Muhammad Cholis Hidayat FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
oleh : Chairunnisa Basyarahil
Advertisements

Oleh: Dwi Aminah. Tekanan darah  hipertensi  shear stress pembuluh darah Disfungsi endotel Pelepasan sel endotel & bersirkulasi di darah perifer Circulating.
PERBEDAAN KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR (TNF-α) PLASMA ANTARA MALARIA FALSIPARUM TANPA KOMPLIKASI DAN MALARIA FALSIPARUM DENGAN KOMPLIKASI Iis Farida.
Pengaruh Pemberian EKSTRAK ETANOL BIJI Kakao (Theobroma cacao L
Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
Pembunuh no.1 di dunia Kardiovaskular “Penyakit Penyebab Kematian Abad ke-21” (WHO 2006) 13.
Saya Pilih Sehat dan Bugar!
PREVENTIF DAN PROMOTIF PADA OBESITAS
Dislipidemia sebagai faktor risiko PJK dan peranan Rosuvastatin
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
STATUS GIZI LANJUT USIA
Hubungan Obesitas dengan Sindroma Metabolik
Manfaat Proantosianidin sebagai Antioksidan
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
DISLIPIDEMIA.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Retno Bijanti, MS.; drh. Retno Sri Wahjuni, MS.; drh. Romziah Sidik, Ph.D. Asal Kedokteran Hewan Sumber Dana DIK Rutin.
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
KONSUMSI DARK CHOCOLATE MENINGKATKAN KONSENTRASI KOLESTEROL HDL DAN ASAM LEMAK COKLAT DAPAT MENGINHIBISI PEROKSIDASI LIPID PADA MANUSIA YANG SEHAT Oleh:
Daun Alpukat untuk Antihipertensi Penyakit tekanan darah tinggi menjadi pembunuh diam-diam setelah menyebabkan gangguan fungsi jantung, ginjal, kognitif,
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
INAYAH, EFEK MADU RANDU DAN MADU KELENGKENG DALAM MENURUNKAN KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH HIPERKOLESTEROLEMIK.
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
NANING OKTA HANDAYANI, PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN A PER ORAL TERHADAP INDEKS FAGOSITOSIS MAKROFAG MENCIT SWISS YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei.
KILOMIKRON Diproduksi di usus halus. d < 0,94
VITAMIN C.
Judul :Uji Efektivitas Antikolesterol Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar.
BIOANALISIS Jurnal 1 : PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
TEPUNG PLETEKAN (RUELLIA TUBEROSE L
PEMBUATAN FUNCTIONAL DRINK BERBAHAN BAKU APEL (Malus domestica)
GIZI ANAK SEKOLAH.
Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabet
Present by : ANNISA RUSDI
Puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
Menurut penelitian para ahli, beras hitam mempunyai khasiat:
Minyak Kelapa Murni untuk Obesitas
Makan Ikan Perpanjang Umur
Salamun FSaintek Universitas Airlangga
SARIYANTI PUTRI AGUSTINA
Impact of milk consumption on cardiometabolic risk in postmenopausal women with abdominal obesity Rizky Meilani
Salamun FSaintek Universitas Airlangga
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
HYPERLIPIDEMIA.
Diet yang Tidak Diperbolehkan
5 Fakta Medis Manfaat Apel
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
Tugas KKPI COMA & COBER.
PENYAKIT LIVER DAN PENGOBATANNYA
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
DISLIPIDEMIA oleh : dr. EKO YULI.
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill.) Terhadap Nilai Activated Partial Thromboplastin Time dan Protrombin Time pada.
SEHATKAN DAN SEGARKAN HARIMU
Patofisiologi Dislipidemia Muhammad Raziv Tauhid.
Penyuluhan Kesehatan Diet Kelebihan Kolesterol. Apa itu Kelebihan Kolesterol??? Kondisi dimana jumlah kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
GIZI LEBIH Oleh: Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
MANFAAT BUAH PEPAYA.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Penatalaksanaan fitoterapi terhadap penyakit hipertensi Elmilia pitriana A farmasi.
MAGNESIUM INFLUENCE ON STRESS AND IMMUNE FUNCTION IN EXERCISE OLEH : FAQIHATIN AFIFA HENU BEY PUTRI A NIKEN WENING
Transcript presentasi:

Muhammad Cholis Hidayat FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pengaruh Polifenol Buah Tin (Ficus carica linn) Terhadap Kadar Leptin Serum Tikus (Rattus norvegicus) Galur Wistar Yang Diberi Diet Aterogenik Muhammad Cholis Hidayat 0910713053 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2011) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia dengan angka kematian sebesar 23,94 % dari seluruh penyebab kematian (WHO, 2008) Hasil survey kesehatan nasional tahun 2007 (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular menempati peringkat pertama dari penyakit tidak menular di Indonesia (Depkes, 2009)

