PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA Oleh Arfadzani Adha 240110060076
Pendahuluan Upaya perubahan ataupun perbaikan dalam pengerjaan adalah menghindari kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dengan mengunakan energi otot manusia (manual works) Mekanisasi ataupun otomatisasi kerja, secara drastis kekuatan otot manusiasebagai sumber energi kerja akan digantikan dengan tenaga mesin.
Berat / ringannya kerja bisa ditentukan oleh perubahan fisik pada manusia . Laju detak jantung (heart rate) Tekanan darah (blood pressure) Temperatur badan (body temperatur) Laju pengeluaran keringat (sweating rate) Konsumsi oxygen yg dihirup(oxygen comsumption) Kandungan kimiawi dalam darah (latic acid content)
Permasalahan yang beralasan pengukuran energi Keslamatan kerja Pengaturan jadwal periode istirahat Sepesifikasi jabatan Evaluasi jabatan Tekanan dari faktor lingkungan.
Analisis hasil pengukuran akan dibuatkan program untuk menghasilkan energi fisik yang dibutuhkan
Kerja Fisik dan Konsumsi Energi Kerja Kerja fisik - seringkali pula dinotasikan sebagai kerja berat ataupun kerja kasar -dapat dirumuskan sebagai kegiatan yang memerlukan – usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja berlangsung
Proses Metabolisme Proses Metabolisme disini zat-zat makanan yang makanan akan bersenyawa dengan oxgen yang dihirup, terbakar dan menimbulkan panas dan energi mekanik Dalam literatur ergonomi, besarnya energi yang dihasilkan akan dinyatakan dalam unit satuan “ kilo kalori atau Kcal” (KJ) dalam satuan (SI) dimana : 1 Klilocalorie (Kcal) = 4.2 kliojoules (KJ) 1 liter O2 = 4.8 Kcal = 20 KJ Kosumsi energi untuk kerja = basal metabolisme + nilai kalori kerja
Standard Untuk Energi Kerja Konsumsi oxygen : Tenaga /daya :
Penjadwalan Waktu Istirahat Untuk Kerja Berat R = Waktu istiahat yang diperlukan (menit) T = Total waktu yang digunakan untuk kerja (menit) K = rata-rata energi yang dikosumsikan untuk kerja (Kcal/menit) S = Standard beban kerja normal yang diaplikasiakan (Kcal/menit)
Meningkatkan Efisiensi Kerja Fisik. Kemampuan otot untuk mengencang dan mengerut akan menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik. Kegiatan otot dapat dibedakan menjadi 2 : - kerja otot dinamik (berirama) - kerja otot statik (kerja bersikap/tetap) Maksimum tenaga yang dihasilkan oleh otot manusia akan sangat tergantung pada jenis kelamin (seks) dan umur.
Evaluasi Metode kerja Dengan Cara Pengukuran Energi Yang Dikomsumsikan Beberapa sikap dan cara kerja tertentu memerlukan konsumsi energi fisik yang berbeda-beda. Cara membawa beban akan membedakan dalam hal konsumsi energi. - metode “ double pack” - metode “ Head pack” - metode “ Yoke pack” - metode “ hands pack”
Faktor Kelelahan Pengukuran, dan Pengaturan Jadwal Waktu Kerja Ada beberapa faktor yang dikenal dan diakibatkan oleh faktor yang berbeda seperti : - lelah otot - lelah visual - lelah mental - lelah motonis