Indonesia Relatif Aman dari Radiasi Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan dengan isu radiasi akibat ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIOSFER dan ASAL MULA KEHIDUPAN di BUMI
Advertisements

Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel
GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Cuaca Ekstrem di Depan Mata
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Badai Matahari.
SUMBER RADIASI DAN DOSIS SERAP
Pencemaran Udara Pertemuan ke-8.
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HM 01/KHH 4.2/2014 Hari, tanggalRabu,
Ledakan Bintang Akan Mengarah ke Bumi
ATMOSFER Atmosfer : Campuran dari berbagai macam gas dan aerosol yang menyelubungi permukaan bumi. Aerosol : Suatu sistem yang terdiri dari partikel cair.
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
PRESENTASI GEO Aemelia XISI/01 Farenza XISI/06 Kevin Ryan XISI/15
Jakarta, 12 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 13 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
Hujan Asam Mustahil dari PLTN Ledakan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, sempat memicu beredarnya kabar bohong, yaitu.
DAMPAK POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
By: Berliana Farah Diba 5A
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
URGENSI KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF di INDONESIA
PUSAT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
Penggunaan Reaktor Nuklir di Indonesia Kelompok 13: 1. dicky a 2
ASSALAMUALAIKUM WR.WB. NOORMAWATI
KELOMPOK VI PANAS INTERNAL BUMI.
Global Warning: Ancaman Terbesar Planet Bumi
Bab 7 ILMU ALAMIAH DAN TEKNOLOGI MASA DEPAN SEHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA 'Bahan Kuliah IAD', 2011.
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
PEMANASAN GLOBAL.
Evolusi tentang laut Oleh : Upi Supriatna.
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
Mendeskripsikan Dampak Polusi Lingkungan Kerja terhadap Kesehatan
UDARA, IKLIM, DAN CUACA.
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
EL NINO DAN LA NINA.
PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN
BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
TEKNIK LISTRIK BAHAYA LISTRIK Definisi MUHAMAD ALI, MT Pengantar
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
S u y a t i
Radiasi Nuklir & Tumbukan Meteorit
Radioaktivitas Diena Shulhu Asysyifa
Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
Nama : Rusman Nim : PLTN.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
TRAGEDI NUKLIR DI FUKUSHIMA
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
Sumber-sumber Energi. Kompetensi Dasar  Mendeskripsikan sumber-sumber energi terbarukan  Mengenali dan mengidentifikasi sumber-sumber energi terbarukan.
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
TSUNAMI.
Presentasi Kegiatan Belajar 1 klasifikasi pembangkit tenaga listrik
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Teknologi Energi Angin & Air
PEMANASAN GLOBAL.
WINDI RESKI PUSPITASARI 3C DAMPAK BERILIUM DAN MAGNESIUM.
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
Kecelakaan kerja.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA “ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
SISTEM PEMBAKARAN BAHAN BAKAR KELOMPOK 1 1.ACHMAD FARESZY PRATAMA 2.AMALIA ADRIATNA PUTRI 3.AZARIA HIKMAH FAJRIANTI.
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

Indonesia Relatif Aman dari Radiasi Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir berlebihan dengan isu radiasi akibat ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, Jepang. Ledakan tersebut bukan ledakan nuklir, melainkan ledakan hidrogen yang diperkirakan disengaja untuk menghindari ledakan reaktor yang lebih besar dan membahayakan. Ledakan hidrogen itu memang mengeluarkan zat-zat radioaktif, tetapi jumlahnya sangat kecil. Ketika menyebar luas ke udara dan semakin jauh terbawa angin, konsentrasi radioaktif tersebut semakin kecil. Radioaktif tersebut tidak akan menyebar ke Indonesia. Berdasarkan kajian Badan Pengawas Tenaga Nuklir Indonesia (Bapeten), Senin (14/3/2011), angin dari Fukushima bertiup ke barat laut. Kalaupun zat radioaktif dalam konsentrasi kecil tersebut terbawa angin, daerah di barat laut Jepang, seperti China dan