Dampak Pembangunan Terhadap Atmosfir dan Iklim Tri Widayati
Atmosfir dan Iklim Isue global Penipisan Lapisan Ozon Deposisi Asam Perubahan Iklim Penanganan dilaksanakan melalui kerjasama internasional Konvensi Wina dan Protokol Montreal UNFCC dan Kyoto Protokol
Strata Atmosfir
Pengertian Dasar Cuaca dan Iklim merupakan gambaran fisis dari interaksi dan proses alami sebagai bagian pemerataan energi matahari sebagai sumber enersi bumi khususnya atmosfer, Cuaca adalah gambaran kondisi udara sesaat yang terjadi di suatu lokasi di muka bumi Iklim adalah gambaran kondisi udara rata-rata pada suatu kurun/interval waktu tertentu di suatu lokasi Cuaca lebih mencerminkan kondisi fisik udara harian hingga mingguan sedangkan iklim lebih mencerminkan kondisi kondisi bulanan, triwulan, musiman dan tahunan, Perubahan/Variabilitas Cuaca dan Iklim muncul akibat adanya variabilitas interaksi dan proses yang ada di alam raya serta adanya kontribusi dari kegiatan dan eksploitasi lingkungan.
Apakah itu Ozon ? Ozon adalah gas yang terdiri dari tiga atom oksigen, yang terbentuk melalui reaksi foto-kimia: 3O2 2O2+2O 2O3 Pembentukan dan kerusakan molekul-molekul ozon berada dalam keseimbangan dinamis
Apa yang dimaksud dengan Lapisan Ozon ? Lapisan Ozon adalah molekul ozon yang terkonsentrasi di bagian stratosfer. Lapisan tersebut menyelimuti bola dunia
Dimana lapisan ozon berada?
Bagaimana terjadinya kerusakan lapisan ozon? Satu molekul klorin dapat merusak 10,000 – 100,000 molekul ozon.
Lubang Ozon di atas Kutub Selatan
Mengapa Lapisan Ozon itu penting? Lapisan Ozon berfungsi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Lapisan ozon bertidak sebagai filter untuk mencegah masuknya radiasi ultra-violet matahari (UV-B) yang berbahaya, supaya tidak sampai ke permukaan bumi.
Radiasi Ultra- Violet (UV): Para ilmuan membagi radiasi UV matahari menjadi 3 katagori, yaitu; UV-C : secara alami (sifat gelombang) tidak bisa mencapai permukaan bumi; UV-A : sama sekali tidak tersaring oleh lapisan ozon; UV-B : sebagian besar tersaring oleh lapisan ozon;
Apakah pengaruh dari penipisan lapisan ozon? Menipisnya lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi UV-B yang mencapai permukaan bumi; Meningkatnya radiasi UV-B dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap: Kesehatan manusia Tumbuhan Kehidupan laut Bahan bangunan
Apakah pengaruh dari penipisan lapisan ozon? Paparan radiasi UV-B berlebih terhadap manusia dapat menyebabkan: kanker kulit penyakit katarak mata, Menurunnya kekebalan tubuh manusia
Apakah pengaruh dari penipisan lapisan ozon? Terhadap tanaman/tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan : Perubahan komposisi kimia dari berbagai spesies tanaman; Berbagai eksperimen pada tanaman pangan telah menunjukkan bahwa berbagai jenis tanaman holtikultura seperti semangka dan kol termasuk tanaman yang paling sensitif terhadap UV-B; Menurunkan kualitas berbagai jenis tanaman seperti tomat, kentang, gula bit dan kedelai. Kerusakan pada benih tanaman cemara (conifer) akibat meningkatnya UV-B;
Apakah pengaruh dari penipisan lapisan ozon? UV-B dapat menimbulkan kerusakan pada organisme akuatik, khususnya organisme mikro seperti plankton, larva ikan, larva udang dan larva kepiting, dimana kesemuanya merupakan bagian terpenting dari rantai makanan dalam ekosistem perairan; Bahan-bahan bangunan seperti cat, karet, kayu dan plastik akan terdegradasi oleh radiasi UV-B; Radiasi UV-B menyebabkan meningkatnya konsentrasi ozon permukaan melalui reaksi fotokimia. Sedangkan ozon permukaan diketahui meiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Apa yang dimaksud dengan bahan-bahan perusak lapisan ozon? Bahan-bahan perusak ozon adalah bahan-bahan kimia yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul-molekul ozon di stratosfer; Bahan-bahan perusak lapisan ozon pada dasarnya terdiri dari hidrokarbon yang berklorin, florin dan bromin:
Apakah bahan-bahan perusak lapisan ozon? Chlorofluorocarbons (CFC); Hydro-chlorofluorocarbons (HCFC); Halon; Hydro-bromofluorocarbons (HBFC); Bromochloromethane; Methyl chloroform; Carbon tetrachloride; Methyl bromide.
