Semangat Gotong Royong

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
5 JULI AGENDA-AGENDA MENDASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI DIY WURYADI KETUA DEWAN PENDIDIKAN DIY.
Advertisements

Lembaga Pertanian di Desa
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
MEMBANGUN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL
PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MEMBANGUN PENDIDIKAN BERKARAKTER DAN BERBUDAYA
Pentingnya Daerah dalam Bingkai NKRI
PANCASILA 4 HAKIKAT PANCASILA
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
KEPALA BIRO BINA MENTAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Sejarah Kejayaan Nasional CPE 101 Pendidikan Pancasila Disusun: Imam Syafei, Drs, MSi.
Paparan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS)
Budi pekerti Budi Pekerti mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu :  Perbuatan( Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh  Pikiran yang.
SUMBER NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI
BERTOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN PPKn UAD
PANCASILA DAN NKRI Oleh: Ali Usman.
IDENTITAS NASIONAL.
Politik Luar Negeri Indonesia
PROSES KEBANGKITAN NASIONAL PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME 1.MENINJAU CARA BERJUANG RAKYAT SEBELUM TAHUN 1908 Hingga tahun 1908, Pemerintah.
Yoga Gandara : Pengabdian Sesuai Profesi
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pengertian Negara Etimologi
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
NILAI-NILAI KEJUANGAN,PEMBANGUNAN KARAKTER, DAN KETAHANAN NASIONAL
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
IDENTITAS NASIONAL INDONESIA
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
OTONOMI BIDANG PERTANAHAN
Desa Siaga Kelompok 5 Restu Anandya P Ulil Nur Fariz .A
“ SEJARAH PAHAM KEBANGSAAN BANGSA INDONESIA”
Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Diskripsi Keberagaman Bangsa Indonesia
IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI
UNIERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY)
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
WAWASAN KEBANGSAAN KELOMPOK 3.
Presented By: Lailatul Hikmah
KEBIJAKAN PERENCANAAN KEISTIMEWAAN DIY
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA RKRI NEXT.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL PERTEMUAN 13
Membiasakan Perilaku Patriotik
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
Militer dan Budaya Politik Indonesia
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. INDONESIA MASA KINI PANCASILA MASA GITU DISUSUNO L E H : 1. DISUSUNO L E H :
Pendidikan Kewarganegaraan
KONSEP POKOK DALAM SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA (Jacobus Ranjabar, S
PENDIDIKAN BELA NEGARA Anita Latifah, S.Si, MH. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara a.Situasi NKRI terbagi dalam Periode-periode Periode yang.
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG. JUMLAH PENDUDUK 237 JUTA JIWA (BPS 2010) DAN SEKARANG JUTA JIWA 700 BAHASA DAERAH 1128 SUKU BANGSA.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi NKRI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1.Ganda Hevit Novika E.k Magdallena Mohamad Riski.
Konsep Koperasi OLEH :Deni Adriani,M.Pd
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &
Wawasan Nusantara  Latar belakang timbulnya Wawasan Nusantara  Konsep Wawasan Nusantara A) Hakikat, Asas dan Arah WN B) Unsur dasar WN C) Kedudukan,
Transcript presentasi:

Semangat Gotong Royong

Sumber Ajaran Nilai – Nilai Pancasila Nilai – Nilai Pancasila bukan di ambil dari nilai – nilai bangsa asing namun merupakan refleksi kepribadian bangsa yang bersumber pada Tata Nilai Agama dan Tata Nilai Budaya yang tumbuh dan berkembang di Nusantara sejak Bangsa Indonesia ada. Maka pada hakekatnya melestarikan dan melaksanakan tata nilai Budaya berarti juga melestarikan dan melaksanakan Nilai – Nilai yang terkandung dalam Pancasila Tata Nilai Budaya mengajarkan mengenai kebijakan, kebaikan, kebenaran, dan keindahan.

