Menulis Cerpen dengan Media Lagu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proyek Bahasa Indonesia
Advertisements

Semuanya Indah Jangan Menangis Mama
KETERAMPILAN KONSELING
Aku di Antara Mama dan Papa
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Turn ON your speakers / earphones
Dahulu kala di negeri Cina,
Global Warning GLOBAL WARMING 1. PEDAHULUAN
Lima Pintu Menuju Keindahan dan Kebahagiaan
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Sabda Kehidupan Oktober 2008.
PARAGRAF NARASI.
Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum – jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang.
Untuk Sharing Pembelajaran
MY DAD MY BEST EVER BY: MF to CQ.
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Raja Pertapa Mereka menceritakan padaku bahwa di sebuah hutan yang dikelilingi gunung-gunung hiduplah seorang pemuda dalam kesunyian. Dulu ia adalah raja.
Identitas Buku Judul Novel : Negeri 5 Menara Penulis : A. Fuadi
LAPORAN APRESIASI SASTRA
CIGARRETTE.
Perlombaan Kancil dan Kera Disuatu desa yang sejuk dan nyaman. hiduplah dua sahabat kecil,namanya keri dan kanci. mereka berdua sedang menikati hangatnya.
TUHAN Pernahkah anda ingin sekali melakukan sesuatu yang istimewa untuk seseorang yang anda cintai ?
STANDAR KOMPETENSI Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan
PENGHIANATAN.
Turn ON Your Speakers / Earphones
1 PUISI Bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa khas bersifat padat dan singkat,menggunakan makna konotatif dan juga bersifat ambigu(menimbulkan penafsiran.
Mazzmardli (4) 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat membuat.
Kasih Sejati Seorang Ibu
Unsur Pembangun Karya Sastra
MENULIS PARAGRAF NARASI
Sepucuk surat dari bayi yg belum terlahirkan:
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
BAHASA INDONESIA KELAS V SEMESTER GANJIL BAHAN AJAR.
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
BONEKA KUNTILANAK ELVA THEDYUS. Malam semakin larut. Angin kencang berembus melipir ke sela-sela jendela kamar Riani. Angin dingin menyentuh kulit dan.
YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Surga di Telapak Kaki Ibu
Pemburu dan Peternak Domba
MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA PENDEK
Filosofi Pensil dan Kehidupan
Menulis berbgai karya sastra/cerpem
Latihan Kasus.
Minggu keempat SANGGAR SKENARIO Layar Lebar
Jatuh Cinta Sebagai Kejadian Spiritual
Hendrikus Jeffrey F. L (15)
Mencari Kebahagiaan Alkisah pada suatu senja temaram, tampak seorang perempuan cantik berusia empat puluhan, berpakaian indah dan santun, turun dari mobil.
Pohon Apel Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya.
Apa pun yang Terjadi, Bersyukurlah!
MEMAKNAI HIDUP DALAM KEHENINGAN
Penjual Keripik Pisang
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
minggu kesepuluh - keduabelas
BAHAN AJAR KELAS VI SEMESTER GANJIL
PEMULUNG TUA Cahya bintang mulai pudar
Tugas 6 : Jelaskan pengaruh kunjungannya ke kampung
ANALISIS LAGU “BONGKAR” – IWAN FALS
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
Tiga Kisah Menggugah.
Nabi Yusuf By Ibam.
Analisa buku katak hendak menjadi lembu
Oleh: Alifah Fajriyyatul Izzah (02)
minggu kelima SANGGAR SKENARIO 5 Layar Lebar 5
Assalamualaikuuum.... Apa kabar semuanya..... Ayoo... Kalian bentuk kelompok... setiap kelompok 4 orang Yaa...!
Nama Anggota : 1.Cellina ( Notulen ) 2.Hanifah Syafariyanti ( Narasumber ) 3.Muahamad Hawa ( Penyaji ) 4.Najmah Namia Fibi Sabina ( Moderator )
CERPEN : PUSARAN.
Dalam Kesabaran Ada Kesadaran (Gede Prama)
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Paragraf narasi Ketika aku sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah, aku melihat Budi yang sedang berjalan dengan sangat cepat. Dia terlihat seolah –
Transcript presentasi:

Menulis Cerpen dengan Media Lagu

Ujung Aspal Pondok Gede Di kamar ini aku dilahirkan Di balai bambu buah tangan bapakku Di rumah ini aku dibesarkan Di belai mesra lentik jari ibu Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Kambing 9, motor 3 bapak punya Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Reff: Sampai saat tanah moyangku tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota Terlihat murung wajah pribumi Terdengar langkah hewan bernyanyi Di depan masjid, samping rumah wakil pak lurah Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari Namun, sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri Satu persatu sahabat pergi dan takkan pernah kembali Kembali ke reff

Menceritakan tentang apakah lirik lagu tersebut???

