Bagian 3 m Pertanyaan Pengantar 301 311 321 302 312 322 303 313 323 304 314 324 305 315 325 306 316 326 307 317 327 308 318 328 309 319 310 320 Bagian 3
Mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan dan pemakaian berbagai Pengantar m 100% 1 2 3 4 Tujuan: Mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan dan pemakaian berbagai macam alat/cara KB, yaitu alat/cara yang dipakai oleh suatu pasangan untuk mencegah atau menunda kehamilan. Pedoman WUS: hal. 75-76
Pengantar m Pertanyaan Topik P301 Pengetahuan KB P303-P304 100% 1 2 3 4 Pertanyaan Topik P301 Pengetahuan KB P303-P304 Alat kontrasepsi yang pernah dipakai P305-P306B Pemakaian pil P306C Pemakaian suntikan P306D-P306G Pemakaian susuk P307-P309D Sterilisasi P311-p316 Pakai KB saat wawancara P317-P319B Masalah penggunaan KB P320-P322 Alat kontrasepsi lain yang dapat digunakan P323-P325 Sumber pelayanan KB P326 Dikunjungi petugas P327-P328 Mengunjungi fasilitas kesehatan Pedoman WUS: hal. 75-76
Pengantar Bila responden malu membicarakannya, maka: 100% 1 2 3 4 Bila responden malu membicarakannya, maka: Tunjukkan kita sama sekali tidak merasa malu atau canggung. Misalnya menceritakan pengalaman sendiri dalam ber-KB. (Sejak pelatihan peserta diajak praktek saling bertanya sesama peserta). Jika dia ragu-ragu atas suatu pertanyaan, yakinkan bahwa hal ini rahasia, dan bahwa pertanyaan yang sama ditanyakan kepada responden wanita di seluruh Indonesia. Pedoman WUS: hal. 75-76
Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 Perhatikan bahwa pertanyaan-pertanyaan mengenai pemakaian alat/cara KB oleh pria berlaku bagi semua suami/mantan suami. Jika responden menikah lebih dari sekali, tidak dipermasalahkan dengan suami/pasangan yang mana dia menggunakan salah satu alat/cara KB tersebut. Pedoman WUS: hal. 75-76
P301 Sterilisasi Pria/MOP/pemandulan pria SDKI 2012 100% Sterilisasi Pria/MOP/pemandulan pria Operasi ringan dengan mengikat/memotong saluran sperma, sehingga sperma terhambat dan proses pembuahan dengan sel telur tidak terjadi. Vasektomi biasanya permanen. Aktivitas seksual tetap berlangsung normal. Untuk menghindari terjadinya kehamilan pascavasektomi, dianjurkan menggunakan kondom saat berhubungan seksual minimal 12 kali. Suntikan Menyuntikan hormon progesteron dan atau estrogen. Suntikan diberikan pada masa interval 7 hari setelah haid, segera setelah persalinan atau keguguran, atau kapan saja selama yakin tidak sedang hamil. Suntikan 3 bulan: Depo-provera, Depoprogestin, Depogeston. Suntikan setiap bulan dikenal: Cyclofem. Sterilisasi wanita/tubektomi/MOW/ligasi tuba/ pemandulan wanita Operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong) saluran keluar ovum (tuba), sehingga saat ovulasi, ovum tidak akan sampai ke tempat pembuahan di uterus. Sterilisasi yang dimaksud di sini hanyalah operasi yang ditujukan agar wanita itu tidak bisa mempunyai anak lagi. Tidak termasuk operasi rahim karena alasan medis (tumor, dll) IUD/AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)/spiral/lup (loop)/ ”pasang” Alat KB plastik atau tembaga yang dipasang dalam rongga rahim untuk mencegah kehamilan. Contoh AKDR yang dulu: LippesLoop (spiral), Copper T (bentuk huruf T), Copper 7 (seperti angka 7), Multiload (mirip jangkar), Y (silon-Y), Copper T380A. Sedangkan yang sekarang: Copper T 380A, Nova T, dan Mirena. 1 2 3 4 5 6 7 Cara Bertanya P301 Pedoman WUS: hal. 76-81
Cara bertanya P301 1. Bacakan pertanyaan yang bercetak tebal. m 100% 1 2 3 1. Bacakan pertanyaan yang bercetak tebal. 2. Jika responden tidak mengerti dengan jenis alat/cara KB yang ditanyakan, baru baca penjelasannya. Pedoman WUS: hal. 76-81
