Berkelas
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS : IX SEMESTER : 2 (DUA) STANDAR KOMPETENSI MENAMPILKAN PRESTASI DIRI SESUAI KEMAMPUAN DEMI KEUNGGULAN BANGSA
AMATI BAIK-BAIK GAMBAR-GAMBAR BERIKUT INI !!!
Pernahkah kalian memiliki prestasi seperti mereka? Jika belum pernah, tentu kalian ingin berprestasi seperti mereka? Apa yang dimaksud dengan prestasi?? Bagaimana cara mengasah bakat dan potensi sebagai modal berprestasi??? Pelajari materi berikut ini
PRESTASI Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah seseorang lakukan/kerjakan. Prestasi yang maksimal tidak diperoleh secara kebetulan dan tidak akan datang dengan sendirinya. Lalu, bagaimana hubungan antara prestasi diri dengan keunggulan suatu bangsa? Keunggulan suatu bangsa tergantung oleh manusianya. Sebuah bangsa akan maju apabila manusianya memunyai prestasi yang maksimal. Apabila manusia dalam suatu bangsa bersikap masa bodoh dan tidak berprestasi, maka akan dipastikan bangsa tersebut akan terpuruk dan kehilangan saya saingnya dengan bangsa lain yang lebih maju serta lebih mampu memacu warga negaranya untuk menjadi manusia yang berprestasi
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal, maka seseorang harus mengusahakan dengan sekuat tenaga melalui berbagai upaya, antara lain sebagai berikut. 1. Tekun dan rajin, yaitu terbiasa memanfaatkan waktu dengan tindakan bermanfaat dan menghindari sikap serta tindakan sia-sia, baik dalam bekerja maupun belajar. 2. Disiplin, yaitu selalu menghargai waktu, aktif melakukan kegiatan positif, serta selalu tuntas dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. 3. Bekerja keras, yaitu menghindari sikap bermalas-malasan dalam bekerja. 4. Percaya diri, yaitu berperilaku atas dasar suara hati yang positif dalam menghadapi berbagai permasalahan. 5. Mandiri, yaitu selalu bersikap dan berperilaku yang lebih mengandalkan inisiatif, tanggung jawab, dan kemampuan diri sendiri & menghindari sikap terlalu menggantungkan diri dengan pihak lain. 6. Kesediaan untuk mau menerima masukan dan kritik dari orang lain.
Manusia selalu dapat berkembang menjadi manusia yang berprestasi dan berkualitas. Perkembangan tersebut dapat dirintis mulai dari hal yang kecil, namun dilaksanakan dengan penuh perhatian, tekun, teliti, dan selalu mengutamakan kualitas. Untuk berkembang menjadi manusia berprestasi ada beberapa faktor yang menjadi penghalang. Agar menjadi manusia berprestasi, faktor-faktor penghalang itu harus dikikis dan dihilangkan dari dalam diri. Faktor-faktor penghalang tersebut adalah: melihat dirinya secara negatif (merasa rendah diri), tidak mau menerima diri apa adanya, tidak mau dikoreksi atau dikritik oleh orang lain, bersikap egois atau mementingkan diri sendiri, sombong, rasa takut tidak berhasil, malas, dan tidak percaya diri.
Ciri-ciri manusia berprestasi antara lain sebagai berikut. Bersedia menanggung resiko. Tabah menanggung penderitaan. Berani bangkit bila jatuh dari keterpurukan hidup. Berpikiran kreatif. Peka terhadap situasi dan kondisi sekitar. Tekun dan menghargai waktu. Memiliki rasa tanggung jawab. Setia (dapat dipercaya). Memiliki kepedulian dan semangat berkorban. Rendah hati. Berpandangan luas
POTENSI DIRI Setiap orang selalu mendambakan hidup sukses dan berprestasi. Untuk dapat hidup sukses dan berprestasi, mereka harus mampu mengetahui dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Potensi diri adalah kemampuan yang memunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Agar dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal, maka setiap orang harus mengenal diri pribadinya lebih dahulu. Potensi merupakan suatu daya yang dimiliki oleh manusia, tetapi daya tersebut masih terpendam dalam diri yang bersangkutan. Setiap manusia pada dasrnya memiliki potensi, tetapi tidak setiap manusia berkehendak dan mau bekerja keras untuk mendayagunakan potensi tersebut.
