WE ARE FAMILY PDT. ALEX LETLORA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI
EFESUS 2 : 19 – 22. I. Keadaan dahulu (ay 11-12). A) Ada dinding pemisah antara orang Yahudi dan orang kafir / non Yahudi. Orang kafir disebut sebagai ‘orang yang tidak bersunat’. ‘Sunat’ adalah tanda lahiriah, namun artinya terlalu dibesar- besarkan oleh orang Yahudi. Kata-kata Paulus dalam ay 11 menunjukkan bahwa ia tidak mementingkan sunat lahiriah. Yang ia pentingkan adalah ‘sunat hati’ (Ro 2:28,29 Fil 3:2- 3 Kol 2:11-13). Juga dikatakan bahwa orang kafir itu, yang tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketentuan yang dijanjikan (ay 12).
Tebalnya dinding pemisah ini bisa terlihat dari: 1) Orang kafir disebut anjing oleh orang Yahudi (bdk. Mat 15:26). 2) Kata-kata William Barclay dalam tafsirannya tentang surat Efesus: · Orang Yahudi punya kejijikan yang sangat besar terhadap orang kafir. · Mereka berkata bahwa orang kafir diciptakan oleh Allah untuk menjadi bahan bakar neraka. · Allah hanya mencintai Israel dari semua bangsa yang diciptakanNya. · Orang Yahudi tidak diperbolehkan membantu seorang ibu kafir yang akan melahirkan karena hal itu hanya membawa orang kafir lain masuk ke dalam dunia. · Kalau seorang Yahudi menikah dengan orang kafir, maka keluarganya mengadakan upacara penguburan, karena kontak semacam itu dengan orang kafir dianggap sama dengan kematian. · Orang Yahudi yang masuk ke dalam rumah orang kafir, menjadi najis.
3) Adanya tembok pemisah dalam Bait Allah yang memisahkan tempat ibadah untuk orang Yahudi dan tempat beribadah untuk orang kafir (yang telah diyahudikan). Tembok itu tingginya 3 hasta (135 cm), dan bertuliskan: “Pelanggar akan dihukum mati”. Bdk. Kis 21:27-31 - “(27) Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, (28) sambil berteriak: ‘Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini!
Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!’ (29) Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. (30) Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup. (31) Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar”.
B) Ada dinding pemisah antara orang kafir dengan Allah. 1) Orang kafir disebut ‘tanpa Kristus’, ‘tanpa pengharapan’, ‘tanpa Allah’ (ay 12). Memang ‘tanpa Kristus’ = ‘tanpa Allah’ (1Yoh 2:23) dan karena itu jelas adalah ‘tanpa pengharapan’. 2) Orang kafir disebut ‘jauh’ (ay 13,17), sedangkan orang Yahudi disebut ‘dekat’ (ay 17). Istilah ‘jauh’ dan ‘dekat’ sering digunakan dalam PL (Ul 4:7 Maz 148:14 Yes 49:1 Yes 57:19). Israel disebut ‘dekat’ karena Tuhan memberikan hukum-hukumNya kepada mereka (Maz 147:19-20). ‘Dekat’ dalam ay 17 berbeda dengan ‘dekat’ dalam ay 13. Sekalipun Israel disebut ‘dekat’, tetapi tetap ada dinding pemisah antara mereka dengan Allah. (ingat tabir pemisah antara ruang suci dengan ruang maha suci dalam Bait Allah). Tetapi orang kafir mempunyai dinding pemisah yang lebih tebal lagi, dan karena itu mereka disebut ‘jauh’. Paulus menyuruh mereka mengingat keadaan mereka dahulu (ay 11-12). Ini penting supaya mereka tetap rendah hati dan tetap ingat kasih Allah kepada mereka.
II ) Apa yang dilakukan oleh Kristus (ay 13-18). A) Mati. Kata-kata ‘darah’ (ay 13), ‘matiNya sebagai manusia’ (ay 15), ‘disalib’ (ay 16), semuanya menunjuk pada kematian Kristus. Kematian ini mempunyai akibat: 1) Batalnya hukum Taurat (ay 15). Apakah ay 15 ini bertentangan dengan Mat 5:17-18? Tidak! Ef 2:15 menunjuk pada ‘ceremonial law’ (hukum-hukum yang berhubungan dengan ibadah / kebaktian, seperti: korban bakaran, sunat, makanan najis, dsb), sedangkan Mat 5:17,18 menunjuk pada ‘moral law’ (hukum-hukum yang berhubungan dengan kehidupan moral, seperti 10 hukum Tuhan). 2) Robohnya dinding pemisah antara Yahudi dan kafir (ay 14). 3) Robohnya dinding pemisah antara Allah dan manusia (ay 13 - hanya untuk kafir; ay 16,18 - untuk Yahudi dan kafir). 4) Yahudi dan kafir diciptakan menjadi ‘satu manusia baru’ (ay 15b). ‘Satu manusia baru’ ini berarti ‘semua orang Kristen ditinjau sebagai suatu kesatuan’.
