IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMNISTRASI NEGARA 2009
KONSEP DESENTRALISASI LANGIT DAN BUMI Revolusi neo-liberal tahun 1980an Konsep welfare state digantikan limited government Kejatuhan tembok Berlin, Jerman, Uni Soviet di tahun 1991 meruntuhkan ideologi sosialis komunis Perang dingin berakhir, rejim otoriter dunia ketiga berakhir
NEO-LIBERALISME Pasar terbuka Peran negara kecil Penegakkan demokrasi Masyarakat sipil kuat Good governance, transparansi, dan akuntabilitas Persaingan usaha
DESENTRALISASI Masyarakat sipil kuat Ukuran pemerintahan kecil Campur tangan pemerintah pusat kecil
PERKAWINAN NEO-LIBERALISME DAN DESENTRALISASI PERAN PEMERINTAH PUSAT KECIL PERSAINGAN USAHA TUMBUH STANDAR HIDUP MASYARAKAT NAIK MASYARAKAT SIPIL KUAT
NAMUN…… Robison dan Hadiz (2004) - “sifat ilusi dari pandangan neo-liberalis, menunjukkan ketahanan oligarki-oligarki politis dan ekonomis di Indonesia” Nordholt dan van Klinken (2007) - “adalah terlalu simplisistis menyimpulkan negara di Indonesia melemah sejak tahun 1998” Mc Vey (2000) dan Phongpaichit et. al. (1998) - birokrat, politisi, militer, polisi, dan penjahat memelihara hubungan intim sehingga perbedaan profesi diantara mereka kabur.
FAKTA DESENTRALISASI INDONESIA Tahun 1998 memiliki struktur kelembagaan daerah cukup memadai Desentralisasi mengundang lebih banyak permasalahan ketimbang menyelesaikan masalah
PERSOALAN DESENTRALISASI INDONESIA Desentralisasi dilakukan tanpa mempelajari latar belakang sejarah perjalanan desentralisasi dari sejak lahirnya Indonesia Pemahaman kurang menyeluruh tentang lingkungan internasional, nasional, dan lokal akan menjadikan kebijakan tentang suatu wilayah otonom terutama berkaitan dengan batas-batas administratif (administrative territorial boundary) tidak efektif.