Atrerosklerosis Penyakit kronis progresif berupa penebalan dan kekakuan pembuluh darah akibat penumpukan lemak, serta akumulasi jaringan fibrosa di dalam endotel pembuluh darah. (Su, 2009) Monocyte LDL-C Adhesion molecule Macrophage Foam cell Oxidized LDL-C Plaque rupture Smooth muscle cells CRP

Leptin Hormon peptide diproduksi oleh jaringan adipose (Dubey & Hesong, 2006) Meregulasi nafsu makan & merangsang termogenesis (Wardah et al, 2012) Dapat merangsang berbagai sel imunitas dan mengatur sitokin pro dan anti inflamasi (IL-2, IL-6, IL12 & IL-18), serta TNF-α dan IFN-γ (Dubey & Hesong, 2006) Menginduksi stres oksidatif, meningkatkan produksi MCP-1 dan mempotensiasi terjadinya proliferasi sel- sel endotel (Yang, 2007)

Polifenol Polifenol  Anti-oksidan pemutus rantai yang kuat Polifenol melindungi tubuh dari peroksidasi lipid (Singh et al, 2009) Kandungan polifenol buah tin  Tinggi

Buah Tin (Ficus carica linn) Komponen Jumlah per 100 g Kalori total 283 Kalori dari lemak 4,7 Lemak total 0,52 g Lemak jenuh 0,0 mg Kolesterol Sodium 12,26 mg Potassium 609 mg Karbohidrat total 66,16 g Serat tidak larut 8,74 g Serat larut 3,47 g Gula 49 g Protein 3,14 g Vitamin A 9,76 IU Vitamin C 0,68 mg Kalsium 133 mg Besi 3,07 mg Total polifenol 1.090 – 1.110 mg Pohon tumbuh cepat Buah sepanjang musim & mulai dikembangkan di Indonesia Komposisi : (Vinson, 1999) Lemak jenuh 0 mg Kolesterol 0 mg Total polifenol 1.090 – 1.110 mg Polifenol buah Tin memiliki sifat antioksidan primer (Qusti et al, 2010)

Kerangka Konsep Aterosklerosis Diet Aterogenik LDL ↑ Hiperlipidemia Disfungsi Endotel Respon Inflamasi Sitokin Pro-Inflamasi (TNF-α, IL-6, NF-κB, dll) Leptin Radikal Bebas ↑ (ROS) Aterosklerosis Obesitas Buah Tin (Ficus Carica) Resistensi Leptin Polifenol Sel Busa (Foam Cell) Kerusakan Endotel Aktivasi Makrofag Respon sel T Proliferasi sel otot polos Fatty Streaks Ox-LDL

Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Apakah pemberian polifenol buah Tin dengan berbagai dosis dapat menurunkan kadar Leptin pada serum tikus putih Rattus norvegicus L. galur wistar dengan diet aterogenik ? Membuktikan pengaruh pemberian polifenol buah Tin dengan berbagai dosis terhadap penurunan kadar Leptin pada serum tikus putih galur wistar jantan dengan diet aterogenik.

Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Eksperimental Laboratorik Control Group Post Test Design

Pengukuran Leptin dalam Serum darah Metode Penelitian Prosedur Penelitian Pengukuran Leptin dalam Serum darah ELISA

Metode Penelitian Pakan Standart Pakan standart Diet normal aterogenik Diet aterogenik + 4,5 mg polifenol buah Tin 9 mg polifenol buah Tin 18 mg polifenol buah Tin Eksplorasi pakan tikus dan pengondisian lingkungan bagi tikus (7 hari) PENELITIAN UTAMA Diberikan selama 65 hari Pengukuran kadar Leptin serum dengan ELISA Analisis data Pengumpulan 25 ekor tikus (Rattus norvegicus) wistar jantan Seleksi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi Metode Penelitian

Dosis manusia (70 kg bb) = 500 mg/hari (Williamson, 2008) Penentuan Dosis konsumsi total fenol yang dianjurkan pada manusia  konversi dosis (Paget dan Barnes, 1971) Dosis manusia (70 kg bb) = 500 mg/hari (Williamson, 2008) Dosis tikus (200 g bb) = 500 mg/hari x 0,018= 9 mg/hari Variasi pemberian dosis : - dosis 1 = 4,5 mg/hari - dosis 2 = 9 mg/hari - dosis 3 = 18 mg/hari Konsumsi total fenol yang dianjurkan pada manusia adalah >500 mg/hari (Williamson, 2008). Nilai ini kemudian dikonversi dosisnya untuk menentukan dosis pada tikus, berdasarkan tabel perbandingan luas permukaan hewan coba (Paget dan Barnes, 1971), sehingga didapatkan dosis 9 mg/hari untuk tikus. Variasi pemberian dosis didasarkan pada deret ukur 1/2n, n, dan 2n, sehingga didapatkan dosis yang akan diberikan pada tikus adalah: 4,5 mg/hari, 9 mg/hari, dan 18 mg/hari.

