalan layang.
Contoh agen sosialisasi Di kelompok bermain seorang anak belajar peran dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam Kelompok
Contoh gambar animasi
2. Pola sosialisasi Bersifat represif (Repressive socialization) 1) Pemberian sanksi terhadap kesalahan 2) Pemberian materi sebagai hukuman / imbalan 3) Penekanan pada kepatuhan seorang anak terhadap orang tua 4) Komunukasi yang berjalan satu arah, fisik, dan berisi perintah 5) Fokus terletak pada orang tua dan keinginan orang tua Bersifat partisipatoris (participatory socialization) 1) Hukum dan imbalan yang bersifat simbolis 2) Pemberian imbalan ketika anak berperilaku baik 3) Kebebasan yang diberikan kepada anak 4) Komunikasi berjalan dua arah 5) Fokus terletak paa anak dan keperluan si anak
3. Proses sosialisasi a. Proses sosialisasi primer adalah proses sosialisasi di lingkungan keluarga. Bimbingan orang tua terhadap anaknya memegang peranan penting dalam proses sosialisasi primer, yaitu sebagai pemberi arahan yang bersifat selektif agar anak memperoleh hal positif yang dapat mempengaruhi pembentukan watak anak. Pengaruh kebiasaan perilaku sehari-hari dalam keluarga merupakan proses sosialisasi yang mempunyai nilai aplikatif, yakni kemampuan anak menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam situasi di luar keluarganya.
Proses sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi di luar lingkungan keluarga dan dapat berlangsung selama hidup seseorang. lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat proses sosialisasi sekunder berlangsung. Melalui lingkungan sekolah dan teman sebayanya, seorang anak mulai dikenalkan pada norma maupun niali sosial masyarakat, bangsa dan negaranya Nursid Sumaatdja (1981) menjelaskan bahwa kepribadian sebagai keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi biologis da psikologis yang dibawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan yang terungkap pada tindakan, perbuatan dan reaksi mental apabila mendapatkan pengalaman dari lingkungan lingkungan fisik adalah kondisi fisik lingkungan alam yang terdapat di sekitar individu.
4.Pembentukan kepribadian Tahap persiapan (Preparatory stage) Pada tahap ini manusia sebatas persipan untuk memperoleh pemahaman tentang diri sendiri dan sebatas mengenal dunia sosial di sekitarnya Tahap meniru (Play stage) Pada tahap ini, manusia dapat meniru secara sempurna dan pada perkembangan berikutnya, ia mulai dapat membedakan antara perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukukan Tahap siap bertindak (Game stage) Pada tahap ini manusia beranjak dewasa dan sudah mampu menempatkan diri dan bekerja sama dalam suatu kelompok. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage) Pada tahap ini, manusia telah beranjak dewasa, kepribadian yang dimilikinya akan terlihat sebagai kepribadian individu yang berpandangan luas dan siap berinteraksi dengan kelompoknya secara penuh.
Sikap menghadapi keragaman hubungan sosial untuk mewujudkan keselarasan sosial Religius adalah sikap seseorang yang mengutamakan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur dalam agama yang diyakini Teoretis adalah minat seseorang yang memiliki upaya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ekonomis adalah sikap seseorang yang berusaha mengutamakan nilai dari suatu benda serta senantiasa hemat demi terwujudnya kesejahteraan di masa mendatang Estetis adalah sikap seseorang yang mengutamakan nilai tertinggi pada bentuk keindahan, kebersihan, kerapian, keharmonisan, dan keserasian
Sosial adalah sikap seseorang mengutamakan nilai kebersamaan Politis adalah minat seseorang yang berupaya untuk mendapatakan pengaru dan kekuatan serta memperoleh ketenaran diri dalam kebaikan. Dinamis adalah sikap seseorang yang senantiasa bertenaga kuat, selalu berubah ke arah positif dalam kegiatan yang bersifat dinamik atau bergerak maju. Inovatif adalah sikap seseorang yang senantiasa mengarah pada perbaikan dan pengembangan yang bersifat pembaruan