IKHTILAF & MAZHAB DALAM PEMIKIRAN POLITIK ISLAM KULIAH KEEMPAT Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Faktor-faktor Penyebab Ikhtilaf Tabiat Agama Islam, Sumber hukum Islam mempunyai sifat manshuh `alaih dan maskut `anhu, muhkamat dan mutasyabihat, qat`iyyah dan dzanniyyat, sharih dan mu’awwal. Tabiat Bahasa (Arab), Lafadz bahasa Arab cenderung musytarak, ada yang majaz, ada yang bersifat khash, `aam, ada yang rajih dan marjuhah. Tabiat Manusia, Kondisi masyarakat yang berbeda-beda, sifat dan psikologisnya juga berbeda. Tabiat Alam dan Kehidupan. Corak topografi, geografi, iklim dan cuaca di dunia ini berbeda-beda, maka penyikapannya juga berbeda-beda. Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Aliran (Mainstream) Pemikiran Politik Islam Pemikiran Islam Klasik Pemikiran Islam Moderen Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Pemikiran Politik Islam Klasik Peranan negara menduduki posisi sentral dalam keberlangsungan Islam. Keberadaan negara sebagai penjamin terlaksanya syari`ah atau hukum Islam. Corak Pemikiran Politik Islam Klasik: Terdapat pengaruh signifikan dari pemikiran Yunani, terutama Platoisme. Tampak menonjol di masa Dinasti Abbasiyah. Umumnya memberikan legitimasi terhadap status quo. Menampilkan bentuk-bentuk yang idealis daripada yang lebih operasional. Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Manajeman Kenegaraan dalam Pandangan PPI Klasik Pendekatan Sentralisme Khalifah, Al Farabi & Ibnu Sina: Khalifah harus dipegang oleh filosof. Al Ghazali: Baiknya negara tergantung pada Khalifah, jika Khalifah baik maka negara akan baik. Pendekatan Institusionalisme, Imam Al Mawardi: yang paling penting dalam pengelolaan negara adalah stuktur dan fungsi kelembagaan, yakni kepala negara (khalifah) dan yang memilihnya (ahlul ikhtiar). Pendekatan Organisme, Ibnu Taimiyyah: Baik buruk pemerintah ditentukan bukan hanya oleh khalifah, namun oleh organ kenegaraan secara keseluruhan. Menggunakan logika al mukminu kal bunyan. Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Pemikiran Politik Islam Moderen Tampak ketika Dunia Islam dalam kondisi terjajah oleh kekuatan Barat. Corak mendasar Pemikiran Politik Islam Moderen: Formulasi pemikiran merupakan respon kekalahan Dunia Islam atas Barat, Ingin mengembalikan pelaksanaan ajaran Islam secara murni (salafi), Dalam perbincangan mengenai negara, terpusatkan pada usaha pembebasan negara. Terbagi dalam dua arus besar: Gerakan Purifikasi & Gerakan Renaissance Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4) Harakah Islamiyyah Pemikiran Islam Moderen melahirkan gerakan-gerakan sosial (Harakah Islamiyah) yang terbagi dalam dua arus besar ishlah dan inqilabiyah dengan varian: Gradualis-adaptif: IM Aljazair, JI Pakistan Revolusioner Syi`ah: Partai Republik Islam Iran, Hizb Ad Da`wah Irak, Hizbullah dan Jihad Islam Lebanon. Revolusioner Sunni: Al Jihad dan Organisasi Pembebasan Islam di Mesir, IM dan Jama`ah Abu Dzar Siria, HT Yordania dan Siria. Messianis-Primitif: Al Ikhwan Saudi Arabia, Tafkir Wal Hijrah Mesir, Mahdiyyah Sudan dan Al Arqam. Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)
Manajeman Kenegaraan dalam Pandangan PPI Moderen Diskursus mengenai manajemen pengelolaan negara bersumber dari respon terhadap keruntuhan Kesultanan Utsmaniyyah pada tahun 1924. Terdapat dua arus besar dalam pengelolaan negara: Aliran Substansialisme: dipelopori oleh Ali Abdul Raziq, melihat negara sebagai sesuatu yang otonom, kekhalifahan selama 8 abad hanyalah produk ijtihad ulama, semangat sekularisasi di Dunia Islam. Aliran Formalisme: dikibarkan oleh Jamaluddin Al Afghani, Rasyid Ridha, Maududi, dkk., keberadaan negara tidak bisa dipisahkan dari agama seperti halnya PPI Klasik, agama harus terlibat dalam urusan kenegaraan, muncul pan-Islamisme dan Islamic world state. Pemikiran Politik Islam Strategis (Pertemuan #4)