Kerangka Cerita Pak Lurah mengumumkan akan dibangun pabrik milik pemerintah di desa mereka dan warga harus rela tanah dan rumah milik mereka dibeli pemerintah Warga tidak setuju dan melakukan demo Demo tidak berhasil Aisyah terkejut mendengar kabar dari abah bahwa rumahnya akan digusur Aisyah putus sekolah karena bukan hanya rumah dan ladangnya yang ikut tergusur, tapi sekolahnya pun juga ikut tergusur Ganti rugi yang diterima abah sangat kecil Kehidupannya yang semula tenang kini terusik

- Abah beralih profesi menjadi juragan ojek - Ganti rugi hanya cukup untuk membeli perumahan yang kecil Aisyah tidak kerasan tinggal di rumah baru itu Namun, Aisyah harus mencari sekolah baru Masalah kembali muncul, Aisyah tidak diterima disekolah negeri karena semua telah penuh dan juga karena saat itu merupakan akhir tahun ajaran sekolah Abah mencarikan sekolah swasta, tetapi di sekolah swasta biaya yang harus dikeluarkan terlalu besar dan abah tidak sanggup membayarnya Aisyah putus asa dan memutuskan masuk pondok pesantren

Aisyah masuk pondok pesantren. Tapi, tinggal di pesantren ternyata tidak seenak angan-angannya dan Aisyah tidak betah serta memutuskan untuk keluar dari pondok pesantren Ketika Aisyah memutuskan untuk keluar, dia menemukan seorang sahabat yang mampu merubah pendiriannya Aisyah tidak jadi keluar dan di pesantren dia belajar agama dan belajar menjahit dengan tekunbersama sahabat barunya Aisyah menemukan bakatnya Setelah benar-benar pandai menjahit dan lulus dari pesantren, akhirnya dia membuka usaha konveksi Usaha Aisyah berhasil Dari perjalanan hidup yang dilaluinya Aisyah sadar bahwa orang hidup harus mampu beradaptasi ketika mengalami perubahan

Apakah tema cerita di atas? Ketika perubahan datang, kita harus mampu beradaptasi agar mampu bertahan hidup

Dimanakah setting yang tepat untuk cerita di atas?

Siapa sajakah tokoh dalam cerita tersebut?

Penggunaan bahasa dalam cerpen Narasi Dialog

Contoh penggunaan bahasa dalam cerpen Narasi Siang itu, Aisyah berdiri di ambang pintu, pandangannya hampa, pikirannya melayang. Dia merasa asing di rumah barunya. Tak ada lagi halaman luas yang dipenuhi aneka ragam bunga peliharaannya, tak ada lagi pohon rambutan yang merindangi rumah yang ada hanya jalanan yang dipenuhi dengan lalu lalang kendaraan yang tiada henti. Hatinya menangis, jika teringat rumah lamanya yang kini telah rata dengan tanah.

“Neng Ais.....! Ais.....!”Abah memanggil-manggilnya. Dialog Siang itu, Aisyah berdiri di ambang pintu, pandangannya hampa, pikirannya melayang. Aisyah tidak sadar sejak tadi Abah memperhatikannya. “Neng Ais.....! Ais.....!”Abah memanggil-manggilnya. Tapi, Aisyah asyik dengan lamunannya hingga tak mendengar panggilan abah. Abah menepuk bahunya. “Ah, Abah bikin kaget saja” Aisyah tampak terkejut “Lagi mikirin apa Neng, dari tadi kok ngelihat ke luar terus?” tanya abah penasaran “Kagak mikirin apa-apa kok, Bah” Aisyah mencoba berbohong. “Neng Ais gak usah bohong sama Abah, Abah tau kok kalo Neng lagi sedih”

Aisyah menatap sejenak wajah abahnya dan dengan ragu dia mencurahkan isi hatinya. “Bah, Ais rindu sama rumah kita” sejenak dia menghentikan ceritanya, terbayang dimatanya rumah yang telah ditinggalkannya. “Di sana,kita punya halaman yang luas, banyak bunga-bunga milik Ais, juga ada pohon rambutan dan mangga yang udah gede. Tapi di sini....” Ais menghentikan ceritanya, batinnya terasa pahit. “Abah ngerti perasaan Neng, Neng yang sabar ya!” Mereka berdua pun sama-sama terdiam, terhanyut dalam pikiran masing-masing. Kemudian Aisyah bertanya memecah kesunyian diantara mereka. “Bah, apakah rumah kita sudah rata dengan tanah?”