MEMORY KOMPUTER :: advanced ::.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEMORY KOMPUTER :: basic ::.
Advertisements

nama:Dwi novita w. Kelas:x tkj 1
Motherboard RATNAWATI.
Pengenalan BIOS & PC Hardware Diagnostic
Operating System Komputer (BIOS)
SELAMAT DATANG DI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pertemuan 6 (Organisasi Input/Output)
Presentasi instalasi windows xp
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
Tugas Apa yang anda lakukan ketika : 1. monitor tidak mau menyala 2
Aplikasi dari program Mikroprosesor
Pengenalan Teknologi Informasi
Sistem memory Semikonduktor
Dasar Komputer – STMIK Palangkaraya
Presented by Team Teaching TKJ
Optimasi Bios.
Merakit PC Disusun Oleh : Dila Ismayanti.
Trouble Shooting Booting
PERTEMUAN KESEPULUH Memory HARDWARE.
MODUL SMK NEGERI 3 TEGAL Apik Shokhidin, S.Kom
MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU SETTING ULANG PC
Merakit Personal Computer
Troubleshooting Komputer
Central Processing Unit
Komputer Hang/Crash.
Meng-Upgrade PC. Apakah anda merasa kemampuan PC anda sudah sangat baik dalam melayani keperluan anda? Apakah anda pernah terpikir bahwa sudah saatnya.
Thirteen: Microprocessor dan Memory. 2 Objectives Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Mengerti tentang memory pada komputer. Mengenal.
HARDWARE (Matherboard)
BAB VII KARAKTERISTIK MEMORI
Main memory, “pembantu utama”, volatile
INSTALASI SISTEM OPERASI DASAR
MENGOPERASIKAN SISTEM KOMPUTER
PRINSIP KERJA KOMPUTER
CMOS DAN BIOS.
Dosen Pembina : Mahayadi, ST.
MOTHERBOARD Motherboard alias mainboard alias system board, ketiganya mengacu pada satu barang yang sama, yakni sebuah papan sirkuit dan panel-panel elektronik.
Oleh : Denny Agustiawan
Kelompok 5 Dito Susanto Gredis K.S Leo Bryan.A Oka Tridar BOOTING.
I/O Device and I/O Module
Mikroprosesor dan Perangkat Pendukungnya
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER
CREATED BY NOFRIL ZENDRIADI
PERTEMUAN KESEPULUH Memory HARDWARE.
Konfigurasi BIOS.
Materi Habis Uts IMK Prototyping
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY
CARA MENGAKTIFKAN KOMPUTER
Bab 4 Sistem Operasi Komputer
Tata letak komponen komputer
I KADEK BAGUS FERISTHA UDAYANA
Sistem Operasi Komputer
TROUBLESHOOTING KOMPUTER By : Mas Prie.
MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC & PERIFERAL
Sistem Komputer terdiri atas 3 (tiga) aspek yaitu :
A. Sistem Operasi Fungsi Sistem Operasi
Desain Motherboard Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Perakitan PC.
I/O Device and I/O Module
PENGERTIAN RANDOM ACCESS MEMORY
KARAKTERISTIK MEMORI WALAUPUN KONSEPNYA TERASA SEDERHANA, MEMORI KOMPUTER MEMILIKI ANEKA RAGAM JENIS, TEKNOLOGI, ORGANISASI, UNJUK KERJA, DAN BIAYA BAGI.
MAINBOARD SLOT EKSPANSI SOKET PROSESOR SLOT MEMORI CHIPSET PORT I/O
Copyright © Wondershare Software -m.erdda habiby.SST Central Processing Unit.
Dosen Pembina : Mahayadi, ST
Permasalahan pada Perangkat Keras
I/O Device and I/O Module
Komputer dan Jaringan Dasar 3.3 Menerapkan pengujian komputer 4.3 Pengujian komputer.
Komputer dan Jaringan Dasar 3.3 Menerapkan pengujian komputer 4.3 Pengujian komputer.
KELOMPOK 5 Anggota :1. Gabriel Devinta Christy(16) 2. Neila Fatmawati(24) 3. Saskia Dhea Maharani(31) 4. Stevina Ariyani(33) Pembimbing : Ir. Widyasworo.
Transcript presentasi:

MEMORY KOMPUTER :: advanced ::

Pengertian SPD dalam RAM

SPD - Serial Presence Detect adalah cara standar untuk secara otomatis mengakses informasi mengenai modul memori komputer. Istilah ini biasa muncul pada menu BIOS sebagai "By SPD" dalam menu DRAM Configuration. Pada RAM jenis (lama) SIMM (72-pin) peng-kodean (encode) informasi tentang modul RAM ini disebut Paralel Presence Detect (PPD) informasi nya hanya sedikit (5 bit), tetapi pada DIMM standar (168-pin) diubah menjadi Serial Presence Detect (SPD) untuk meng-kodekan informasi yang lebih banyak.