Rusia, adalah yang berpeluang terpapar zat radioaktif lebih dulu. Adapun pemodelan yang dilakukan Australia Radiation Service menunjukkan, pada Selasa (15/3/2011), tiupan angin ke arah timur hingga ke timur laut. Oleh karena itu, materi radioaktif yang berasal dari hydrogen flare PLTN Fukushima diperkirakan akan menjangkau California, Amerika Serikat, hingga ke Alaska dan Kanada. Sementara itu, pola angin ke arah tenggara, yaitu ke Hawaii, kecil kemungkinan terjadi. "Jangkauan zat radioaktif tidak akan sampai ke Filipina, apalagi ke kawasan Indonesia," ujar Mohammad Dhandhang Purwadi, Kepala Bidang Pengembangan Reaktor Badan Tenaga Nuklir Nasional, Selasa. Lebih berbahaya batu bara Guru Besar Bidang Reaktor Nuklir dari Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Zaki Su'ud, mengatakan, unsur radioaktif banyak terdapat di alam dan sekitar kita, termasuk dalam tubuh manusia. Zat radioaktif yang ada di alam, antara lain karbon-14, radon-222, dan thorium-223. Karbon-14 ada dalam tubuh makhluk hidup dan biasa dimanfaatkan untuk mengukur usia fosil. Dalam setahun, paparan zat radioaktif dari alam bisa mencapai 2,4 milisieverts (mSv). Jika paparan zat radioaktif akibat ledakan nuklir sama dengan yang ada di alam atau lebih rendah, hal itu dianggap tidak mengkhawatirkan. "Debu yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap justru memiliki tingkat radiasi 100 kali lebih tinggi dibandingkan yang dihasilkan radiasi dari PLTN untuk menghasilkan energi yang sama," ungkapnya. Zat radioaktif yang dihasilkan dari pembakaran batu bara adalah uranium dan thorium. Ledakan hidrogen Ketua Jurusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada Sihana menegaskan, ledakan yang terjadi di PLTN Fukushima bukanlah ledakan nuklir, melainkan ledakan hidrogen. Hidrogen yang menjadi pemicu ledakan PLTN Fukushima berasal dari pelepasan uap air dan hidrogen. Gas ini kemudian terakumulasi di sungkup reaktor yang terbuat dari baja dan bangunan reaktor yang terbuat dari beton. Jika ledakan yang terjadi di Fukushima adalah ledakan nuklir, reaktor nuklirnya akan hancur seperti yang terjadi dalam kasus ledakan PLTN Chernobyl di Ukraina pada Sihana menambahkan, Badan Keselamatan Nuklir dan Industri (NISA) Jepang telah menetapkan ledakan di PLTN Fukushima dalam skala 4 dari 7 skala ledakan PLTN. Skala 4 itu berarti dampak ledakan bersifat lokal, tidak bersifat internasional seperti yang terjadi pada kasus Chernobyl yang berada pada skala 7. Oleh karena itu, daerah rawan yang ditetapkan otoritas setempat hanya sekitar 30 kilometer dari pusat ledakan. Penentuan daerah rawan ini tidak semata dilakukan otoritas Jepang saja, tetapi juga dipantau oleh tim keamanan nuklir internasional. Hujan asam Potensi terjadinya hujan asam juga dinilai tidak mungkin. Menurut Zaki, dari ledakan yang terjadi, tidak ada zat asam yang dilepaskan, seperti sulfat ataupun nitrat. Hujan asam ini justru kemungkinan terjadi pada daerah di sekitar pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Kepala Bapeten As Natio Lasman menambahkan, isu hujan asam ini kemungkinan muncul karena dikaitkan dengan penggunaan boron untuk mendinginkan reaktor yang masih panas pada saat dimatikan. "Penggunaan boron ini menimbulkan asam borat dan ikut keluar saat terjadi ledakan," katanya. Asam borat tidak memiliki korelasi dengan terjadinya hujan asam. Asam borat justru banyak dimanfaatkan untuk industri kosmetik. Zaki juga membantah isu bahwa untuk mencegah zat radioaktif masuk ke dalam tubuh adalah dengan mengoleskan Betadine ke leher. Isu ini dinilai tidak logis. Salah satu zat radioaktif yang masuk ke tubuh adalah iodium-131. Zat ini menyerang kelenjar tiroid dan bisa menyebabkan kanker. Cara untuk menetralkannya adalah dengan mengonsumsi iodium dalam jumlah banyak, seperti yang diberikan Pemerintah Jepang bagi warga di sekitar daerah radiasi. Makin banyak iodium yang dikonsumsi, konsentrasi iodium-131 dalam kelenjar tiroid akan berkurang sehingga kemungkinan zat ini terserap tubuh jadi lebih kecil. Untuk berjaga dari kemungkinan masuknya zat radioaktif akibat ledakan PLTN Fukushima masuk ke Indonesia, Bapeten akan memantau kondisi udara dan air laut di Manado, Sulawesi Utara. Hingga kini Indonesia belum terpengaruh oleh paparan radiasi tersebut.