PENGUKURAN JARAK LANGSUNG PERTEMUAN III APRIL 2008
1. PENGERTIAN JARAK DALAM IUT, JARAK ANTARA DUA TITIK ADALAH JARAK DALAM BIDANG HORIZONTAL, YANG MERUPAKAN JARAK TERPENDEK ANTARA DUA TITIK TERSEBUT.
Gambar 1. Bagan Pengukuran Jarak LANGSUNG Pertemuan 3 PENGUKURAN JARAK SISTEM STADIA OPTIS SISTEM TANGENSIAL TAK LANGSUNG Pertemuan 4, 5 ELEKTRO OPTIS SISTEM SUBSTENBAR ELEKTRONIS SISTEM BAYANGAN RANGKAP Gambar 1. Bagan Pengukuran Jarak
2. PERALATAN YANG DIGUNAKAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGUKURAN LANGSUNG ANTARA LAIN: PITA UKUR BAJA, FIBERGLASS, PLASTIK, KAIN ATAU CAMPURAN PEGAS UKUR YANG TERBUAT PLAT/PITA BAJA DAN DILENGKAPI DENGAN PEGAS PENGUKUR KETEGANGAN RANTAI UKUR YANG TERBUAT DARI KAWAT BAJA KAYU UKUR
PANJANG ANTARA 20 m – 50 m ADA JUGA YANG 100 m (KECUALI KAYU 3 – 5 m) LEBAR ANTARA 1 – 2cm DAN TEBAL 0,1 – 0,2mm SATUAN : UMUMNYA DUA MACAM YAITU : METER (0,5 cm – 1 mm) DAN INCHI (0,125 inchi – 0,1 inchi)
ALAT-LAT BANTU : ALAT-LAT BANTU : YALON ATAU ANJIR PEN UKUR YANG TERBUAT DARI KAWAT BAJA BENANG DAN UNTING-UNTING KLINOMETER ATAU HELLING METER ATAU ABNEY LEVEL JEPITAN PENARIK PEGAS PENGUKUR KETEGANGAN CERMIN ATAU PRISMA PENYIKU
3. PELURUSAN PELURUSAN DILAKUKAN APABILA PEGUKURAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN DENGAN SEKALI MEMBENTANGKAN PITA UKUR KARENA JARAK YANG DIUKUR MELEBIHI PANJANG PITA UKUR DAN ATAU PERMUKAAN TANAH TIDAK MENDATAR, SHG JARAK TSB PERLU DIPENGGAL AGAR SETIAP PENGGALAN DPT DILAKUKAN PENGUKURAN JARAK DENGAN SEKALI MEMBENTANGKAN PITA UKUR DAN PITA UKUR DAPAT DITARIK HINGGA MENDATAR.
4. PELAKSANAAN PENGUKURAN MINIMAL DILAKUKAN DUA ORANG DENGAN MENGGUNAKAN PITA UKUR DAN PEN UKUR, MAKA ANGKA PANJANG PITA UKUR DIBACA ORANG KEDUA, DATA DICATAT UNTUK MEDAN MIRING, TERLEBIH DULU DILAKUKAN PELURUSAN DAN PEMBUATAN PENGGAL-PENGGAL.
UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG LEBIH BAIK, MAKA DILAKUKAN PENGUKURAN PERGI (A – B) DAN PENGUKURAN PULANG ( B – A), YANG BIASANYA HASIL TIDAK SAMA DAN HASILNYA DIRATA-RATA. RASIO KETELITIAN PENGUKURAN JARAK ADALAH SELISIH PERGI DAN PULANG DIBAGI DENGAN JARAK RATA-RATA. KETELITIAN BERKISAR 1:500 SMPAI 1:300.
5. CARA PENCATATAN DATA UKURAN JARAK LANGSUNG AGAR DATA UKURAN-UKURAN JARAK YANG BANYAK TIDAK MEMBINGUNGKAN DAN MENJADI LEBIH SISTEMATIK DAN MUDAH DIPAHAMI ORANG LAIN, MAKA DATA TSB DICATA DALAM FORMULIR UKUR ATAU BUKU UKUR DAN DISERTAKAN SKET PENGUKURAN, ARAH PENGUKURAN DAN CARA PENULISAN DATA DENGAN ATURAN YANG BAKU ATAU SERAGAM.
TANDA PENGUKURAN A-B BERAKHIR contoh 38,455 m 1. SEKALI PEMBACAAN/BENTANGAN A B TANDA PENGUKURAN A-B BERAKHIR 2. BBRAPA BENTANGAN LANGSUNG SELESAI 17,356 m 86,881 m 38,990 m 54,897 m A T1 T2 T3 B
A T1 C T2 B 3. BBRAPA BENTANGAN, BEBERAPA TERMINASI TANDA PENGUKURAN A-C BERAKHIR TANDA PENGUKURAN C-B BERAKHIR 17,356 m 38,120 m 40,234 m 20,554 m A T1 C T2 B 78,354 m
6. PENGUKURAN JARAK LANGSUNG DLM RINTANGAN
7. MEMBUAT ARAH OBYEK TEGAK LURUS SEBUAH GARIS APABILA DILAPANGAN AKAN DIBUAT SEBUAH GARIS MELALUI SUATU OBYEK ATAU GARIS TSB TEGAK LURUS GARIS LAIN DGN PERALATAN SEDERHANA, DAPAT DIKERJAKAN DGN BBRP CARA : PERBANDINGAN SISI SEGITIGA SIKU-SIKU MENGGUNAKAN TITIK TENGAH TALI BUSUR BANTUAN CERMIN PENYIKU ATAU PRISMA
8. SUMBER-SUMBER KESALAHAN DALAM PENGUKURAN JARAK LANGSUNG PITA UKUR TIDAK BETUL-BETUL MENDATAR UNTING-UNTING TIDAK VERTIKAL BETUL KRN FAKTOR ANGIN, GANGGUAN YANG LAIN PELURUSAN YG KURANG SEMPURNA PANJANG PITA UKUR TIDAK STANDART KESALAHAN DLM MENGHITUNG JUMLAH BENTANGAN KESALAHAN MEMBACA PITA UKUR DAN PENCATATANYA
TERIMA KASIH