P301 Nama alat/cara KB Nama Populer SDKI 2012 100% 1 2 3 3. Jika responden tidak mengerti dengan penjelasan suatu alat/cara KB, jelaskan dengan kata-kata lain, atau tambahkan keterangan mengenai alat/cara itu. Nama alat/cara KB Nama Populer Sterilisasi wanita/ tubektomi Medis Operasi Wanita (MOW), pemandulan wanita, steril Sterilisasi pria/ vasektomi Medis Operasi Pria (MOP), pemandulan pria, steril IUD/AKDR/spiral Loop (lup), pasang, iyut, cuper T Suntik/Injeksi Jeksi Susuk KB/Implant Alwalit (alat/cara KB bawah kulit) Pedoman WUS: hal. 76-81
P301 Nama alat/cara KB Nama Populer m Kondom/karet KB 100% 1 2 3 Nama alat/cara KB Nama Populer Kondom/karet KB Kapooces, selongkopan, jaswadi, jas hujan, balon, sarung karet Pantang berkala /sistem kalender Tanggalan Sanggama terputus Tubo (Jawa: meTU nang joBO), semaput Kontrasepsi darurat Kondar, pasca sanggama, morning after, interception, contragestation, postinor Tidak berhubungan seksual Tidak campur, tidak kumpul, puasa kumpul Pedoman WUS: hal. 76-81
P301 m 100% 1 2 3 4 Intravag Alat KB berupa tisu yang dimasukkan pada vagina ketika akan berhubungan seksual. Diafragma Alat/cara KB berbentuk mangkok terbuat dari karet lunak yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar sperma tidak masuk ke dalam rahim. Diafragma biasanya digunakan bersama spermisida (pembunuh sperma) berupa jelly atau krim yang berguna untuk menutup mulut rahim (cervix) sehingga menghalangi sperma bertemu sel telur. Pil KB Pil yang mengandung hormon kombinasi progesteron dan estrogen. Biasanya dikemas tersusun dan terdiri dari 21 tablet ditambah 7 tablet plasebo (laktosa atau zat besi), yang diminum secara berurutan setiap hari. Yang beredar saat ini: pil KB kombinasi (program), Microgynon, pil KAB, Diane, Yasmine, Andalan. Kondom/sarung/karet KB/kapoces/selongkopan/jaswadi Alat KB berupa kantong karet tipis dan elastis yang dipakai pria ketika berhubungan seksual. Kondom menampung sperma agar tidak tumpah ke dalam vagina dan mencegah infeksi menular seksual. Efektifitasnya sangat tinggi. Kegagalan kondom terjadi karena robek akibat kurang hati-hati, kurang pelumas, atau tekanan saat ejakulasi. Efek samping: peluang (sekalipun kecil) reaksi alergi. Kondom populer karena murah, mudah memperoleh dan memakai, dan tidak perlu pengawasan medis. Beberapa merk yang sekarang beredar: Dua Lima, Durex, Sutra, Fiesta, Young-young. Implan/susuk KB/alwalit Alat KB untuk wanita berupa batang susuk yang tipis dan halus seperti korek api yang ditanam di bawah kulit lengan kiri (atau kanan jika kidal) bagian atas. Efektifitas: mencapai 3 tahun. Contoh merk:norplant, implanon, sinoimplant, indoplant. Implant yang beredar di masyarakat saat ini adalah Indoplant dan Sinoimplant yang terdiri dari 2 batang susuk. Pedoman WUS: hal. 76-81
P301 m 100% 1 2 3 4 Metode kontrasepsi darurat Metode yang digunakan dalam keadaan darurat (kondom bocor, lupa minum pil, lupa suntik, akibat perkosaan) untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual tanpa proteksi. Kontrasepsi ini berupa pil khusus yang dapat diminum dalam waktu tiga hari (72 jam) setelah bersanggama. Contoh merek: Postinor.. Postinor terdiri dari 2 pil, pil pertama diminum segera setelah hubungan seksual, pil kedua diminum 12 jam kemudian. Pantang berkala/sistem tanggalan/tanggalan Cara KB dengan mengatur jadual sehingga hanya bersanggama pada masa-masa tidak subur. Jadi, saat masa ovulasi, pasangan berpantang bersanggama. Keefektifan: baik jika siklus haid wanita teratur. Pantang berkala ≠ puasa (abstinensi). Abstinensi: tidak sanggama untuk beberapa bulan tanpa memperhitungkan siklus “bulanan” wanita . Wanita yang tidak ingin melakukan hubungan seksual pada hari-hari tertentu (bukan karena siklus bulanan), dianggap menggunakan cara KB abstinensi (cara KB modern lainnya) BUKAN pantang