Apakah yang dimaksud dengan ODP? Kemampuan dari bahan-bahan tersebut merusak ozon dikenal dengan istilah ozone depleting potential (ODP). Masing-masing BPO memiliki nilai ODP yang berbeda yang mengacu pada nilai ODP CFC-11 yang ODP-nya = 1. Jenis-Jenis BPO ODP CFC-11 1.0 CFC-12 Halon-1301 10.0 Carbon tetrachloride 1.1 Methyl chlorofrom 0.1 HCFC-22 0.055 HBFC-22B1 0.74 Bromochloromethane 0.12 Methyl bromide 0.6
Apakah kegunaan umum dari BPO? CFC-11 biasa digunakan sebagai bahan pengembang (blowing agent) dalam pembuatan busa (foam) sebagai bahan pembuat jok kursi, sol sepatu, karoseri mobil, dll.
Apakah kegunaan umum dari BPO? CFC-12 dan HCFC- 22 biasa digunakan sebagai media pendingin (refrigerant) untuk lemari es dan AC
Apakah kegunaan umum dari BPO? CFC-11 dan CFC- 12 digunakan secara luas sebagai zat pendorong (propellant) untuk semprotan (aerosol) seperti hairspray, obat nyamuk, pewangi, cat, dll.
Apakah kegunaan umum dari BPO? Halon dan HBFC secara luas digunakan pada pemadam kebakaran; Metil bromida banyak digunakan untuk pembasmi hama (fumigasi) di pergudangan, karantina dan pra pengapalan.
Apakah kegunaan umum dari BPO? Berbagai produk farmasi seperi obat asma (inhaler) juga menggunakan bahan-bahan perusak ozon; Campuran CFC-12 dg etilen oksida diguna-kan sebagai bahan sterilisasi medis.
Apakah alternatif pengganti BPO? Sektor Bahan-Bahan Alternatif Refrigeration HCFC, HC, HFC, HFC Blend Foam HCFC, HC, CO2, HFC, Water Blown Pemadam Api Water mist, inertGas, FE-13, FM-200, NAFSIII Aerosol HC, DME, N2/CO2 (compressed), MC, HCFC, HFC Solvent TCE, HC/Surfactant, Aqueous/semi, HFC, HCFC Tobacco CO2 Fumigasi CO2, Phosphine
Apa saja yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan lapisan ozon? Menyadari adanya ancaman penipisan lapisan ozon, maka pada tahun 1985 lahirlah Konvensi Wina, yaitu kesepakatan masyarakat internasional untuk melindungi lapisan ozon dari kerusakan yang lebih parah akibat ulah manusia; Dua tahun kemudian (1987) lahirlah Protokol Montreal;
Apa saja yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan lapisan ozon? Protokol Montreal adalah penjelasan secara rinci dari Konvensi Wina, yang mengatur kewajiban setiap negara untuk mengurangi produksi dan pemakaian bahan-bahan perusak ozon; Saat ini sudah sekitar 186 negara yang sudah meratifikasi Protokol Montreal.
Apa saja yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan lapisan ozon? Pemerintah Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal melalui Keputusan Presiden No.23 tahun 1992; Dengan demikian Indonesia wajib mematuhi ketentuan dari Konvensi Wina dan Protokol Montreal;
Rencana Penghapusan BPO di Indonesia Sektor 2003 2004 2005 2006 2007 s/d 2010 Total 2003-2010 Foam 461 925,2 182 125 52 - 1.745,2 Refrigeration 310 500 710 732 856 3.108 Halon 205 Aerosol 460 40 100 700 Methyl Bromida 15 18 63 Solvent 103,3 Jadwal Pengurangan Konsumsi BPO 5.153,5 3.048,3 2.101,3 1.129,3
Kapankah kondisi lapisan ozon akan pulih kembali seperti semula? Tidak ada perkiraan yang pasti kapan lapisan ozon akan kembali ke kondisi semula; Para ilmuan mengasumsikan bahwa konsentrasi molekul-molekul ozon di stratosfer akan kembali ke kondisi normal pada pertengahan abad ini, jika seluruh negara yang sudah meratifikasi Protokol Montreal berikut amandemennya, mematuhi seluruh kewajibannya menghapuskan produksi dan pemakaian bahan-bahan perusak ozon. Ada kemungkinan pengaruh pemanasan global akan memperlambat proses pemulihan lapisan ozon.
DEPOSISI ASAM Pencemar yang bersifat asam turun dari atmosfer ke permukaan bumi dengan cara basah atau kering Deposisi Basah : Bahan yang bersifat asam larut dalam air hujan, salju atau kabut Deposisi Kering : Melalui butiran-butiran padat halus yang bersifat asam yang diterbangkan oleh angin
Apakah deposisi asam itu ?
