LITOSFER ACHMAD RIZQI SUAIDI
lempengan-lempengan litosfer Lempeng Benua Lempeng Samudra
lempengan-lempengan litosfer a) Lempeng Benua dengan rata-rata ketebalan sekitar 40 km. Kulit benua terdiri atas batuan granitis dengan berat jenis ratarata sekitar 2,7 yang meliputi Eurasia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan lempeng-lempeng kecil di sekitarnya. b) Lempeng Samudra dengan rata-rata ketebalan antara 5-10 km. Kulit samudra terdiri atas batuan basaltis dengan berat jenis ratarata mencapai 3,3. Adapun yang termasuk lempeng samudra antara lain Pasifik, Atlantik, dan Indo-Australia (Hindia).
Beku Metamorf LITOSFER Sedimen
merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma gunungapi Batuan Beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma gunungapi
Batuan Beku lokasi terjadinya Batuan Intrusiva Batuan Ekstrusiva terbentuk di dalam litosfer atau di dalam kantung-kantung magma. Granit, Sienit, Diorit, dan Gabro. Batuan Intrusiva terbentuk dari pembekuan lava di permukaan Bumi setelah terjadinya letusan gunung api. Riolit, Traktit, Andesit, Dasit, dan Basal Batuan Ekstrusiva
Batuan Beku batuan beku dalam batuan beku korok batuan beku luar
Granit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, mempunyai banyak warna umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Granit
Andesit adalah batuan leleran dari diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warnanya kelabu. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Adapun yang berstruktur lembaran banyakdigunakan sebagai batu tempel. Andesit
Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya. Basal
Batukaca adalah batuan yang tidak mempunyai susunan dan bangun kristal (metamorf). Batukaca terbentuk dari lava yang membeku tiba-tiba, dan banyak terdapat di sekitar gunungapi. Pada umumnya berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau tidak berwarna (putih seperti kaca). Batukaca
Batu apung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas Batu apung dibentuk dari cairan lava yang banyak mengandung gas. Dengan keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung pada lava yang telah membeku. Lubang-lubang ini berbentuk bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan adanya lubang-lubang ini membuat batuapung jadi ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Demikian juga batuapung dapat dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian hingga gasnya keluar. Batu apung
Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Konglomerat
Batuan Sedimen Batuan sedimen dinamakan juga batuan endapan adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi
Batuan sedimen klastik Batuan sedimen kimiawi Batuan sedimen organik proses pengendapannya Batuan sedimen kimiawi Batuan sedimen organik
Batuan sedimen klastik Batuan sedimen klastik, adalah sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil.
Batuan sedimen kimiawi Jika dalam pengendapan itu terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya, hasilnya dinamakan batuan sedimen kimiawi, contohnya hujan di gunung kapur.
Batuan sedimen organik Batuan sedimen organik, terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa, rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guano yang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan sebagainya.
Batuan malihan (Metamorf) Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku, batuan endapan, dan batuan malihan) akibat proses metamorfosis. Proses metamorfosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat adanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama-sama meningkat.
Metamorfik termik pneumatolitik Metamorfik dinamik Metamorfik termik pneumatolitik
Batuan malihan (Metamorf) Metamorfik termik (kontak), terbentuk karena adanya kenaikan suhu yang berarti, seperti batu pualam atau marmer. Metamorfik dinamik (sintektonik), pembentukan batuan yang disebabkan oleh penambahan tekanan tinggi, biasanya akibat gaya tektonik. Jenis metamorfisa ini banyak dijumpai pada daerah-daerah patahan dan lipatan yang luas di dunia. Misalnya, batu sabak dan batubara. Metamorfik termik pneumatolitik, pembentukan batuan akibat adanya penambahan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan itu. Misalnya, azurit mineral (pembawa tembaga), topas, dan turmalin (batu permata)
Metamorf Batuan Metamorf Kontak Batuan Metamorf Dinamo faktor pembentuknya Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis
Batuan Metamorf Kontak Proses pembentukan batuan metamorf kontak terjadinya berurutan disebabkan oleh suhu yang tinggi akibat berdekatan dengan magma atau intrusi magma sehingga memanasi batuan di sekitranya. Oleh karena itu, terjadi pada wilayah yang tidak begitu luas. Contoh batuan metamorf kontak antara lain adalah batu marmer di Tulung Agung, Jawa Timur, dan batubara di Bukit Asam, Sumatra.
