PEMANFAATAN KERJASAMA LUAR NEGERI UNTUK PENINGKATAN KEPENTINGAN NASIONAL Oleh: Triyono Wibowo Dubes/Watapri Wina Rapat Kerja BATAN Serpong, 28 Februari – 1 Maret 2007
PENDAHULUAN Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun : Agenda pembangunan nasional disusun untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Salah satu sasaran pokok agenda pembangunan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia adalah menurunnya jumlah penduduk miskin menjadi 8,2 persen pada tahun 2009 serta terciptanya lapangan kerja yang mampu mengurangi pengangguran terbuka menjadi 5,1 persen pada tahun 2009 dengan didukung oleh stabilitas ekonomi yang tetap terjaga. Untuk mencapai sasaran tersebut disusun beberapa prioritas dan arah kebijakan pembangunan, yang salah satunya adalah peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) Salah satu jenis iptek yang telah banyak memberikan dukungan bagi kepentingan nasional adalah iptek nuklir. Kerjasama dalam maupun luar negeri diperlukan untuk mendorong dan meningkatkan aplikasi damai iptek nuklir di Indonesia.
KERJASAMA LUAR NEGERI IPTEK NUKLIR Kerjasama luar negeri diperlukan untuk dapat lebih memaksimalkan aplikasi iptek nuklir di dalam negeri Kerjasama luar negeri: kerjasama bilateral, kerjasama regional dan kerjasama internasional, atau multilateral Indonesia: Kerjasama bilateral: 105 kerma, berbagai bidang Kerjasama bilateral: 105 kerma, berbagai bidang Kerjasama regional: RCA, 17 negara Asia Pasifik Kerjasama regional: RCA, 17 negara Asia Pasifik Kerjasama internasional: IAEA Kerjasama internasional: IAEA
Kerjasama Indonesia dengan IAEA Kerjasama teknik Kontrak riset Bantuan pendanaan diklat Bantuan pendanaan pertemuan internasional Pertemuan di Indonesia Staf Indonesia di IAEA
Kerjasama teknik Didasarkan atas CPF (Country Pogramme Framework) Kerjasama nasional, regional, interregional 47 kerjasama regional, 9 kerjasama interregional Tahun Jumlah proyek Jumlah dana (US$) , , ,250 Total212,111,004 Kerjasama teknik nasional Rata-rata US$ 703,668 per tahun, atau US$ 100,524 per proyek
Kerjasama teknik (lanj.) Tingkat implementasi kerjasama teknik Tahun Tingkat implementasi Realisasi dana (US$) ,5%515, ,6%337, ,8%420,394
Kerjasama teknik (lanj.) Tingkat implementasi per kegiatan tahun TahunSDMPengadaanTotal ,2%80,0%67,5% ,9%68,9%50,6% ,6%71,7%61,8%
Kerjasama teknik (lanj.) Pembayaran Pemri kepada IAEA tahun (US$) Tahun Anggaran reguler TCFNPC In-kind support Total ,87280,000-2,900505, ,60580,00067, , ,73580,0002, ,252 - TCF yang seharusnya dibayar: US$142,024 (2004), US$106,175 (2005), US$106,175 (2006) - NPC 2005: 5% dana kerjasama teknik NPC 2006: dana partisipasi peserta Indonesia untuk proyek regional dan interregional
Kerjasama teknik (lanj.) Pendanaan (dalam US$) yang diterima Indonesia dari IAEA selama tahun Pelatihan dan kunjungan ilmiah Pertemuan Internasional Kontrak penelitian Kegiatan IAEA di Indonesia Staf Indonesia di IAEA Dana total ,250212,66030,50016,500864,0001,198, ,190205,78055,00016,500720,0001,123, ,300211,12026,10085,000648,0001,183,520 Catatan: Tidak termasuk dana dari kerjasama teknik nasional.
Kerjasama teknik (lanj.) Total pembayaran vs. dana yang diterima Indonesia (dalam US$) selama tahun TahunPembayaran Dana diterima Perbandingan ,7721,714,390 3,39 kali ,9721,461,012 3,13 kali ,2521,603,914 4,61 kali
Lain-lain Kunjungan staf negara lain (2006): - 11 orang peserta pelatihan (FE) - 11 orang peserta pelatihan (FE) - 5 orang kunjungan ilmiah (SV) - 5 orang kunjungan ilmiah (SV) Staf Indonesia di IAEA: 2004: 12 orang (1 orang CFE, 3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G-3, 2 G-4) 2004: 12 orang (1 orang CFE, 3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G-3, 2 G-4) 2005: 10 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G3, 1 G4) 2005: 10 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 P-2, 1 G3, 1 G4) 2006: 9 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 G3, 1 G4) 2006: 9 orang (3 P-4, 4 P-3, 1 G3, 1 G4) Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri ditunjuk sebagai Contact Point perekrutan staf perempuan untuk IAEA
Hambatan pelaksanaan Tingkat implementasi rendah Laporan kemajuan Komunikasi implementasi proyek Khusus proyek PLTN: - merupakan proyek yang sangat penting - merupakan proyek yang sangat penting - diperlukan ringkasan implementasi selama ini - diperlukan ringkasan implementasi selama ini
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: Iptek nuklir telah memberikan sumbangan bagi peningkatan kesejahteraan Iptek nuklir telah memberikan sumbangan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia rakyat Indonesia Indonesia telah berhasil memanfaatkan keanggotannya di IAEA dengan baik Indonesia telah berhasil memanfaatkan keanggotannya di IAEA dengan baik Kerjasama luar negeri diperlukan untuk meningkatkan kapasitas Kerjasama luar negeri diperlukan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia di bidang iptek nuklir Indonesia di bidang iptek nuklir Indonesia telah memiliki kelebihan dibanding beberapa negara Indonesia telah memiliki kelebihan dibanding beberapa negara berkembang lainnya berkembang lainnya Saran: Perlu strategi implementasi kerjasama teknik yang terarah Perlu strategi implementasi kerjasama teknik yang terarah CPF agar melibatkan instansi lain CPF agar melibatkan instansi lain Pengembangan bidang kerjasama Pengembangan bidang kerjasama Mekanisme pengembangan SDM belum sistematik Mekanisme pengembangan SDM belum sistematik Perlu dimulai identifikasi program untuk siklus kerjasama teknik Perlu dimulai identifikasi program untuk siklus kerjasama teknik