BUNGA A. PENGERTIAN Bunga (Interest) adalah tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
Advertisements

Nilai Waktu Uang Time Value of Money.
DERET Cherrya Dhia Wenny, S.E..
BAB 4 DERET Kuliah ke 2.
Studi Kelayakan Bisnis
Matematika ekonomi.
Penerapan Barisan dan Deret
Surat Obligasi adalah sebuah surat perjanjian
ANUITAS Anuitas adalah jumlah pembayaran periodik yang tetap besarnya dan di dalamnya sudah terhitung pelunasan hutang dan bunganya   Jika besar Anuitas.
Bunga Sederhana Fn = P + Pin Atau Fn = P[1 + in]
Manajemen Pembiayaan Rumah Sakit Program Studi Kesehatan Masyarakat.
MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS 3 DISUSUN : NOOR HARJANTO, S.Pd.
BAB 4 ANUITAS BIASA.
RENTE POSTNUMERANDO.
BAB 1 BUNGA SEDERHANA Matematika Keuangan Edisi bab 1.
TIME VALUE OF MONEY.
TIME VALUE OF MONEY.
DERET DALAM HITUNGAN KEUANGAN
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
RENTE Rente: deret modal yang dibayarkan dengan antar waktu yang tetap
BAB 8 “AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN” Matematika Keuangan
Logaritma & Deret (point 1)
Assalamu’alaikum wr. Wb.
TIME VALUE OF MONEY Chapter 6.
Wesel dan promes Komp. Akt. Keuangan.
“ANUITAS DIMUKA” BAB 6 Matematika Keuangan Oleh:
Penerapan Barisan dan Deret
NOTASI SIGMA BARISAN DAN DERET 0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika disampaikan pada Diklat Guru Matematika SMK se propinsi DIY DI.
EVALUASI DAN MANAJEMEN PROYEK Dosen : Ir. Dwi Dinariana,MT
ANUITAS Apabila suatu pinjaman dilunasi dengan pembayaran yang tetap besarnya setiap periode yang tetap, maka pembayaran yang besarnya tetap ini disebut.
MATEMATIKA EKONOMI DAN bisnis
(Bunga dihitung berdasarkan modal awal)
COURSE DESCRIPTION BUNGA SEDERHANA BUNGA MAJEMUK ANUITAS BIASA
ANUITAS Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag.
KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU
Bab 1 Matematika Keuangan Edisi
FAKTOR BUNGA DALAM PEMBELANJAAN
MATEMATIKA EKONOMI Kelompok 8: Adita Septie AP A
BUNGA TUNGGAL DAN BUNGA MAJEMUK
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
By Vinda Indira ( ) Ibrohim ( )
Silabus Matematika Ekonomi
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
ANUITAS.
ANUITAS BIASA DAN ANUITAS AKAN DATANG
(rente,anuitas dan penyusutan)
ANUITAS.
Pertemuan 16 Anuitas dan Nilai Mendatang
Analisis Investasi Interest Rate Model.
Pertemuan 8 Matematika Keuangan Future Value dan Present Value
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
DERET ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kadiah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah.
Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)
(Bunga tunggal dan majemuk)
BUNGA MAJEMUK Kartolo menyimpan uang sebesar Rp ,00 pada Bank BUKORI dengan sistem bunga majemuk 10%/tahun. Perhitungan saldo sebagai berikut.
TIME VALUE OF MONEY POKOK BAHASAN: Compounding Factor
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
BUNGA DAN DISKONTO.
By Dewi Setianingsih ( )
ANUITAS. PENGERTIAN 2 Anuitas adalah cara pembayaran pinjaman dengan sejumlah uang yang sama setiap masa bunga.
BAB 1 BUNGA SEDERHANA.
BAB 2 KONSEP EKUIVALENSIA.
(rente,anuitas dan penyusutan)
TIME VALUE OF MONEY (NILAI WAKTU UANG). Analisis suatu proyek biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif lama (memerlukan waktu yang cukup lama) dimensi.
ANUITAS.
DISKONTO ILUSTRASI Erman meminjam uang sebesar Rp ,00 pada Koperasi “Subur”. Sebagai jasa pinjaman memberikan uang Rp ,00 sehingga pada.
ANUITAS. PENGERTIAN 2 Anuitas adalah cara pembayaran pinjaman dengan sejumlah uang yang sama setiap masa bunga.
BUNGA A. PENGERTIAN Bunga (Interest) adalah tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya.
BUNGA DAN DISKONTO.
Pertemuan Pertama Kompetensi Dasar : 3.7. Menganalisis pertumbuhan, peluruhan, bunga dan anuitas 4.7. Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan.
Transcript presentasi:

BUNGA A. PENGERTIAN Bunga (Interest) adalah tambahan uang sebagai jasa atas sejumlah modal yang ditanam atau kelebihan pembayaran dari yang seharusnya. Bunga biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%) terhadap modal awal dan diperhitungkan untuk setiap jangka waktu tertentu dan disebut suku bunga. Apabila suatu modal diperbungakan atas dasar bunga p% setiap tahun dan besar bunga yang dibayarkan pada akhir setiap tahun diambil (besarnya tetap) maka perhitungan bunga seperti itu disebut Bunga Tunggal. Sedangkan jika pada setiap akhir tahun bunganya tidak diambil maka bunga itu akan ditambahkan kepada modal dan berbunga lagi pada waktu berikutnya, perhitungan bunga seperti itu disebut Bunga Majemuk.

B. PERHITUNGAN BUNGA 1. Bunga Tunggal a. Dengan Rumus Keterangan : 1.  1. Bunga Tunggal   a. Dengan Rumus Keterangan : M = modal atau pokok pinjaman, I = interest (bunga) p = suku bunga dengan periode bunga 1 tahun t = periode pinjaman k = konstanta yang bergantung pada satuan t [k = 100 untuk t dalam tahun, k = 1.200 untuk t dalam bulan k = 36.000 atau k = 36.500 untuk dalam hari ]

Perhitungan I berdasarkan 1 tahun dihitung 365 hari disebut excact interest atau interest eksak, sedangkan jika 1 tahun dihitung 360 hari disebut ordinary interest atau interest biasa. Jika periode pinjaman t dinyatakan dari dan sampai tanggal tertentu, maka perhitungannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a.   Dihitung sesuai dengan tanggal kalender, disebut waktu eksak (exact time).   Dalam menentukan jumlah harinya dihitung hanya salah satu tanggal yang diberikan dan tidak keduanya. b. Dihitung berdasarkan 1 bulan = 30 hari, disebut waktu pendekatan (approximate time).

Contoh : Hitunglah interest eksak dan interest biasa berdasarkan waktu eksak dan waktu pendekatan atas modal Rp 500.000,00 dengan suku bunga 15% setahun dari 15 Mei 2005 sampai 17 Agustus 2005.

b.   Dengan Daftar Bunga Perhitungannya sama seperti cara pertama (a), hanya nilai dapat dilihat dalam daftar bunga   c.  Dengan Metode Pembagi Tetap Rumus dengan k = 36.000 dapat diubah bentuknya menjadi : Nilai disebut Angka Bunga dan disebut Pembagi Tetap. Jadi  Umumnya metode ini banyak dipakai jika harus mencari jumlah bunga/interest dari beberapa modal dalam periode pinjaman berbeda tetapi suku bunga sama.

Untuk penyelesaiannya dipakai ketentuan-ketentuan berikut :   1). Modal dibulatkan sampai rupiah terdekat 2). Angka bunga dibulatkan sampai rupiah terdekat 3). Interest (bunga) dibulatkan sampai sen Jika suku bunga (p) bukan pembagi 360, maka diselesaikan dengan metode Bagian Presen Sebanding atau Presen Seukuran. Contoh : Tentukan bunga dari Rp 750.000,00 yang diperbungakan selama 50 hari atas suku bunga 13 % setahun.

d. Dengan Metode Bagian Waktu Seukuran   Dengan metode ini, terlebih dahulu dicari dalam berapa hari suatu modal yang diperbungakan dengan suku bunga p% memberikan bunga 1% (  ) Perhitungan selanjutnya dilakukan berdasarkan bagian-bagian waktu tersebut. Jika hasil dari bukan bilangan bulat, maka perlu dicari p pembantu yang terdekat ( ) sehingga merupakan bilangan bulat. Contoh : Hitunglah bunga dari Rp 120.000,00 selama 87 hari dengan suku bunga 12% dengan menggunakan metode bagian waktu seukuran

