PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKOOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
TEORI LEWIS “PERKEMBANGAN EKONOMI DALAM KEADAAN PENAWARAN TENAGA KERJA TIDAK TERBATAS” Dasar teori : Negara berkembang terdapat tenaga kerja berlebihan Kekurangan modal Keluasan tanah yang belum digunakan sangat terbatas Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
1. Masalah Kelebihan Tenaga Kerja Penawaran tenaga kerja tidak terbatas, pada mulanya akan dihadapi masalah kekurangan tenaga kerja trampil dan terdidik, tetapi dalam jangka panjang hal ini dapat di atasi dengan memperluas pendidikan. Dengan demikian hambatan pembangunan yang terutama adalah kekurangan modal dan kekayaan terbatas. Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
2. Tiga Aspek Pola Proses Pembangunan Analisis mengenai corak proses pertumbuhan itu sendiri Analisis mengenai faktor utama yang memungkinkan tingkat penanaman modal menjadi bertambah tinggi Analisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan proses pembangunan tidak seperti yang digambarkan, yaitu coraknya berubah Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
Asumsi Proses Pembangunan menurut Lewis Para pengusaha selalu memaksimumkan keuntungan Keuntungan maksimal akan dicapai apabila tingkat upah sama besarnya dengan tigkat produk marginal (marginal product) Selama penawaran tenaga kerja masih jauh melebihi dari yang diperlukan, tingkat upah tidak akan mengalami perubahan Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
DUA SEKTOR PEREKONOMIAN MENURUT LEWIS : Sektor Subsisten (subsistence): Sektor ekonomi yang kegiatannya terutama ditujukan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Jumlah tenaga kerja yang produktif yang berada di sektor subsisten produk marginalnya sangat minimal dan dapat di anggap sama dengan nol atau adakalanya negatif Walau demikian tingkat upah pada sektor subsisten ini tidak serendah seperti produk marginal tenaga kerja tersebut. Upah yang diterima setiap pekerja dianggap cukup untuk mempertahankan hidup keluarganya. Tingkat ini disebut tingkat subsisten atau cukup hidup. Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
Sektor Kapitalis : Tingkat upah lebih tinggi dari sektor subsisten, biaya hidup di sektor kapitalis lebih tinggi, para pekerja harus hidup di kota yang cara hidupnya lebih berdisiplin, cita rasa (taste) dan kedudukan sosial (sosial prestige) yang lebih tinggi dan adakalanya juga disebabkan adanya persatuan pekerja Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
CORAK PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI Proses pembangunan bermula dan selanjutnya terus menerus berlangsung sebagai akibat penanaman kembali keuntungan yang diperoleh dalam sektor kapitalis. Apabila sektor kapitalis memperoleh keuntungan dana tersebut akan ditanamkan kembali oleh para pengusaha. Kegiatan ini akan melahirkan sejumlah kesempatan kerja baru, meningkatkan produksi nasional dan dengan begitu pembangunan ekonomi tercipta. Proses pembangunan ini akan terus menerus berlangsung sehingga dapal perekonomian itu tidak terdapat lagi kelebihan tenaga kerja. Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
GAMBARAN GRAFIS DARI PROSES PEMBANGUNAN Upah Produk Marginal W – Tingkat Upah di Sektor Kapitalis P1Q1, P2Q2, P3Q3 dan P4Q4 menunjukkan tingkat produk marginal dari setiap pekr- ja tambahan di sektor Kapitalis. P4 P3 P2 P1 W Q1 Q2 Q3 Q4 S Jumlah Tenaga Kerja O N1 N2 N3 N4 Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
Prose Pembangunan dan Tingkat Taungan Pada permulaannya sebagian besar pendapatan nasional terdiri dari pendapatan atau produksi yang diperoleh dari sektor subsisten. Karena Produk marginal di sektor subsisten adalah nol, maka dalam keseluruhan proses pertumbuhan ekonomi pendapatan nasional dari sektor subsisten besarnya tetap. Berarti pembangunan ekonomi sama-sama lahir dari perluasan produksi sektor kapitalis dan ini menyebabkan peranannya dalam menciptakan pendapatan nasional menjadi bertambah besar apabila pembangunan bertambah tinggi. Dengan sendirinya tingkat keuntungan diperoleh di sektor kapitalis, dinyatakan sebagai prosentase dari pendapatan nasional akan semakin meningkat. Karena tingkat penanaman modal ditentukan oleh tingkat keuntungan maka ini berarti, bila taraf perkembangan ekonomi lebih tinggi, tingkat penanaman modal akan lebih tinggi pula. Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com
Faktor yang Menimbulkan Perubahan dalam Proses Pembangunan Apabila pembentukan modal berlangsung lebih cepat dari pertambahan penduduk. Ini akan menyebabkan kenaikkan produksi rata-rata di sektor subsisten yang selanjutnya menyebabkan kenaikkan produksi rata-rata di sektor subsisten yang selanjutnya menyebab kenaikkan produksi rata-rata di sektor pertanian dan sektor sektor subsisten pada keseluruhannya. Kenaikkan seperti ini mempertinggi upah di sektor subsisten dan selanjutnya mendorong kenaikkan upah di sektor kapitalis Dengan bertambahnya besarnya sektor kapitalis, term of trade (perbandingan perdagangan) antara sektor tersebut dengan sektor subsisten menjadi bertambah buruk. Ini berarti harga-harga hasil pertanian menjadi relatif lebih mahal dari sebelumnya. Kadaan ini juga aan mendorong kenaikkan upah di sektor kapitalis Kemajuan teknik mungkin timbul di sektor subsisten dan menyebabkan kenaikkan produktivitas dan kemajuan ini selanjutnya mendorong kenaikkan upah di sektor tersebut. Dan akhirnya walaupun tidak terdapat kenaikkan produktivitas di sektor kapitalis ada kemungkinan para pekerja ingin mengeca kehidupan yang lebih baik. mereka menuntut kenaikkan upah . Apabila berhasil maka tingkat upah di sektor kapitalis akan naik dan kenaikan ini selanjutnya akan menghapus surplus di sektor kapitalis tersebut Narotama - E.Mak Ayurai email : ayurai.management@gmail.com