berkala. MAL Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif (tanpa makanan dan minuman tambahan), ibu belum haid, dan bayi berumur <6 bulan. Penentuan masa 6 bulan terkait dengan konsumsi bayi yang biasanya cukup hanya diberi ASI. Selama ibu masih menyusui hormon progesteron dan estrogen tidak dapat mematangkan sel telur, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi. Sanggama terputus Mengeluarkan alat kelamin (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dalam cara ini pria memegang peranan utama, karena dia yang mengetahui bahwa ejakulasi akan terjadi. Pedoman WUS: hal. 76-81
Tubektomi SDKI 2012 100% m Pedoman WUS: hal. 76-81
Vasektomi 100% m Pedoman WUS: hal. 76-81
IUD (Intrauterine Device) 100% m Sumber: http://www.tanyadokteranda.com Sumber: http://www.tanyadokteranda.com Pedoman WUS: hal. 76-81
Suntikan SDKI 2012 100% m Pedoman WUS: hal. 76-81
Implan/Susuk KB m Tampak dari depan dan belakang 100% m SDKI 2012 Tampak dari depan dan belakang Tampak dari depan dan belakang Pedoman WUS: hal. 76-81
Kontrasepsi Darurat m Sumber: www.radiometropole.com.br SDKI 2012 100% Sumber: www.radiometropole.com.br Pedoman WUS: hal. 76-81
Pil KB m Pil KB I Kombinasi Yasmin PILKAB Pedoman WUS: hal. 76-81 100% m Pil KB I Kombinasi Yasmin PILKAB Pedoman WUS: hal. 76-81 Pil KB I Kombinasi
Kondom 100% m Pedoman WUS: hal. 76-81 Sumber: www.klikdokter.org
Diafragma SDKI 2012 100% m Pedoman WUS: hal. 76-81
P301 m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 PUASA/ABSTINENSI Cara menunda kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual dalam periode tertentu (bulanan). Berbeda dengan PANTANG BERKALA, di sini tidak mempertimbangkan hari-hari ovulasi. Koyo KB Koyo yang dilekatkan pada kulit, berfungsi melepaskan estrogen dan progestin untuk mencegah kehamilan. Digunakan selama 3 minggu, pada minggu ke 4 dilepas supaya terjadi menstruasi. Biasanya dipakai oleh wanita yang periode menstruasinya teratur. ABORSI Wanita dapat melakukan aborsi secara sengaja agar kehamilannya tidak sampai pada kelahiran. Dalam hal ini wanita sudah sempat hamil, sudah ada janin dalam rahim. Suatu tindakan dilakukan, misalnya operasi medis, untuk mengambil atau mengeluarkan janin dari dalam rahim. Biasanya tindakan operasi semacam ini dilakukan untuk alasan kesehatan dan keselamatan ibu. JAMU KB Jamu adalah kelompok obat tradisional, baik diracik sendiri maupun siap minum (bentuk tablet/kapsul/ kaplet/serbuk), yang khasiatnya untuk mencegah kehamilan. URUT/PIJAT Beberapa kalangan percaya bahwa dengan mengurut bagian perut (rahim) setelah berhubungan seksual dapat mencegah kehamilan. Klik pada gambar! Jamu Pijat/urut Abstinensi Koyo KB Aborsi Ditambahkan gambar pemakaian koyo KB. anneahira.com mariamedia.net treesd.com medhelp.org pijatkeluargasehat.wordpress.com Pedoman WUS: hal. 76-81 Sumber gambar
P302-P303 m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 81
Jika suami/pasangan menggunakan STERILISASI PRIA lingkari kode B. 100% Selidiki keefektifan alat/cara KB : kondom, intravag/diafragma, mal, pantang berkala, sanggama terputus dan metode modern lainnya untuk menentukan apakah responden memang sedang memakai KB atau tidak. Jika responden memakai kondom pada masa subur dan pantang berkala pada masa tidak subur, maka dianggap tidak pakai keduanya. Wanita yang telah menjalani operasi histerektomi (pengambilan sebagian atau seluruh rahim) dianggap tidak pakai KB, karena histerektomi bukan untuk mencegah kehamilan. Ketentuan: Waktu rujukan: 30 hari terakhir (termasuk kondom, intravag, dan sanggama terputus) Jawaban harus konsisten dengan P301. Alat/cara KB tertentu dapat memberi perlindungan untuk jangka waktu lama. Contoh: spiral dapat menghindarkan kehamilan