Dengan metode ini terlebih dahulu dicari bagian modal berapa e. Dengan Metode Bagian Modal Seukuran Dengan metode ini terlebih dahulu dicari bagian modal berapa Yan yang akan memberi bunga sebesar jumlah hari bunga. Berdasarkan rumus , maka bagian modal yang memberi bunga I = t adalah M = Perhitungan selanjutnya dilakukan berdasarkan bagian-bagian modal tersebut.    

f. Diskonto Diskonto sebenarnya berarti memperkecil dengan cara mengurangi, tetapi lebih sering diartikan sebagai bunga yang dibayar dimuka pada waktu meminjam. Jika D = Diskonto NA = Nilai Akhir (besar uang yang dikembalikan / dipinjam) NT = Nilai Tunai (besar uang yang diterima) p = suku bunga (diskonto) maka D = NA – NT

Perhitungan Diskonto ada 2 cara, yaitu :   1). Dihitung terhadap Nilai Akhir (NA) Perhitungannya sama seperti dengan menggunakan Rumus Umum 2). Dihitung terhadap Nilai Tunai (NT) Bentuk disebut p% di bawah seratus Sedangkan bentuk disebut p% di atas seratus

Bunga Majemuk a. Nilai Akhir Modal Nilai Akhir Modal (Mn) adalah besar Modal (M) setelah dibungakan selama n periode berdasarkan suku bunga i = p% setiap periode. Contoh :   Suatu modal sebesar Rp 100.000.000,00 dibungakan selama 4 tahun 3 bulan berdasarkan bunga 5% setiap semester. Berapakah nilai akhir modal tersebut ?     

b.    Nilai Tunai Modal Mencari Nilai Tunai Modal (NT) berarti mencari besarnya Modal Awal (M) Contoh. Berapakah nilai tunai dari Rp 1.000.000,00 yang akan diterima 5,5 bulan yang akan datang, jika diperhitungkan berdasarkan suku bunga 2 % sebulan ?  

3. Rente Rente adalah Jumlah Nilai Akhir atau Nilai Tunai suatu pembayaran atau penerimaan periodik yang tetap besarnya   Menurut banyaknya angsuran, Rente dibedakan menjadi : 1. Rente terbatas (sementara) jika pembayaran / penerimaan periodiknya dilakukan dalam waktu yang terbatas 2.   Rente tak terbatas (kekal/abadi) jika pembayarannya tidak terbatas.

Menurut tunainya cicilan (saat pembayaran), rente dibedakan menjadi : 1.   Rente Pranumerando jika cicilan tunai dilakukan pada awal tiap periode 2.   Rente Postnumerando jika cicilan dilakukan pada tiap akhir periode   Menurut tanggal mulainya pembayaran, Rente dibedakan menjadi : 1.  Rente dimulai segera (Rente Langsung) jika pembayaran pertama dilakukan langsung pada permulaan atau akhir jangka waktu yang pertama 2. Rente yang ditangguhkan jika pembayaran pertamanya dilakukan setelah beberapa waktu lamanya.

a. Jumlah Nilai Akhir Rente   Jika pada tiap tanggal yang sama dengan periode waktu yang sama ditabung sebesar M selama n kali dengan suku bunga majemuk i=p% setiap periode, maka jumlah tabungannya pada saat tabungan terakhir (Sn) adalah : Contoh : Pada setiap tanggal 1, dimulai tanggal 1 Januari 2005, seseorang menabung di sebuah bank sebesar Rp 100.000,00. Berapakah jumlah tabungannya pada tanggal 1 Januari 2007 jika diperhitungkan berdasarkan suku bunga majemuk 2% sebulan ?

b.   Menghitung Besar tabungan setiap periode Contoh : Pada setiap tanggal 1, A menabung sejumlah uang yang sama banyaknya, dimulai 1 Januari 2005 dan berakhir 1 Oktober 2007. Jika A ingin mempunyai tabungan berjumlah Rp 2.000.000,00 pada 1 Oktober 2007 dan Ia menerima suku bunga majemuk 3% sebulan, barapakah Ia harus menabung setiap bulannya ? 

c.  Jumlah Nilai Tunai Rente Contoh : Seseorang akan menerima uang dari suatu yayasan sebesar Rp100.000,00 sekali pada setiap bulan selama 15 kali berturut-turut. Ia ingin menerima uangnya sekaligus pada penerimaan yang pertama. Berapa jumlah uang yang diterima orang itu jika bunga yang diperhitungkan 4% sebulan ?