TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
Advertisements

TATA NAMA SENYAWA SEDERHANA
Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar.
RUMUS KIMIA, TATANAMA DAN PERSAMAAN REAKSI
Konsep Mol dan Stoikiometri
STOIKIOMETRI.
STOIKIOMETRI.
MATERI.
Kuis Kimia Tuliskan rumus kimia dan nama senyawa dari kation dan anion berikut! B. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk masing-masing reaksi.
Loading....
TATA NAMA SENYAWA KIMIA Oleh : Moh. Suwandi
By Syf. Elly D - SMAN2 PTK Competence standard Understanding the chemical elementary laws and the application in chemical calculation (stoichiometry) Basic.
TATA NAMA SENYAWA SUSILO TRI ATMOJO, S.SI.
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BILANGAN OKSIDASI ATURAN TATA NAMA SENYAWA SOAL & JAWAB.
REAKTAN PRODUK PERSAMAAN REAKSI Adalah persamaan yang menunjukan reaksi antara zat pereaksi (reaktan ) dengan zat hasil reaksi (Produk). REAKTAN.
Tabel Periodik Bab 3a Presentasi Powerpoint Pengajar
Persamaan Reaksi Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar.
Bilangan Oksidasi BO Atom / Unsur Bebas = 0 Ag BO Ag = 0 Cu BO Cu = 0
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
Aluwisius Sukrisno, S.Pd
PERSAMAAN REAKSI DISUSUN OLEH : Anak Agung Yuniartha (03)
Temen-temen Yuk belajar kimia Asyik looh
PENGERTIAN Stoikiometri berasal dari kata-kata Yunani stoicheion (=unsur) dan metrein (= mengukur) berarti mengukur unsur-unsur Ilmu yang mmempelajari.
KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI.
HARI/ TANGGAL : MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS/ SEMESTER : X/
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI Kimia SMK
PENULISAN LAMBANG UNSUR
STOICHION STOIKIOMETRI METRON.
RUMUS KIMIA DAN TATA NAMA
Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana
BAB 5 STOIKIOMETRI 5.1 Tata Nama Senyawa Sederhana
Tata Nama Senyawa Kimia
KOMPONEN – KOMPONEN MATERI
Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
SOAL 1. Apakah yang dimaksud dengan Rumus Molekul dan Rumus Empiris?Jelaskan beserta contoh! (20) 2. Lengkapi titik-titik berikut ! (30) Lengkapilah.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
Hukum-hukum Dasar Kimia Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi
WEEK 3, 4 & 5 Bag 3:STOIKIOMETRI.
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
Universitas Wahidm Hasyim Semarang
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
NAMA, RUMUS, DAN PERSAMAAN KIMIA.
TATA NAMA SENYAWA KIMIA Oleh : Reskunanda Adhi Widjaya
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
STOIKIOMETRI Disusun Oleh Kelompok 2 Nama: Rizkiah Surahman
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
Irnin agustina dwi astuti,m.pd
STOIKIOMETRI.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
TATA NAMA SENYAWA KIMIA Oleh : Moh. Suwandi
Hukum Dasar kimia Hukum Boyle (1662) P1V1 = P2V2
REAKSI REDOKS.
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
Kimia Dasar STOIKIOMETRI.
Atom, Molekul, dan Ion Bab 2 Presentasi Powerpoint Pengajar
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
MODUL KIMIA X SEMESTER 1.
REDOKS.
Reaksi Redoks dan Tata Nama Senyawa. Materi Reaksi redoks Bilangan oksidasi Tata nama senyawa sederhana.
Reaksi Redoks Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi Bilangan Oksidasi Penyetaraan Redoks Metoda Bilangan Oksidasi Metoda Setengah Reaksi Pengikatan oksigen Pelepasan.
Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi
Kimia Dasar (Eva/Zulfah/Yasser)
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
Persamaan Reaksi Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar.
Lambang Unsur Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi
Transcript presentasi:

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA KELAS X SEMESTER 1 ERNI SULISTIANA, S.Pd., M.P. SMA NEGERI ARJASA JEMBER

STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

KOMPETENSI DASAR Mendiskripsikan tata nama senyawa anorganiK dan organik sederhana serta persamaan reaksinya

INDIKATOR Menuliskan rumus kimia Menuliskan nama senyawa biner (Ion dan Kovalen) Menuliskan nama senyawa poliatomik Menuliskan nama senyawa organik sederhana Menuliskan rumus senyawa kimia zat dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat reaksi kimia sederhana. Menentukan koefisien reaksi pada persamaan reaksi sederhana

Rumus Kimia Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.

