Tiga Karakteristik Kehidupan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keunikan Ajaran Buddha
Advertisements

Kamma What determines a successful business? •Random events? •Luck? •Fate? •Will of a god? •Hard work, market research, innovation, flexibility, precision,
Bagaimana Menghadapi Kematian All of us fear death. This is perfectly natural. However, death is part of life. Once we are born, we will have to die. No.
31 Alam Kehidupan.
Meditasi.
Empat Kebenaran Mulia Jalan Ariya Berunsur Delapan
Love comes to those who still hope although they’ve been disappointed,to those who still believe although they’ve been betrayed,to those who still love.
Bagaimana mempraktekkan ajaran Buddha sebagai seorang umat awam – Bagian 1
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Introduction-Perkenalan
Understanding human behavior (Prilaku manusia). Human?  Sigmund Freud; human beings are just mechanical creatures, whom he views as prisoners of primitive.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Meditasi.
2. Introduction to Algorithm and Programming
Once there was a man who asked God for a flower and a butterfly Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada Tuhan sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu.
Cultural Determinants of Schemas
RESOLUTION DECISIONS.. “Do I STAY? Or should I GO?” “Is He (or She) the RIGHT one for me?” “Should I BUY this? Or SELL that?” “Should I INVEST in.
Honesty often hurts Kejujuran seringkali menyakitkan But lie hurts more when it is found out Tapi kebohongan lebih menyakitkan saat diketahui.
TEKNIK PENGINTEGRALAN
Geography of SMA N 1 Manyar
Funny... How $10 looks so big When we take it to Masjid And so small when we take it to the supermarket Lucu... Bagaimana uang 10 Dollar nampak begitu.
HUKUM Ditinjau Dari Agama Buddha
Menjadi Orang yang Percaya Diri Pertemuan 9 Matakuliah: CB 1 Tahun:
Verb Tense Tense denotes the time of the action indicated by a verb. The time is not always the same as that indicated by the name of the tense.
TILAKKHANA DAN PATICCA SAMUPPADA
Chapter 10 – The Design of Feedback Control Systems PID Compensation Networks.
Samples: Smart Goals ©2014 Colin G Smith
A Never Die Hero A teacher is a... Without a strings attached They are candles in the dark We could have an open mind because the strands of... Our souls...
LEARNING CYCLE Written by : Agung Purnomo Speaker by : Ust. Hannan.
Komunitas Parapsikologi
Konsep pemrograman LOOP
Ontologi Administrasi
HIDUP DALAM GOD’S NATURE
KONSEP DIRI.
Attitude and Personality
O N T O L O G I I L M U ONTOLOGI : onto yang berarti wujud (being) dan logi yang artinya ilmu jadi ontologi berarti ilmu tentang wujud atau ilmu tentang.
METODE2 KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
Communication and Self Disclosure
Breakfast Make Children Smarter
Content Structure.
Konsep diri dan Penyingkapan diri
By: Bianca, Jennifer, Anny.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Software Engineering Rekayasa Perangkat Lunak
Covenant in the Body of Christ
P B G L T R O G O N I E A T U A I A P U U N N G [TGS7404] 2 SKS teori
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Open and Closed Social Stratification
Master data Management
Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi
MemahamiISLAM Sebagai Pandangan Hidup Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi.
SAHAM GRUP ASTRA PERIODE JULI 2009 S.D. MARET 2010
Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
How the Challenges Make You A Perfect Event Organiser.
Things You Need to Know Before Running on the Beach.
Don’t Forget to Avail the Timely Offers with Uber
Suhandi Wiratama. Before I begin this presentation, I want to thank Mr. Abe first. He taught me many things about CorelDRAW. He also guided me when I.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Simultaneous Linear Equations
O N T O L O G I I L M U ONTOLOGI : onto yang berarti wujud (being) dan logi yang artinya ilmu jadi ontologi berarti ilmu tentang wujud atau ilmu tentang.
Take a look at these photos.... Also, in case you're wondering where this hotel is, it isn't a hotel at all. It is a house! It's owned by the family of.
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
Algoritma & Pemrograman 1 Achmad Fitro The Power of PowerPoint – thepopp.com Chapter 3.
Lesson 2-1 Conditional Statements 1 Lesson 2-1 Conditional Statements.
Right, indonesia is a wonderful country who rich in power energy not only in term of number but also diversity. Energy needs in indonesia are increasingly.
TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEST KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR MATERI By: MICHAEL JACKSON START.
"More Than Words" Saying I love you, Is not the words, I want to hear from you, It's not that I want you, Not to say but if you only knew, How easy, it.
MemahamiISLAM Sebagai Pandangan Hidup Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi.
Draw a picture that shows where the knife, fork, spoon, and napkin are placed in a table setting.
Wednesday/ September,  There are lots of problems with trade ◦ There may be some ways that some governments can make things better by intervening.
Transcript presentasi:

Tiga Karakteristik Kehidupan

Tiga Karakteristik Kehidupan The Buddha discovered that all beings possess Tiga Karakteristik Kehidupan : Anicca – Impermanence Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self

Tiga Karakteristik Kehidupan Buddha menemukan bahwa semua makhluk memiliki Tiga Karakteristik Kehidupan : Anicca – Impermanence Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self

Tiga Karakteristik Kehidupan Buddha menemukan bahwa semua makhluk memiliki Tiga Karakteristik Kehidupan : Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self

Tiga Karakteristik Kehidupan Buddha menemukan bahwa semua makhluk memiliki Tiga Karakteristik Kehidupan : Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / penderitaan Anatta – Insubstantiality / Non-self

Tiga Karakteristik Kehidupan Buddha menemukan bahwa semua makhluk memiliki Tiga Karakteristik Kehidupan : Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan All things are impermanent, and everything is in the process of changing into something else.  For example, we are all in the process of aging.  Even the stars and galaxies are in the process of change.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Segala sesuatu tidak kekal dan segala sesuatu dalam proses perubahan menjadi sesuatu yang lainnya.  For example, we are all in the process of aging.  Even the stars and galaxies are in the process of change.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Segala sesuatu tidak kekal dan segala sesuatu dalam proses perubahan menjadi sesuatu yang lainnya.  Sebagai contohnya, kita semua dalam proses penuaan. Bahkan bintang dan galaxi juga dalam proses perubahan.

Tiga Karakteristik Kehidupan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Because all things are impermanent, existence is subject to dukkha.  There will always be the craving for the pleasant, and the aversion to the unpleasant, resulting from the ever-changing nature of existence.

Tiga Karakteristik Kehidupan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Karena segala sesuatu tidak kekal, kehidupan adalah sasaran dari dukkha.  There will always be the craving for the pleasant, and the aversion to the unpleasant, resulting from the ever-changing nature of existence.

Tiga Karakteristik Kehidupan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Karena segala sesuatu tidak kekal, kehidupan adalah sasaran dari dukkha.  Selalu saja ada hasrat dengan hal yang menyenangkan, dan keengganan dengan hal yang tidak menyenangkan, yang berasal dari sifat alami kehidupan yang senantiasa berubah.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri There is no permanent or unchanging self.  The 'self' which we are conditioned to believe exists, is comprised of nothing more than different mental and physical constituents, which are in a state of constant change because of Cause and Effect.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Tidak ada diri yang kekal atau diri yang tidak berubah.  The 'self' which we are conditioned to believe exists, is comprised of nothing more than different mental and physical constituents, which are in a state of constant change because of Cause and Effect.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Tidak ada diri yang kekal atau diri yang tidak berubah.  ‘Diri’ yang keberadaannya kita percayai, tak lain hanya terdiri dari berbagai unsur mental dan jasmani, yang dalam keadaan yang terus berubah oleh proses Sebab dan Akibat.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta Tanpa inti / Tanpa diri ‘Atta’ atau ‘Atman’ berarti ‘diri’ atau ‘jiwa yang kekal’. Oleh sebab itu ‘anatta’ berarti ‘tanpa-diri’ atau ‘tanpa jiwa yang kekal’.  We are composed of mind (nama) and body (rupa), which can be broken down into separate elements called the Five Aggregates which are constantly changing.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri ‘Atta’ atau ‘Atman’ berarti ‘diri’ atau ‘jiwa yang kekal’. Oleh sebab itu ‘anatta’ berarti ‘tanpa-diri’ atau ‘tanpa jiwa yang kekal’.  Kita terdiri dari mental (nama) dan jasmani (rupa), yang dapat dipisahkan menjadi elemen-elemen yang berbeda yang disebut Lima Kelompok Kehidupan yang senantiasa berubah.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Matter – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Materi – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Materi – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Materi – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Materi – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Lima kelompok kehidupan : 1. Materi – Rupa 2. Kesadaran – Vinnana 3. Perasaan – Vedana 4. Bentuk-bentuk pikiran – Sankhara 5. Persepsi – Sanna