Batuan Metamorf Dinamo (metamorfosis regional) Batuan metamorf dinamo merupakan batuan malihan yang terbentuk karena faktor tekanan dan waktu yang lama. Contoh batuan ini adalah batuan sabak. Batu sabak terbentuk dari sedimen tanah liat yang luas dan tertimbun batuan di atasnya dalam waktu lama. Akibat tekanan dalam waktu yang lama dari timbunan tersebut, sedikit-demi sedikit berubah menjadi batuan yang berlapis-lapis sebagai batu sabak. Batuan metamorf dinamo disebut juga batuan metamorf kinetis.
Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis Dalam perubahan batuan metamorf kontak dan metamorf dinamo kadang-kadang terjadi penambahan bahan-bahan lain. Bahan tersebut dapat berupa gas, cairan, atau bahan padat. Bahan-bahan ini lalu mempengaruhi proses dan hasil perubahan batuan tersebut. Batuan sedimen ini disebut batuan metamorf kontak pneumatalitis. Contohnya kwarsa yang mengandung fluorium akan menjadi topaz, batu permata berwarna kuning.
Bentuk-bentuk muka bumi Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis artinya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan dan perubahan. Secara umum bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat bentuk permukaan yang tinggi/terjal ada pula yang rendah/landai. Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi disebut geomorfologi
Bentuk-bentuk muka bumi akibat tenaga endogen akibat tenaga eksogen
tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi. Tektonisme Tenaga Endogen Vulkanisme Gempa
Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Kulit bumi mempunyai ketebalan relatif sangat tipis, sehingga mudah pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit bumi yang tak beraturan yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tektonik ini terus bergerak, karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya (astenosfer).
Tektonisme Lipatan Patahan
Lipatan terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitarnya terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin) siklinal antiklinal
Lipatan tegak Lipatan miring Lipatan rebah Lipatan menggantung Lipatan isoklin Lipatan kelopak
Patahan tekanan terhadap lapisan-lapisan litosfer yang mengakibatkan pematahan dan dislokasi lapisan batuan. Tenaga endogen yang bekerja di sini biasanya relatif cepat sehingga lapisan batuan yang terkena tekanan tidak sempat melipat, melainkan retak-retak sampai akhirnya patah. Horst. Graben. Patahan horizontal.
Vulkanisme Vulkanisme terjadi akibat adanya aktivitas magma di dalam litosfer, sampai keluar permukaan Bumi. Magma adalah bahan silikat cair pijar, terdiri atas bahan-bahan padat (batuan dan logam), cairan, dan gas, antara lain uap air (H2O), oksida belerang (SO2), asam khlorida (HCl), dan asam sulfat (H2SO4). Rata-rata suhu magma berkisar antara 900°C–1.200°C. INTRUSI VULKANISME EKSTRUSI
Intrusi magma terobosan magma ke dalam lapisan-lapisan litosfera, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Bathalit Intrusi datar Lakolit Gang Diaterma
magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas Bathalit dapur magma Intrusi datar magma yang menyusup di antara dua lapisan batuan Lakolit magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas Gang batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunungapi yang bentuknya seperti silinder memanjang. Diaterma
Ekstrusi proses keluarnya magma dari dalam bumi sampai kepermukaan bumi Efusif yaitu proses erupsi berupa lelehan lava melalui retakanretakan yang terdapat pada tubuh gunungapi. Eksplosif yaitu erupsi gunungapi berupa ledakan yang memuntahkan bahan-bahan piroklastik di samping lelehan lava.
Gunung api perisai gunung api yang beralas luas dan berlereng landai, merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair. Contohnya, gunungapi yang tersebar di kepulauan Hawaii.
Gunung api maar hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya sekali saja. Contohnya, Gunung Lamongan Jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
Gunungapi strato atau kerucut akibat erupsi yang bergantiganti antara efusif dan eksplosif
Gempa terban (runtuhan) bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi karena sebab-sebab tertentu. Gempa tektonik Gempa faktor penyebabnya Gempa vulkanik Gempa terban (runtuhan)
TERIMAKASIH