selama 8 tahun. Pertanyaan ini menjadi kunci pertanyaan mana yang akan diajukan selanjutnya. Karena itu selidiki dengan benar tentang keefektifan penggunaan alat KB. Jika alat/cara KB yang digunakan responden adalah STERILISASI WANITA lingkari kode A. Jika suami/pasangan menggunakan STERILISASI PRIA lingkari kode B. Jika mantan suami atau mantan pasangan responden disterilisasi, maka responden dianggap tidak sedang memakai alat/cara KB. Pil harus diminum secara teratur setiap hari. Kondom harus dilakukan setiap bersanggama tanpa mempertimbangkan masa subur wanita. Sanggama terputus harus dilakukan setiap bersanggama tanpa mempertimbangkan masa subur wanita. Probing Pedoman WUS: hal. 81-82
P305-P305A m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 82-83
P305B-P305D m SDKI 2012 100% Ingat! Yang diperiksa adalah pil KB, bukan placebo. Placebo berwarna lain dan berisi vitamin. Bila responden baru minum satu butir pil KB dan posisi lubang ada di awal panah pada kemasan maka dianggap berurutan. Pedoman WUS: hal. 82-83
P305E-P305G m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 82-83
P306-P306C m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 83
P306D-P306G m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 83
Termasuk yang dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat. P307 m SDKI 2012 100% Termasuk yang dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat. Kemudian tanyakan kepada pengawas. Pengawas menanyakannya kepada masyarakat setempat siapa pengelolanya. Pedoman WUS: hal. 83-84
Biaya yang dimaksud termasuk biaya konsultasi dan pendaftaran. P308-P309 m SDKI 2012 100% Biaya yang dimaksud termasuk biaya konsultasi dan pendaftaran. Biaya kondom: harga paket sekali beli. Biaya pil KB: harga satu kemasan. Biaya sterilisasi yang satu paket dengan operasi caesar: - bila dapat dipisahkan tulis biaya sterilisasi saja, - bila tidak dapat dipisahkan tulis seluruh biaya dan beri catatan. Biaya maksimum yang dicatat: 9999995. Bila tidak mengeluarkan biaya, tulis 0. Bulan dan tahun wajib diisi. Pemakaian suatu cara KB yang dicatat adalah yang secara terus menerus tanpa terputus. Misalnya: seorang wanita pada Juni 2005 : mulai minum pil KB. November 2005 : berhenti minum karena ingin hamil. Januari 2007 : melahirkan. Maret 2007 : mulai minum pil KB lagi. Ketika wawancara : dia masih minum pil KB. Maka yang dicatat adalah pemakaian setelah melahirkan, yaitu Maret 2007. Tuliskan dalam format rata kanan. Pedoman WUS: hal. 84
P309A-P309B m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 84-85
P309C-P310 m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 85
P311 m SDKI 2012 100% Setiap alat/cara KB yang mulai dipakai sejak Januari 2007 , sumber pelayanannya harus dicatat di kolom 2 pada bulan pertama memakai. Hal ini dilakukan untuk cara yang pernah dipakai, misalnya, responden memakai suntikan lagi, pewawancara harus menulis kode di bulan pertama pemakaian untuk semua segmen, baik dari sumber yang sama atau tidak. Untuk kurun waktu di kolom 1 yang masih kosong (tidak terisi L, H, A, S atau K), tulis kode yang berkaitan dengan pemakaian alat/cara KB dengan menanyakan: 1. Apakah responden memakai alat/cara KB dalam kurun waktu tersebut, dan jika "YA", apa alat/cara KB yang dipakainya. 2. Kapan dia mulai memakai alat/cara KB itu. 3. Berapa lama dia memakai alat/cara itu secara terus menerus dan kapan dia berhenti memakai cara itu. 4. Apa yang terjadi setelah dia berhenti memakai cara itu: memakai cara lain, tidak memakai alat/cara KB lagi, ataukah menjadi hamil?. 1 2 Diganti tes? Pedoman WUS: hal. 86-87
P311 m 1 2 Contoh kalender 2 Contoh kalender 3 Pedoman WUS: hal. 86-87
P312-P313A m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 87-88
