PENGETAHUAN material KONSEP DASAR LOGAM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
Advertisements

Struktur Material Padat
LAS BUSUR LISTRIK.
MATERI.
STRUKTUR KRISTAL ZAT PADAT
Bahan Logam dan Non Logam
PENUANGAN (CASTING) PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING) ELECTROFORMING
Mengenal Sifat Material Struktur Kristal dan Nonkristal
Cetakan, Inti & Perhitungannya
Kelompok 5 Chandra Wijaya Jeffry Kristajaya
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
Pengaruh Panas Las pada Struktur Mikro
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
ZAT PADAT.
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
ZAT & WUJUDNYA
Memahami Dasar-dasar Mesin
Pertemuan <<20>> <<ALLOY/LOGAM PADUAN>>
BAB III: Gerakan Atom pada Benda Padat
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Awal penggunaan logam oleh orang adalah ketika orang membuat perhiasan
PROSES PENGECORAN.
Pemotongan Logam.
ILMU BAHAN Material Science
MODUL 8 Deformasi Logam 1. Deformasi elastis logam
SUHU & PEMUAIAN.
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 2
PENGECORAN BIASA Pertemuan 11
Ketidaksempurnaan Bahan Padat
MODUL 6 Sifat Fisis Material
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
Peningkatan Kekuatan Baja dengan Perlakuan Panas
Teknologi Dan Rekayasa
MODUL 3 Fasa-fasa Struktural: Pembentukan dan Transisinya
Pengerjaan Panas (Hot Working)
SUHU DAN KALOR Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd.
MODUL 4 Cacat Dalam Padatan 1. Jenis ketidaksempurnaan
Kristal Gabriel Sianturi MT.
ASS. WR. WB.
PERTEMUAN KE SATU KIMIA ANORGANIK 2 oleh: AFNIDAR
Pengerjaan Dingin.
ILMU KIMIADASAR.
Logam (Pertanyaan) Jawaban Pilihan Jawaban Pertanyaan A A: Logam berat
ILMU BAHAN Material Science
Suhu dan Kalor Created by Mrs Mary.
TEKNIK PEMBENTUKAN MATERIAL
Proses Terjadinya Korosi
ALLOY (LOGAM CAMPURAN)
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Tugas Teknik pengecoran
Teknologi bahan konstruksi dosen pengampu donny d. j
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
Kalor Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
SMK KESEHATAN SAMARINDA
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
UJI LENGKUNG Bending Test 1.
PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi
BAB 12 TEORI DASAR PENGECORAN
STRUKTUR KRISTAL LOGAM  Atom-atom logam tersusun rapi dalam tiga demensi, disebut kisi ruang kristal.  Sejumlah atom-atom tsb merupakan satuan sel. 
METALURGI FISIK.
Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Esa Unggul 07/10/2018 Suhu dan KallorFD/PGSD- UEU/HarlindaSyofyan/P-8 1.
Pertemuan <<4>> <<KRISTAL>>
IKATAN LOGAM ANDI SATRIANI G2J Ikatan Logam Model-Model Ikatan Struktur Logam Unit Sel Alloy.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
Review Bab VI Pembekuan dan perlakuan Panas Logam OLEH Samsul Yudi Prabowo.
TEMBAGA dan PADUANNYA Disusun Oleh: Ahmad syamsul bahri Surya dewi syaputri
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB V. Pengertian Kalor Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

PENGETAHUAN material KONSEP DASAR LOGAM

STRUKTUR LOGAM kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin Kristal bismut.

BENTUK KRISTAL Dalam keadaan padat logam mempunyai bentuk kristal, dan atom-atom tersusun mengikuti pola geometri tertentu sewaktu membeku. a. Kubik pemusatan ruang (kpr), Besi (-Fe) pada suhu ruang, khrom, molibden, vanadium dan tungsten (wolfram) memiliki bentuk kisi seperti ini. b. Kisi kubik pemusatan sisi (kps), mempunyai atom pada setiap titik sudut kubus dan sebua atom ditengah setiap sisinya. Besi (-Fe) pada suhu tinggi, aluminium, perak, emas, tembaga, nikel mempunyai bentuk kisi seperti ini. C. Kisi heksagonal tumpukan padat (htp), digambarkan pada gambar dibawah. Logam-logam seperti berilium, kadmium, titanium dan magnesium mempunyai struktur seperti ini. Sifat logam sangat erat kaitannya dengan strukturnya, logam dengan struktur htp umumnya kurang kenyal dan rapuh bila ditekuk atau mengalami permesinan. Kogam kps biasanya lebih kenyal A B C

PEMBENTUKAN BUTIR Butir adalah kristal yang memiliki oreintasi (arah) sama Besar butir tergantung pada laju pendinginan, pendinginan lambat menghasilkan butir halus (banyak), pendinginan cepat butir kasar (sedikit) . Logam dengan butiran yang halus umumnya memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih baik dibandingkan dengan logam berbutir kasar. Hal ini disebabkan karena pada proses deformasi, logam berbutir halus mempunyai hambatan slip yang lebih besar. material dengan butir yang kasar lebih mudah permesinannya. Lebih mudah dikeraskan melalui perlakuan panas dan memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik

Gambar Strukturmikro Untuk material Dengan Butir Halus Dan Kasar

BESAR BUTIR Untuk mengendalikan pertumbuhan butir, pada logam cair dapat ditambahkan zat-zat tertentu. Pemberian aluminium pada baja dapat menghasilkan butir-butir yang halus. Karena batas butir berpengaruh atas material dalam berbagai hal, perlu diketahui besar daerah batas butir persatuan volum, Sv. Sv ditentukan dengan menarik suatu garis pada gambar struktur mikro, bila garis tersebut memotong lebih banyak batas butir disebut berbutir halus sedangkan bila lebih sedikit disebut berbutir kasar. Hubungan Sv adalah : Sv = 2 PL Dimana PL merupakan jumlah titik potong antara garis dengan panjang satuan dan panjang butir. Contoh : Pada gambar diatas lingkaran berdiameter 50 mm ditempatkan secara acak pada foto struktur mikro baja denga perbesaran 250 x berapakah luas permukaan persatuan valumenya ? d

CACAT DALAM STRUKTUR KRISTAL Kita mempunyai kecendrungan untuk mengandaikan bahwa suatu material membeku membentuk struktur kisi kristal yang tertata, tidak ada cacat dalam tumpukan-tumpukannya, sesungguhnya tidak demikian, material selalu mempunyai ketidaksempurnaan, yang biasa disebut cacat (defect) pada struktur kristalnya dan ini sering sangat berpengaruh pada sifat-sifat material. Cacat-cacat itu adalah sebagai berikut

cacat titik cacat titik besar sekali peranannya dalam teori paduan. Paduan adalah kombinasi dari dua atau lebih jenis material. Walaupun sesungguhnya merupakan cacat pada suatu kisi sempurna, dengan sengaja dimanfaatkan untuk menyempurnakan sifat-sifat mekanik logam. 1) kekosongan (vacancy). Yakni hilangnya sebuah atom dari kedudukannya pada kisi. 2)Cacat subtitusi (subtstitutional defect). Yakni adanya atom asing yang menempati suatu kedudukan pada kisi yang semestinya diisi oleh atom tuan rumah. 3)Cacat interstisi (interstitial defect). Yakni apabila sebuah atom menempati suatu kedudukan yang tidak normal sehingga terdesak ke antara atom-atom pada kisi tuan ruamah. Atom interstisi sendiri bisa berupa atom tuan rumah atau atom lain. cacat titik

cacat jenis ini terjadi ketika bidang-bidang atom tidak menempati kedudukan sempurna pada kisi. Cacat jenis ini berkaitan erat dengan kekuatan, kekerasan dan ketangguhan suatu material ketika melalui pekerjaan panas (cont ; forging/tempa). Cacat garis ini dibagi menjadi dua yakni : a) dislokasi tepi (edge dislocation). Yakni adanya sebuah bidang atom tidak sempurna diantara dua bidang lainnya. b) Dislokasi ulir (screw dislocation). Yakni adanya bidang yang menyerong sedikit sehingga tidak searah lagi dengan bidang-bidang terdekatnya. CACAT GARIS

CACAT VOLUME cacat ini mempengaruhi logam secara makroskopik, cacat volume ini umumnya akibat proses-proses yang terjadi selama manufakturing. Pada cacat jenis ini kerugiannya jauh lebih banyak dari pada keuntungannya. Orang tentu saja ingin produk mereka bebas dari cacat volume namun, dalam produksi masal inisulit sekali terpenuhi karena proses ideal akan menaikkan ongkos produksi. Beberapa jenis cacat volume ini adalah sebagai berikut : 1)  renik (voids), cacat ini berupa rongga-rongga kecil dalam material yang mungkin disebabkan oleh sejumlah mekanisme, seperti jebakan udara, pelepasan gas selama penuangan logam kedalam cetakan atau adanya butir-butir embun yang menguap begitu bersentuhan dengan logam cair yang panas. Renik juga dapat ditimbulkan akibat pengerutan selama pembekuan. 2)  Retak (crack), retak berawal sejak pencetakan, biasanya akibat tidak meratanya laju pendinginan dan timbulnya tegangan-teganagn didalam cetakan. Retak juga dapat terjadi akibat penempaan serta tidak jarang dijumpai pada dan didekat las-lasan. 3) Inklusi, inklusi adalah terjebaknya partikel-partikel material asing dalam padatan yang tentu saja bukan bagian dari struktur kisi kristal logam itu sendiri. Unsur-unsur yang terlibat dalam inklusi mungkin membeku lebih cepat sehingga terperangkap sebagai partikel-partikel individu didalam logam ketika yang belakangan ini akhirnya membeku. Pada kasus lain, unsur-unsur lain itu mengkin membeku belakangan sesudah logam tuan rumah membeku, dan dalam hal ini inklusi terperangkap dalam batas-batas butir.

MATERI MINGGU YANG AKAN DATANG PREVIEW BAHASAN YANG TELAH DIBERIKAN