Informasi Data SPD Jadi, SPD adalah fitur di dalam (hardware) memory atau RAM yang memungkinkan komputer (BIOS) untuk mengetahui jenis memori yang terpasang, dan juga Timing (standar) yang digunakan untuk mengakses memori. Informasi data SPD disimpan di dalam satu chip kecil SPD-ROM pada modul memory (RAM). Informasi ini dibuat oleh pabrik modul memory RAM. Informasi SPD berisi konfigurasi Timing (Latency) yang dijamin aman (pabrik) untuk modul memory RAM tsb. Dengan data inilah komputer (BIOS) bisa mengenali jenis karakter RAM yang terpasang, dan bagaimana memperlakukannya.

Informasi Data SPD Ketika komputer di-ON kan, akan dimulai dengan melakukan power-on self test (POST). Proses ini mencakup mengkonfigurasi secara otomatis untuk hardware yang ada. Umumnya komputer mendeteksi perubahan hardware secara otomatis juga. Tetapi cara pendeteksian ini bisa dikontrol dari BIOS. Termasuk kontrol bagaimana komputer menggunakan data SPD pada modul memory, dan memilih setting yang akan digunakan. Bahkan untuk me- modifikasi Timing memory, atau mungkin untuk merubah angka data SPD (overclocking). Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka beberapa perusahaan juga mengembangkan data informasi SPD sesuai dengan kepentingan masing- masing. Berikut dibawah ini adalah beberapa pengembangannya.

Enhanced Performance Profiles (EPP) User sering menghabiskan waktu “meng-otak-atik” timing memory secara manual untuk meraih kecepatan memory (sistem) yang lebih tinggi.  EPP (Enhance Performance Profiles) adalah perluasan SPD, dikembangkan oleh nVidia dan Corsair. Berisi informasi tambahan untuk kinerja operasi yang lebih tinggi bagi DDR2, tentang tegangan RAM dan timing non-standar SPD. Informasi EPP disimpan dalam chip-SPD yang sama, tetapi dalam byte lain yang belum digunakan oleh standar SPD DDR2. Parameter EPP khusus dibuat agar sesuai dengan kontroler memori pada chipset nForce-5, nForce-6 dan nForce-7.

Enhanced Performance Profiles (EPP) NVidia mendukung EPP dengan menu BIOS pada motherboard dengan high-end chipset. Fitur chipset nya diberi nama "overclocking satu-klik " untuk OC tanpa repot. Dengan Modul RAM-EPP/SLI dan motherboard yang support, akan mudah sekali melakukan overclocking (OC). Modul memori EPP ini dinamai "SLI-ready memory". Merupakan modul RAM dengan kualifikasi dan performa tinggi. Istilah "SLI" ini tidak ada hubungannya dengan “vga card SLI”. Artinya  kita dapat saja menggunakan EPP-SLI memoridengan vga card single (meski non-Nvidia card), atau juga dapat menjalankan multi vga card-SLI tanpa EPP-SLI memori. Versi lebih baru adalah EPP 2.0, yang sudah mendukung modul memori DDR3 juga.

Extreme Memory Profile (XMP) XMP dikembangkan oleh Intel. Diberi nama Extreme Memory Profile (XMP). Merupakan SPD khusus untuk DDR3 dengan timing RAM high performance.  Informasi XMP juga disimpan dalam chip-SPD yang sama, tetapi dalam byte lain yang belum digunakan dalam standar SPD.

Vendor Specific Memory Sebuah pengembangan informasi SPD yang “melenceng” adalah: Penulisan informasi (string) khusus yang digunakan untuk “mengikat” modul memori tertentu harus digunakan pada sistem tertentu pula. Salah satu vendor yang dikenal melakukan ini adalah Fujitsu Technology Solutions.

