KECAKAPAN SOSIAL/SOCIAL SKILL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERAMPILAN KONSELING
Advertisements

KETERAMPILAN KOMUNIKASI
LANGKAH DAN STRATEGI LOBI (II)
KOMUNIKASI Kepelatihan
INTERPERSONAL SKILL Dra. Yoyoh Hereyah M.Si
Nita Rimayanti, M.Comm. Pertama, Percaya  Di tahap pertama perkenalan dan tahap kedua “percaya” menentukan efektivitas komunikasi.  Percaya di defenisikan.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
Komunikasi Kepemimpinan
KOMPONEN – KOMPONEN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Pertemuan 5.
WAWANCARA.
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Pertemuan 8 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN.
PERTEMUAN 15.
Komunikasi Efektif.
Komunikasi Efektif Evi herlina
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 9 Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Antarpribadi
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
KOMUNIKASI EFEKTIF.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN II
Pertemuan 5.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
Personality Development
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Komunikasi Efektif Sangra Juliano P.
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI Ilmi A Stialani, S.Psi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
WAWANCARA FATHIATY MURTADHO.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Komunikasi Antarpribadi 2
T E K N I DASAR.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERTEMUAN 15.
KOMUNIKASI KELOMPOK-KECIL DALAM ORGANISASI
KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH
Komunikasi Efektif dan Kecakapan Interpersonal
MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DENGAN PESERTA DIDIK OLEH KEPALA SEKOLAH GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Sufyan,
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN 2 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING?  BAGI KEHIDUPAN MANUSIA “mendorong kemajuan peradaban manusia” dan.
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Komunikasi Interpersonal  Komunikasi interpersonal menduduki peran yang sentral dalam kehidupan sehari-hari.  Komunikasi ini juga akan memenuhi terhadap.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Transcript presentasi:

KECAKAPAN SOSIAL/SOCIAL SKILL MUH. ANAS MALIK

Pendahuluan Pendidikan proses pendewasaan hidup yg lebih baik Kecakapan hidup Umum Khusus Kec.Personal/sosial Kec.akademik/vokasi Empat pilar pendidikan; belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk berbuat atau bekerja (learning to do), belajar untuk menjadi jati diri (learning to be) dan belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together) Visi Pendidikan UNESCO (united Nations for Edocation, Science, and Cultur organization)

Soft skill /Kecakapan umum dan Hard skill/kecakapan khusus Hard skill : kompetensi teknis dan akademis sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dipelajari Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal. Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness dan self skill interpersonal skill mencakup social awareness dan social skill

Kecakapan Sosial Kecakapan sosial dimaknai sebagai kemampuan dalam menjalani hubungan sosial; mampu dan berani membangun hubungan sosial dan menghadapi-mengatasi problem sosial yang dihadapinya. Kecakapan sosial; kemampuan menyesuaian diri dengan lingkungan sosial Kecakapan sosial; - pemahaman dan penerimaan diri - pemahaman dan penerimaan ling. Sosial -berlaku sesuai dengan diri dan lingkungan sosial

Pengembangan Kesadaran Diri Cermin diri (reflective self) terjadi saat kita menjadi subyek dan obyek diwaktu yang bersamaan, sebagai contoh orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi biasanya lebih mandiri. Pribadi sosial (social self) adalah saat kita menggunakan orang lain sebagai kriteria untuk menilai konsep diri kita, hal ini terjadi saat kita berinteraksi. Dalam interaksi, reakasi orang lain merupakan informasi mengenai diri kita, dan kemudian kita menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan, mengartikan, dan mengevaluasi konsep diri kita. Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri (becoming self) perubahan konsep diri tidak terjadi secara mendadak atau drastis, melainkan terjadi tahap demi tahap melalui aktivitas serhari hari kita. Walaupun hidup kita senantiasa mengalami perubahan, tetapi begitu konsep diri kita terbentuk, teori akan siapa kita akan menjadi lebih stabil dan sulit untuk diubah secara drastis.