Menurut Howard Gardner, salah satu potensi yang ada dalam diri manusia adalah intelegensi (kecerdasan). Suatu kemampuan disebut intelegensi apabila menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan untuk memecahkan persoalan serta kesulitan yang ditemukan dalam kehidupan. Dari hasil penelitian Gardner, ditemukan paling sedikit 9 jenis intelegensi yang dimiliki oleh manusia yang apabila diasah dapat berkembang menjadi sebuah prestasi diri. Sembilan jenis intelegensi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Intelegensi linguistik Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif, baik secara lisan dan tertulis. Intelegensi linguistik biasanya dimiliki oleh para editor, jurnalis (wartawan), penulis, pencipta puisi, dan sebagainya. 2. Intelegensi matematis-logis Kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan serta pengolahan bilangan dan logika secara efektif. 3. Intelegensi ruang Kemampuan untuk menangkap dunia/ruang visual secara cepat. Intelegensi ruang bisanya dimiliki oleh para pemburu, navigator, arsitek, dan sebagainya.
4. Intelegensi kinestetik Kemampuan untuk menggunakan bagian-bagian tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan. Intelegensi kinestetik biasanya dimiliki oleh para aktor/aktris, penari, atlet senam, dan sebagainya. 5. Intelegensi musikal, yaitu kemampuan untuk mengembangkan dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik/suara. 6. Intelegensi interpersonal Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, watak, dan temperamen orang lain. 7. Intelegensi intrapersonal Kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif (menyesuaikan diri). 8. Intelegensi naturalis Kemampuan kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami lingkungan (flora/tumbuh-tumbuhan dan fauna/dunia hewan) dengan baik. 9. Intelegensi eksistensial Kemampuan yang berhubungan dengan kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam dalam kehidupan manusia
BAKAT Coba kamu lihat dirimu sendiri. Bakat apa yang kamu miliki?Sudahkah bakat itu kamu kembangkan? Bagaimana caramu mengembangkan bakat yang dimiliki? Setiap orang memiliki bakat sendiri-sendiri yang harus dikembangkan
Secara garis besar, potensi diri meliputi bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Bakat (attitude) merupakan kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar terwujud. Adapun kemampuan adalah suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Menurut Yoesoef Moesirwan sebgaimana dikutip oleh Alex Sobur, terdapat empat macam bakat dan kemampuan berdasarkan sifat prestasinya. Empat macam bakat dan kemampuan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Bakat reproduktif, yaitu kemampuan untuk memproduksi kembali hasil pekerjaan orang lain dan menguraikan kembali dengan tepat sesuai pengalaman sendiri. 2. Bakat aplikatif, yaitu kemampuan untuk menerapkan, mengubah, dan menerangkan pendapat, buah pikiran serta metode yang berasal dari orang lain.
3. Bakat interpretatif, kemampuan menerangkan dan menangkap hasil pekerjaan orang lain. 4. Bakat produktif, yaitu kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru berupa ilmu pengetahuan, pembangunan, dan bidang-bidang kehidupan yang berharga. Usaha untuk mewujudkan bakat seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. 1. Faktor intern, yaitu faktor yg berasal dari dalam diri seseorang yang ikut memengaruhi terwujudnya bakat dan kemampuan. Yang termasuk faktor intern, antara lain minat terhadap suatu bidang, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi masalah, serta tanggung jawab terhadap bidang yang sedang ditekuni. 2. Faktor ekstern, yaitu faktor dari luar atau faktor lingkungan yang ikut memengaruhi terwujudnya bakat seseorang. Yang termasuk faktor ekstern, antara lain kesempatan, sarana dan prasarana, dukungan/dorongan dari orang lain, dan sebagainya.
Hubungan antara potensi diri dengan prestasi diri sangat erat, karena untuk berprestasi seseorang harus mengenali terlebih dahulu potensi yang ada dalam dirinya. Potensi diri yang negatif harus dihilangkan, sebaliknya potensi yang positif harus dimunculkan. Jadi kita seharusnya memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Orang yang punya potensi disebut juga dengan manusia unggul. Terlebih jika dia dapat mewujudkan potensinya dengan baik, akan tetapi jangan sampai menjadi sombong. Ciri-ciri manusia unggul adalah : 1. Memiliki keimanan yang utuh. 2. Melaksanakan amal ibadah 3. Memiliki akhlak mulia, yang terdiri dari amanah, ikhlas, tekun, berdisiplin, bersyukur, sabar, dan adil.
REFLEKSI DIRI SELAMAT BELAJAR Setelah mengikuti pembelajaran ini, cobalah kalian adakan refleksi diri sebagai berikut. Sudahkah kalian memiliki kemampuan sebagaimana yang diharapkan pada bagian awal uraian bab ini? 2.Adakah hal-hal yang belum kalian pahami? 3.Adakah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam mengikuti pembelajaran ini? Jika ada, tanyakan dan sampaikan hal itu kepada guru kalian. SELAMAT BELAJAR