SELAMATKAN FASILITAS UMUM! Sebuah Tinjauan Estetika dan Budaya Hendar Putranto, M. Hum. Dosen Pengampu MK Estetika di UMN

Prihatinkah kita menyaksikan ini? Sumber gambar: provided by Denny Noveriandi" <denny.noveriandi@gmail.com>, ketua pelaksana event seminar.

Alur penjelasan presentasi definisi eksposisi Tinjauan estetika Tinjauan budaya rekomendasi

Definisi fasilitas umum Fasilitas umum: fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari fasilitas umum (fasum) adalah seperti jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan, fly over, under pass, halte, alat penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, jalur busway, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya.*) Public facilities are defined as those basic services which cannot be supplied directly to the individual dwelling unit and as a result are utilised away from the individual residential dwelling unit within the public environment. **) Dikatakan “fasilitas umum” karena keberadaan wadah atau tempat ini bersifat mempermudah atau memperlancar terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan bersama dari kelompok atau komunitas tertentu, misalnya, di bidang keamanan, komunikasi, rekreasi, olahraga, pendidikan, kesehatan, administrasi publik, relijius, sosial-budaya. *) definisi diambil dari http://organisasi.org/arti-pengertian-fasilitas-umum-dan-fasilitas-sosial-perbedaan-fasum-fasos (Selasa, 11 Desember 2012, pukul 16:22) **) definisi kedua diambil dari http://www.csir.co.za/Built_environment/RedBook/Vol_I/Chapter_05/Chapter_05_05/Chapter_05_05_Vol_I.pdf

Paparan dan analisis Masihkah fasilitas umum dibutuhkan? Bagaimana tanggapan para pengguna fasilitas tersebut? Merawat dan menjaga Merusak Sikap manusia terhadap alat (Zuhandenes*). *) terminologi yang dipakai Heidegger

Tinjauan estetika Empat kriteria keindahan menurut Thomas Aquinas: aktualitas, integritas, klaritas, Empat momen “Yang Indah” menurut Immanuel Kant

Rekomendasi Untuk pemerintah: Sediakan wadah dan wahana penyaluran kreativitas orang muda  legalkan dan dukung lewat aneka macam perlombaan dan penghargaan, bukan hanya dengan aturan dan hukuman Untuk sekolah dan universitas: tanamkan kesadaran yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga dan merawat fasilitas umum  buat proyek-proyek seni dan desain yang menjawab kebutuhan dan estetika ruang publik Untuk pihak swasta: kerjasama dengan pemerintah untuk mempercantik wajah lingkungan

Graffiti To most of us, a wall is just a wall, but to Miguel Souchon, it's a chance to express himself. "With graffiti, you start looking at the city in a different way," (Souchon), at the Kronenbourg 1664 Blanc art jamming event, Tuesday Sept. 25, 2012.

Where Art meet Trash in “Waste Land” (documentary film)

Kota yang menghargai seni dan budaya adalah kota yang mendesain fasilitas umumnya dengan sungguh-sungguh dan terencana Source of images: http://www.hkiednews.edu.hk/upload/images/content/1348027199256/artsbus_new_25.jpg

Daftar Pustaka Ali, Matius. (2011). Estetika: Pengantar Filsafat Seni. Tangsel: Sanggar Luxor. Burnham, D. (2001, 2005). "Kant's Aesthetics" (bisa diakses di http://www.iep.utm.edu/kantaest/) Lim, Francis. (2008). Filsafat Teknologi, Don Ihde Ttg Manusia & Alat. Yogyakarta: Kanisius Spicher, M. (2010). "Medieval Theories of Aesthetics" (bisa diakses di http://www.iep.utm.edu/m-aesthe/) N. A., Public Facilities: Guidelines for Human Settlement Planning and Design (bisa diakses di http://www.csir.co.za/Built_environment/RedBook/Vol_I/Chapter_05/Chapter_05_05/Chapter_05_05_Vol_I.pdf) http://hk.lifestyleasia.com/features/more/miguel-souchon-%22hobsek%22-hong-kong-graffiti-artist-interview (ditulis Erica Fong, dipublikasikan pada 26 September, 2012)