Vendor Specific Memory Hal ini bisa mengakibatkan penambahan modul memori yang berbeda untuk sistem (tertentu) akan menghasilkan penolakan atau menimbulkan kelainan (seperti harus menekan F1 pada setiap boot). Penjelasannya : jika suatu sistem yang didesain untuk menggunakan modul RAM dengan string-khusus ini, kemudian pada sistem tsb. dipasang RAM tanpa memiliki string-khusus, maka RAM tsb. akan ditolak oleh sistem yang bersangkutan..      Repot juga :D

Timing Dalam RAM

Pengertian Latency Time Pada RAM TIMING di dalam RAM adalah faktor/unsur Waktu- Tunda, Delay atau Latency dalam proses operasional-internal sebuah modul (chip) memory RAM.  Atau dengan kata lain, Timing adalah ukuran waktu keterlambatan chip memory RAM dalam melakukan operasi-internal di dalamnya. Keterlambatan operasi internal ini misalnya : kebutuhan waktu dalam menanggapi suatu perintah (command), berapa lama memory mengaktifkan matrix-data, atau kebutuhan waktu untuk menutup saluran data dan membuka saluran data.

Pengertian Latency Time Pada RAM Timing merupakan faktor penting lain dalam hal kecepatan suatu modul memory (RAM). Penjelasannya pun cukup rumit, sehingga memahami faktor TIMING memerlukan pengetahuan tentang cara kerja RAM, silahkan membaca beberapa artikel saya sebelumnya tentang RAM (memory) dalam sistem komputer. Memahami Latency pada RAM memang rumit, tetapi mengerti akan hal ini tak akan ada ruginya. Siapa tahu kelak Anda menjadi seorang "system minded" dalam komputer.  :)

Penulisan Label Latency RAM Timing dinyatakan dalam label sebuah modul RAM sebagai deretan angka, misalnya : 3-4-4-8, 7-7-7-18, atau 8-8-8-24 dsb. Sayangnya label seperti ini hanya ada pada modul RAM kelas atas yang dirancang untuk keperluan Over Clocking (OC), jarang sekali dicantumkan pada modul kelas “reguler” yang umum digunakan dalam sistem komputer. Biasanya pada modul reguler hanya tertera label DDRxxx dan PCyyyy. Angka dalam DDRxxx menyatakan frekuensi-kerja maksimum chip (IC) yang terpasang pada modul. Yang perlu diingat adalah angka clock-riil chip hanya setengah dari angka DDRxxx.  Sedangkan angka PCyyyy adalah jumlah data maksimum (teoritis) yang bisa ditransfer oleh modul RAM (transfer-rate). 

Penulisan Label Latency RAM Jadi, angka pada DDRxxx adalah pernyataan karakter untuk chip-memory, dan angka dalam PCyyyy adalah pernyataan karakter untuk modul RAM. Kedua angka tsb. biasa digunakan untuk menyatakan suatu kecepatan teoritis RAM meski kurang tepat, karena masih ada faktor lain yang sangat mempengaruhi kecepatan RAM secara riil, yaitu Timing. Orang lebih sering menyebutnya dengan istilah Latency. 

Latency, Delay, Waktu-Tunda Latency diartikan sebagai tundaan atau pelambatan (delay), dan dihitung dengan satuan Clock. Dua modul RAM yang DDRxxx dan Pcyyyy nya sama sekalipun, dapat berbeda performa kecepatannya oleh karena perbedaan Latency (timing) dari masing-masing modul.  Sebagai contoh - lihat gambar-2 -, modul RAM dengan CAS Latency = 7 akan menunda 7 siklus-clock untuk mengirimkan data yang diminta (oleh processor), sedangkan modul dengan CAS Latency = 9 akan menunda lebih lama yaitu 9 siklus-clock, meski kedua modul memiliki DDRxxx dan PCyyyy yang sama dan dioperasikan pada clock FSB yang sama pula. 

Latency, Delay, Waktu-Tunda Kasus ini sangat diperhitungkan oleh para “maniak” sistem komputer atau para Over Clocker (OC-er). Perhatikan gambar sebuah label di bawah. Ada banyak jenis Latency, tetapi yang biasa disebut ada 4 (kadang 5) jenis seperti biasa ditulis pada label mis. 7-7-7-18, atau 8-8-8-24. Ke-empat angka tsb. masing-masing menunjukkan Latency dari :  tCAS=7,tRCD=7, tRP=7, dan tRAS=18. Huruf [t] adalah inisial untuk [time].

