PUMPS M. FAISAL(03121403023) JUVIANDY (03121403029) YOGI PRATAMA(03121403043)
Termonologi/Defenisi 1 Termonologi/Defenisi 1. TDH = Total Dynamic Head, yaitu besarnya head pompa. Merupakan selisih antara head discharge dengan head suction; terkadang disebut head atau total head. 2. BEP = Best Efficiency Point, yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja paling optimum. 3. NPSHr = Net Positive Suction Head required, yaitu nilai head absolut dari inlet pompa yang dibutuhkan agar tidak terjadi kavitasi. 4. NPSHa = Net Positive Suction Head available, yaitu nilai head absolut y ang tersedia pada inlet pompa. 5. Kavitasi = Kondisi dimana terjadinya bubble (gelembung udara) di dalam pompa akibat kurangnya NPSHa (terjadi vaporisasi) dan pecah pada saat bersentuhan dengan impeller atau casing. Agar tidak terjadi kavitasi, maka NPSHa harus lebih besar dari NPSHr. 6. Minimum flow = flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa beroperasi dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow, pompa dapat mengalami kerusakan. 7. Efficiency = Besarnya perbandingan antara energi yang dipakai (input) dengan energi output pompa. 8. BHP = brake horsepower, yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh pompa untuk bisa bekerja sesuai dengan kurvanya; memiliki satuan hp.
PRINSIP KERJA Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan zat cair dengan meningkatkan tingkat energi zat cair tersebut. ada 2 cara untuk meningkatkan energi yaitu: 1. mengkompres fluida 2. meningkatkan tekanan
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perancangan 1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perancangan 1. Harus dipertimbangkan karaterisktik atau properties dari fluida yang akan digunakan. 2. Laju aliran atau jumlah fluida yang bekerja pada pompa slurry tersebut juga sangat mempengaruhi kinerja pompa. 3. Flowrate menjadi parameter utama karena akan masuk kedalam proses selanjutnya. 4. Material solid menjadi faktor yang menentukan juga sebagai indikasi penyembuhan yang terjadi pada pompa. 5. Laju fluida dalam sistem pemompaan tersebut juga perlu disesuaikan dengan proses.
Perhitungan : 1. Kapasitas(Q) -> Q = (π/4. D2 ). V (2) Perhitungan : 1. Kapasitas(Q) -> Q = (π/4. D2 ). V (2) A = area pipa atau conduit feet persegi. V = kecepatan aliran dalam feet per detik. Q = Kapasitas dalam gallon per menit. 2. Kerja pompa -> kW = HQÁ / 3.670 × 10 kW adalah daya keluaran pompa (kW) H = total dynamic head; m (kolom cairan). Q = kapasitas, m3/ h. Á = densitas cairan, kg/m3.
Formulasi Perancangan NPSH adalah kebutuhan minimum pompa untuk bekerja secara normal, Ada 2 macam NPSH : 1. NPSHa adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana pompa akan bekerja. 2. NPSHr adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang diberikan oleh pembuat berdasarkan hasil pengetesan. Rumus : NPSHa = Ha + Hs – Hvp – Hf – Hi Ha = Atmospheric Head (dalam feet), yaitu tekanan atmosferik pada ketitinggian terhadap permukaan laut. Hs = Static Head level fluida,positif atau negatif (dalam feet), yaitu tinggi dari center line suction pompa ke level fluida dalam tangki yang akan disedot. Hvp = Vapor Head fluida (dalam feet) Hf = Friction Head atau Friction Losses dalam suction piping dan konektor-konektornya Hi = Inlet Head atau kehilangan energi yang terjadi pada leher suction pompa
Contoh Kasus : Pada gambar di bawah akan dilakukan pemompaan fluida air dari tangki terbuka yang berada pada level sama dengan permukaan laut (Ha = 33.9 feet) Level tangki adalah 22 feet dari centerline pompa (Hs1 = 22 feet). Friction losses adalah 2 feet (Hf = 2 feet). Temperatur air adalah 70ºF maka Hvp adalah 0.839. Head inlet (Hi) sebagai safety factor adalah 2 feet. Tentukanlah NPSHa dan NPSHr pompa!
Penyelesaian : NPSHa = Ha + Hs1 – Hvp – Hf – Hi = 33. 9 + 22 – 0 Penyelesaian : NPSHa = Ha + Hs1 – Hvp – Hf – Hi = 33.9 + 22 – 0.839 – 2 – 2 = 51.061 feet Diketahui bahwa tujuan pemompaan adalah untuk mengeluarkan fluida air dari tangki, maka kita harus mempertimbangkan tinggi terendah fluida air dalam tangki dari center line pompa saat pemompaan (Hs2) yaitu 7 feet. Maka NPSHa = Ha + Hs1 – Hvp – Hf – Hi = 33.9 + 7 – 0.839 – 2 – 2 = 36.061 feet Maka untuk menghindari kondisi NPSHa yang tidak memadai ke pompa pada saat pemompaan fluida dari tangki maka NPSHr pompa haruslah kurang dari 36 feet pada duty point.