PENDEKATAN-PENDEKATAN PLAY THERAPY
A. Pengertian & Karakteristik CBPT COGNITIVE BEHAVIOURAL PLAY THERAPY A. Pengertian & Karakteristik CBPT Filosofi dasar dari CBPTsebagai berikut Pikiran mempengaruhi respon anak terhadap suatu kejadian Persepsi dan interpretasi akan suatu kejadian didasarkan pada keyakinan anak Anak yang bermasalah memiliki logika yang salah.
B.Tujuan CBPT : Mengidentifikasi dan memodifikasi pemikiran-pemikiran yang tidak tepat (maladaptive) yang berhubungan dengan gejala anak.
C. Prinsip - Prinsip CBPT Knell berpendapat ada enam hal yang perlu diperhatikan agar sesi konseling dapat berjalan secara efektif: Anak dilibatkan dalam sesi konseling melalui kegiatan bermain. Berfokus kepada pikiran, perasaan, fantasi dan lingkungan anak.
3. Memberikan strategi kepada anak untuk mengembangkan pikiran dan perilaku yang lebih adaptif. 4. Terstruktur, terarah dan goal-oriented. 5. Mengajarkan keterampilan melalui demonstrasi. 6. Memberikan ruang bagi evaluasi secara empiris terhadap sesi konseling.
D. Proses CBPT Tahap Evaluasi & Pengumpulan Informasi Tahap Intervensi: 1.Teknik intervensi behavioural - Desensitisasi sistematik. - Pengelolaan kontingensi, - Shaping atau successive approximation.
- Stimulus yang diskriminatif Extinction Time out - Memberikan contoh atau modeling - Behavioural rehearsal
2. Teknik intervensi kognitif : - Monitoring diri - Penjadwalan aktivitas - Strategi perubahan kogniti - Pernyataan diri - Bibliotherapy Tahap Terminasi
CLIENT CENTERED PLAY THERAPY (CCPT) Pengertian & Karakteristik CCPT Filosofi Keyakinan akan adanya kekuatan dan dorongan dalam diri setiap anak untuk mengaktualisasikan diri secara terus menerus.
Fokus Terapi (Landreth, 1991) : Anak, bukan masalah anak Masa kini, bukan masa lalu Pikiran & perasaan, bukan tindakan Menerima, bukan mengkoreksi Arahan anak, bukan instruksi terapis Pengertian anak, bukan pengetahuan terapis
Bila anak menghadapi halangan dalam mencapai aktualisasi diri, anak akan berusaha untuk memenuhi dorongan tersebut dengan cara berjuang untuk menyatakan jati dirinya kepada dunia luar atau menahan dorongan tersebut dalam dunianya sendiri. Pilihan yang diambil anak dalam kondisi tersebut akan terlihat dari tingkah lakunya.
B. Tujuan CCPT Agar anak dapat memperoleh pengertian tentang dirinya serta berusaha untuk memecahkan masalah pribadinya yang menghalangi perkembangannya ke arah yang positif dan menemukan jati dirinya.
C. Prinsip - Prinsip CCPT Axline mengembangkan prinsip-prinsip dasar CCPT : 1.Konselor berusaha mengembangkan hubungan yang hangat dan bersahabat. 2.Konselor menerima anak. 3.Konselor mengijinkan anak untuk bebas mengekspresikan perasaannya.
4. Konselor cermat untuk mengenali berbagai perasaan yang diekspresikan anak dan merefleksikan perasaan-perasaan tersebut sedemikan, sehingga anak memperoleh pengertian akan tingkah lakunya. 5.Konselor percaya bahwa anak mampu untuk mengatasi sendiri masalahnya, bila diberikan kesempatan untuk itu.
6. Konselor tidak mengarahkan ataupun menginisiasi tingkah laku maupun percakapan dalam bentuk apapun berdasarkan pandangan konselor. 7. Konselor tidak memburu-buru proses konseling berdasarkan kesadaran bahwa proses tersebut merupakan sesuatu yang berkembang setahap demi setahap.
D. Proses CCPT Proses CCPT terdiri dari tiga tahap, sebagai berikut : *Tahap 1 : Anak sangat diam atau sangat banyak bicara dan mengeksplor ruang bermain. Pada tahap ini anak menunjukkan agresi, bila ada.
*Tahap 2 : Agresi anak berkurang dan anak menguji batas-batas yang telah ditetapkan dalam ruang bermain.
*Tahap 3 : Anak mulai membangun hubungan dengan konselor dan berusaha untuk mengajak konselor berpartisipasi dalam kegiatan bermain. Dalam proses konseling, anak akan mengekspresikan baik perasaan negatif maupun positif.
Dengan berjalannya waktu, perasaan negatif anak umumnya akan semakin berkurang seiring dengan semakin mampunya anak untuk merespon kondisi internal dirinya.