Jenis Latency Pada RAM Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing jenis Latency di atas. Dan untuk memahaminya harus lebih dulu dimengerti  bahwa : memory secara internal berupa  sebuah “matrix”, dan data disimpan pada “perpotongan baris (Row) dan kolom (Column)” di dalam matrix tsb. Semoga 3-gambar diagram time-lens diatas bisa membantu.

Jenis Latency Pada RAM tCAS = CAS Latency disingkat CL : adalah Waktu (jumlah clock) yang diperlukan antara saat perintah dikirim ke memori sampai saat memory mulai mengirim data (ke processor) - lihat gambar sebelumnya -

Jenis Latency Pada RAM tRCD = RAS to CAS Delay : Waktu yang diperlukan antara aktivasi baris (RAS) dan aktivasi kolom (CAS) di mana data disimpan dalam matrix. - lihat gambar -

Jenis Latency Pada RAM tRP = RAS Precharge Delay : Waktu yang diperlukan antara me-nonaktifkan akses ke saluran data dan memulai akses ke baris lain suatu data dalam matrix - lihat gambar -

Jenis Latency Pada RAM tRAS = Active to Precharge Delay : Berapa lama memori harus menunggu sampai akses berikutnya dapat dimulai. CMD = Command Rate, ini jarang ditampilkan dalam label. Waktu yang diperlukan antara chip memori diaktifkan sampai  perintah pertama bisa dikirim ke memori. Biasanya ditulis dengan T1 (1 clock cycle) atau T2 (2 clock cycle). Terlalu singkat penjelasan ini, tapi bagaimana lagi ? Ini hanya sebuah preambule saja.    :) Selanjutnya bagaimana melakukan kontrol (setting) Latency RAM ini dari dalam komputer ? ? :D

Setting Latency RAM Mode AUTO

Optimalisasi Kinerja Sistem Hardware Suatu sistem komputer bisa dikatakan memiliki kinerja optimal, jika setiap hardware yang terhubung dapat bekerja secara optimal di dalam lingkungan sistem tersebut. Inilah dasar dari tindakan melakukan setting hardware. Karakter dari setiap hardware dalam sistem komputer adalah berbeda-beda. Perbedaan itu bisa disebabkan oleh kualitas, spesifikasi, fabrikasi atau lingkungan operasional-nya (environment). Tindakan optimalisasi sistem adalah melakukan pengaturan atau penyesuaian parameter kinerja paling optimal yang bisa dicapai untuk masing-masing hardware agar sesuai dengan lingkungan kerja yang tersedia, yaitu motherboard (dan software). 

Optimalisasi Kinerja Sistem Hardware Salah satu tindakan optimalisasi hardware dalam sebuah sistem komputer, salah satu contohnya adalah melakukan setting pada latency RAM. Beberapa komponen sistem hardware yang sering dikenai tindakan optimalisasi adalah Processor, RAM, dan VGA Card. Hal ini sering dilakukan oleh para Over Clocker (OC-er). Sebagaimana dengan hardware lainnya, setiap motherboard pun juga memiliki karakter yang berbeda. Intinya, optimalisasi sistem adalah mencari titik-temu terbaik dari antara setiap perbedaan karakter tsb. Inilah barangkali “seni-nya” bermain dengan hardware. Melakukan optimalisasi hardware (RAM) bisa memakan waktu hanya beberapa menit, atau beberapa jam. Optimalisasi hardware (RAM) yang serius, bisa sangat melelahkan.

Perlukah Setting Latency RAM?? Dalam hal ini, RAM sebagai unsur sangat penting dalam sistem, justru memiliki variasi karakter paling banyak dibanding hardware lainnya. Akibatnya langkah optimalisasi-nya pun juga menjadi rumit, kalau tidak boleh disebut paling sulit.  Mengoptimalkan kinerja RAM dalam sistem mestilah dibekali pengetahuan tentang RAM itu sendiri. Tentang hal ini sudah ditulis dipenjelasan sebelumnya.