“The Closer we come to God, the closer we come to each other”
B) Memberitakan damai (ay 17). Ini jelas tidak ditujukan pada pelayanan Yesus selama tiga setengah tahun, karena waktu itu Ia hanya memberitakan Injil / Firman Tuhan kepada orang Yahudi / Israel (Mat 15:24). Jadi pemberitaan damai di sini (yang ditujukan kepada orang Yahudi dan kafir (ay 17), ditujukan kepada pelayanan Tuhan Yesus melalui rasul-rasul dan orang-orang kristen yang lain (bdk. 2Kor 5:18- 21).
KITA MEMPUNYAI RELASI YANG BARU DALAM KRISTUS YESUS (Efesus 2:19-22) 1) Kita bersatu dalam kerajaan Allah (United in God's Kingdom) - ayat 19a 2) Kita bersatu dalam keluarga Allah (United in God's Family) - ayat 19b-ayat 20 3) Kita bersatu dalam rumah Tuhan (United in God's Temple) - ayat 21-22 (bukan gedung, tetapi diri kita)
Kita hidup dalam jalinan kehendak Allah ( ingat doa Bapa Kami ). 1) KITA BERSATU DALAM KERAJAAN ALLAH (UNITED IN GOD'S KINGDOM) - AYAT 19A Kita hidup dalam jalinan kehendak Allah ( ingat doa Bapa Kami ). Segala sesuatu yang memuliakan Tuhan dan kebenaran-Nya – Mat. 6:33. Yesus adalah Kerajaan Allah – Mark 1 : 15. Memberi diri sepenuhnya bagi Yesus Kristus – Mat. 13 : 44. Hidup dalam kebenaran – Mat. 13 : 47 – 48 // Wahyu 22 : 11 – 13. Menjadi berkat di dunia – Luk. 13 : 20 – 21.
Berujung pada : ECCLESIA DOMESTICA. 2) KITA BERSATU DALAM KELUARGA ALLAH (UNITED IN GOD'S FAMILY) - AYAT 19B-AYAT 20 ”…Keluarga patut diberi nama yang indah yaitu sebagai Gereja rumah tangga (domestik). Ini berarti bahwa di dalam setiap keluarga Kristiani hendaknya terdapat bermacam-macam segi dari seluruh Gereja.” Sebagai Gereja, keluarga itu merupakan tubuh Yesus Kristus. Inilah panggilan khas keluarga Kristen dan apabila mereka menyadari panggilannya ini, maka keluarga menjadi persekutuan yang menguduskan, di mana orang belajar menghayati kelemahlembutan, keadilan, belaskasihan, kasih sayang, kemurnian, kedamaian, dan ketulusan hati. (bdk.Ef 1:1-4). Berarti : Kudus Setia Egaliterian Berujung pada : ECCLESIA DOMESTICA.
KELUARGA ALLAH BERARTI : Allah yang menjadi kepala. Kudus. Diutus.
3) Kita bersatu dalam rumah Tuhan (United in God's Temple) - ayat 21-22 Bangunan (ay 21-22). Dalam 1Kor 3:16 dan 1Kor 6:19, ‘setiap orang Kristen’ disebut sebagai Bait Allah. Tetapi, dalam Ef 2:21-22 ini, ‘seluruh orang Kristen’ digambarkan sebagai Bait Allah. Jadi setiap orang kristen adalah setiap batu yang menyusun Bait Allah. Kalau dahulu orang-orang kafir beribadah dalam Bait Allah secara terpisah (dipisahkan oleh dinding pemisah), maka sekarang bukan saja tidak ada dinding pemisah, bahkan mereka menjadi batu-batu penyusun Bait Allah. Jelas sekali bahwa Kristus yang sudah menghancurkan dinding pemisah itu, tidak menghendaki adanya dinding pemisah. Tetapi seringkali orang kisten membangun kembali dinding pemisah itu (bdk. apa yang dilakukan Petrus dalam Gal 2:11-14. Bandingkan juga dengan Kis 15).
JIKA KITA BAIT ALLAH , MAKA Ibadah tidak sekedar ‘cara’ tetapi ‘isi’. Semua keberadaan kita menjadi ‘ introductory ‘ dari peribadahan. Persembahan syukur diwujudkan dalam segala hal. Allah hadir maka ‘ jangan takut ‘. Mengalami pemulihan dalam hubungan dengan Allah. MAJU TERUS BERSAMA YESUS SEBAB JERIH LELAH KITA TIDAK PERNAH SIA-SIA.