Hasil penelitian dan analisis Rata-rata Berat Badan Awal dan Akhir Tikus

Hasil penelitian dan analisis Rerata Kadar Leptin Serum Uji normalitas (Kolgorov-Smirnov) sebaran normal (p > 0,05) Uji homogenitas (Levene Test) data homogen (p > 0,05) Oneway ANOVA (p < 0,05) Terdapat perbedaan rata-rata kadar Leptin serum yang signifikan pada minimal 2 kelompok perlakuan Tuckey HSD K- dengan K+ berbeda signifikan (p<0,05) K+ dengan PC berbeda secara signifikan (p<0,05)

Pembahasan Rerata kadar leptin serum pada K+ paling tinggi Paparan diet ateogenik yang kronis akan menyebabkan kenaikan kadar leptin (Dubey & Hesong, 2006) K+ dan K- berbeda secara signifikan Paparan diet tinggi lemak akan menyebabkan peningkatan sel adiposit, yang akan diikuti oleh jumlah leptin dalam serum hingga terjadi hiperleptinemia (Wardah et al, 2012)

Pembahasan K+ dengan PC dan PA dengan PC berbeda secara signifikan (p = 0,000) Terjadi penurunan sebesar ±20% Efek Polifenol buah tin yang dose-dependent terhadap kadar leptin serum (Vinson, 2005) Polifenol merupakan antioksidan primer yang memiliki kemampuan radikal scavenger (Tsao, 2010) dengan mekanisme berikut : R* + AH  RH + A* Sehingga, peroksidasi LDL serta runtutan inflamasi yang mengikutinya dapat dicegah (Nijveldt et al, 2001 ) Polifenol juga dapat menghambat absorpsi & meningkatkan ekskresi kolestrol (Seigo et al, 2007)

Kesimpulan Saran “Pemberian polifenol buah Tin (Ficus carica L.) dosis 18 mg/hari selama 65 hari mampu menghambat peningkatan kadar Leptin serum tikus Wistar jantan dengan diet aterogenik secara signifikan (p=0,000)” Saran Variasi dosis lebih tinggi Identifikasi jenis polifenol Efek polifenol terhadap mediator intraseluler

‘If I should wish a fruit brought to Paradise, it would certainly be a fig’ _mohammed the prophet_

Ekstraksi dari laboratorium MIPA ITB Polifenol Buah Tin Ekstraksi dari laboratorium MIPA ITB Buah tin kering disonikasi dengan pelarut metanol  ekstraksi dengan n-heksana  ekstraksi dengan etil asetat  ekstraksi dengan n-butanol. Senyawa murni memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang kuat (IC50 = 30,89). Ekstrak butanol memiliki aktivitas antioksidan (IC50 = 827).

Metode ekstraksi Potensi anti-oksidan IC50 dari Fraksi butanol : 827 ppm - Senyawa murn : 30,89 (KUAT)

Kandungan total polifenol pada makanan dan minuman (Vinson, 1999) Polifenol buah tin kering adalah yg tertinggi : dalam penelitian kami sesuai literatur  1% dr berat buah

Kami ada di fase preclinical testing – animal testing

Rata-rata Jumlah Foam Cell Kelompok Perlakuan Rata-rata Jumlah Foam Cell Standar Deviasi Kontrol negatif (K-) 2,4 0,894 Kontrol positif (K+) 32,6 2,793 Perlakuan 1 (PA) 21,6 1,517 Perlakuan 2 (PB) 15,2 0,837 Perlakuan 3 (PC) 6,4 1,14

Diet normal saja selama 65 hari Diet aterogenik saja 65 hari Foto Foam Cell KONTROL NEGATIF Diet normal saja selama 65 hari KONTROL POSITIF Diet aterogenik saja 65 hari

Foto Foam Cell KEL. PERLAKUAN 1 (PA) Diet aterogenik + polifenol 4,5 mg/hari KEL. PERLAKUAN 2 (PB) Diet aterogenik + polifenol 9 mg/hari

Diet aterogenik + polifenol 18 mg/hari Foto Foam Cell KEL. PERLAKUAN 3 (PC) Diet aterogenik + polifenol 18 mg/hari