Rumus Molekul Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat. Contoh: Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.

Rumus Empiris Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris. Contoh: Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl. Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.

Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya. Misalnya: H2O, CCl4, HCl, dan lain- lainnya. Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya. Misalnya: rumus empiris glukosa CH2O dan rumus molekul glukosa C6H12O6 atau (CH2O)6. Suatu zat dapat memilki rumus empiris, tetapi tidak mempunyai rumus molekul. Misalnya: NaCl, MgCl2, K2SO4, dan lain-lain.

Tatanama Senyawa

Tatanama Senyawa Biner Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam). Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut. Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida. Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan).

Contoh: NO : nitrogen monoksida AlCl : aluminium klorida NO2 : nitrogen dioksida SnO : timah(II) oksida FeCl3 : besi(III) klorida

Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif). Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh: ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3, ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.

Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul, bukan ion-ion. Penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam diakhiri dengan akhiran –ida. Awalan angka Yunani Mono = 1 Di = 2 Tri = 3 Tetra = 4 Penta = 5 Heksa = 6 Hepta = 7 Okta = 8 Nona = 9 Deka = 10

Contoh: CO : Karbon monoksida N2O5 : Dinitrogen pentaoksida SO3 : Belerang trioksida CO2 : Karbon dioksida PCl5 : Fosfor pentaklorida

Senyawa yang Tersusun Atas Ion-Ion Poliatom Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu, nama logam kation diikuti nama anionnya. Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksidasi unsur tersebut dalam senyawanya.

Contoh: NH4Cl : amonium klorida NaNO3 : natrium nitrat MgSO4 : magnesium sulfat Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2) FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2) Fe2(SO4)3 : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut. Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion ammonium (NH4+). Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN- dan NH4+. Untuk jumlah oksigen yang lebih sedikit diberi akhiran -it, dan untuk jumlah oksigen yang lebih banyak diberi akhiran -at. Contoh: SO3 2– diberi nama sulfit sedangkan SO4 2- diberi nama sulfat. Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka indeks.

Contoh: Ion Pb2+ dan NO3–. Oleh karena Pb bermuatan 2+ sedangkan NO3 bermuatan –1, untuk membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3–. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2 Ion Ca2+ dan ion PO43- Oleh karena Ca bermuatan +2 dan PO4 bermuatan –3, untuk membentuk senyawa netral Ca harus dikalikan 3 dan PO4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi Ca3(PO4)2.

Tatanama Senyawa Asam Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air. Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsure nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.

Tatanama Senyawa Hidrat Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung "air kristal". Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa. Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.

Contoh: CuSO4.5H2O : tembaga(II) sulfat pentahidrat CaSO4.2H2O : kalsium sulfat dihidrat Na2CO3.10H2O: natrium karbonat dekahidrat

Persamaan Reaksi Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia

Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut: Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa). Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama). Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.

Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah jumlah molekul rumus kimia, tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.

Contoh: 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l ) Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan: (s) : solid (zat padat) (aq) : aqueous (larutan dalam air) (l ) : liquid (zat cair) (g) : gas Contoh: 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l )

Tentukan koefisien reaksi dari persamaan reaksi berikut! C6H6(l ) + O2(g) → H2O(g) + CO2(g) SiO2(s) + C(s) → Si(s) + CO(g) PH3(s) + O2(g) → P4O10(s) + H2O(g) CaO(s) + NH4Cl(s) → NH3(g) + H2O(g) + CaCl2(s) Na2CO3(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l ) + CO2(g)