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : In conventional reality, we are distinct and identifiable entities. In ultimate reality, we are no more than concepts or fabrications.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Dalam realitas konvensional, kita bersifat nyata dan merupakan identitas yang sungguh-sungguh ada. In ultimate reality, we are no more than concepts or fabrications.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Dalam realitas konvensional, kita bersifat nyata dan merupakan identitas yang sungguh-sungguh ada. Dalam realitas pokok, kita tidak lebih dari konsep-konsep atau sesuatu yang bersifat tidak nyata.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Sebagai contohnya, secara konvensional kita hadir sebagai seorang individu dengan sebuah nama. But ultimately, we are composed of different physical parts which make up our body, and the various aspects of our mind such as our Perasaan and memories.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Sebagai contohnya, secara konvensional kita hadir sebagai seorang individu dengan sebuah nama. Tetapi secara pokok, kita terdiri dari berbagai bagian jasmani yang membentuk tubuh kita, dan berbagai aspek dari pikiran kita seperti perasaan dan ingatan kita.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Namun, tubuh dan pikiran kita dalam keadaan yang senantiasa berubah. Jutaan sel dalam tubuh kita mati dan digantikan setiap detiknya. We have different Perasaan all the time and we acquire new memories and lose old ones.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Namun, tubuh dan pikiran kita dalam keadaan yang senantiasa berubah. Jutaan sel dalam tubuh kita mati dan digantikan setiap detiknya. Kita memiliki perasaan yang berbeda setiap saat dan kita memperoleh ingatan baru dan melupakan yang lama.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Orang yang masuk ke dalam kelas ini berbeda dengan orang yang sedang duduk di sini saat ini, dan orang yang meninggalkan kelas ini akan menjadi orang yang berbeda lagi. Ultimately therefore, we do not have any permanent substance as we are changing all the time.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Orang yang masuk ke dalam kelas ini berbeda dengan orang yang sedang duduk di sini saat ini, dan orang yang meninggalkan kelas ini akan menjadi orang yang berbeda lagi. Pada pokoknya, kita tidak memiliki kandungan yang kekal karena kita berubah sepanjang masa.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Diri yang kita lihat sebagai nyata dan kekal, hanyalah konsep belaka atau tidak nyata. However, in order to function in conventional reality, we will still need to see ourselves as enduring and distinct entities.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Realitas konvensional dan pokok : Diri yang kita lihat sebagai nyata dan kekal, hanyalah konsep belaka atau tidak nyata. Namun, untuk berfungsi dalam realitas konvensional, kita masih perlu melihat diri kita sebagai unsur nyata yang sungguh-sungguh ada dan yang bertahan.

Tiga Karakteristik Kehidupan Terkecuali kita mempraktekkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, maka tidak mudah untuk melihat Tiga Karakteristik Kehidupan. This is due to the natural human instincts of : Self-protection Self-preservation

Tiga Karakteristik Kehidupan Terkecuali kita mempraktekkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, maka tidak mudah untuk melihat Tiga Karakteristik Kehidupan. Hal ini sehubungan dengan sifat alami manusia akan : Self-protection Self-preservation

Tiga Karakteristik Kehidupan Terkecuali kita mempraktekkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, maka tidak mudah untuk melihat Tiga Karakteristik Kehidupan. Hal ini sehubungan dengan sifat alami manusia akan : Perlindungan diri Self-preservation

Tiga Karakteristik Kehidupan Terkecuali kita mempraktekkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, maka tidak mudah untuk melihat Tiga Karakteristik Kehidupan. Hal ini sehubungan dengan sifat alami manusia akan : Perlindungan diri Pertahanan diri

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Kebodohan batin dan khayalan Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Kebodohan batin dan khayalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Kebodohan batin dan khayalan Dukkha – Nafsu keinginan dan keengganan Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Kebodohan batin dan khayalan Dukkha – Nafsu keinginan dan keengganan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Kebodohan batin dan khayalan Dukkha – Nafsu keinginan dan keengganan Anatta – Kemelekatan pada ego atau diri Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Unsatisfactoriness / Suffering Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Insubstantiality / Non-self Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Beginning to understand the Three Characteristics is to begin to see the true nature of our existence and the way to enduring peace and happiness.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Permulaan untuk memahami tiga karakteristik adalah awal untuk melihat sifat sejati dari kehidupan kita dan jalan menuju perdamaian dan kebahagiaan abadi.

Tiga Karakteristik Kehidupan Anicca – Ketidak-kekalan Dukkha – Ketidak-puasan / Penderitaan Anatta – Tanpa inti / Tanpa diri Dan jalan untuk sungguh-sungguh memahami Tiga karakteristik adalah dengan mempraktekkan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Dipersiapkan oleh T Y Lee www.justbegood.net