Strategi Pembelajaran Snowballing Mayasari Dewi A 210 100 025
Pengertian Snowballing Menurut Hisyman Zaini,dkk (2008: 58) srategi snow balling ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok. Strategi ini akan berjalan dengan baik jika materi yang dipelajari meuntut pemikiran yang mendalam atau yang menuntut peserta didik untuk berfikir analisis bahkan mungkin sintetis. Materi-materi yang bersifat faktual, yang jawabannya sudah ada dalam buku teks mungkin tidak depat diajarkan dengan strategi ini.
Tujuan Pembelajaran Snowballing Membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam prosesnya, strategi pembelajaran snowballing digunakan untuk mendapatkan jawaban yang bertingkat. Membantu siswa berfikir kritis terhadap suatu masalah.
Langkah-langkah: Menurut Hisyman Zaini,dkk (2008: 58-59), Langkah-langkah dalam strategi pembelajaran snowballing yaitu: Menyampaikan topik materi yang akan diajarkan. Meminta peserta didik untuk menjawab secara berpasangan (dua orang). Setelah peserta didik yang bekerja pasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabungkan dengan pasangan di sampingnya.
Lanjutan… Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua oranng dengan kelompok yang lain. Dalam langkah ini pelu ditegaskan bahwa jawaban kedua kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok baru. Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok digabungkan dengan satu kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanya delapan orang.
Lanjutan... Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah keempat di atas. Langkah ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah peserta didik atau waktu yang tersedia. Perwakilan dari masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya ke depan kelas. Pengajar akan membandingkan jawaban dari masing- masing kelompok kemudian memberikan ulasan- ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban peserta.
Keunggulan: Membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dapat membuat siswa mampu berfikir kritis. Mendorong siswa untuk merubah cara berpikir siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran siswa.
Kelemahan: Kurang menghemat waktu dan kurang efisien bagi siswa. Terkadang kelas akan menjadi gaduh waktu berdiskusi. Dalam penerapan, terkadang siswa mengalami perbedaan pendapat. Terkadang guru kurang menguasai tentang metode yang digunakan.
Implementasi terhadap materi kewirausahaan (SMK kelas X) Oleh Mayasari Dewi A 210 100 025
Standar kompetensi :Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : 1.2 Menerapkan perilaku kerja prestatif Tujuan pembelajaran : Memahami perilaku kerja prestatif Mengidentifikasi karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerja prestatif Memahami pembinaan perilaku kerja prestatif Menjelaskan motivasi dalam bekerja
Langkah-langkah: 1. Guru Menyampaikan Materi Materi (bahan ajar) yang disampaikan: A. Perilaku Kerja Prestatif 1. Pengertian perilaku kerja prestatif Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. 2. Sumber daya manuasia yang presentatif Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan SDM yang siap kerja.
Lanjutan… Ciri – ciri mininum adalah : Persaingan bebas Perubahan yang semakin cepat Derasnya arus informasi antar Negara B. Karakteristik Wirausaha yang Berperilaku Kerja Prestatif Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
Sifat – sifat profil wirausahawan Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawan Percaya diri Berorientasi pada hasil Pengambilan resiko Kepemimpinan Keorisinilan Berorientasi ke masa depan 1. Keyakinan dan optimisme 2. Individualistik 3. Mandiri / ketidaktergantungan 1. Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba 2. Ketekunan dan ketabahan 3. Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat 1. Energik dan inisiatif 2. Kemampuan mengambil resiko 3. Suka pada tantangan 1. Bertingkah laku sebagai pemimpin 2. Dapat bergaul dengan orang lain 3. Menanggapi saran dan kritik 1. Inovatif 2. Mengetahui banyak 3. Punya banyak sumber 1. Prestatif 2. Pandangan ke masa depan
C. Bentuk-bentuk Kerja Prestatif Kerja ikhlas Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. 2. Kerja mawas terhadap emosional Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Lanjutan… 3. Kerja cerdas Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. 4. Kerja keras Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. 5. Kerja tuntas Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.
D. Pembinaan Perilaku Kerja Prestatif Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam setiap tindakan hasilnya .
Lanjutan… Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapat. Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.
2. Meminta peserta didik untuk menjawab secara berpasangan (dua orang). Pertanyaan: Kenapa penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting, sebutkan alasannya! Sebutkan proses kerja prestatif sesuai keahlian bidang- bidang yang harus dipunyai wirausaha! Sebutkan pula apasaja yang dapat ditimbulkan dari setiap keahlian bidang tersebut! Tunjukkan teori hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham H. Maslow! Jawaban
3. Setelah peserta didik yang bekerja pasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabungkan dengan pasangan di sampingnya.
4. Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini dapat dilakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang dengan kelompok yang lain. Dalam langkah ini pelu ditegaskan bahwa jawaban kedua kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok baru. Jawaban
5. Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok digabungkan dengan satu kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanya delapan orang
6. Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah keempat di atas. Langkah ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah peserta didik atau waktu yang tersedia Jawaban
7. Perwakilan dari masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya ke depan kelas. JAWABAN
8. Pengajar akan membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban peserta. ULASAN
Ulasan yang diberikan guru setelah membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok antara lain:
1. Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena: Menghargai cita – cita dan masa depan Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif Mengurangi pengawasan dalam bekerja Terus menerus menambah ilmu pengetahuan Mengembangkan rasa kesetiakawan Mengembangkan sikap yang positif Mengembangkan kemampuan berprakarsa Mengembangkan daya kreatifitas Efisiens dan efektif dalam bekerja
2. Sebutkan proses kerja prestatif sesuai keahlian bidang-bidang yang harus dipunyai wirausaha! Sebutkan pula apasaja yang dapat ditimbulkan dari setiap keahlian bidang tersebut! Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb: 1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu: a.Keahliaan dalam bidang tehnologi. Hal ini dapat menimbulkan : 1.aMeningkatkan kesejahteraan 1.bMenimbulkan masalah-masalah baru seperti: -Masalah social seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah tertentu -Masalah konsumen baru -Persaingan penguasaan tehnologi
Lanjutan: b.Perkembangan perekonomian Hal ini dapat menimbulkan : -Persaingan bisnis -Timbul bisnis baru -Kebangkrutan -Mencari pasar baru -Produksi yang terus meningkat 2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu: Keahlian pengendalian keuangan Keahlian mengenai resiko persaingan Keahlian mengurus usaha manajemen usaha Keahlian menawarkan produk Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan
3. Tunjukkan teori hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham H. Maslow! IV III II I Aktualisasi diri Penghargaan akan kemampuandan percaya diri Rasa aman,bebas, dari ancaman Fisiologis misal makan Minum , dll
Daftar Pustaka Zaini Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Drs. Mardiyatmo. 2008. Kewirausahaan Untuk Kelas X SMK. Jakarta: Yudhistira.