Tata Nilai Budaya Kegotong Royongan dalam Budaya Jawa Yogyakarta terungkap pada falsafah dan berbagai ujaran. Falsafah Golong Gilig Ujaran sabaya mati, sabaya mukti Ujaran saiyek saéka kapti Ujaran sepi ing pamrih, ramé ing gawé

falsafah golong – gilig Makna yang lebih dalam lagi dari falsafah Golong-Gilig ini adalah Manunggaling Kawula Gusti. Kawula berarti Rakyat dan Gusti berarti Raja (pimpinan), atau Kawula yang berarti Raja (pimpinan) dan Gusti yang berarti Tuhan Sang Pencipta. Manunggaling Kawula (Rakyat) dengan Raja (Pemerintah) diwujudkan dengan Gotong Royong, Rakyat percaya kepada pemerintah dan mendukung kebijakan pemerintah serta pemerintah harus melindungi, mengayomi, dan membimbing rakyatnya.

sabaya mati, sabaya mukti Hidup bersama dalam masyarakat dituntut adanya solidaritas atau kesetiakawanan sosial antar anggota masyarakat, baik dalam keadaan senang maupun susah (sabaya mati, sabaya mukti).

saiyek saéka kapti Satu sama lain harus tolong-menolong, bantu-membantu, sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat dihadapi dan diselesaikan secara lebih ringan dan memadai. Terlebih lagi, dalam menangani urusan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, antar anggota masyarakat hendaknya seia-sekata, bekerja sama, bergotong-royong bahu-membahu (saiyek saéka kapti) merampungkan urusan bersama dengan sebaik-baiknya.

sepi ing pamrih, ramé ing gawé Bahkan, demi kepentingan umum, orang janganlah berhitung-hitung akan imbalan bagi pekerjaan yang dilakukannya (sepi ing pamrih, ramé ing gawé) karena bekerja demi kepentingan umum itu merupakan wujud keutamaan tugas yang harus diemban manusia sebagai makhluk Tuhan dalam rangka memperindah dan menjaga kelestarian dunia (hamemayu hayuning bawana), agar dunia senantiasa dapat memberi perasaan aman dan damai (ayom ayem) bagi penghuninya.

Kegotongroyongan dalam Lintasan Sejarah Kegotong royongan masyarakat dengan Pangeran Mangkubumi (HB I) dalam melawan Belanda di peringati dengan Tugu Golong Gilig SO I Maret : merupakan wujud nyata kegotongroyongan antara masyarakat, tentara, pemerintah RI, dan Kraton waktu itu dalam mempertahakan NKRI Perjuangan dalam mempertahankan NKRI tersebut pada masa orde baru di peringati juga sebagai Hari Kesetiakawanan Nasional karena menggambarkan kegotongroyongan antara Rakyat Yogyakarta yang mau menerima dan membantu pengungsi (tentara dan rakyat) dari Jawa Barat akibat perjanjian Linggar Jati ke Yogyakarta

Wujud Gotong Royong dalam Masyarakat Merti Desa, Bersih Desa Upacara Adat Nyumbang Jagong Bayen, Jenguk Orang Sakit, Layatan Sumbangan Pembaca KR untuk Gempa Bumi, Bencana Merapi, Orang Sakit, dll Relawan Gempa Bumi 2007 Donor Darah

Peran Pemerintah Merevitalisasi dan Meaktualisasi semangat tata nilai kegotong royongan melalui : Berbagai macam Sarasehan agar semangat kegotongroyongan ini terinternalisasi, hidup dalam laku keseharian masyarakat Penerbitan Perda Nomer 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Jawa Yogyakarta Menerapkan dalam proses Pembangunan : kegotong royongan dalam menyusun perencanaan pembangunan (musrenbang), kegotongroyongan dalam pelaksanaan pembangunan (Posyandu, Rekonstruksi Gempa 2007, Rekonstruksi Pasca Bencana Merapi, Program Pemerintah Kota Yogyakarta Segoro Amarto : Semangat Gotong Royong Agawe Majuning Yogyakarta)

maturnuwun