Jakarta, 7 – 8 November 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi” INSINAS 2013 “PENGUATAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JAHE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN SEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI JAMU” (KP ) Prof. Dr. Samanhudi, SP, MSi Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
1. a. LATAR BELAKANG Bahan baku sebagian besar (80%) dari hutan atau habitat alami dan sisanya (20%) dari hasil budidaya tradisional Akibatnya terjadi erosi genetik pada beberapa tumbuhan obat penting Permasalahan bahan baku dalam pengembangan industri jamu di Indonesia Pengembangan teknik budidaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan baku industri jamu
1. b. TUJUAN 1.Menganalisa aspek produksi dan lingkungan beberapa tanaman biofarmaka penting : jahe, kunyit, kencur, dan temulawak. 2.Mendapatkan paket teknologi budidaya tanaman biofarmaka penting tersebut. 3.Menghasilkan publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau bereputasi internasional. 4.Menghasilkan makalah ilmiah yang disampaikan dalam seminar nasional atau internasional.
2. PERMASALAHAN DAN PENDEKATAN PEMECAHANNYA
3. METODE Kegiatan Tahun I (2013)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Tinggi Tanaman Perlakuan Tinggi tanaman (cm) P0 (tanpa pupuk kandang) 65,08 a P1 (pupuk kandang ayam) 81,50 b P2 (pupuk kandang kambing) 85,92 b P3 (pupuk kandang sapi) 90,00 b Perlakuan Tinggi tanaman (cm) M0 (tanpa CMA) 70,60 a M1 (CMA 5 g/tanaman) 84,33 b M2 (CMA 10 g/tanaman) 76,48 ab M3 (CMA 15 g/tanaman) 82,08 b
4. HASIL DAN PEMBAHASAN b. Jumlah Daun Perlakuan Jumlah daun P0 (tanpa pupuk kandang) 26,83 a P1 (pupuk kandang ayam) 51,17 b P2 (pupuk kandang kambing) 49,63 b P3 (pupuk kandang sapi) 56,38 b Perlakuan Jumlah daun M0 (tanpa CMA) 34,42 a M1 (CMA 5 g/tanaman) 50,04 b M2 (CMA 10 g/tanaman) 41,79 ab M3 (CMA 15 g/tanaman) 48,75 b
4. HASIL DAN PEMBAHASAN c. Jumlah Anakan Perlakuan Jumlah anakan P0 (tanpa pupuk kandang) 6,87 a P1 (pupuk kandang ayam) 11,54 b P2 (pupuk kandang kambing) 10,79 b P3 (pupuk kandang sapi) 10,88 b Perlakuan Jumlah anakan M0 (tanpa CMA) 8,00 a M1 (CMA 5 g/tanaman) 10,63 b M2 (CMA 10 g/tanaman) 9,54 ab M3 (CMA 15 g/tanaman) 9,92 b
4. HASIL DAN PEMBAHASAN d. Berat Segar Tanaman Perlakuan Berat segar tanaman (g) P0 (tanpa pupuk kandang) 207,22 a P1 (pupuk kandang ayam) 274,73 b P2 (pupuk kandang kambing) 258,35 b P3 (pupuk kandang sapi) 297,00 b Perlakuan Berat segar tanaman (g) M0 (tanpa CMA) 252,06 a M1 (CMA 5 g/tanaman) 265,20 a M2 (CMA 10 g/tanaman) 280,66 a M3 (CMA 15 g/tanaman) 266,36 a
4. HASIL DAN PEMBAHASAN e. Berat Kering Tanaman Perlakuan Berat kering tanaman (g) P0 (tanpa pupuk kandang) 14,80 a P1 (pupuk kandang ayam) 20,35 b P2 (pupuk kandang kambing) 20,17 b P3 (pupuk kandang sapi) 22,05 b Perlakuan Berat kering tanaman (g) M0 (tanpa CMA) 18,46 a M1 (CMA 5 g/tanaman) a M2 (CMA 10 g/tanaman) 20,00 a M3 (CMA 15 g/tanaman) 19,73 a
4. HASIL DAN PEMBAHASAN f. Berat Segar Rimpang Perlakuan Berat segar rimpang (g) P0 (tanpa pupuk kandang) 310,50 a P1 (pupuk kandang ayam) 447,26 ab P2 (pupuk kandang kambing) 550,74 b P3 (pupuk kandang sapi) 572,13 b Perlakuan Berat segar rimpang (g) M0 (tanpa CMA) 424,53 a M1 (CMA 5 g/tanaman) 625,95 b M2 (CMA 10 g/tanaman) 540,16 b M3 (CMA 15 g/tanaman) 565,27 b
5. KESIMPULAN Tidak terdapat interaksi antara pemberian tiga jenis pupuk kandang (ayam, kambing, sapi) dengan perlakuan dosis mikoriza terhadap semua variabel pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman jahe. Pemberian pupuk kandang ayam, kandang kambing, dan kandang sapi memberikan pengaruh yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jahe, pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar tanaman, berat kering tanaman, dan berat segar rimpang jahe. Perlakuan mikoriza pada berbagai dosis (5, 10, dan 15 g/tanaman) dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan berat segar rimpang jahe, namun tidak berpengaruh terhadap berat segar dan berat kering tanaman.
6. LAMPIRAN (PHOTO dan LUARAN)
Luaran Penelitian 1.Didapatkan paket teknologi budidaya tanaman biofarmaka penting (Jahe, Temulawak, Kencur, Kunyit). 2.Dihasilkan publikasi dalam jurnal ilmiah internasional : Journal of Medicinal Plants Research (ISSN ; Terindeks dalam SCOPUS), Journal of Agricultural Science and Technology (ISSN ; Terindeks dalam EBSCO), Journal of Life Sciences (ISSN ; Terindeks dalam EBSCO); dan International Journal of Biology, Pharmacy and Allied Sciences (IJBPAS), ISSN , Google Scholar. 3.Dihasilkan makalah ilmiah yang disampaikan dalam seminar nasional atau internasional.