MEKANISME TERJADINYA DEPOSISI ASAM SO2NOx H2SO4 HNO3 SO42-, Nox- H+,SO42-, No3- emisi transmits/ konversi deposisi dampak awan hujan dsb. deposisi basah gas/aerosol pemisahan penguapan air deposisi kering emisi polutan oksidasi sumber-sumber emisi penerima (tanah/tanaman, air permukaan, bahan, bangunan, tubuh manusia, dsb.) tetesan air di awan, H+
Sumber Deposisi Asam Nitrogen Oksida (NOx) : Pembakaran minyak, batubara dan gas Reaksi bakteri di dalam tanah Kebakaran hutan Reaksi gunung berapi Kilat Sulfur Oksida (SO2) : Pembakaran batubara Peleburan bijih besi Letusan gunung berapi Pembusukan bahan organik
Gambar 2. Rata-rata pH air hujan di kota-kota Indonesia pada tahun 1995-1999
Dampak Deposisi Asam Mahluk Hidup - Punahnya beberapa jenis ikan - Mengganggu siklus makanan - Mengganggu pemanfaatan air untuk air minum, perikanan, pertanian - Menimbulkan masalah pada kesehatan pernafasan dan iritasi kulit
Vegetasi - Perubahan keseimbangan nutrisi dalam tanah - Mengganggu pertumbuhan tanaman - Merusak tanaman - Menyuburkan pertumbuhan jamur madu yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman (menjadi layu) Struktur Bangunan - Melarutkan Kalsium Karbonat pada beton, lantai marmer - Melarutkan tembaga dan baja - Mempercepat korosi pada pipa saluran air - Mengikis bangunan candi dan patung
Pengendalian Dampak Deposisi Asam Efisiensi Penggunaan Energi Efisiensi Pemakaian Sumber Daya Alam dan Energi Perubahan Gaya Hidup Industri harus memenuhi peraturan lingkungan yang terkait dengan emisi udara Mengurangi pembakaran sampah dan hutan Mengganti teknologi dengan yang ramah lingkungan Melakukan prinsip 3 R (Recycle, Reuse, Reduce)
EANET/East Asia Network for Acid Deposition Monitoring : jaringan kerjasama pemantauan dampak deposisi asam di kawasan Asia Timur EANET diprakarsai oleh Pemerintah Jepang melalui ADORC (Acid Deposition and Oxidant Research Center) Anggota : Jepang, Korea, Mongolia, Rusia, China, Malaysia, Philipina, Indonesia, Thailand, Vietnam
Bagan Jaringan Pemantauan Deposisi Asam di Indonesia Secretariat for EANET Network Center For EANET National Focal Point KLH National Center Asdep Sarpedal - KLH LAPAN deposisi basah, deposisi kering BMG deposisi basah Puslitbang Tanah & Agroklimat kualitas tanah & vegetasi Asdep Sarpedal Deposisi kering, deposisi basah & kualitas tanah Puslitbang Sumber Daya Air Kualitas perairan darat
APAKAH PEMANASAN GLOBAL? Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi dan lapisan atmosfer bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect); Efek rumah kaca adalah istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi dan lapisan atmosfer bawah akibat terus meningkatnya konsentrasi CO2 dan gas-gas rumah kaca anthropogenic lainnya di atmosfer.
APAKAH GAS-GAS RUMAH KACA ? Gas-gas rumah kaca (greenhouse gases) adalah beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi infra merah yang diemisikan oleh permukaan bumi; Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon Dioksida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydroflurokarbon (HFCs), Perflurokarbon (PFCs), dan Sulfur heksaflorida (SF6). Anthropogenic GHG vs Natural GHG
E f e k E f e k R u m a h R u m a h K a c a K a c a A A A A T M O S F E R T M O S F E R T M O S F E R T M O S F E R Sebagian radiasi matahari Sebagian radiasi matahari Sebagian radiasi Sebagian radiasi infra infra merah merah MATAHARI MATAHARI MATAHARI MATAHARI dipantulkan oleh atmosfer dan dipantulkan oleh atmosfer dan MATAHARI MATAHARI dilepaskan melalui atmosfer dilepaskan melalui atmosfer permukaan bumi permukaan bumi dan hilang di angkasa dan hilang di angkasa Radiasi matahari Radiasi matahari yang yang dipantulkan dipantulkan radiasi radiasi yang yang dilepaskan dilepaskan matahari matahari Sebagian dari radiasi Sebagian dari radiasi infra infra merah diserap merah diserap dan diemisikan kembali oleh molekul dan diemisikan kembali oleh molekul gas gas Radiasi matahari masuk Radiasi matahari masuk rumah kaca rumah kaca . . Efek Efek yang yang langsung langsung melalui atmosfer bersih melalui atmosfer bersih ditimbulkan adalah meningkatnya suhu ditimbulkan adalah meningkatnya suhu Radiasi matahari Radiasi matahari yang yang permukaan bumi dan troposfer permukaan bumi dan troposfer diterima diterima : : 343 Watt per m2 343 Watt per m2 Permukaan bumi