12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PONDASI 1.
Advertisements

SEGITIGA DAN SIFAT SUDUT PADA SEGITIGA
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
MODUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK AKUNTANSI RUMAH SAKIT DOSEN :
MINGGU VIII UJIAN TENGAH SEMESTER PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN
MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 01: TEGANGAN EFEKTIF OLEH ABDUL ROCHIM
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
9 MODUL 9 PADA TANAH BERLAPIS
Memanfaatkan Diagram Tarik
Klasifikasi benda/ bahan (berdasar elastisitasnya)
MINGGU KE- 6 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
MINGGU KE- 9 CAKUPAN ISI (Content Summarry)
Modul 8 Teori Penyusunan S-Curve
14 Penyelidikan tanah di lapangan Universitas Mercu Buana MODUL14 iii
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
1. Massa jenis/rapat massa adalah. A
Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
JURUSAN ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA MINGGU KE- 13 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA.
6 MODUL 6 1. Pengertian Dasar tanah yang terkena gaya rembesan. p
13 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH (lanjutan)
Gambar 8 Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah sudut luasan tegangan terbagi rata Tambahan tegangan vertikal pada sembarangan titik dibawah.
MODUL KULIAH : REKAYASA PONDASI II SKS : 2
10 MODUL 10 PADA TANAH BERLAPIS (lanjutan)
MINGGU KE- 5 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
BAB X Pe e ca M D 1 2  Ac r  S a 1 2 
11,12 MODUL 11,12 DARI HASIL PENGUJIAN DI LAPANGAN
Function dalam Bahasa C Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Industri Program Studi Teknik Informatika Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman I Oleh:
TKS 4008 Analisis Struktur I
Jika kita cermati dalam kehidupan nyata, komunikasi antarmanusia
TUGAS MEKANIKA FLUIDA Disusun oleh : AFIF SUSANTO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
MODUL 11 γ (6) γ (6) = 5 γ (5) = 5 ! γ (6) 2.!.γ (2,5) γ (6) = Jawab :
OLEH : MUHARIKH AL HANIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tugas 1 masalah properti Fluida
4 MODUL 4 1. Analisis Mayerhof DAYA DUKUNG MAYERHOF
DAYA DUKUNG PONDASI TIANG
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
JENUH SEBAGIAN / TIDAK JENUH
BEBAN DI PERMUKAAN TANAH
ELASTISITAS.
KUAT GESER TANAH YULVI ZAIKA DR ENG.
PENURUNAN KONSOLIDASI
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PADA TANAH PASIR
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL
Sifat-sifat Fluida.
PERENCANAAN ELEMEN KOMBINASI
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
MEKANIKA TANAH II DISTRIBUSI TEKANAN KONSOLIDASI PENURUNAN
SIFAT ELASTIS BAHAN.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
Pertemuan 10 Tegangan dan Regangan Geser
Modul 6 FUNGSI NON LINEAR Tujuan Instruksional Khusus:
Pertemuan 16 Tekanan Tanah Lateral
TEORI EKONOMI (Aspek Mikro) 2012 Teori Permintaan, Penawaran Dan
Untuk menanggulangi momen penggulingan yang cukup besar.
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 5 CONTOH SOAL OVERALL STABILITY Oleh :
Teknologi Dan Rekayasa
MATEMATIKA 5 TPP: 1202 Disusun oleh
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
A. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat
Peta Konsep. Peta Konsep A. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat.
 Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat.
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
Transcript presentasi:

12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL 12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar Tegangan didalam tanah yang timbul akibat adanya beban dipermukaan 12 dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress increment), karena sebelum tanha dibebani, tanah sudah mengalami tekanan akibat beratnya sendiri yang disebut tekanan overburden. Analis tegangan di dalam tanah didasrkan pada anggapan bahwa tanah bersifat elastis, homogen, isotropi,dan terdapat hubungan linier antara tegangan dan regangan. Dalam analisisnya,regangan volumetric pada bahan yang bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan : V V 1 2 E   X Y Z (1) Dengan ∆V V μ E = perubahan volume = volume awal = angka poison = modulus elastis σx,σy, σz = tegangan-tegangn dalam arah x,y,dan z Dalam Persamaan (1), bila pembebanan yang mengakibtkan penurunan, terjadi pada kondisi tak terdrainase (undrained), atau penurunan trerjadi pada volume konstant, maka ∆V/V = 0. Dalam kondisi ini, angka poison μ= 0,5. Jika pembebanan menyebabkan perubahan volume (contohnya penurunan akibat proses konsolidasi), sehingga ∆V/V .0, maka μ < 0,5. http://www.mercubuana.ac.id 1

Gambar 4 Faktor pengaruh (I) akibat beban titik, didasarkan teori Boussinesq (Taylor, 1948) Contoh Soal; Susunan fondasi diperlihatkan dalam Gambar C1 Beban kolom A = 400kN, kolom B = 200kN dan kolom-kolom C = 100kN. Bila beban kolom dianggap sebagai beban titik, hitung tambahan tegangan dibawah pusat fondasi-fondasi A,B, dan C, pada kedalaman 6m dibawah pondasi. Penyelesaian : Beban-beban kolom dianggap sebagai beban titik, karena itu tambahan tegangan dibawah masing-masing fondasi dapat dihitung dengan persamaan :  z Q z2 I Fondasi-fondasi diberi nama menurut nama kolom. Dalam soal ini, karena susunan fondasi simetri, tambahan tegangan dibawah pondasi B dan C, pada kedalaman yang sama akan menghasilkan z yang sama. http://www.mercubuana.ac.id 3

= 1 x 400/62 x 0,478 = 5,2 kN/ m2 Tambahan tegangan akibat beban fondasi B = 1 x 200/62 x 0,273 = 6,0 kN/ m2 Tambahan tegangan akibat beban fondasi C = 1 x 100/62 x 0,172 = 1,9 kN/ m2 Tambahan tegangan dibawah fondasi A pada kedalaman 6 m:  z (A) = 5,2 + 6,0 + 1,9 = 13,1 kN/m2 (b) Tambahan tegangan dibawah pusat pondasi B Ditinjau fondasi B1. Dihitung jarak-jarak antara pusat fondasi B1 dengan yang lain: BC1= B1C2 = B1A = 3 m 32 32 4,24 m 6 2 32 6,71 m B1B2 = B1B3 = B1C3 = B1C4 = B1B4 = 6,0 m Hitung I dibawah pusat pondasi B1, pada kedalaman z = 6 m, oleh akibat beban- bebanseluruh pondasi diletakkan pada Tabel C.1b Tabel C.1b Faktor pengaruh I dibawah fondasi B1 Tambahan tegangan dibawah pusat pondasi B1, akibat beban fondasi A = 400/62 x 0,273 = 3,03 kN/ m2 Tambahan tegangan dibawah pusat pondasi B1, akibat beban fondasi B = 200/62 x (0,478 + 0,172 + 0,172 + 0,084) = 5,03 kN/ m2 Tambahan tegangan dibawah pusat pondasi B1, akibat beban fondasi C = 100/62 x (0,273 + 0,273 + 0,063 +0,063) = 1,87 kN/ m2 http://www.mercubuana.ac.id 5