Johan Kristanto D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Advertisements

Oleh : Rudy Eko Rahardjo, SE, M.Kom
MENGENAL PRODUKSI FILM Oleh : Pipin Piniman, S. Kom.
Membuat Film Dokumenter
Presentation Software
Pembuatan CD Interaktif Company Profile CV
Pembuatan Video Klip Berjudul “Aku Gila” Dengan Penggabungan Animasi 2D dan 3D Bergenre Narative Clip Haykal Faisal Bahanan
PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND MARSMELLOW DENGAN TEKNIK PENGGABUNGAN ANTARA STOP MOTION DAN LIVE SHOT BERJUDUL “JANGAN BILANG I LOVE YOU” Ken Retno Ajani DIV.
Program & Programming Pengajar : Yeni P. Anshar Bahan kuliah no. 006
Sekilas Resensi.
Memahami alir proses produksi produk multimedia
Oleh : Adindha Miftania
StoryBoard.
PEMBUATAN VIDEO PARIWISATA KOTA SURABAYA BERJUDUL “SPARKLING SURABAYA”
Dialog, Musik dan Sound Effect
“HATI-HATI BERBAHAYA”
Memahami etimologi multimedia
Aplikasi Instruksional
APLIKASI KAJIAN REALITA, PERAN DAN FUNGSI KEBERADAAN PEMULUNG SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BENOWO MELALUI VIDEO DOKUMENTER ACHMAD ABIDIN.
ETIKA PEMASARAN DAN PRODUKSI
PERTEMUAN VIII (KE DELAPAN) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
PEMBUATAN FILM ANIMASI MENGENAI EFEK RUMAH KACA Dian Purnama Sari,
PEMBUATAN ANIMASI PESAWAT NRL07277 MENGGUNAKAN 3D Nurul Inayati
APLIKASI Amdan Ardiansyah for further detail, please visit
Pengantar Teknik Animasi II Zaharuddin G.Djalle, 3D animation movie
Pembuatan Karakter Modelling dan Animasi 3D Menggunakan Blender Ipang Hadianto for further detail, please visit
ANIMASI DALAM POST PRODUCTION
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
MENULIS SKENARIO SEKOLAHKU
Storyboard.
Multimedia production
PRAKTIKUM TERPADU Kode : BCT 237 Bobot : 3 SKS
Membuat Film Pembelajaran
Visual FX Animation Pertemuan 11
KOMPUTER GRAFIS VIDEO Kode : BCT 237 Bobot : 3 SKS
Memahami etimologi multimedia
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Pemrograman Pembelajaran Interaktif
Storyboard Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
PASCA PRODUKSI TOPIK 3 PROSES PRODUKSI KARYA AUDIO VISUAL
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Mengidentifkasi Alir Proses Produksi Produk Multimedia.
Desain Komunikasi Visual UDINUS
(MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT)
Kelompok 6 Defi Desiana ( ) Nurul Hasanah ( ) Legiyem ( )
Multimedia dan Pemanfaatannya dalam proses pendidikan
Menanggapi pementasan drama
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Pemrograman Pembelajaran Interaktif
Pemrograman Pembelajaran Interaktif
Matakuliah : L0122 / Kreativitas
PENGEMBANGAN MEDIA SEDERHANA
Memahami alir proses produksi produk multimedia
Animasi dan Multimedia I
TAHAPAN PRODUKSI KONTEN E-LEARNING SMK TELKOM BANDUNG 2016.
StoryBoard
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Kontrak Kuliah Animasi 3D.
Matakuliah : L0122 / Kreativitas
Memahami etimologi multimedia
Presentation Software
Interactive multimedia
PEMBUATAN IKLAN TENTANG BAHAYANYA AIDS MENGGUNAKAN Dwi Palupi Kartikawati, for further detail, please visit
Assignment Details Pemodelan 3D
ETIKA PEMASARAN DAN PRODUKSI
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE (STUDI KASUS SEKOLAH DASAR NEGERI IV DUREN KARAWANG) Disusun oleh : Melfin Richard Sakul.
STRUKTUR FILM Oleh Siti Khusnul K., M.A..
Transcript presentasi:

Johan Kristanto D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya PEMBUATAN FILM DENGAN PENGGABUNGAN UNSUR LIVE SHOOT DAN 3D ANIMASI DALAM ASPEK PRODUKSI BERJUDUL “DARK DAYLIGHT” Johan Kristanto D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya

Latar belakang Film-film tersebut dianggap berhasil menciptakan suatu suasana atau peristiwa yang tidak mungkin dilakukan hanya dengan teknik film live shot. Dengan perpaduan live shot dan animasi komputer, maka imajinasi dan keinginan pembuat film dapat diwujudkankan. Dalam buku The Making Of 3D Animation Movie using 3DStudio Max (Djalle, 2006), dijelaskan bahwa animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Model yang diperlihatkan dengan menggunakan animasi 3D akan tampak semakin hidup dan nyata, mendekati wujud aslinya. Berangkat dari fenomena tersebut, proyek tugas akhir yang akan dibuat, yaitu membuat film animasi yang memadukan antara live shot dan animasi 3D yang berjudul “Dark Daylight”. Film ini berceritakan tentang kehidupan seseorang tentara di medan perang yang dihadapkan pada dua pilihan, dimana ia harus memilih dengan bijak diantara kedua pilihan itu. Film ini akan dikerjakan oleh 2 orang, yaitu penulis I (Johan Kristanto) dan penulis ke II (Taufik Rahmadhani). Harapan dari film gabungan live shot dan 3D animation dapat memacu calon-calon animator untuk segera memproduksi film animasi yang lebih baik sehingga menumbuhkan persaingan yang sehat di dunia animasi Indonesia.

METODE Kepustakaan a. Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia oleh Gatot Prakosa yang secara garis besarnya berisi tentang pengetahuan dasar tentang animasi. b. The Making Of 3D Animation Movie using 3D Studio Max oleh Zaharuddin G. Djalle yang memaparkan berbagai cara dan teknik yang digunakan dalam membuat animasi 3D. c. Praktis Membuat Game 3D oleh Samuel Henry yang berisi tentang cara modeling, teksturing hingga rendering 3D. d. Membuat Film Indie Itu Gampang oleh Askurifal Baksin berisi tentang cara pembuatan film indie.

METODE Wawancara Metode wawancara ini dilakukan oleh penulis guna mencari masukan dan ide dari beberapa narasumber :. a. Bapak Karsam, MA., Ph.D, beliau adalah salah satu dosen Multimedia di STIKOM Surabaya, pemantapan ide dan konsep. Beliau juga membimbing dalam pengerjaan laporan tertulis. b. Mochammad Kurniawan A.md, beliau adalah seorang animator yang telah lama terjun dalam dunia animasi, mengenai teknik dan cara produksi film animasi.

Ide dan Konsep Awal Film Berawal dari penulis menonton film animasi lokal ditelivisi yang menggabungkan antara live shot dan animasi 3D, tetapi penulis merasa cerita yang diangkat serta hasil pengerjaan kurang baik. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mencoba membuat suatu film gabungan antara live shot, animasi 3D dan spesial efek. Karena dari sebagian besar film animasi yang beredar di Indonesia, penulis belum menemukan film animasi yang secara baik terkemas, sehingga dapat menyamai kualitas film Hollywood. Penulis ingin mencoba melakukan eksperimen lebih jauh dalam pembuatan film, sehingga mampu mewarnai film-film lokal yang telah beredar. Penulis mencoba menjadikan animasi 3D sebagai background serta live shot untuk karakternya, serta menambahkan spesial efek untuk adegan perang. Penulis ingin membuktikan bahwa setidaknya para animator lokal tidak kalah dan mampu menghasilkan karya yang baik dan layak dinikmati masyarakat di Indonesia. Penggunaan bahasa Inggris dan subtitle bahasa Indonesia dalam film bertujuan agar kedepannya apabila film ter-upload di internet maka masyarakat di seluruh dunia dapat turut menikmati dan mengerti. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional.

PRODUKSI Pengambilan Live Shot Pembuatan 3D modelling Proses Keying Video Proses Penggabungan Live Shot Dan 3D Rendering Akhir

KESIMPULAN 1. Pada proses produksi penulis berhasil menggunakan unsur gabungan antara live shot dan 3D animation teknik memasukkan video kedalam material 3D dan dirender menjadi satu kesatuan. 2. Teknik penggabungan video menjadi material 3D dapat mempercepat proses produksi film yang menggunakan teknik gabungan antara live shot dan 3D animation.

SARAN Sinematografi yang baik menjadi kunci utama dalam pembuatan film perang sehingga pesan dapat tersampaikan kepenonton lewat gambar tanpa harus melalui kata-kata. Menetukan jadwal kerja dan target sebelum memulai pembuatan film sangat membantu dalam merealisasikan film. Komputer yang memiliki spesifikasi tinggi sangat dibutuhkan dalam pembuatan film animasi, terutama guna merender 3D yang membutuhkan waktu lama. Jangan takut untuk berimprovisasi saat proses produksi. Karena pada kenyataannya proses produksi kadang-kadang tidak sama dengan rencana yang kita buat. Persiapkan planning cadangan dalam jadwal, sehingga proses produksi tidak terhenti dan dapat terus berlanjut walaupun ada halangan. Ambil masukan-masukan yang baik dari para crew dan pemain saat proses produksi. Terkadang masukan mereka dapat membantu proses produksi. Pemberian imbalan pada pemain terkadang perlu dilakukan, hal ini agar mereka dapat lebih bersemangat dalam bekerja