Upaya Pengembangan diri Mengenali kelebihan yang dimiliki Memulai dari dalam diri sendiri Evaluasi diri dgn jujur & objective Hargai diri sendiri Positive thinking Gunakan self afirmation”Saya pasti bisa”… Berani ambil resiko Belajar mensyukuri & menikmati karunia Allah Menetapkan tujuan yg realistik

Nasehat untuk pengembangan diri Yakin bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing Berdamai dengan diri sendiri Pertegas kelebihan kita Minta nasehat dan dukungan orang terdekat Biasakan bersikap ramah Jangan iri pada keberhasilan orang lain Tingkatkan percaya diri

Hambatan pengembangan diri Menunjukan sikap kompromis selalu Takut & khawatir akan penolakan Sulit menerima realita diri sendiri Pesimis, menilai segala sesuatu dari sisi negative Takut gagal Menghindari segala resiko, tdk berani memasang target untuk berhasil Sulit menerima pujian tulus dari orang lain Tidak kritis, selalu menyalahkan diri sendiri, mengecilkan arti keberhasilan sendiri

Keterampilan Komunikasi Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan Dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang anda miliki, pengetahuan dan ketrampilan komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan berguna Kemampuan berkomunikasi menunjukan kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan secara akurat.

Efektivitas Komunikasi Pengertian; penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. Kesenangan; pada umumnya komunikasi (komunikator) bertujuan untuk menyenangkan komunikan (di samping informasi yang disampaikan) Mempengaruhi sikap; selain kesenangan, komunikasi bermaksud mempengaruhi sikap komunikan Hubungan sosial yang baik; komunikasi juga biasa ditujukan untuk menciptakan hubungan sosial yang baik (silaturrahmi), menjalin keakraban. Tindakan, munculnya tindakan pada komunikan adalah hal paling penting dalam suatu komunikasi. Tindakan merupakan hasil komulatif suatu proses komunikasi.

Menumbuhkan hubungan Interpersonal Percaya; ada sesuatu yang berguna (diberi – diterima) Sikap Suportif: Deskriptif bukan Evaluatif; Orientasi masalah bukan kontrol; Spontanitas bukan Strategis; Empati bukan netralitas; Persamaan bukan Superioritas; Provisionalisme bukan kepastian Sikap terbuka: objektif, berorientasi isi, mencari informasi, mendalami---motif pribadi, berpikir hitamputih, melihat sumber pesan, Kaku mempertahankan ide, menolak pesan yg tdk sesuai dengan sistem kepercayaannya.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). Devito, 1997

Keterbukaan (Openness) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. Kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal). 2. Empati (empathy) Empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang tersebut, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Seseorang dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

3. Sikap mendukung (supportiveness) Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. 4. Sikap positif (positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. 5. Kesetaraan (Equality) Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

Keterampilan komunikasi Mendengarkan Bertanya Merespon empatik kontak mata Mengirim pesen yang menyenangkan Memahami komunikan

Hambatan “mendengar” Sibuk dengan diri sendiri Sibuk dengan masalah-masalah eksternal Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan sedemikian hingga sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan, nilai diri) Faktor kawan atau lawan Mendengar yang diharapkan (tidak mendengar apa yang dikatakan melainkan mendengarkan apa yang kita harapkan).

Merespon yang Empatik Mengulangi kata demi kata Mengatakan kembali isi Merefleksikan perasaan Mengatakan kembali isi serta merefleksikan perasaan Contoh respon yang empatik: Nampaknya, anda merasa bahwa… Yang saya tangkap adalah bahwa… Jadi, menurut penglihatan anda…. Sependengaran saya, anda….. Anda pasti merasa…… Apa yang anda sampaikan tampaknya seperti, “saya……”

Etika Berkomunikasi Diam dan Menyimak Tidak Memotong Pembicaraan Tidak meninggalkan lawan bicara Tidak menepis pembicaraan lawan Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai Tersenyum