Perlukah Setting Latency RAM?? Sebenarnya user tidak perlu kuatir dengan setting Latency, sebab BIOS sudah menyediakan setting paling aman. Yaitu konfigurasi AUTO, atau lebih baik lagi konfigurasi BY SPD. Keduanya adalah setting konfigurasi rekomendasi. Perbedaan keduanya adalah :  AUTO : setting konfigurasi oleh pabrik motherboard, untuk menjamin kompatibilitas board dengan modul RAM. SPD : setting konfigurasi rekomendasi pabrik RAM, untuk menjamin keamanan (safety) operasional modul RAM.

Perlukah Setting Latency RAM?? Tetapi barangkali Anda termasuk “perfeksionis” dalam sistem komputer, yang selalu menghendaki kesempurnaan ? Jika memang demikian, maka yang paling cocok adalah setting : MANUAL : Disini user bisa melakukan setting RAM agar terjadi kesesuaian dengan lingkungan kerjanya (motherboard) sehingga diperoleh performa sistem paling optimal, tentu saja dalam batasan tertentu. ================================ Biasanya user punya dua pilihan dalam men-setting RAM, apakah akan menggunakan setting Auto (standar) atau Manual. Pengaturan ini dilakukan dari salah satu menu BIOS, umumnya ada di menu Advance - DRAM Configurations. Tetapi bisa saja ada dalam menu lainnya.

Setting Latency RAM secara Otomatis Penggunaan opsi AUTO. Ini bisa dikatakan merupakan konfigurasi paling aman, sebab semua parameter RAM akan di-set pada spesifikasi paling rendah dan paling aman. Pada setting Auto, faktor kompatibilitas (motherboard) adalah prioritas utama, sehingga dari sisi performa adalah paling rendah. Singkatnya asal sistem bisa beroperasi normal. Secara tehnik, hasil setting Latency mode Auto ditandai angka-angka Timings Latency yang besar. Ini bisa dilihat menggunakan software seperti CPU_Z. Kadang juga bisa dilihat dari BIOS motherboard tertentu. 

Setting Latency RAM secara Otomatis Selain opsi AUTO, sering terdapat pilihan lain (submenu) yaitu BY SPD. Tetapi ada juga yang menyediakan pilihan MANUAL dan BY SPD, tanpa pilihan AUTO. Tergantung jenis BIOS (motherboard) nya. Penggunaan opsi BY SPD. Pada dasarnya adalah sama dengan AUTO, singkatnya pilihan ini juga merupakan opsi yang aman untuk user. SPD adalah teknologi tersendiri dalam RAM. Angka-angka setting Latency mode By SPD biasanya sedikit lebih baik dibanding mode AUTO. By SPD adalah jaminan keamanan (safety) operasional untuk sebuah modul RAM. Sehingga dalam beberapa hal, pilihan By SPD akan memberikan performa yang lebih baik dibanding mode Auto. 

Konfigurasi Timing RAM Mode MANUAL

Di dalam prakteknya, melakukan setting RAM secara manual hanyalah “mudah” saja, yaitu dengan mengganti nilai lama suatu Latency dengan nilai yang baru sesuai keinginan user. Tetapi langkah “mudah” ini memerlukan pengetahuan tentang cara kerja RAM serta prosedur pelaksanaan yang cukup memakan waktu, melelahkan.  Harus diketahui bahwa kesalahan disini bisa berakibat fatal, baik untuk motherboard atau modul RAM itu sendiri.

Yang Harus Diperhatikan! Dari sisi modul RAM mesti diperhatikan hal-hal berikut : Tidak setiap modul RAM bisa dioperasikan pada clock yang lebih tinggi. Tidak setiap modul RAM bisa dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi. Tidak setiap modul RAM bisa tahan dioperasikan pada temperatur lebih tinggi dari normal. Hanya modul RAM yang didesain untuk menerima overclocking, akan memberikan keleluasaan dalam konfigurasi.

Yang Harus Diperhatikan! Dari sisi motherboard mesti diperhatikan hal-hal berikut : Tidak setiap motherboard memungkinkan user mengubah Timing atau Latency RAM secara manual. Tidak setiap motherboard bisa beroperasi dalam Timing yang sangat rendah. Tidak setiap motherboard bisa dikonfigurasi untuk berjalan pada clock-memory yang lebih tinggi. Tidak setiap motherboard bisa dikonfigurasi untuk beroperasi pada voltage/tegangan-memory (Vmem) lebih tinggi. Hanya motherboard yang didesain untuk menerima overclocking, akan memberikan keleluasaan dalam konfigurasi.