menerima lebih Permukaan bumi menerima lebih Permukaan bumi menerima lebih Permukaan bumi menerima lebih banyak panas dan radiasi banyak panas dan radiasi banyak panas dan radiasi banyak panas dan radiasi inframerah diemisikan kembali inframerah diemisikan kembali inframerah diemisikan kembali inframerah diemisikan kembali Energi matahari diserap dan Energi matahari diserap dan Energi matahari diserap dan Energi matahari diserap dan menghangatkan permukaan bumi menghangatkan permukaan bumi menghangatkan permukaan bumi menghangatkan permukaan bumi … … … … … … … … diubah menjadi penyebab panas diubah menjadi penyebab panas diubah menjadi penyebab panas diubah menjadi penyebab panas 168 Watt per m2 168 Watt per m2 168 Watt per m2 168 Watt per m2 emisi gelombang panjang emisi gelombang panjang emisi gelombang panjang emisi gelombang panjang (infra (infra (infra (infra merah merah merah merah ) ) ) ) diradiasikan kembali ke atmosfer diradiasikan kembali ke atmosfer diradiasikan kembali ke atmosfer diradiasikan kembali ke atmosfer B U M I B U M I B U M I B U M I
Beberapa Jenis Gas Rumah Kaca (GRK)
Konsentrasi CO2 di Atmosfer secara Global
Emisi CO2 pada Beberapa Negara (1995)
Proyeksi Perubahan Temperatur Global
APAKAH PEMANASAN GLOBAL SUDAH TERJADI? Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada dekade sekarang ini telah terjadi kenaikan rata-rata suhu udara antara 0.3 – 0.6oC Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju peningkatan seperti sekarang maka diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan berkisar antara 3 sampai 5oC dan menyebabkan perubahan iklim global
Dampak peningkatan konsentrasi GRK: KETERKAITAN : KONSENTRASI GAS-GAS RUMAH KACA - PEMANASAN GLOBAL - PERUBAHAN IKLIM Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca di planet bumi Konsentrasi gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim Dampak peningkatan konsentrasi GRK: Peningkatan radiasi gelombang panjang Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan, yang mengakibatkan: banjir, kekeringan
PENGERTIAN PERUBAHAN IKLIM Terjadi perubahan besaran pada parameter iklim dalam rentang waktu yang panjang Dipengaruhi baik langsung maupun tidak langsung dari hasil kegiatan manusia (anthropogenic) seperti: industrialisasi, transportasi, perubahan tata guna lahan, energi,
KONDISI ASIA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM Kejadian banjir, kemarau panjang, kebakaran hutan dan siklon tropis akan meningkat Produktifitas pertanian dan perikanan juga menurun akibat dari meningkatnya kejadian banjir, kemarau panjang, siklon tropis, naiknya suhu dan tinggi muka air laut Aliran permukaan dan ketersediaan air menurun pada beberapa daerah arid dan semi-arid Kesehatan manusia akan terancam karena meningkatnya penyakit menular lewat vektor (malaria) dan air (kholera) dan deraan panas
Tinggi muka air laut akan meningkat dan akan menyebabkan sebagian wilayah pantai terendam secara permanen dan meningkatnya risiko banjir . Jumlah manusia yang akan terkena dampak naiknya muka air laut di Indonesia melebihi 50 juta orang. Keanekaragaman hayati pada ekosistem mangrove dan hutan akan semakin terancam akibat tekanan jumlah penduduk Konsumsi energi diperkirakan meningkat
POSISI INDONESIA Indonesia meratifikasi Konvensi Perubahan Iklim melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 1994 Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai kewajiban melaporkan sumber emisi dan sink nya, melaksanakan upaya penurunan emisi gas rumah kaca dengan dasar sukarela dan melakukan tindakan atau upaya penyesuaian yang tepat terhadap perubahan iklim. Negara yang tergabung dalam Annex I harus memberikan bantuan teknis, finansial, transfer teknologi termasuk know how kepada negara berkembang dalam rangka melaksanakan Konvensi.
Emisi GRK (1994), CO2 ekivalen dan Global Warming Potential (GWP) Emisi (Gg) GWP CO2 Ekivalen (Gg) CO2 748,607.31 1 CH4 6,409.08 21 134,591.00 N2O 61.11 310 18,944.10
Bila memerlukan tambahan informasi, dapat menghubungi: Asdep Urusan Atmosfir dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkingan Hidup Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24, Gedung B, Lantai 4, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410 Telp. (021) 8517164 Fax.: (021) 85902521 E-mail: ozonenet@cbn.net.id Email: climate@cbn.net.id