P314 m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 88
P315-P315A m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 88
P316-P319 m SDKI 2012 100% RALAT Pertanyaan 317-319 merujuk pada alat/cara KB yang terakhir dipakai responden. Pedoman WUS: hal. 88
P319-P319B m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 88-89
P320-P321 m SDKI 2012 100% RALAT Pedoman WUS: hal. 89
P322 m 100% Pedoman WUS: hal. 89
P323 m SDKI 2012 100% APOTEK/TOKO OBAT Tempat penjualan khusus obat-obatan, alat KB, dan perlengkapan perawatan kesehatan. TOKO Tempat berjualan apa saja. Misalnya warung, supermaket, kantin, dan warung jamu. KLINIK SWASTA Klinik yang dikelola oleh swasta. DOKTER UMUM PRAKTEK Dokter umum yang membuka praktek sendiri/swasta. DOKTER KANDUNGAN PRAKTEK Dokter spesialis kandungan yang membuka praktek sendiri/swasta. PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) Aparat pemerintah (BKKBN) yang berkedudukan di desa/kelurahan yang bertugas: melakukan penyuluhan, penggerakan, pembinaan terhadap akseptor KB, dan melaksanakan program pembangunan lain yang ditugaskan pemda. RUMAH BERSALIN Tempat yang melayani pemeriksaan ibu hamil dan melahirkan. Petugas: bidan di bawah pengawasan dokter. Fasilitas pelayanan: lebih sederhana daripada rumah sakit bersalin. RUMAH SAKIT PEMERINTAH Rumah sakit yang dikelola pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, TNI/Polri, misalnya, RSU Tingkat Provinsi, RSU Tingkat Kabupaten, RSPAD, dan RS Perkebunan. PUSKESMAS Semua Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang dikelola oleh Dinas Kesehatan. BIDAN PRAKTEK Bidan yang membuka praktek sendiri/swasta. BIDAN DI DESA Bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa, mempunyai wilayah kerja 1 sampai 2 desa, bertugas melaksanakan pelayanan baik di dalam maupun di luar jam kerja, serta bertanggung jawab langsung kepada Puskesmas (PNS). PERAWAT PRAKTEK Perawat/suster/mantri yang membuka praktek sendiri. TKBK/TMK/Muyan (Tim Keluarga Berencana Keliling/Tim Medis Keliling/Mobil Unit Pelayanan) Fasilitas pelayanan KB mobil berfungsi untuk mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat oleh satuan kerja terpadu dan mempunyai kemampuan dan kewenangan memberikan pelayanan alat/cara KB seperti pil KB, kondom, suntik KB, IUD dan implant. POLINDES (Pondok Bersalin Desa) Pondok yang dikelola oleh masyarakat dan digunakan bidan di desa sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) Pos pelayanan terpadu antara satu program dengan program lainnya dan merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu yang dinamis antara program KB dengan program kesehatan, dengan prioritas kegiatan keterpaduan KB, KIA, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) Seorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif membantu melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana Nasional di tingkat desa/kelurahan. POSKESDES (Pos Kesehatan Desa) Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelaksana: tenaga kesehatan (terutama bidan) dan tenaga sukarela lain. RUMAH SAKIT SWASTA Rumah sakit yang dikelola oleh swasta. RUMAH SAKIT BERSALIN Rumah sakit yang khusus melayani pemeriksaan ibu hamil dan melahirkan, meskipun juga memberi pelayanan kesehatan umum. Biasanya disebut rumah sakit ibu dan anak. Biasanya dikelola oleh swasta. Pedoman WUS: hal. 89-91
P324 m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 91
P325 m SDKI 2012 100% Pedoman WUS: hal. 91
P326-P328 m SDKI 2012 100% Dalam hal ini tidak diperhatikan apakah yang mengunjungi responden adalah PLKB, kader kesehatan, atau petugas lapangan lain. Juga tidak dipermasalahkan apakah maksud kunjungan adalah untuk membahas KB atau pelayanan KB. Pedoman WUS: hal. 91