Yang Harus Diperhatikan! Sehubungan dengan hal-hal tadi, sebenarnya setting RAM menggunakan mode Manual hanya ditujukan pada modul RAM (dan motherboard) yang memang didesain untuk overclocking (OC). Sebab pabrik mendesain nya dengan memberi rate yang lebih tinggi dibanding rate pada RAM (motherboard)-reguler untuk beberapa karakter misalnya rate-tegangan, clock, temperatur-operasi dll. Sehingga setting-manual akan leluasa dan lebih aman. Dan pabrik menjamin hal ini sampai batas maksimum yang disebutkan. Meski demikian kadang setting manual berhasil diterapkan juga pada RAM (motherboard) kelas reguler. Tentu harus disertai “ekstra hati-hati” dalam melaksanakannya.

Cara Setting Manual Sediakan dua software yang bisa membantu dalam melakukan setting RAM mode Manual, yaitu CPU_Z dan Mem_Test. Catat angka Latency yang tertera pada label RAM (jika ada). Pastikan slot-RAM no.1 terisi modul RAM.

Cara Setting Manual Set BIOS pada By SPD (jika ada) atau pada Auto. Hidupkan komputer, kemudian jalankan software Mem_Test untuk memastikan kondisi internal modul RAM adalah baik, tidak ada matrix yang rusak. Ikuti petunjuk dari Mem_Test. Jalankan CPU_Z, buka tab- SPD, catat angka-angka Latency nya. Jika menggunakan modul lebih dari satu, catat juga angka latency modul RAM lainnya dengan memilih kotak-slot pada CPU_Z.

Cara Setting Manual Sekarang perhatikan catatan angka latency, jika menggunakan lebih dari satu modul RAM, pilih modul yangangka latencynya paling besar. Modul ini harus ditempatkan pada slot-RAM no.1 (satu), dan  akan digunakan sebagai patokan konfigurasi Manual. Restart komputer, masuk BIOS, dan ubah seting DRAM configuration menjadi Manual. Sambil melihat catatan, turunkan angka Latency 1 (satu) angka lebih rendah. Mulai saja dari angka tCL (CAS Latency). Save BIOS, dan masuk Windows, periksa dengan CPU_Z. Apakah angka yang diubah bisa munculdi CPU_Z ? jika ada berarti settingan bisa diterima oleh sistem. Restart komputer masuk BIOS dan ulangi dengan mengubah angka latency pada tRC misalnya, step ini harus diulang untuk angka latency yang lain. Memang membutuhkan kesabaran yg tinggi, inilah yang dilakukan para OC-er. Kuncinya ulet & sabar.

Cara Setting Manual Dengan resiko ditanggung sendiri, bisa saja masuk BIOS dan langsung ubah semua angka latency, save BIOS dan masuk Windows. Jika sistem hanya kelas reguler, akan sangat beresiko. Jika perubahan angka Latency tidak bisa diterima oleh sistem, mungkin perlu mencoba mengubah clock-rate(FSB) slot RAM jika motherboard memungkinkan hal ini. Barangkali juga perlu dicoba menaikkan tegangan RAM, inipun jika memungkinkan. Selalu awasi perubahan Temperatur modul RAM yang terpasang di slot. Dalam melakukan step-step diatas, harus tetap diperhatikan paragraf  "Yang Harus Diperhatikan" diatas. Kerusakan yang mungkin timbul menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cara Setting Manual Setelah semua selesai, cubalah lakukan "benchmark" pada sistem Anda. akan bagus sekali jika sebelumnya memiliki catatan (rekaman) hasil benchmark sebelum konfigurasi RAM. Jadi bisa melihat perubahan performance sebelum dan sesudah konfigurasi Manual. Banyak software benchmarker yang bisa digunakan. Langkah-langkah tadi diasumsikan bahwa Anda menggunakan modul RAM (motherboard) reguler. Jika RAM (dan Motherboard) dari kelas OC, akan lebih leluasa lagi, dan cukup sekali masuk BIOS, langsung ubah semua angka latency, dengan berpedoman pada label RAM. Jadi relatif lebih cepat dan jelas lebih aman. :: THE END ::

:: THE END ::